Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OTONOMI DAERAH DI PROVINSI JAWA BARAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OTONOMI DAERAH DI PROVINSI JAWA BARAT"— Transcript presentasi:

1 OTONOMI DAERAH DI PROVINSI JAWA BARAT
BIRO OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA SEKTRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT OTONOMI DAERAH DI PROVINSI JAWA BARAT Disampaikan oleh : M. TAUFIQ BUDI SANTOSO KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA Pada Acara : KUNJUNGAN SMP TARUNA BAKTI KE PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT GEDUNG SATE, 23 AGUSTUS 2016

2 PENDAHULUAN SISTEMATIKA 1 2 GAMBARAN UMUM BIRO OTDA DAN KSM 3
BIODATA KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA 2 GAMBARAN UMUM BIRO OTDA DAN KSM 3 GAMBARAN UMUM JAWA BARAT 4 GAMBARAN UMUM OTONOMI DAERAH 5 PROGRAM PEMBANGUNAN JAWA BARAT

3 BIODATA KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
1 BIODATA KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA PENDAHULUAN

4 KEBERMAKNAAN PEMBANGUNAN
NAMA : M. TAUFIQ BUDI SANTOSO NIP : PANGKAT : PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c) PENDIDIKAN : S3 – UNIVERSITAS PADJADJARAN S2 – UNIVERSITY OF BIRMINGHAM S1 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JABATAN : KEPALA BIRO OTDA DAN KERJASAMA SETDA PROVINSI JABAR ALAMAT KNTR : JL DIPONEGORO 22 BANDUNG TELP/FAX KNTR : / WEBSITE : otdaksm.jabarprov.go.id

5 BIRO OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA
2 GAMBARAN UMUM BIRO OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA PENDAHULUAN

6 STRUKTUR ORGANISASI 6

7 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

8 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

9 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

10 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

11 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

12 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

13 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

14 FOTO KEGIATAN KEPALA BIRO OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA

15 GAMBARAN UMUM JAWA BARAT
3 GAMBARAN UMUM JAWA BARAT PENDAHULUAN

16 JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL
POTENSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL : JUMLAH PENDUDUK TERBANYAK Jiwa (2015) PUSAT KEGIATAN INDUSTRI MANUFAKTUR DAN STRATEGIS NASIONAL INSTALASI VITAL NASIONAL (PENDIDIKAN, LITBANG DAN HANKAM), DIANTARANYA BERKELAS DUNIA BERBATASAN DENGAN IBUKOTA NEGARA MEMILIKI TIGA PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN) DAN 3 PKN-P MEMILIKI KONDISI ALAM DENGAN STRUKTUR GEOLOGI YANG KOMPLEKS MEMILIKI TAMAN NASIONAL, SUAKA MARGASATWA DAN CAGAR ALAM KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL : BERKONTRIBUSI THD PDB NASIONAL (14,33%) KONTRIBUSI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR (60%) KONTRIBUSI PMA JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL (34,46%) MENYUMBANG PRODUKSI BERAS NASIONAL (17,76% ) PROVINSI PRODUSEN KOMODITI EKSPOR NASIONAL (AS 18,4%, Jepang 12,52%) KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP REGIONAL JAWA BALI : LINTASAN UTAMA ARUS REGIONAL BARANG DAN PENUMPANG SUMATERA-JAWA-BALI PMDN TERTINGGI DI P. JAWA-BALI PENYEDIA LISTRIK DENGAN KAPASITAS DAYA TERPASANG MW : PLTA MW, PLT GEOTERMAL MW, LAINNYA MW LUAS KAWASAN HUTAN TERBESAR DI JAWA-BALI SEBESAR (1,04 JT HA) MEMILIKI 40 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MERUPAKAN TUJUAN WISATA DEBIT AIR PERMUKAAN 81 MILYAR M3/TAHUN DAN AIR TANAH 150 JT M3/TAHUN KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP IBUKOTA NEGARA : PENYEDIA AIR BAKU UNTUK DKI PENYEDIA BAHAN PANGAN UNTUK DKI PENYEDIA LAHAN DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG AKTIVITAS DKI Luas Jawa Barat : ha

