Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Petujuk Proses Penulisan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Petujuk Proses Penulisan"— Transcript presentasi:

1 Petujuk Proses Penulisan
1. Ingat fokus Setiap tulisan (berita maupun opini) harus memiliki gagasan utama. Letakkan fokus atas sebagai pegangan, lalu pilihlah bahan yang ada hubungannya dengan fokus. 2. Tulislah banyak lead Menulis lead merupakan bagian paling sulit, sehingga sangat sulit merumuskan lead yang sempurna. Maka tulislah beberapa alternatif lead, lalu pilih satu lead setelah tulisan selesai ditulis.

2 3. Perbaiki kemudian Menulislah terus hingga akhir tulisan. Jika terbentur pada kalimat atau paragrap yang rasanya tidak benar, cukup beri tanda, lalu perbaiki setelah selesai menulis. 4. Gunakan teknik Tanya jawab Coba antisipasi pertanyaan pembaca terhadap paragrap yang kita tulis, lalu cobalah memberikan perjelasan terhadap pertanyaan tersebut.. 5. Bacalah keras-keras Jika merasa ada kalimat yang kurang pas, cobalah membaca kalimat itu keras-keras. Biasanya akan terdengar bagian yang tidak cocok..

3 6. Periksa akurasi Setelah selesai menulis, cobalah periksa ulang, apakah masih terdapat salah ketik, salah penggunaan tanda baca, dan salah menggunakan/menempatkan kata. Juga apakah penulisan nama, atribusi, dan sebagainya sudah benar. 7. Bukan hanya mengetik Dalam menulis, usahakan jangan hanya sekedar mengetik. Kita harus menggunakan semua daya pikiran dan perasaan. Semua data yang dikumpulkan kita tuangkan dalam suatu konsep (draft). Usahakan menulis dengan sepenuh hati, karena yang datang dari hati akan sampai ke hati pembaca sehingga menarik bagi mereka. Namun dalam mengedit, usahakan hanya menggunakan pikiran. .

4 Pedoman Pengutipan Dalam tulisan kita bisa saja memasukkan kutipan pendapat orang. Kutipan yang baik bisa memperkuat tulisan, karena membuat pembaca seolah mendengar pembicaraan. Tapi harus hati-hati, karena kutipan bisa juga merusak dan mengakibatkan kejemuan. Beberapa pegangan untuk menentukan penggunaan kutipan: - Bila kutipan itu menarik dan informative Untuk mendukung paragrap inti atau masalah - Untuk menyampaikan perasaan atau opini nara sumber - Menyatakan reaksi yang kuat dan keras dari sumber - Mengungkap tindakan dramatis

5 Ragam Kutipan 1. Kutipan langsung Menulis kata demi kata yang diucapkan sumber. Kutipan ini dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Contoh : Mensesneg Hatta Rajasa berkata: ‘’Pokoknya, ee begini, itu urusan pembangunan rumah dinas DPR, itu bukan urusan Sekneg, urusan itu, eh coba tanyakan saja kepada Sekretariat mereka, karena itu adalah urusan mereka”. Kita bisa kutip langsung seperti itu, tapi bisa juga: “Pokoknya, kalau urusan pembangunan rumah dinas DPR bukan urusan Sekneg, tapi urusan Sekretariat DPR”.

6 2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan ini berisi apa yang dikatakan pembicara dan bagaimana cara menyampaikannya. Disini tanda kutip tidak dipakai. Contoh: Hatta Rajasa menegaskan urusan pembangunan rumah dinas DPR adalah urusan Sekretariat DPR. 3. Kutipan Parafrasa (paraphrase) Kutipan ini berisi apa yang dikatakan pembicara tapi disajikan dengan kata-kata dari penulis. Di sini, kata asli dari pejabat tidak dipertahankan. Contoh: Hatta Rajasa menolak mengomentari tentang pembangunan rumah dinas DPR dan mengatakan itu urusan Sekretariat DPR.


Download ppt "Petujuk Proses Penulisan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google