Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Metodologi Penelitian

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Metodologi Penelitian"— Transcript presentasi:

1 Metodologi Penelitian
Febriyanto, SE., MM.

2 Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian mempelajari ilmu mengenai tehnik penelitian dan analisisnya serta konsep penyusunan karya tulis ilmiah. Buku Referensi: 1. Prof. Dr. S. Nasution, M.A. Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta, Dr. Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, PPM, Jakarta, Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Alfa Beta, Bandung, Penilaian: 1. Ujian Akhir = 35% 2. Ujian Mid = 25% 3. Tugas = 20% 4. Presensi = 20%

3 Silabi Metodologi Penelitian
1. Pendahuluan Metode Ilmiah Susunan Laporan Penelitian 2. Masalah Penelitian Identifikasi Masalah Mendefinisikan Masalah Penelitian Variabel Jenis Penelitian Merumuskan Judul Penelitian Masalah Utama Penelitian

4 Silabi Metodologi Penelitian
3. Teori, Konsep dan Perumusan Hipotesis Landasan Teori Kerangka konsep Hipotesis 4. Metodologi Jenis Penelitian Sampling Instrumentasi Pengumpulan Data Analisis data

5 Metodologi Penelitian
Febriyanto, SE., MM.

6 Pendahuluan Metodologi Penelitian
Metode Ilmiah Secara umum metode ilmiah dimulai dengan mengidentifikasi masalah, setelah masalah teridentifikasi kemudian merumuskan hipotesis. Kebenaran hipotesis ini kemudian di uji dengan mengumpulkan data dari objek yang diteliti, kemudian data tersebut dinanalisis. Berdasarkan hasil analisis kemudian dibuat suatu kesimpulan apakah menerima hipotesis atau menolak. Mengidentifikasi Masalah Menguji Hipotesis Membuat Kesimpulan Merumuskan Hipotesis

7 Susunan Penelitian Tugas Akhir
Tugas Akhir Kesarjanaan Penelitian Skripsi Tesis Disertasi Desain (Rancangan) Desain Bangunan / Mesin Desain Sistem Perencanaan Strategi, dll

8 Susunan Penelitian Tugas Akhir
Dasar Perbedaan Skripsi Tesis Disertasi Tingkat S-1 S-2 S-3 Sarjana Magister Doktor Jenis Penelitian - Deskriptif (Kunatitatif / Kualitatif) - Deskriptif (Kualitatif) Korelasi Eksperimen Aplikasi Terapan - Pengembangan Teori - Pengujian Teori - Penemuan Teori baru Kerumitan Sederhana Kompleks Sangat komplek (min. 1 variabel jika deskriptif, atau 2 jika korelasi) (min. 3 variabel (min. 5 variabel, disarankan lebih banyak) Sumber: Metodologi Penelitian, DR. Rony Kountur, 2007:13.

9 Susunan Penelitian Tugas Akhir
Dasar Perbedaan Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif Jenis data Kuantitatif Proses penelitian Deduktif - Induktif Induktif Responden (Obyek penelitian) Banyak Hanya satu Instrumen Kuesioner dan lainya Peneliti itu sendiri Tujuan Penelitian Konfirmasi Eksplorasi Sumber: Metodologi Penelitian, DR. Rony Kountur, 2007:16.

10 Susunan Penelitian Tugas Akhir
Deduktif Kumpulan Teori (Secara Umum) Menghasilkan Suatu Konsep Dirumuskan Hipotesis (Khusus) Tentukan Sampel untuk Menguji Hipotesis Buat Kesimpulan yang Berlaku Umum Induktif Penelitian Kuantitatif

11 Susunan Penelitian Tugas Akhir
Induktif Dari pengamatan terhadap obyek penelitian (sesuatu yang khusus) Duharapkan Menghasilkan Teori baru (Secara Umum) Penelitian Kualitatif

12 Metodologi Penelitian (Masalah Penelitian)
Febriyanto, SE., MM.

13 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Identifikasi Masalah Apakah Masalah Penelitian itu? Masalah penelitian dapat dinyatakan dalam dua bentuk kalimat: 1. Kalimat Tanya 2. Kalimat Tujuan Contoh Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya menyangkut keberadaan suatu variabel: Berapa jumlah wanita dan pria di desa Mujur? Berapa orang lulusan SD, SMU, dan sarjana di Desa Mujur? Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya menyangkut hubungan antar variabel: Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pendidikan?