17 PROVINSI JAWA BARAT (KONDISI TAHUN 2015)
Proyeksi Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2011 44,3 Juta Jiwa Tahun 2029 Tahun 2008 Tahun 2013 45,34 Juta Jiwa Kabupaten/Kota : 27 Luas : ,44 Ha Kecamatan : Kelurahan : Desa : Penduduk Indonesia (2015) : Jiwa Jabar (2015) : Jiwa Penduduk Miskin (2015) : 9,57 % (Indonesia 11,22%) PDRB (2015) : Rp.1.525,15 Trilyun (adhb); PDB per kapita (2015) : Rp.32,65 Juta (adhb) Inflasi (2015) : 2,73 % (2014 : 7,41%) LPE (2015) : 5,06 % (2014 : 5,06%) IPM (2015) * : 69,49 poin (Metode Perhitungan Baru) RLS (2015) * : 7,76 th (Metode Perhitungan Baru) HLS (2015) * : 12,45 th (Metode Perhitungan Baru) AHH (2015) * : 72,52 th (Metode Perhitungan Baru) APK PAUD : 64,11 % ( )* APK SD : 109,83 % ( )* APK SMP : 98,91 % ( )* APK SMA : 62,11 % ( )* APK PT : 17,47 % ( ) * Hasil Proyeksi Pusdalisbang Kemantapan Jalan : 97,80% Rasio elektrifikasi : 94,04% Pelayanan Air Minum : 67,13% Irigasi Kondisi Baik : 69,65% Kawasan Lindung : 37,40% (2014) Sumber: BPS Jabar dan Pusdalisbang

18 PDRB JAWA BARAT, Q1-2015 (ADHB)
US$ 28,04 Milyar (2015) Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Barat, Feb 2015 Pada triwulan pertama Tahun 2015, industri manufaktur memberikan kontribusi terbesar sebanyak 43 %, diikuti oleh sektor perdagangan 15 %, pertanian, kehutanan, perikanan 9 % dan konstruksi 7 %

19 STRUKTUR TATA RUANG JAWA BARAT
METROPOLITAN BODEBEK METROPOLITAN BANDUNG RAYA CIREBON RAYA GROWTH CENTER PALABUHAN RATU GROWTH CENTER PANGANDARAN KEI JAWA

20 GAMBARAN UMUM OTONOMI DAERAH
4 GAMBARAN UMUM OTONOMI DAERAH PENDAHULUAN

21 APA ITU OTONOMI DAERAH ? OTONOMI DAERAH adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (Ps. 1 ANGKA 6 UU No. 23 TH.2014) PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU PUSAT PERTUMBUHAN RANCABUAYA PUSAT PERTUMBUHAN PANGANDARAN 21

22 APA ITU DAERAH OTONOM ? DAERAH OTONOM ADALAH, KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MEMPUNYAI BATAS – BATAS WILAYAH YANG BERWEWENANG MENGATUR DAN MENGURUS URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT MENURUT PRAKARSA SENDIRI BERDASARKAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM SISTEM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU PUSAT PERTUMBUHAN RANCABUAYA PUSAT PERTUMBUHAN PANGANDARAN 22

23 MENGAPA ADA OTONOMI DAERAH?
SEBAGAI WUJUD PELAKSANAAN UUD 1945 Ps. 18 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DIBAGI ATAS DAERAH- DAERAH PROVINSI DAN DAERAH PROVINSI DIBAGI ATAS KABUPATEN DAN KOTA, YANG TIAP – TIAP PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA ITU MEMPUNYAI PEMERINTAH DAERAH, YANG DIATUR DENGAN UNDANG – UNDANG. PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, DAERAH KABUPATEN DAN KOTA MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN. PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU PUSAT PERTUMBUHAN RANCABUAYA PUSAT PERTUMBUHAN PANGANDARAN 23

