Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISA SOAP BIPOLAR Disusun oleh :

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISA SOAP BIPOLAR Disusun oleh :"— Transcript presentasi:

1 ANALISA SOAP BIPOLAR Disusun oleh :
1. Novita Wahyuningtyas ( ) 2. Nurul Yuliani ( ) 3. Ruru Awana Nurasadi ( ) 4. Safhira Arnintya S ( ) 5. Slamet Nur Sholeh ( ) 6. Teresia Amanda Putri D ( ) 7. Muhammad Andana ( ) 8. Muhammad Nur Arif ( ) KELAS C

2 KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. E Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Oktober 1971 Usia : 38 tahun Alamat : Bumi Cibarusa Asri F-7 No.3 Jonggol, Bekasi Suku : Jawa Status : Sudah menikah memiliki anak 1 Agama : Islam Pendidikan : SPRG (Sekolah Penata Rawat Gigi) Pekerjaan : Staf tata usaha SubBagKes KemHan Pangkat : PNS III/A Tanggal Masuk RS : 31 Mei 2010 diantar dokter umum Departemen

3 ANALISA SOAP

4 SUBJEKTIF RIWAYAT PSIKIATRI Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis
Autoanamnesis : 15,16,21,23,24 Juni 2010 pasien menjawab lancar dan jelas. Alloanamnesis : 17 Juni 2010 dengan Ny. R (istri pasien) Keluhan utama Pasien suka berbicara kacau dan pekerjaannya terganggu Keluhan Tambahan Pasien merasa orang “besar” sehingga layak dihormati dan mudah marah dengan istri.

5 RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat Gangguan Psikiatri Pasien pertama kali dirawat di Amino pada tahun 1990 selama 2 minggu Sejak tahun pasien hampir tiap tahun masuk ke bangsal Amino terutama saat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha Pasien biasanya dirawat sekitar 2 minggu - 3 bulan setiap tahunnya. Dengan diagnosis gangguan bipolar episode manik dengan ciri psikotik. Pasien biasanya gampang marah, banyak bicara, dan merasa sebagai orang besar Bila mulai banyak pikiran, tekanan darah pasien meninggi lalu pasien mulai sering bicara kacau dan pekerjaannya terganggu. Pasien biasanya diantar dari pihak kantor untuk dirawat di Amino.

6 2. Riwayat zat psikoaktif pasien mengakuntidak menggunakan zat psikoaktif 3. Riwayat Medis Didapatkan hipertensi yang berhungan dengan gangguan jiwanya

7 RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Pasien lahir secara normal Pasien mendapatkan kasih sayang dari keluarga Pergaulan pasien normal Pasien tidak aktif dalam organisasi selama sekolah Pasien tidak pernah tinggal kelas Pasien tidak merokok dan tidak minum alkohol Pasien mulai bekerja tahun 1991 sebagai buruh pabrik selama 1 tahun. Tahun 1992 bekerja sebagai perawat gigi honorer di Pusdiklat Salemba. Tahun 1994 pasien diangkat menjadi PNS, tahun 1997 dipindahkan ke bagian Tata Usaha karena gangguan jiwa

8 Pasien menikah tahun 2000 dan memiliki seorang anak laki-laki.
Sang istri sering meminta cerai karena suami (pasien) sering marah-marah Pasien dan isitrinya sering bertengkar apabila mood pasien buruk, pasien tidak pernah memukul sang istri Pasien merupakan anak pertama dengan 5 adik laki-laki dan 1 adik perempuan. Ayah dan 3 orang adik nya mengalami gangguan jiwa. Adiknya yang nomer 6 meninggal bunuh diri karena depresi Ayah pasien meninggal tahun 1990, ibunya meninggal tahun 2000 karena kanker. Hal tersebut meembuat keadaan pasian semakin buruk.

9 PERSEPSI TENTANG DIRI SENDIRI DAN KEHIDUPAN
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah orang besar, anak angkat SBY dan semua jenderal hormat dengan pasien. Pasien menganggap bahwa dirinya dirawat di rumah sakit karena cobaan dari Allah. Pasien sering marah bila istri tidak mau membuat peyek dan sering mengusir istri pergi tapi pasien mengaku menyayangi istri dan anak-anaknya. PERSEPSI KELUARGA TENTANG DIRI PASIEN Keluarga pasien beranggapan bahwa penyakit pasien tidak akan sembuh. Istri pasien berniat ingin bercerai dari pasien. Sedangkan anak pasien hanya mengetahui bahwa ayahnya sakit dan dirawat di RS

10 IMPIAN DAN NILAI-NILAI Pasien bercita-cita ingin menjadi Presiden RI, bila menjadi pasien akan bertindak adil dan akan memajukan Negara ini. Pasien merasa dia merupakan orang penting dan selalu diliput oleh wartawan dan disiarkan di radio Elshinta dan TV One

11 STATUS MENTAL Pasien berpenampilan sesuai dengan usianya Pasien sadar bahwa dirinya sedang berada di RS Selama wawancara pasien cukup tenang dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan Pasien mampu berbicara dengan jelas namun terkadang apa yang dibicarakan melenceng dari hal yang ditanyakan Pasien berhalusinasi Pasien selalu bersemangat dalam memberikan gagasan karena pasien yakin bahwa dirinya merupakan orang besar dan calon pemimpin masa depan Daya ingat pasien masih cukup baik

