Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Spinal Cord Injury (SCI)
CEDERA MEDULLA SPINALIS Spinal Cord Injury (SCI)
5
Paraplegia: Seseorang yg mengalami kelumpuhan komplet atau sebagian pd ekstremitas bawah dan trunk akibat cedera med spinalis segmen thoraco-lumbo-sacral Quadriplegia/tetraplegia Seseorang yg mengalami kelumpuhan komplet atau sebagian pd keempat anggota gerak dan trunk termasuk otot-otot pernapasan akibat cedera med spinalis segmen cervical
6
Komplet (Complete) Hilangnya fungsi sensorik dan motorik hingga segmen sacral yang terbawah Sebagian (Incomplete/partial) Hilangnya sebagian fungsi sensorik dan atau motorik di bawah level cedera termasuk hingga segmen sacral yang terbawah
7
Klasifikasi SCI Klasifikasi SCI pertama kali dikemukakan oleh Stokes Manville sebelum PD II Dipopulerkan oleh Frankel tahun 1970an Skor asli terdiri dari 5 kategori, yaitu: no function di bawah level cedera (A) sensory only (B) some sensory and motor preservation (C) useful motor function (D) normal (E).
9
Asia Impairment Scale A = Complete – Tidak ada fungsi sensorik maupun motorik pada segmen sacral S4-S5 B = Incomplete – Ada fungsi sensorik tetapi tidak ada fungsi motorik pada level cedera dan meluas hingga segmen sacral S4-S5 C = Incomplete – Ada fungsi motorik di bawah level cedera, dan sebagian besar otot-otot kunci di bawah tempat cedera memiliki skor otot lebih rendah daripada 3. D = Incomplete – Fungsi motorik ditemukan pada level cedera, dan sebagian besar otot-otot kunci di bawah level tersebut memiliki skor otot lebih besar atau sama dengan 3. E = Normal – Fungsi sensorik dan motorik normal.
10
Motor and Sensory Evaluation
Wajar bila terdapat perbedaan antara level motorik terendah dan level sensorik terendah. Cedera Complete - Tidak ditemukan fungsi motorik maupun sensorik di area S4 dan S5 atau area anal. Cedera Incomplete - Bila ada fungsi motorik atau sensorik pada S4 dan S5, menurut Skala Asia Impairment.
11
ASIA Impairment Scale sebenarnya mengikuti Frankel scale tetapi ada beberapa perbedaan yang prinsip
ASIA A adalah pasien SCI dimana tidak ada fungsi motor dan sensori yang tersisa hingga level terbawah (S4-S5). ASIA B sama dengan Frankel B, hanya ditambahkan masih ada fungsi tersisa dari segmen S4-S5.
12
Pada Frankel scale C dan D menilai fungsi dari ekstremitas bawah
Pada Frankel scale C dan D menilai fungsi dari ekstremitas bawah. Ini selain bersifat subyektif juga sulit utk mengklasifikasi pada SCI cervical ASIA C dan D berusaha mengatasi hal di atas ASIA C jika lebih dari separoh kekuatan otot yang dites dengan MMT memiliki nilai kurang dari 3/5 ASIA D, seperti di atas tetapi nilai otot lebih dari 3/5
13
ASIA E adalah pasien SCI tanpa ada defisit neurologis
ASIA scale mungkin juga tidak sensitif dalam mengkategorikan kelemahan, adanya spastisitas, nyeri dan beberapa bentuk disestesia yang mungkin terjadi pasca SCI
14
Penyebab Trauma (terbanyak): Kecelakaan lalu lintas Kecelakaan kerja
Cedera olahraga (menyelam, judo dll) Kecelakaan di rumah (jatuh dr ketinggian, bunuh diri dll) Bencana alam, misal gempa Lain-lain, misal luka tembak, tusuk dll Penyakit/non traumatik: Transverse myelitis Tumor Kelainan vaskuler Multiple sclerosis, dll