24 TUJUAN PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
PENINGKATAN PELAYANAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG SEMAKIN BAIK PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEMOKRASI, KEADILAN, DAN PEMERATAAN PEMELIHARAAN HUBUNGAN YANG SERASI ANTARA PUSAT DENGAN DAERAH DAN ANTAR DAERAH DALAM RANGKA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENDORONG UNTUK MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MENUMBUHKAN PRAKARSA DAN KREATIVITAS, MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT, DAN MENGEMBANGKAN PERAN DAN FUNGSI DPRD PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU PUSAT PERTUMBUHAN RANCABUAYA PUSAT PERTUMBUHAN PANGANDARAN 24

25 SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
M P R D P R PRESIDEN B P K M A M K DPD MENTERI/K.LPNK DEKONSENTRASI DESENTRALISASI TUGAS PEMBANTUAN DELEGASI (DESENTRALISASI FUNGSIONAL) PEMERINTAHAN DAERAH/ PEMERINTAHAN DESA BADAN PENGELOLA BUMN, OTORITA,DLL DAERAH OTONOM GUBERNUR & INSTANSI VERTIKAL PROVINSI PEMDA DPRD KAB/KOTA PEMDA DPRD

26 PROGRAM PEMBANGUNAN JAWA BARAT
5 PROGRAM PEMBANGUNAN JAWA BARAT PENDAHULUAN

27 PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
DENGAN HIBAH/BANTUAN KEUANGAN APBD PROVINSI JAWA BARAT 30

28 PEMBANGUNAN STADION OLAHRAGA DENGAN BANTUAN APBD PROVINSI JAWA BARAT
SOR BLA KOTA BANDUNG 31

29 KABUPATEN TASIKMALAYA
PEMBANGUNAN STADION OLAHRAGA DI 4 WILAYAH DENGAN BANTUAN APBD PROVINSI JAWA BARAT WKPP IV GARUT UNDER DESIGN STADION KABUPATEN TASIKMALAYA 36

30 PEMBANGUNAN ARCAMANIK SPORT CENTER DENGAN APBD PROVINSI JAWA BARAT
UNDER CONSTRUCTION 37

31 JALAN TOL DAN JALAN LINTAS SELATAN JAWA BARAT
Tol No. 10,12 : Proses Pendanaan Konstruksi Melalui Loan oleh Pemerintah Tol No. 6,7 Proses tender ulang NO RUAS 1 Cikampek-Palimanan (CIKAPALI) (116 km) 2 Kanci-Pejagan (34 km) 3 Bogor Ring Road (11 km) 4 Cikarang-Tj.Priok (34,5 km) 5 Ciawi-Sukabumi (54 km) 6 Sukabumi-Ciranjang (28 km) 7 Ciranjang-Padalarang (33 km) 8 Cimanggis-Cibitung (25,4 km) 9 Cileunyi-Sumedang-Dawuan (CISUMDAWU, 60,1 km) 10 Soreang - Pasirkoja (SOROJA, 10,57 km) 11 Depok-Antasari (21,7 km) 12 Tol Dalam Kota Bandung (27,3 km) Tol No. 1,9 Tahap Konstruksi 4 Jakarta 11 8 1 BIJB Kertajati 1 3 Prov. Banten 12 5 9 2 7 6 Palabuhanratu 10 Prov. Jawa Tengah Surade Rancabuaya Pangandaran Jalan Lintas Selatan Jabar : 421, 17 km Jalan Nasional (44,64 km) Jalan Provinsi ( 118,78 km) Jalan Strategis Nasional Rencana(257,75 km) 47

