Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI KEPRIBADIAN PAVLOV dan SKINNER
3
Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu.
Behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.
4
Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar.
5
Belajar artinya perubahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan.
Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional;
6
Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.
7
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
8
Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya.
9
Diingatkan kembali, kepribadian adalah pola keajegan totalitas unsur diri untuk melakukan respons secara unik terhadap lingkungan internal maupun external. Bagaimana totalitas itu terbentuk menjadi keajegan dan unik dalam berrespon? Kali ini, dibahas teori Pavlov dan teori Skinner yang menjelaskan keterbentukan dimaksud, tentu sampai batas tertentu, yang dalam hal ini dari sudut behavioristik, bahwa perilaku dibentuk secara umum lewat keterkaitan antara stimulus dan respons.
11
Teori Pavlov Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan Anak yang merasa ketakutan ketika berjalan sendiri pada malam hari merupakan hasil dari belajar
12
Anak telah belajar menghubungkan kegelapan dengan suatu keadaan yang menyeramkan.
Reaksi ini dapat diperoleh secara tidak sadar maupun secara sadar dan juga dapat diperoleh dari hasil belajar.
14
Peristiwa perilaku ini disebut juga Respondent Behavior.
Kalau nantinya makin melemah walau ada bunyi bel, proses ini disebut extinction (pemadaman). Maka, penguatan berkelanjutan (continuous reinforcement) makin penting.
15
Padahal dulunya, sebelum dikondisikan, kalau hanya stimulus bunyi bel (Neutral stimulus), air liur tidak keluar (No conditioned repose). Padahal dulunya, selama dikondisikan, bunyi bel bisa membuat respons air liur (Unconditioned reponse)jika dihadirkan bersama daging
16
Implikasi dari hasil penelitian itu:
Struktur kepribadian tergantung pada stimulus-respons yang terbentuk lewat pengaruh lingkungan. Semakin besar stimulus, semakin besar dan kuat responsnya. Dengan frekuensi dan durasi yang memadai. Perkembangan kepribadian bisa terjadi lewat perubahan atau pengendalian lewat reinforcement atau penguatan positif.
17
Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan anjing itu Pavlov mendapat kesimpulan bahwa gerakan-gerakan refleks itu dapat dipelajari, dapat berubah karena mendapat latihan. Sehingga dengan demikian dapat dibedakan dua macam refleks, yaitu refleks wajar (unconditioned refleks)-keluar air liur ketika melihat makanan yang lezat dan refleks bersyarat atau refleks yang dipelajari (conditioned refleks)-keluar air liur karena menerima atau bereaksi terhadap warna sinar tertentu, atau terhadap suara bunyi tertentu.
18
Dasar penemuan Pavlov tersebut, menurut J. B
Dasar penemuan Pavlov tersebut, menurut J.B. Watson diberi istilah Behaviorisme. Watson berpendapat bahwa perilaku manusia harus dipelajari secara objektif. la menolak gagasan mentalistik yang bertalian dengan bawaan dan naluri. Watson menggunakan teori Classical Conditioning untuk semuanya yang bertalian dengan pembelajaran. Pada umumnya ahli psikologi mendukung proses mekanistik. Maksudnya kejadian lingkungan secara otomatis akan menghasilkan tanggapan.
19
Kelemahan dari teori conditioning ini adalah, teori ini mengangaap bahwa belajar itu hanyalah terjadi secara otomatis, keaktifan dan penentuan pribadi dalam tidak dihiraukannya.
20
Peranan latihan atau kebiasaan terlalu ditonjolkan.
Sedangkan kita tidak tahu bahwa dalam bertindak dan berbuat sesuatu manusia tidak semata-mata tergantung kepada pengaruh dari luar.
21
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya : a.Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yg salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. b. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yg sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
22
Teori pavlov ini bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.
Sebagai contoh untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang “sangat suka (UCR)” dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom dia akan sangat suka dengan coklat yang anda berikan.
23
Bahkan bisa dilakukan strategi perubahan kepribadian ke waktu depan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki Dengan mendayagunakan stimulus-respons yang bersifat reflek (disebut Conditioning Classic atau Conditioning Respondent) atau dengan sengaja menampilkan stimulus tertentu agar respons tertentu terjadi (disebut Conditioning Operant).
24
Teori Skinner Semuanya, termasuk kehidupan internal (insting, motif, aktualisasi diri) harus diamati secara obyektif dengan data. Apa yang terjadi harus dicarikan awalnya (event-antecedent) yang ada di lingkungan. Walau manusia lebih kompleks daripada binatang Skinner memakai tikus dan merpati dalam penelitiannya), tetapi hukum umum perilaku (nomotetik) menjadi acuan, sehingga tidak perlu menekankan perbedaan individu seperti life style, self.
25
Karena itu ada 3 asumsi dasar perilaku: lawful (ordered), predictable, controlable. Analisis yang digunakan adalah functional analysis of behavior guna mendapatkan hubungan sebab-akibat.
26
Skinner juga menekankan mengenai functional analysis of behavior yaitu analisis perilaku dalam hal hubungan sebab akibat, dimana penyebabnya itu sendiri (seperti stimuli, deprivation, dsb) merupakan sesuatu yang dapat dikontrol. Hal ini dapat mengungkapkan bahwa sebagian besar perilaku dalam kejadian antesedennya berlangsung atau bertempat pada lingkungan. Kontrol atas events ini membuat kita dapat mengontrol perilaku.
27
Skinner mengajukan dua klasifikasi dasar dari perilaku: operants dan respondents.
Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung. Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan sebuah respondent sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.