12 Pasien agak mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi
Pasien masih dapat menggambar dan menulis dengan baik Pasien agak hiperaktif selama wawancara, namun tidak sampai membahayakan diri maupun orang lain Pasien tidak pernah membalas orang yang menyakitinya, malah mendoakan agar diberikan keberkahan Menurut keluarga pasien, pasien merupakan orang yang dapt dipercaya

13 OBJEKTIF Status Internis Keadaan umum : Baik Kesadaran : cukup baik
Status gizi : Gizi cukup Tanda vital Tekanan darah : 140/90 mmHg Frekuensi nadi : 90 x/menit Frekuensi napas : 24 x/menit Suhu tubuh : normal

14 Mata : Dalam batas normal
THT : Dalam batas normal Mulut dan gigi : Dalam batas normal Thoraks : Dalam batas normal Abdomen : Dalam batas normal Ekstremitas : Tidak ada kelainan Kulit : Tidak ada kelainan Status Neurologis Saraf kranialis ` : Tidak ada defisiensi neurologis tanda rangsangan meningeal Tanda efek ekstrapiramidal : Tidak ada Motorik : Baik Sensorik : Baik

15 KESIMPULAN DIAGNOSA : Pasien ditegakkan diagnosis gangguan afektif bipolar, epidose kini manik dengan gejala psikotik, dengan diagnosis banding skizoafektif tipe manik

16 TERAPI Psikofarmaka Carbamazepin 2 x 200 mg Asam valproat 2 x 250 mg
Risperidone 2 x 3 mg

17 A (ASSESMENT) Problem Medik Subjektif, Objektif Terapi DRPs
Gangguana afektif bipolar, episode mania Pasien merasa orang “besar” sehingga layak dihormati dan mudah marah dengan istri. Pasien selalu bersemangat dalam memberikan gagasan Pasien agak hiperaktif selama wawancara Pasien sering merasa sedih dan menangis ketika meningat kedua orang tuanya telah tiada Asam Valproat 250 mg 2 x sehari Carbamazepin 200 mg Terapi sudah cukup efektif dalam terapi gangguan bipolar dengan menstabilkan suasana hati serta meredakan gejala-gejala bipolar episode mania Mekanisme kerja Carbamazepin dan Asam valproat: Mengurangi perambatan impuls abnormal didalam otak dengan cara menghambat kanal Natrium sehingga menghambat timbulnya potensial kerja yang berulang-ulang serta membuat suasana hati lebih stabil. Asam valproat juga merupakan lini pertama untuk pengobatan bipolar episode mania

18 Problem Medik Subjektif, Objektif Terapi DRPs Kombinasi Asam Valproat dengan Carbamazepin dapat menimbulkan efek yang sinergis Dosis penggunaan Asam valproat yaitu 2 x sehari 250 mg sudah tepat karena tercantuk pada “ Pharmachotherapy Handbook” Edisi 9 yaitu 250 mg-500 mg 2 x sehari Dosis penggunaan Carbamazepin yaitu 2 x sehari 200 mg sudah tepat karena tercantuk pada “ Pharmachotherapy Handbook” Edisi 9 yaitu 200mg 2 x sehari

19 Problem Medik Subjektif, Objektif Terapi DRPs Anti psikotik Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah orang besar, anak angkat SBY dan semua jenderal hormat dengan pasien. Pasien menganggap bahwa dirinya dirawat di rumah sakit karena cobaan dari Allah. Risperidon 3 mg 2 x sehari Terapi sudah cukup efektif untuk menurunkan halusinasi yang dialami oleh pasien dan membuat pasien lebih tenang sehingga tidak mengganggu orang-orang disekitar. Mekanisme Kerja Risperidon : Risperidon merupakan antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonin dan dopamin. Risperidon berikatan dengan reseptor α1- adrenergik. Risperidon menstabilkan senyawa alami otak sehingga mengendalikan pola pikir, perasaan, perilaku. Dosis penggunaan Risperidon yaitu 2 x sehari 3 mg kurang tepat karena pada “ Pharmachotherapy Handbook” Edisi 9 yaitu 0,5 mg -1 mg 2 x sehari

20 PLAN Diberi tambahan vitamin B12
Dosis antipsikotik risperidon diganti 1 mg 2 x sehari Psikoterapi Terhadap pasien Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya sehingga pasien dapat mengenali keadaannya Mendorong pasien untuk minum obat secara teratur dengan mengajarkan manfaat dari obat-obatan yang diberikan Bila pasien berobat jalan, dianjurkan agar selalu rutin kontrol ke poliklinik Terhadap keluarga Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga dan pentingnya rutinitas minum obat dalam proses kesembuhan pasien Mendorong istri agar lebih berperan dalam kesembuhan pasien, misalnya dalam mengawasi minum obat, atau menjenguk sesekali bila pasien dirawat.

21 TERIMAKASIH


Download ppt "ANALISA SOAP BIPOLAR Disusun oleh :"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google