Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Teknologi Dan Rekayasa
TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)
2
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari topik ini siswa dapat : Mengidentifikasi jenis material yang akan dilas. Mengidentifikasi jenis tungsten yang akan dipakai sesuai dengan prosedur. Memahami cara memilih macam tungsten. Memahami cara menyiapkan peralatan keselamatan kerja Memahami cara menentukan jenis arus yang akan digunakan. Memahami cara mengeset ampere sesuai dengan ketebalan benda kerja. Memahami cara menyiapkan gas argon berikut regulator. Teknologi dan Rekayasa 2
3
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten Inert Gas) merupakan salah satu pengembangan dari pengelasan secara manual yang digunakan khususnya untuk pengelasan logam non ferro (alumunium, magnesium kuningan dan lain-lain, baja spesial (Stainless steel) dan logam-logam anti korosif lainnya. Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) ini tidak menggunakan proses elektroda sekali habis (non consumable electrode).
4
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Elektroda Tungsten Elektroda tungsten adalah elektroda tidak terumpan (nonconsumable electode). Berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan untuk mencairkan kawat las /bahan tambah. Tidak berfungsi sebagai logam pengisi sambungan. Tipe elektroda tungsten yang biasa dipakai di dalam pengelasan sebagaimana klasifikasi menurut AWS (American Welding Society).
5
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Klasifikasi elektroda tungsten Klasifikasi AWS Perkiraan Komposisi Kode warna EWP Tungsten murni Hijau EWCe-2 97,3% tungsten, 2% cerium oksida Oranye EWLa-1 98,3% tunsten, 1% lanthanum oksida Hitam EWTh-1 98,3% tungsten, 1% thorium oksida Kuning EWTh-2 97,3% tungsten, 2% thorium oksida Merah EWZr-1 99,1% tungsten, 0,25% zirconium oksida Coklat EWG 94,5% tungsten, sisa tidak disebut Abu-abu
6
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Arti kode klasifikasi adalah : E : elektroda W : wolfram atau tungsten P : tungsten murni (pure tungsten) G : umum (general ) dimana komposisi tambahan biasa tidak disebut. Ce-2, La-1, Th-1, Th-2, dan Zr-1 masing-masing adalah komposisi tambahan sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel.
7
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Elektroda tungsten murni biasa digunakan untuk pengelasan AC pada pengelasan aluminium maupun magnesium. Elektroda tungsten thorium digunakan untuk pengelasan DC. Elektroda tungsten Zirconium digunakan untuk AC- HF Argon dan AC Balanced Wave Argon. Ukuran elektroda tungsten : diameter mulai dari ukuran 0,254 mm sampai dengan 6,35 mm. panjang mulai dari ukuran 76,2 mm sampai dengan 609,6 mm.
8
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Gas pelindung Gas pelindung (inert gas) adalah gas yang tidak bereaksi dengan logam maupun gas yang lain. Gas ini dipakai sebagai pelindung busur dan logam panas ketika dilakukan proses pengelasan. Gas pelindung yang biasa dipakai didalam las gas tungsten dapat berupa gas argon, helium, dan campuran argon-hidrogen. Argon lebih sering dipakai di dalam las gas tungsten.
9
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Penentuan arus AC/ DC Secara operasional mesin las TIG menggunakan macam proses yaitu : Alternating Curent High Frequency (ACHF) Direct Current Straight Polarity (DCSP) Direct Current Reverse Polarity (DCRP) Arus AC maupun DC yang digunakan di dalam pengelasan didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain : jenis logam yang akan dilas kedalaman penetrasi yang akan dicapai dalam pengelasan.
10
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Arus AC dan DCRP digunakan untuk jenis logam yang permukaannya terbentuk oksid seperti : aluminium magnesium logam-logam non ferro yang lain. Arus AC dan DCRP ini digunakan untuk mengelupas lapisan oksid yang terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada arus DCRP maupun pada setengah siklus AC. Arus DCSP digunakan untuk mengelas logam : baja baja tahan karat baja cor tembaga dan paduannya
11
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Penggunaan jenis arus mempengaruhi kedalaman penetrasi yang akan dibentuk. Pada arus AC : distribusi panasnya terjadi 1/2 untuk benda kerja dan 1/2 untuk elektroda, kedalaman penetrasi sedang dengan lebar kawah sedang. Pada arus DCRP : 2/3 panas terjadi pada elektroda dan 1/3 terjadi pada benda kerja, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC Pada arus DCSP : 1/3 panas untuk elektroda dan 2/3 panas sisanya terjadi pada benda kerja. Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC.
12
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Cara Menentukan Ampere Pemilihan arus pengelasan harus menghasilkan : Cairan las bahan tambah dengan bahan yang dilas berpadu dengan baik. penetrasi cairan sangat memadai. Ketepatan dalam pemilihan tingkat arus listrik harus berdasarkan : jenis bahan yang akan dilas. tebal bahan yang akan dilas. jenis sambungan. posisi pengelasan jenis elektroda yang digunakan.
13
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Pada saat proses pengelasan berlangsung akan menghasilkan sinar yang berbahaya yaitu sinar ultraviolet,sinar infrared dan sinar tampak (brightness), pengelasan dengan menggunakan TIG berbeda dengan las busur manual maka : Pilihlah nomor kaca pelindung dan jenis kacamata las Pilihlah alat pelindung badan atau anggota badan lain yang sesuai dengan jenis pengelasan yang digunakan
14
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Kabel yang digunakan pada pengelasan umumnya menggunakan kabel tegangan dan frekuensi tinggi (high frequensy) maka : Periksalah kondisi instalasi atau kabel listrik yang bocor (tidak terlindung isolasi) Pada pengelasan frekuensi tinggi (ACHF) proses penyalaan busur tidak melalui goresan atau sentuhan terhadap benda kerja, oleh karena itu hindarilah sentuhan dengan ujung elektroda.
15
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Pengelasan juga menghasilkan percikan cairan logam, gas dan asap yang cukup berbahaya utamanya pada sistem pernapasan maka : Bekerjalah pada ruangan yang nyaman dan apabila dilingkungan sekitarnya kurang nyaman rapihkan terlebih dahulu utamanya benda-benda yang mudah terbakar Pakailah alat keselamatan kerja seperti alat penutup kepala (helmet), penyaring udara kotor (respirator), karena dalam pengelasan selain menghasilkan cahaya juga gas atau asap beracun diantaranya ozone (O3), nitrous oxide(NO2), carbon dioxsida (CO2) dan gas lainnya.
16
Persiapan pengelasan dengan las TIG
4. Laporkanlah segera pada pembimbing atau instruktur apabila ada kejadian-kejadian yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada orang maupun alat.
17
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.