15
Area yang sering cedera
Lower cervical (C 5 - 7) Mid-thoracic (Th 4 - 7) Thoraco-lumbar (Th 10 - L 2) Gejala yang timbul Ggn motorik Ggn sensorik Ggn kontrol vasomotor Ggn kontrol bladder & bowel Ggn fungsi seksual
21
Gejala awal Spinal shock: Berangsur-angsur pulih -> spastis
Sel-sel saraf med spinalis di bawah lesi tak berfungsi Reflek – Flaccid Berlangsung bbrp jam – hari bahkan sampai 6 minggu Berangsur-angsur pulih -> spastis Cedera di bawah L1 tdk menyebabkan spastisitas Cedera pd level atas bisa pula flaccid krn tjd kerusakan vaskuler
22
Cedera yang menyertai Cedera organ dalam Cedera muskuloskeletal
Fraktur tulang panjang (ekstremitas) Trauma kepala (menyertai cedera cervical) Trauma dada dgn fraktur costa, pneumothorax, haemothorax (menyertai cedera thoracal) Cedera organ dalam Trauma abdominal
23
Penanganan medis Operasi Konservatif Pada 95% kasus
Memungkinkan dan harus diberikan mobilisasi dini Jenis: plate and screw z plate (pendekatan lateral) titanium cage bone graft (crista iliaca) Konservatif Tidak cocok untuk dilakukan operasi (usia, KU dll) Cedera yang stabil Cedera yang incomplete Reposisi sebelum dilakukan operasi
24
Konservatif Postural reduction/bed rest Brace/orthose Plaster/gips
6-12 minggu Brace/orthose Plaster/gips
25
Brace Cervical 1. Soft collar 2. Brace: posterior appliance 3
Brace Cervical 1. Soft collar 2. Brace: posterior appliance 3. Orthosis: Halo
26
Brace thoraco lumbar 1. Thoraco cervical brace 2. Taylor orthose
27
Evaluasi Motorik dan Sensorik
Spastisitas – Modifikasi Skala Ashworth
28
Komplikasi SCI Skin Breakdown: (decubitus ulcers atau pressure sores)
Karena penekanan (posisi statis), gangguan sensori dan gangguan vaskularisasi Osteoporosis and Fractures: Karena tidak ada aktivitas otot dan penumpuan berat badan
29
Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV
30
Pneumonia, Atelectasis, Aspiration: (restictive lung deseases)
Resiko pada pasien cedera di atas T4) Terjadi antara 5 s/d 10 tahun pasca SCI Heterotopic Ossification: Penulangan pada sekitar sendi, biasa terjadi pada sendi besar seperti hip dan knee atau shoulder Resiko terjadi kaku sendi dan penyatuan sendi (joint stiffening and fusion)
31
Spasticity: Konsekuensi dari lesi UMN Autonomic dysreflexia: Dpt terjadi pada pasien dengan lesi di atas level T6 atau T5 Diduga karena terputusnya otonom yang mengontrol tekanan darah dan fungsi jantung Dapat berakibat hipertensi Deep vein thrombosis: (DVT) atau emboli paru
32
Cardiovascular disease: Cardiovascular disease adalah resiko jangka panjang paling utama.
Syringomyelia- Mrpk pembesaran canalis centralis dari med spinalis pasca trauma, terjadi pada 1-3% pasien SCI. Resiko adalah gangguan fungsi di atas level cedera Respiratory Dysfunction and infection
33
Neuropathic/Spinal Cord Pain-
banyak tipe dari gangguan ini Kerusakan dari tulang vertebra, medulla spinalis, saraf tepi, dan jaringan di sekitarnya bisa menyebabkan hal ini. Bisa berupa nyeri pada akar saraf yang tajam seperti teriris dan menjalar sepanjang perjalanan saraf tepinya, bahkan terjadi phantom limb pain
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.