Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHendra Sudjarwadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
POINT BISERIAL, POINT SERIAL DAN PRODUCT MOMEN
KORELASI POINT BISERIAL, POINT SERIAL DAN PRODUCT MOMEN
2
Diskusi
3
KORELASI POINT BI SERIAL
Untuk menghitung Korelasi variabel skala ordinal yang hanya memilki 2 katagori dengan variabel skala interval/rasio, digunakan rumusan Korelasi Biserial berikut : Nilai rata-rata sampel 1 (variabel yang dipengaruhi) p : Proporsi sampel 1 Nilai rata-rata sampel 2 (variabel yang mempengaruhi) q : Proporsi sampel 2 Standard Deviasi dari seluruh data
4
AKTIF Ke Perpustakaan TIDAK AKTIF ke Perpustakaan Mahasiswa A 78 F 64
Nilai Statistika A 78 F 64 B 80 G 68 C 77 H 60 D I 62 E 72 J 70 K 66 L M N O P Q 54 R 58 S T
5
Dari 20 mahasiswa yang diteliti terdapat :
Proporsi mahasiswa yang AKTIF ke Perpustkaan(p) ? Nilai rata-rata UTS mahasiswa yang aktif ke Perpustakaan ( ) ? Proporsi mahasiswa yang TIDAK AKTIF ke Perpustakaan (q ) ? Nilai rata-rata UTS mahasiswa yang tidak aktif ke Perpustakaan ( ) ? Nilai rata-rata seluruh mahasiswa adalah ? Standard Deviasi dari nilai seluruh mahasiswa ( Stot) ? .
6
Dari 20 mahasiswa yang diteliti terdapat :
Proporsi mahasiswa yang AKTIF ke Perpustkaan (p) adalah 0.25 Nilai rata-rata UTS mahasiswa yang aktif ke Perpustakaan ( ) 75, Proporsi mahasiswa yang TIDAK AKTIF ke Perpustakaan (q) adalah 0.75 Nilai rata-rata UTS mahasiswa yang tidak aktif ke Perpustakaan ( ) 62.4 Nilai rata-rata seluruh mahasiswa adalah 65.55 Standard Deviasi dari nilai seluruh mahasiswa ( Stot) 6.97 .
7
Dengan demikian, korelasi antara keaktifan di perpustakaan dengan perolehan nilai ujian statistika adalah, (Hubungan positif cukup tinggi)
8
hubungan positif CUKUP TINGGI yang SIGINIFIKAN pada populasi
UJI HIPOTESA H0 : r = 0 , artinya “Tidak ada hubungan antara keaktifan mengunjungi Perpustakaan dengan nilai statistika 2. H1 : r 0, artinya “Terdapat hubungan antara keaktifan mengunjungi Perpustkaan dengan nilai statistika 3. Taraf signifikaksi = 0.10 4. Daerah kritis untuk uji dua arah statistic t dengan derajat kebebasan 18, (V=N-2) adalah t < atau t > 1.734 5. Statistik sample t = atau 6. Kesimpulan : TOLAK HIPOTESA NOL hubungan positif CUKUP TINGGI yang SIGINIFIKAN pada populasi
9
KORELASI POINT SERIAL Untuk mengetahui kuat hubungan antara variabel dengan skala ordinal yang memiliki lebih dari 2 katagori, misalnya aktifitas di perpustakaan dengan variabel dengan skala interval/rasio, misalnya nilai ujian digunakan rumus berikut, Ordinat rendah katagori i Ordinat tinggi katagori i Nilai rata-rata katagori i Proporsi katagori i Standard Deviasi Total
10
Sering ke Perpustakaan
Jarang ke Perpustakaan Tidak Pernah ke Perpuskaan Mahasiswa Nilai A 78 F 64 Q 54 B 80 G 68 R 58 C 77 H 60 S D I 62 T E 72 J 70 K 66 L M N O P
11
Tabel V-5 Perhitungan Korelasi Point Serial