14 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Identifikasi Masalah Contoh Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk tujuan menyangkut keberadaan suatu variabel: Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu: Jumlah wanita dan pria di desa Mujur. Jumlah lulusan SD, SMU, dan sarjana di Desa Mujur? Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk tujuan menyangkut hubungan antara variabel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

15 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Identifikasi Masalah Sumber Masalah Penelitian (4P, Kumar, 1996): People (Manusia), Problem (Masalah), Program, Phenomenon (Fenomena): Contoh: Masalah sehari-hari: “tidak punya uang” Masalah Penelitian: “Apa ciri orang yang tidak punya uang?” Menemukan masalah penelitian Langkah 1 : Tentukan satu topik Langkah 2 : Uraikan topik tersebut dalam bentuk pernyataan Langkah 3 : Pilih satu dari topik tersebut Langkah 4 : Evaluasi

16 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Menemukan masalah penelitian Langkah 1 : Tentukan satu topik Topik sebaiknya berhubungan dengan bidang studi peneliti Contoh: Topik yang bersumber dari masalah sehari-hari “ TIDAK PUNYA UANG” Langkah 2 : Uraikan topik tersebut dalam bentuk pernyataan Membagi topik kedalam beberapa bagian sub topik. Sub topik umum “TIDAK PUNYA UANG”, diantaranya Ciri-ciri dan Sebab-sebab kekurangan uang Kekurangan uang dan hubungannya dengan raut muka Sikap terhadap mereka yang tidak punya uang.

17 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Menemukan masalah penelitian Langkah 3 : Pilih satu dari topik tersebut Sub topik yang dipilih Kekurangan Uang dan Hubunganya dengan Raut Muka Langkah 4 : Evaluasi Untuk mengevaluasi dasarkan pada lima karakteristik 1. Menarik 2. Bermanfaat 3. Hal yang baru 4. Dapat dilaksanakan 5. Tidak melanggar etika

18 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Mendefinisikan Masalah Penelitian Variabel Adalah suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu dengan yang lainya. Misalnya: Variabel “Jenis kelamin”, menunjukkan orang dalam pemahaman pria dan wanita. Variabel “Tingkat pendidikan”, menunjukkan orang dalam wujud mereka yang lulus SD, SMP, SMU dan Sarjana. “Jenis kelamin” dan “tingkat pendidikan” adalah dua variabel yang berbeda

19 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Mendefinisikan Masalah Penelitian Jenis Penelitian Penelitian deskripsi Penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin, tanpa ada perlakuan obyek yang diteliti. Penelitian korelasi Penelitian yang melihat hubungan antara beberapa variabel sebagaimana adanya tanpa perlakukan. Penelitian Eksperimen Penelitian yang dapat memberikan penjelasan “alasan mengapa”. Hubungan sebab akibat dapat diketahui karena peneliti melakukan perlakuan terhadap obyek.

20 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Mendefinisikan Masalah Penelitian Merumuskan Judul Penelitian Haruslah singkat, padat dan deskriptif. Seringkaii, judul dinyatakan dalam bentuk hubungan fungsional antara variabel bebas dan terikat. Pilih judul yang informatif dan menarik (catchy). Sebuah judul yg efektif dapat menarik pembaca untuk menyukai proposal itu. Ada 4 aspek yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul penelitian: (kountur, 2007:58) 1. Masalah penelitian 2. Jenis penelitian 3. Variabel yang akan diteliti 4. Populasi penelitian

