Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dedeh Sri Sudaryanti, S.E., M.Si.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dedeh Sri Sudaryanti, S.E., M.Si."— Transcript presentasi:

1 Dedeh Sri Sudaryanti, S.E., M.Si.
Manajemen Modal Kerja Dedeh Sri Sudaryanti, S.E., M.Si.

2 Materi 4 Manajemen Modal Kerja
Perencanaan besarnya kebutuhan modal kerja Modal Optimum

3 Modal Kerja: Investasi dana perusahaan di dalam harta yang perputarannya pendek. atau Merupakan investasi dana perusahaan di dalam kas, efek(surat berharga jk. Pendek), piutang dan persediaan. Modal kerja merupakan salah satu aspek penting dalam keseluruhan pembelanjaan perusahaan, karena: Selalu dibutuhkan. Selalu digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jk. Pendek yang segera jatuh tempo. Membantu pimpinan persh untuk membuat perencanaan yang lebih baik di masa mendatang.

4 Gross concept: total aktiva lancar
Konsep Modal Kerja Gross concept: total aktiva lancar Net concept: aktiva lancar-utang lancar.

5 Perputaran Modal Kerja
Kegiatan usaha Barang/Jasa Penjualan

6 Perputaran modal kerja:
A. Pada perusahaan dagang: dengan penjualan tunai dengan penjualan kredit Kas 1 Barang Kas 2 Kas 1 Barang Piutang Kas 2

7 Perputaran Modal Kerja
B. Pada perusahaan Industri: dengan penjualan tunai: dengan penjualan kredit: Kas 1 -overhead -adm. & umum -upah -bahan Proses produksi Barang Jadi Kas 2 Kas 1 -overhead -adm. & umum -upah -bahan Proses produksi Barang Jadi Piutang Kas 2

8 1. Perencanaan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Ditentukan dengan rumus: Modal Kerja = Perputaran modal kerja x pengeluaran kas Contoh: Diketahui Periode perputaran: Lamanya proses produksi 10 hari Lamanya barang disimpan di gudang 10 hari Jangka waktu penerimaan piutang 10 hari Periode perputaran 30 hari Pengeluaran kas setiap harinya: Bahan mentah Rp ,- Bahan pembantu Rp ,- Upah buruh Rp ,- Pengeluaran lain-lain Rp ,- Jumlah pengeluaran kas setiap harinya Rp ,- Maka, kebutuhan MK= 30 hari x Rp ,- = Rp ,-

9 2. Modal Optimum Pembelanjaan modal kerja atau modal optimum berkenaan dengan pemilihan sumber modal kerja dari bank: Apakah lebih menguntungkan menggunakan dana (kredit) jangka pendek atau dana (kredit) jangka panjang ? Kebutuhan Modal Kerja Dipenuhi dengan Kredit jangka pendek Kredit jangka panjang

10 Kredit jangka panjang atau kredit jangka pendek
Apakah dengan Kredit jangka panjang atau kredit jangka pendek Tergantung pada Bunga kredit jangka pendek (bulanan) Bunga kredit jangka panjang (tahunan) Bunga Simpanan

11 Modal Optimum: kebutuhan dana yang sifatnya sementara apabila dipenuhi dengan kredit jk. Panjang (tahunan) akan lebih murah biayanya daripada dipenuhi dengan kredit jk. Pendek (bulanan), dimana selama modal menganggur dibungakan. Modal optimum: berkenaan dengan jangka waktu kritis, yaitu jangka waktu dimana biaya untuk kredit jangka panjang sama besarnya dengan biaya untuk kredit jangka pendek; dirumuskan sebagai berikut:

12 Jangka Waktu Kritis = Bpj – Bk
Bpk – Bk Bpj = Tingkat bunga kredit jangka panjang (%) Bpk = Tingkat bunga kredit jangka pendek (%) Bk = Tingkat bunga simpanan di bank (%) Dengan syarat: Bpk > Bpj > Bk a. Satuan hari: Jangka Waktu Kritis = Bpj – Bk X 365 hari b. Satuan bulan: Jangka Waktu Kritis = Bpj – Bk X 12 bulan

13 Berdasarkan perhitungan jangka waktu kritis tersebut, bandingkan dengan jangka waktu kebutuhan dana yang dipenuhi dengan kredit, apabila: JWK>jk.waktu kebutuhan dana dari kredit dipenuhi dari utang jk.pendek. JWK<jk.waktu kebutuhan dana dari kredit dipenuhi dari utang jk.panjang. dipenuhi dipenuhi utang jk.pendek utang jk.panjang JWK

14 Contoh: Perusahaan Alba selama satu tahun membutuhkan modal kerja setiap bulan sebagai berikut: 3 bulan I Rp ,- 3 bulan II Rp ,- 3 bulan III Rp ,- 3 bulan IV Rp ,- Kebutuhan modal tersebut akan dipenuhi dari pinjaman bank dengan tk.bunga pinjaman jangka pendek 15% setahun, jangka panjang 10% setahun dan tingkat bunga simpanan 5% setahun. Dengan kredit manakah (jk.pendek atau jk.panjang) sebaiknya kebutuhan modal tersebut dipenuhi?

15 1. Hitung jangka waktu kritis
Jangka Waktu Kritis = Bpj – Bk Bpk – Bk Jangka Waktu Kritis = 10% – 5% X 12 bln. 15% – 5% = (0,05/0,10) X12 bln.= 6 bln.

16 2. Hitung kebutuhan modal kerja (Rp)
Jan – Maret II April - Juni III Juli –Sept. IV Okt. - Des Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV

17 Diketahui, JWK = 6 bulan Modal Gol. I: Rp ,- selama 12 bln. (Jan-Des) Modal Gol. II:Rp ,- selama 9 bln. (April-Des) Modal Gol III: Rp ,- selama 6 bln. (Juli-Des) Modal Gol IV: Rp ,- selama 3 bln. (Okt-Des). Bandingkan jk. Waktu kebutuhan dana tersebut dengan JWK, maka: Kebutuhan Modal Gol. I s.d. Gol. III dipenuhi dengan kredit jangka panjang, dan Gol. IV dengan kredit jangka pendek dengan perhitungan bunga sbb.:

18 Perhitungan Bunga: Gol. I: Bunga dibayar untuk 1 thn.
10% x Rp = Rp Gol. II: Bunga dibayar untuk 1 thn. 10% x Rp = Rp Simpan: (3/12 x 5% x Rp ) = Rp = Rp Gol. III: Bunga dibayar untuk 1 thn. 10% x Rp = Rp Simpan: (6/12 x 5% x Rp )= Rp = Rp Total Bunga = Rp

19 Bandingkan bila yang digunakan adalah kredit jangka pendek:
Perhitungan bunganya: Gol. I : I thn x 15% x Rp = Rp Gol. II: 9/12 x 15% x Rp = Rp Gol. III: 6/12 x 15% x Rp = Rp Total Bunga = Rp Jadi, perbandingan adalah: Apabila kebutuhan modal optimum dipenuhi dengan kredit jangka panjang, bunga yg dibayarkan sebesar = Rp Apabila kebutuhan modal optimum dipenuhi dengan kredit jangka pendek, bunga yg dibayarkan sebesar = Rp Terdapat selisih pembayaran bunga (efisiensi) untuk dipenuhi kredit jangka panjang = Rp


Download ppt "Dedeh Sri Sudaryanti, S.E., M.Si."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google