Aktifitas di Perpust P O Sering Jarang Tidak pernah JUMLAH
12
Tabel V-5 Perhitungan Korelasi Point Serial
Aktifitas di Perpust P O Sering 0.25 Jarang 0.55 Tidak pernah 0.20 JUMLAH
13
Tabel V-5 Perhitungan Korelasi Point Serial
Aktifitas di Perpust P O Sering 0.25 Jarang 0.55 Tidak pernah 0.20 JUMLAH
14
Tabel V-5 Perhitungan Korelasi Point Serial
Aktifitas di Perpust P O Sering 0.25 Jarang 0.55 Tidak pernah 0.20 JUMLAH
15
Tabel V-5 Perhitungan Korelasi Point Serial
Aktifitas di Perpust P O Sering 0.25 0.4039 Jarang 0.55 0.0026 Tidak pernah 0.20 0.3919 JUMLAH 0.7984
16
Tabel V-5 Perhitungan Korelasi Point Serial
Aktifitas di Perpust P O Sering 0.25 0.4039 75 Jarang 0.55 0.0026 64 Tidak pernah 0.20 0.3919 58 JUMLAH 0.7984 5.1691
17
hubungan positif CUKUP TINGGI yang SIGINIFIKAN pada populasi
UJI HIPOTESA H0 : r = 0 , artinya “Tidak ada hubungan antara keaktifan mengunjungi Perpustakaan dengan nilai statistika 2. H1 : r 0, artinya “Terdapat hubungan antara keaktifan mengunjungi Perpustkaan dengan nilai statistika 3. Taraf signifikaksi = 0.10 4. Daerah kritis untuk uji dua arah statistic t dengan derajat kebebasan 18, (V=N-2) adalah t < atau t > 1.734 5. Statistik sample t = atau 6. Kesimpulan : TOLAK HIPOTESA NOL hubungan positif CUKUP TINGGI yang SIGINIFIKAN pada populasi
18
KORELASI PRODUCT MOMENT
Menghitung korelasi antara variabel dengan skala pengukuran interval/rasio dengan variabel dengan skala pengukuran interval/rasio digunakan rumus berikut: atau X : Variabel yang mempengaruhi Y : Variabel yang dipengaruhi N : Jumlah pasangan data (X,Y)
19
TUGAS DULU YOOK
20
Nomor Sampel IPK (X) UTS (Y) 1 1.99 40 2 2.68 24 3 1.89 36 4 3.00 60 5 6 2.05 56 7 3.10 52 8 2.92 44 9 3.41 68 10 2.10 28 11 2.42 12 3.55 72 13 3.61 14 3.08 15 2.99 16 2.44 17 2.36 18 3.15 19 2.96 20 2.88
21
Nomor Sampel IPK (X) UTS (Y) 1 1.99 40 3.96 1600 79.60 2 2.68 24 7.18 576 64.32 3 1.89 36 3.57 1296 68.04 4 3.00 60 9.00 3600 180.00 5 96.48 6 2.05 56 4.20 3136 114.80 7 3.10 52 9.61 2704 161.20 8 2.92 44 8.52 1936 128.48 9 3.41 68 11.63 4624 231.88 10 2.10 28 4.41 784 58.80 11 2.42 5.86 106.48 12 3.55 72 12.60 5184 255.60 13 3.61 13.03 216.60 14 3.08 9.49 160.16 15 2.99 8.94 155.48 16 2.44 5.95 136.64 17 2.36 5.57 122.72 18 3.15 9.92 189.00 19 2.96 8.76 177.60 20 2.88 9.29 80.64 Jumlah 55.27 980 158.67 51504 Rata-rata 2.76 49
22
(Hubungan positif agak rendah)
23
hubungan positif AGAK RENDAH yang SIGINIFIKAN pada populasi
UJI HIPOTESA H0 : r = 0 , artinya “Tidak ada hubungan antara IPK dengan nilai UTS statistika 2. H1 : r 0, artinya “Terdapat hubungan antara IPK dengan nilai UTS statistika 3. Taraf signifikaksi = 0.10 4. Daerah kritis untuk uji dua arah Pearson dengan sampel 20 adalah r < atau r > 0.444 5. Statistik sample r = 0.53 6. Kesimpulan : TOLAK HIPOTESA NOL hubungan positif AGAK RENDAH yang SIGINIFIKAN pada populasi
24
resume
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.