21 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Mendefinisikan Masalah Penelitian Merumuskan Judul Penelitian Haruslah singkat, padat dan deskriptif. Seringkaii, judul dinyatakan dalam bentuk hubungan fungsional antara variabel bebas dan terikat. Pilih judul yang informatif dan menarik (catchy). Sebuah judul yg efektif dapat menarik pembaca untuk menyukai proposal itu. Ada 4 aspek yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul penelitian: (kountur, 2007:58) 1. Masalah penelitian 2. Jenis penelitian 3. Variabel yang akan diteliti 4. Populasi penelitian

22 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Mendefinisikan Masalah Penelitian Merumuskan Judul Penelitian Ada 4 aspek yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul penelitian: (kountur, 2007:58) 1. Masalah penelitian 2. Jenis penelitian 3. Variabel yang akan diteliti 4. Populasi penelitian Contoh: UANG SAKU DAN HUBUNGANNYA DENGAN RAUT MUKA MAHASISWA DI PT X

23 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Contoh: UANG SAKU DAN HUBUNGANNYA DENGAN RAUT MUKA MAHASISWA DI PT. X Masalah penelitian Pengaruh kekurangan uang terhadap penampilan seseorang Jenis penelitian Penelitian korelasi, yaitu mengukur hubungan antar variabel Variabel yang akan diteliti Uang Saku (Variabel prediksi) dan Raut Muka (Variabel Kriteria) Populasi penelitian Mahasiswa PT. X

24 Metodologi Penelitian - Masalah Penelitian
Mendefinisikan Masalah Penelitian Masalah Utama Penelitian Pada umumnya masalah utama dinyatakan dalam bentuk tujuan. Contoh masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara uang saku dengan raut muka mahasiswa di PT X.

25 Metodologi Penelitian
Febriyanto, SE., MM.

26 Metodologi Penelitian
Sistematika Usulan Penelitian Skripsi Kuantitatif A. Latar Belakang Masalah Berisi latar belakang masalah, indentifikasi masalah, Rumusan Masalah, dan Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian. B. Tinjauan Pustaka Berisi uraian teori/ rujukan yang memberikan argumentasi teoritik terhadap konsep-konsep yang menjadi fokus penelitian. Hipotesis (kalau ada).

27 Metodologi Penelitian
Sistematika Usulan Penelitian Skripsi Kuantitatif C. Metode Penelitian 1. Batasan Konsep dan Definisi Operasional Variabel (Memberikan tolok ukur/parameter suatu variabel penelitian diukur) 2. Validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian*) 3. Teknik Pengumpulan Data (Memberikan penjelasan teknik pengumpulan data yang digunakan) 4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel*) (Memberikan penjelasan yang menjadi satuan populasi, sampel, jumlah populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelnya). 5. Teknik Analisis Data (Memberikan penjelasan teknik analisis/uji statistik yang digunakan. Perlu diingat bahwa penggunaan teknik analisis data harus konsisten dengan jenis datanya).

28 Metodologi Penelitian
Sistematika Usulan Penelitian Skripsi Kuantitatif D. Rencana Jadwal Penelitian E. Daftar Pustaka (Berisi rujukan pustaka yang berasal dari buku-buku, jurnal, dokumentasi dll. yang relevan dengan fokus kajian penelitian).

29 Metodologi Penelitian
Sistematika Usulan Penelitian Skripsi Kualitatif A. Latar Belakang Masalah (Berisi latar belakang masalah, indentifikasi masalah, rumusan masalah dan batasan masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian. B. Tinjauan Pustaka (Berisi uraian teori/ rujukan yang memberikan argumentasi teoritik terhadap konsep yang menjadi fokus penelitian), Hipotesis (kalau ada).

30 Metodologi Penelitian
C. Metode Penelitian 1. Batasan Konsep dan Definisi Operasional Variabel (Memberikan tolok ukur/ parameter suatu variabel penelitian diukur) 2. Teknik Pengumpulan Data (Memberikan penjelasan teknik pengumpulan data yang digunakan, sumber dan jenis data yang diperlukan) 3. Penetapan Responden dan Informan Penelitian*) (Memberikan penjelasan yang menjadi dasar penentuan responden dan informan penelitian serta teknik pengambilan sampelnya). 4. Teknik Analisis Data (Memberikan penjelasan teknik analisis data yang digunakan. Perlu diingat bahwa penggunaan teknik analisis data harus konsisten dengan jenis datanya, jelaskan pendekatan yang digunakan, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian).

