Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pengantar pengembangan tes kognitif
2
domain inteligensi dan bakat potensi akademik/intektual
achievement/prestasi
3
karakteristik tes kognitif
mengukur performansi maksimal respon bisa benar atau salah Bandingkan dengan tes non kognitif: mengukur performansi tipikal semua respon benar
4
pengembangan tes inteligensi, bakat, dan potensi akademik, relatif sama dengan tes non kognitif
domain inteligensi, bakat, dan potensi akademik didasarkan pada konstrak teoritis
5
tes prestasi/hasil belajar (achievement test)
mengukur ‘pencapaian’ dari yang sudah dipelajari domain: apa yang sudah dipelajari/rencana yang sudah ditentukan (misal: silabus)
6
tes hasil belajar, tujuan:
to establish a basis for assigning grades. to determine how well each student has achieved the course objectives. to diagnose student problems for remediation. to determine where instruction needs improvement
7
tipe soal objektif: true-falls, matching, multiple choice, short answer essay: extended and limitted When should I use essay tests and when should I use objective tests? Both the essay and the objective test can measure instructional objectives in specific content areas and both have advantages as well as limitations
8
indikator aitem tingkat kesukaran daya beda efektivitas distraktor
9
tingkat kesukaran proporsi subjek yang menjawab benar dari seluruh peserta tes p=B/N lebih merupakan tingkat kemudahan, makinbesar p aitem semakin mudah distribusi p begantung pada tujuan tes berkaitan dengan perkiraan rata-rata skor subjek: Mx= n Mp
10
Tingkat Kesukaran Aitem
Zscore Davis = Z
11
daya beda Kemampuan aitem membedakan kelompok/subjek yang ‘bisa/tahu’ dengan yang ‘tidak bisa/tahu’ Salah satu indeks daya beda adalah koefisien korelasi item-total (rpbis): positif, minimal 0.2/0.3 rpbis = [(Mb-Mt)/St] x √(p/q) atau dengan indeks nilai d (selisih p klp ‘tahu’ dan p klp ‘tidak tahu’)
12
efektivitas distraktor
Kemampuan alternatif jawaban selain kunci ‘mengganggu’ kelompok/subjek yang ‘tidak bisa/tahu’ indikator : ada yang memilih berdasarkan koefisien rpbis , yang negatif atau dengan indeks nilai d (selisih p klp ‘tahu’ dan p klp ‘tidak tahu’), negatif
13
panjang tes jumlah aitem berhubungan dengan: dengan bobot tiap bagian
dengan reliabilitas rxx’ = n řit2/1+(n-1)řit2 dengan waktu tolok ukur 75%-90% peserta dengan uji coba masalah tingkat mortalitas soal 20%-30%
14
blue print/kisi-kisi TUJUAN: Merumuskan setepat mungkin ruang lingkup dan tekanan tes dan bagian-bagiannya sehingga menjadi pedoman bagi penyusunan tes. MELIPUTI: 1. hal yang akan diukur (isi mata ajar) 2. perilaku yang diukur (behavioral objectives) WUJUD: Tabel 2 sisi/dimensi
15
bp tes hasil belajar Sisi ISI MATA PELAJARAN, mengacu pada kurikulum/silabus Sisi BEHAVIORAL OBJECTIVE, tingkat kompetensi perilaku yang diukur. Umumnya mengacu pada taxonomy Bloom ranah kognitif: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
16
penulisan, telaah dan uji coba
penulisan aitem, perlu: penguasaan materi yang diteskan kesadaraan nilai-nilai pendidikan paham karakteristik subjek yang dites kemampuan membahasakan gagasan penguasaan teknik penulisan
17
telaah aitem uji kualitas aitem secara teoritis, perlu:
- keahlian dalam bidang studi yang diuji - keahlian dalam bidang pengukuran - keahlian dalam bidang pembahasaan gagasan langkah ini merupakan profesional judgment
18
uji coba aitem uji kualitas aitem secara empirik, untuk:
identifikasi aitem yang lemah identifikasi taraf kesukaran aitem identifikasi daya beda aitem menentukan jumlah aitem per bagian menentukan alokasi waktu identifikasi kelemahan petunjuk tes identifikasi efektivitas distraktor
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.