Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHarjanti Rachman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
INFERTILITAS RESKI DIANA EKA PUTRI 130078
2
Definisi Infertilitas
Infertilitas adalah ketidamampuan untuk terjadi konsepsi setelah 1 tahun bersenggama tanpa menggunakan kontrasepsi. Ada 2 jenis infertilitas : 1. Infertilitas primer , terjadi bila istri belum pernah hamil walaupun bersenggama setelah 1 tahun tanpa kontrasepsi 2 Infertilitas sekunder terjadi bila istri pernah hamil, tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama selama 1 tahun tanpa kontrasepsi.
3
Pemeriksaan infertilitas
Syarat pemeriksaan pasangan infertil adalah : · Istri yang berumur tahun baru akan diperiksa setelah berusaha untuk mendapatkan anak selama 1 tahun. Pemeriksaan dapat dilakukan dini apabila : ~ Pernah mengalami keguguran berulang ~ Diketahui mengindap kelainan endokrin ~ Pernah mengalami peradangan rongga perut dan rongga panggul ~ Pernah mengalami bedah gynekologik · Istri yang berumur antara tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang untuk pemeriksaan. · Pasangan infertil yang berumur tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinan ini. · Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggotanya mengindap penyakit yang dapat membahayakan kesehatan istri dan anaknya.
4
Jenis pemeriksaan infertilitas adalah:
· Anamnesis lengkap ~ Identitas pasangan ~ Riwayat perkawinan ~ Riwayat kesehatan keluarga ~ Riwayat penyakit dahulu ~ Riwayat Obstetri ~ Riwayat menstruasi · Pemeriksaan fisik ~ Pemeriksaan umum secara head to toe ~ Pemeriksaan Tanda-tanda vital ~ Pemeriksaan payudara ~ Pemeriksaan abdominal ~ Pemeriksaan ginekologi · Pemeriksaan Diagnostik ~ Pemeriksaan ovulasi
5
. Faktor yang mempengaruhi infertilitas
1) Faktor fisik · Pada laki-laki ~ Kualitas dan kuantitas sperma ~ Menderita infeksi virus kelenjar getah bening bawah tulang rahang yang mengakibatkan kerusakan pada testis. ~ Sperma tidak bisa keluar dari penis karena terdapat jaringan parut bekas ulkus pada saluran sperma yang bisa disebabkan oleh PMS. ~ Mengalami gangguan dalam berhubungan seks karena : tidak bisa ereksi, ereksi kurang lama, terlalu cepat ejakulasi. ~ Menderita penyakit menahun seperti diabetes, tuberculosis, dan malaria yang dapat mengganggu kesuburan. · Pada Wanita ~ Menderita jaringan parut pada saluran tuba atau dalam uterus. Jaringan parut tersebut dapat mengganggu perjalanan sperma dan mengganggu sel telur yang telah dibuahi menempel pada uterus.
6
2) Faktor psikologis · Gangguan emosial yang kronis seperti ketakutan dan merasa tidak mampu untuk menjadi seorang ibu. · Meningkatnya supersensitifitas karena pengaruh penambahan umur sehingga menjadi paraniod dan menyebabkan infertilitas. 3) Faktor lingkungan ~ Polusi udara, air yang tercemar, bahan kimia yang dipakai pabrik dan pertanian. ~ Merokok, minuman beralkohol dan kopi kental. ~ Suhu tinggi pada testis dan penekanan yang terlalu ketat. ~ Obat-obatan
7
Masalah yang timbul akibat infertilitas
· Kehilangan kepercayaan diri pada pasangan suami istri karena menganggap diri tidak mampu mempunyai keturunan. · Timbul konflik dalam rumahtangga disebabkan karena salah satu pasangan merasa kecewa terhadap pasangannya yang tidak bisa membuat keturunan sampai berakhir dengan perceraian. · Masih ada pandangan masyarakat bahwa terjadinya infertilitas itu yang disalahkan adalah wanita, karena wanita baru bisa baru bisa diterima status warga masyarakat sepenuhnya apabila telah menjadi seorang ibu. · Trauma dan kecewa terhadap diri sendiri karena merasa tidak sempurna sebagai wanita. · Menimbulkan perasaan rendah diri dan kebuntuan dimasa-masa mendatang. · Mengalihkan fungsi keibuan pada interes-interes lain seperti mengutamakan pada kegiatan erotik dan seksual. · Mengabdikan diri pada satu ideologi atau satu interes emosional tertentu.