31 Metodologi Penelitian
5. Rencana Jadwal Penelitian Daftar Pustaka (Berisi rujukan pustaka yang berasai dari buku-buku, jurnal, dokumentasi. dll. yang relevan dengan fokus kajian penelitian. Gunakan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan penerbit serta kota Penerbit).

32 Metodologi Penelitian (Teori, Konsep, dan Perumusan Hipotesis)
Febriyanto, SE., MM.

33 Teori, Konsep, dan Perumusan Hipotesis
Landasan Teori Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian Pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan lain yang diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan untuk penelitian yang diusulkan. Uraian Tinjauan Pustaka menjadi landasan untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.

34 Teori, Konsep, dan Perumusan Hipotesis
Landasan Teori Manfaat landasan teori Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan yang sudah pernah dilaksanakan Memperjelas masalah penelitian Penulisan sumber catatan Format dasar Teks (Nama Keluarga Pengarang, Tahun terbitan) Nama pengarang Teks (Tahun Terbitan)

35 Teori, Konsep, dan Perumusan Hipotesis
Landasan Teori Penulisan sumber catatan Lebih dari satu pengarang, (Kountur, 2000:28) Teks (Nama Keluarga Pengarang & Nama Keluarga Pengarang, Tahun terbitan) Contoh; Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz & C. O'Donnell, 2008). Nama pengarang dan Nama pengarang, Teks (Tahun Terbitan). Contoh Menurut H.Koontz dan C. O'Donnell, Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (2008).

36 Teori, Konsep, dan Perumusan Hipotesis
Landasan Teori Penulisan Daftar Pustaka Nama Pengarang, Tahun terbit, Judul, Penerbit, Tempat Terbit. Contoh Handoko, T. Hani, 1995, Manajemen (edisi 2), BPFE, Jogjakarta. Kutipan Apabila kutipan kurang dari 5 baris memakai 2 spasi (double) dimulai dan diakhiri dengan tanda petik (“). Jika diatas 5 baris menggunakan 1 spasi dan pengetikan.

37 Kerangka Konsep Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Paradigma sederhana yang menunjukkan pengaruh dan hubungan antara variabel X dan variabel Y Y X Y X

38 Perumusan Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel x = rata-rata; s = simpangan baku; s2 = varians; r = koefisien korelasi Ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi µ = rata-rata, σ = simpangan baku, σ2 = varians p = koefisien korelasi Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel.

39 Hipotesis Statistik

40 Hipotesis Statistik Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan alternatif. Statistik Hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan data populasi dengan sampel. Hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel.

41 Hipotesis Statistik Penelitian Hipotesis nol menyatakan "tidak ada",
Tidak adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, Tidak adanya perbedaan antara satu variabel atau lebih pada populasi/sampel yang berbeda, dan Tidak adanya perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan pada satu variabel atau lebih untuk populasi atau sampel yang sama. Hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan atau hubungan.

42 Bentuk Rumusan Hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh: Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X? Seberapa tinggi produktivitas padi di Kabupaten Klaten? Berapa lama daya tahan lampu merk A dan B? Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X? Dari tiga pernyataan tersebut rumusan hipotesisnya: Daya tahan lampu merk X = 800 jam. Produktivitas di Kabupaten Klaten 8 ton/ha. Daya tahan lampu merk A = 450 jam dan merk B = 600 jam. Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70% dari yang diharapkan.

43 Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh: Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X? Seberapa tinggi produktivitas padi di Kabupaten Klaten? Berapa lama daya tahan lampu merk A dan B? Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X? Dari tiga pernyataan tersebut rumusan hipotesisnya: Daya tahan lampu merk X = 800 jam. Produktivitas di Kabupaten Klaten 8 ton/ha. Daya tahan lampu merk A = 450 jam dan merk B = 600 jam. Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70% dari yang diharapkan.