32 JALAN TOL CILEUNYI – SUMEDANG – DAWUAN
60.1 Km DATA TEKNIS Panjang : 60,1 km Kec. Rencana : 100 km/jam Jml Lajur Awal : 2 x 2 lajur (awal) 2 x 3 lajur (akhir) Lebar Rumija : min. 60 m PERKIRAAN BIAYA PROYEK Tanah : Rp Milyar Konstruksi : Rp ,11 Milyar Investasi : Rp ,00 Milyar Jalan tol ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan menghubungkan PKN Bandung Raya dengan PKN Cirebon dan merupakan akses yang mendukung lalu lintas barang dan jasa menuju ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dan Pelabuhan Cirebon. Seksi V Legok - Ujungjaya Panjang :16,35 km Luas :216,91Ha Bandara Internasional Jawa Barat Seksi IV Cimalaka - Legok Panjang : 7 km Luas : 75,77 Ha Dawuan Seksi VI Ujungjaya – Dawuan Panjang :4 km Luas :8,34Ha Ujung Jaya SISA KEBUTUHAN TANAH DAN BIAYA Seksi II Rancakalong – Sumedang Panjang : 17,5 km Luas :255,05 Ha Legok No Ruas 2011 2012 2013 Total Luas (Ha) Biaya (Rp. Milyar) 1 Cisumdawu Tahap I, Seksi 0 Akses Cileunyi Seksi I Cileunyi-Rancakalong Seksi II Rancakalong-Sumedang 115.12 264.00 15.70 36.00 - 130.82 300 2 Cisumdawu Tahap II, Seksi III Sumedang-Cimalaka Seksi IV Cimalaka –Legok Seksi V Legok-Ujungjaya Seksi VI Ujungjaya-Dawuan 31.60 20.30 256.43 164.70 288.03 185 146.72 284.30 272.13 200.70 418.85 485 Cimalaka T O L C I S U M D A W U Sumedang Seksi III Sumedang – Cimalaka Panjang: 3,7 km Luas : 105,44 Ha Rancakalong Cileunyi Seksi I Cileunyi – Rancakalong Panjang : 11,55 km Luas : 166,50 ha Seksi 0 Akses Cileunyi Luas : 6 ha 48 32

33 PEMBANGUNAN TOL CISUMDAWU SEKSI 2 - RUAS RANCAKALONG-SUMEDANG
49

34 PEMBANGUNAN JALAN BARU CUKUL-CISEWU
UPAYA MENDEKATKAN JABAR SELATAN KE PUSAT IBU KOTA 53

35 PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE MANFAAT WADUK JATIGEDE
AIR BAKU PANTURA CIAYU KK PERLINDUNGAN BANJIR DAERAH IRIGASI RENTANG ha ha WADUK JATIGEDE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PARIWISATA KAWASAN WADUK Daya Terpasang 110 MW BUDIDAYA PERIKANAN TANGKAP DATA TEKNIS WADUK JATIGEDE 1. Volume Run-off 2,5 x 109 m3/tahun 7. Volume Waduk (Gross) 980 x 106 m3 2. Tipe Bendungan Urugan Batu, Inti Tegak 8. Volume Waduk (Nett) 877 x 106 m3 3. Tinggi Bendungan 110 m 9. Spillway dengan Pintu Radial 4 bh (15,5 m x 14,5 m) 4. Panjang Bendungan 1.715 m 10. Terowong Pengelak D= 10 m, L=556 m 5. Volume Urugan 6,7 x 106 m3 11. PLTA, Daya Terpasang 110 MW 6. Luas Genangan 3.953 ha 12. EIRR 18.5 % SKEMA JARINGAN IRIGASI RENTANG 57 SITUASI BENDUNGAN JATIGEDE

36 BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)
(KERTAJATI – KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT)

37 BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)
(KERTAJATI – KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT)

38 BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)
(KERTAJATI – KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT)

39 TERIMA KASIH BIRO OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA
url :


Download ppt "OTONOMI DAERAH DI PROVINSI JAWA BARAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google