8
E. Usaha untuk mengatasi kemandulan
· Infertilitas adalah masalah bersama antara suami dan isteri, dianjurkan untuk kerjasama dalam pemeriksaan, pengobatan dan tindak lanjutnya. · Melakukan hubungan seksual pada masa subur. Masa subur biasanya terjadi 14 hari sebelum haid yang akan datang. Selain itu bisa dilihat dari perubahan lendir servik yang terliha jernih, basah seperti putih telur. Pada saat itulah diharapkan suami istri melakukan senggama secara teratur sejak hari ke- 7 sampai hari ke- 16 dari siklus haid. Apabila sperma normal dianjurkan untuk melakukan senggama selang satu hari.
9
Konseling infertilitas
· Bersikap baik dan simpatik terhadap pasangan yang mengalami infertilitas, karena mereka membutuhkan dukungan dan pengertian. · Memberikan pengertian terhadap pasangan untuk menghargai satu sama lain. Jangan saling menyalahkan. · Memberi support bahwa keadaan sepeti ini tidak hanya menimpa satu pasangan saja, berikan alternatif pengobatan lain yang masih bisa di usahakan. · Membantu mencari alaternatif untuk mengadopsi anak. · Membantu pasangan untuk mencari jalan lain supaya dekat dengan anak-anak dan bisa menerima kenyataan hidup.
10
. Masalah yang timbul pada infertilitas
Menurut, masalah yang timbul pada infertilitas antara lain: 1. Masalah air mani Air mani di tampung dengan jalan masturbasi langsung kedalam botol gelas bersih yang berlumut lebar (atau gelas minum), setelah abstinensi 3-5 hari. Sebaiknya penampung air mani itu dilakukan di rumah pasien sendiri, kemudian dibawa ke laboratorium dalam 2 jam setelah dikeluarkan. Air mani yang dimasukkan kedalam kondom dahulu, yang biasanya mengandung zat spermatisid, akan mengeliruan penilaian motilitas spermatozoa. a. Volume Setelah abstinensi selama 3 hari, volume air mani berkisar 2-5 ml.volume kurang dari 1 ml atau lebih dari 5 ml biasanya disertai kadar spermatozoa rendah. Pada volume kurang dari 1,5 ml sesungguhnya baik untuk dilakukan inseminasi buatan suami (IBS) karena volume yang kurang itu tidak akan cukup menggenangi lendir yang menjulur dari serviks, sehingga dapat merupakan masalah infertilitas. b. pH air mani yang baru diejakulasikan pH-nya berkisar antara 7,3-7,7, yang bila dibiarkan lebih lama akan meningkat karena penguapan CO2-nya. Apabila pH lebih dari 8, hal itu mungkin disebabkan oleh peradangan mendadak kelenjar atau saluran genital, sedangkan pH yang kurang dari 7,2 mungkin disebabkan oleh peradangan menhun kelenjar tersebut. Sekret kelenjar prostat pH-nya lebih rendah dari 7.
11
Penatalaksanaan/manajemen Infertilitas
Asuhan infertilitas dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kolaborasi Tujuan dari evaluasi infertilitas adalah menentukan penyebab dari infertilitas, menentukan pilihan pengobatan baik tindakan medis atau tindakan bedah. Proses pemeriksaan dan pengobatan bisa menimbulkan stress fisik, emosi, dan financial pada suami/istri. Apabila masalah infertilitas adalah dari suami, pengobatan yang disebut inseminasi artificial bisa dilakukan. Prosedur ni adalah sederhana dan aman, dan suksesnya tinggi. Semen dari suami dimasukan secara intraserviks atau intrauterine. Beberapa tetes semen dimasukkan apabila ovulasi dari istri sudah dekat. 2. Mandiri Masalah infertilitas dapat mengakibatkan stress psikologis yang sangat bagi suami/istri. perawat/bidan mempunyai peranan penting dalam membantu suami/istri untuk aktif dalam semua tahap pengobatan, mulai dari tahap pengkajian, macam-macam pemeriksaan, rencana pengobatan, pelaksanaaan rencana, dan seterusnya. Perawat/bidan harus mampu membangun hubungan terapeutis agar suami/istri merasa aman mengungkapkan perasaan tentang masalah infertilitas, pemeriksaan, pengobatan, harapan, dan ketidakberdayaan yang mereka alami. Seringkali suami/istri bisa mengalami disfungsi seksual. Dulu, kegiatan yang sangat intim dilakukan spontan dan membawa kebahagian yang yang sangat dalam. Sekarang kegiatan yang sangat intim menjadi bahan diskusi, dan pemeriksaan oleh tim ahli yang mengobati mereka. Mereka juga merasa bahwa kegiatan seksual sebagai ukuran keberhasilan atau kegagalan untuk menjadi hamil.
12
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.