44 Statistik yang Digunakan untuk Menguji Hipotesis Deskriptif
Jenis / tingkatan data Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian Nominal Test Binomial Chi Kuadrat (1 sampel) Ordinal 1. Run test Menurut interval/ratio 1. t-test (1 sampel) Sumber: Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, CV. ALFABETA, Bandung, 2004.

45 Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh rumusan masalah komparatif Adakah perbedaan daya tahan lampu merk A dan B? Hipotesisnya Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan B. Daya tahan lampu merk B paiing kecil sama dengan lampu merk A. Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A.

46 Statistik yang Digunakan untuk Menguji Hipotesis Komparatif
Macam Data Bentuk Komparasi Dua Sampel Komparatif Sampel Korelasi Independen Interval rasio T-test* dua sampel One way anova* Two way anova* Nominal Mc Nemar Fisher Exact Chi Kuadrat Two sampel Chi Kuadrat for k sampel Cocharn Q Ordinal Sign test Wilcoxon Matched Pairs Median test Mann-Whitney U test Kolmogrov smirnov Wald-Wolfowitz Friedman Two Way Anova Median Extension Kurskal-Walls One Way Anova * Statistik parametris Sumber: Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, CV. ALFABETA, Bandung, 2004.

47 Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh rumusan masalahnya adalah "Adakah hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektifitas Kerja?'. Rumus dan hipotesis nolnya adalah Tidak ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja.

48 Statistik yang Digunakan untuk Menguji Hipotesis Asosiatif
Macam/Tingkatan Data Teknik Korelasi yang Digunakan Nominal Koefisien kontigensi Ordinal Spearman rank Kendal tau Interval dan Ratio Pearson Product moment Korelasi ganda Korelasi parsial Sumber: Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, CV. ALFABETA, Bandung, 2004.

49 Metodologi Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran Dosen Febriyanto, SE, MM.

50 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran Skala likert Skala Guttman Rating scale Semantic deferential 1. Skala Likert Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai indikator, kemudian indikator dijadikan item-item pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

51 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Skala Likert Contoh alternatif jawaban dalam sekala likert a. Sangat setuju a. Sangat positif b. Setuju b. Positif c. Ragu-ragu c. Negatif d. Tidak Setuju d. Sangat Negatif e. Sangat Tidak setuju a. Selalu a. Sangat baik b. Sering b. Baik c. Kadang-kadang c. Tidak baik d. Tidak pernah d. Sangat tidak baik

52 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Skala Likert a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5 b. Setuju/Sering/Positif diberi skor 4 c. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral diberi skor 3 d. Tidak Setuju/Hampir tdk pernah/Negatif diberi skor 2 e. Sangat Tidak setuju/Tidak pernah diberi skor 1 2. Skala Guttman Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat interval atau rasio. Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda juga dalam bentuk checklist, Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0.

53 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
2. Skala Guttman Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat interval atau rasio. Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0. Contoh alternatif jawaban dalam skala Guttman: Ya – tidak Benar – salah Positif – negatif Setuju – tidak setuju Pernah – tidak pernah

54 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran 3. Semantic deferential Skala ini untuk mengukur sikap, bentuk tersusun dalam satu garis kontinum, jawaban “sangat positif” terletak pada sisi kanan, jawaban “sangat negatif” terletak pada sisi kiri. Data yang terkumpul dengan sekala ini berbentuk data interval. Contoh: Gaya Kepemimpinan Bersahabat Tdk brsahabat Tepat janji Lupa Janji Bersaudara Memusuhi Memberi pujian Mencela Mempercayai Mendominasi

55 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran 4. Rating scale Dari ketiga skala pengukuran sebelumnya, semua datanya kualitatif yang dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Data yang dihasilkan berupa data interval. Jawaban pertanyaan bertingkat. Contoh: berkaitan dengan ruang kerja 4 bila ruangan sangat baik 3 bila ruangan cukup baik 2 bila ruangan kurang baik 1 bila ruangan sangat kurang baik

56 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran 4. Rating scale Data yang dihasilkan berupa data interval, tetapi jika instrumen dirubah untuk mencari hasil pengetahuan sebelum dan sesudah, akan menghasilkan data rasio. Contoh: berkaitan dengan pengetahuan sebelum dan sesudah diklat Sebelum diklat Mata Pelajaran Sesudah diklat Komunikasi Tata ruang Pemasaran Akuntansi

57 Populasi Teknik sampling Dosen Febriyanto, SE., MM.
Populasi dan Sampel Populasi Teknik sampling Dosen Febriyanto, SE., MM.

58 Populasi dan Sampel Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi.

59 Teknik sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Secara skematis, teknik sampling seperti gambar berikut

60 Teknik sampling 1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi a. Simple Random Sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang adadalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

61 Teknik sampling - Probability Sampling
b. Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan, maka populasi pegawai itu berstrata.

62 Teknik sampling - Probability Sampling
C. Disproportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi -strata tetapi kurang proporsinal. Misalnya pegawai dari PT tertentu mempunyai lulusan S3: 3 orang, S2: 4 orang, S1: 90 orang, SMU 800 orang, SMP 700 orang , maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok - terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP. d. Cluster Sampling (Area Sampling) Teknik sampling untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan.

63 Teknik sampling - Nonprobability Sampling
Nonprabability Sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. a. Sampling Sistematis Sampling Sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.

64 Teknik sampling - Nonprobability Sampling
b. Sampling Kuota Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diiginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan 11, dan penelitian dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota peneiiti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karateristik yang ditentukan (golongan 11) sebanyak 20 orang. c. Sampling Aksidental Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

65 Teknik sampling - Nonprobability Sampling
d. Sampling Purposive Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja. e. Sampling Jenuh Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

66 Teknik sampling - Nonprobability Sampling
f. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel Purposive dan Snowball.

67 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran Instrumen Penelitian Cara Menyusun instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen

68 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran Skala likert Skala Guttman Rating scale Semantic deferential Skala Likert Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai indikator, kemudian indikator dijadikan item-item pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

69 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Skala Likert Contoh alternatif jawaban dalam sekala likert A. Sangat setuju a. Sangat positif B. Setuju b. Positif C. Ragu-ragu c. Negatif D. Tidak Setuju d. Sangat Negatif E. Sangat Tidak setuju A. Selalu a. Sangat baik B. Sering b. Baik C. Kadang-kadang c. Tidak baik D. Tidak pernah d. Sangat tidak baik

70 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran Skala Guttman Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas Ya – tidak Benar – salah Positif - negatif

71 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran Semantic deferential Skala ini untuk mengukur sikap, bentuk tersusun dalam satu garis kontinum, jawaban “sangat positif” terletak pada sisi kanan, jawaban “sangat negatif” terletak pada sisi kiri. Contoh: Gaya Kepemimpinan Bersahabat Tdk brsahabat Tepat janji Lupa Janji Bersaudara Memusuhi Memberi pujian Mencela Mempercayai Mendominasi

72 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Macam-Macam Skala Pengukuran Rating scale Jawaban pertanyaan bertingkat. Contoh: berkaitan dengan ruang kerja 4 bila ruangan sangat baik 3 bila ruangan cukup baik 2 bila ruangan kurang baik 1 bila ruangan sangat kurang baik

73 Metodologi Penelitian (Analisa Data)
Dosen Febriyanto, SE., MM.

74 Metodologi Penelitian (Analisa Data)
Dalam penelitian, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, Menyajikan data tiap variabel yang diteliti, Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

75 Metodologi Penelitian (Analisa Data)
Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan statistik. Terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu: Statistik deskriptif, dan Statistik inferensial, meliputi: Statistikk parametris Statistik nonparametris.

76 Metodologi Penelitian (Analisa Data)
Statistik deskriptif, dan Statistik inferensial Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti, hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan: adalah statistik inferensial.

77 Metodologi Penelitian (Analisa Data)
Statistik deskriptif, dan Statistik inferensial Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi central), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui bahwa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

78 Metodologi Penelitian (Analisa Data)
Statistik deskriptif, dan Statistik inferensial Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random yang disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang iiberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase.

79 Metodologi Penelitian (Analisa Data)
Statistikk parametris Statistik yang digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan Statistik nonparametris Statistik yang digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal.

80

81 Metodologi Penelitian
Agenda Metodologi Penelitian Febriyanto, SE., MM.

82 Isi Proposal Apapun bidang penelitian anda dan apapun metode yang akan anda pergunakan, semua proposal penelitian harus menjawab pertanyaan berikut: Apa yang akan dicapai? Mengapa anda ingin melakukan itu? Bagaimana anda akan melakukannya? Proposal seharusnya memuat informasi yang cukup untuk menyakinkan reviewer bahwa anda mempunyai: Gagasan penelitian yang penting; Penguasaan Literatur dan isu-isu utama yg relevan; Metodologi yang handal.

83 Kualitas Proposal Kualitas proposal bergantung pada kualitas projek/program yang diusulkan, dan juga bagaimana anda menulis proposal itu. Penulisan proposal yang koheren, jelas dan meyakinkan perlu diperhatikan. Sebuah proyek penelitian yang baik seringkali ditolak hanya karena buruknya cara penulisan proposalnya.

84 Komponen Proposal 1. Judul 2. Abstrak 3. Pendahuluan
  Latar Belakang, Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian 4. Tinjauan Pustaka 5. Metodologi 6. Hasil yang Diharapkan 7. Hasil Studi Pendahuluan (bila ada) 8. Daftar Pustaka 9. Rencana Anggaran 10. CV Tim Peneliti

85 Format Proposal Sistematika untuk Usulan Penelitian Skripsi Kuantitatif A. Latar Belakang Masalah . (Berisi latar belakang masalah, indentifikasi masalah, rumusan masalah penelitian dan batasan masalah). Tujuan dan Manfaat Penelitian C. Tinjauan Pustaka (Berisi uraian teori/ rujukan yang memberikan argumentasi teoritik terhadap konsep-konsep yang menjadi fokus penelitian). D. Hipotesis (kalau ada) *)

86 Format Proposal Sistematika untuk Usulan Penelitian Skripsi Kuantitatif    Metode Penelitian 1. Batasan Konsep dan Definisi Operasional Variabel (Memberikan tolok ukur/ parameter suatu variabel penelitian diukur) 2. Validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian 3. Teknik Pengumpulan Data (Memberikan penjelasan teknik pengumpulan data yang digunakan) 4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel (Memberikan penjelasan yang menjadi satuan populasi, sampel, jumlah populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelnya). 5. Teknik Analisis Data (Memberikan penjelasan teknik analisis/ uji statistik yang digunakan. Perlu diingat bahwa penggunaan teknik analisis data harus konsisten dengan jenis datanya).

87 Format Proposal Sistematika untuk Usulan Penelitian Skripsi Kuantitatif    Rencana Jadwal Penelitian Daftar Pustaka (Berisi rujukan pustaka yang berasal dari buku-buku, jurnal, dokumentasi dll. yang relevan dengan fokus kajian penelitian).

88 Format Skripsi Sistematika Skripsi 1. BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Identifikasi Masalah 1.3. Rumusan Masalah 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 2. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.2. Variabel dependen 2.3. Variabel independen 2.4. Hubungan antara variabel independen dan dependen 2.5. Kerangka Pikir dan Hipotesis Penelitian

89 Format Skripsi Sistematika Skripsi 3. BAB III. METODE PENELITIAN
Batasan Konsep dan Definisi Operasional Variabel Validitas dan Reliabilitas Instrumen Teknik Pengumpulan Data Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik Analisis Data 4. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.2. Responden Penelitian 4.3. Hasil Penelitian 4.4. Hasil Pengujian Hipotesis 4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

90 Format Skripsi Sistematika Skripsi 5. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
6. DAFTAR PUSTAKA 7. Lampiran


Download ppt "Metodologi Penelitian"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google