Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
dr. Ririek Parwitasari, SpP
2
DEFINISI Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat. ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau ISPA berat, dapat menjadi pneumonia.
3
SISTEM RESPIRASI
4
ANATOMI TENGGOROKAN (THROAT ANATOMY)
5
PARU-PARU
6
Types of Respiratory Infections
Influenzae (Flu) Pharyngitis Otitis Externa Otitis Media Sinusitis Laryngitis Bronchitis Bronchiliolitis Pneumonia (infection in alveoli) Laryngotracheobronchitis (croup disease)
7
Gejala & Tanda Umum Demam Sakit kepala Nyeri tenggorokan
Hidung buntu, pilek Batuk Nafas cepat & dalam Suhu tubuh meningkat Retraksi intercostal Gambaran paru abnormal Pemeriksaan darah abnormal
8
Patogenesis ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygienis. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik
9
ISPA pada saluran napas atas yang disebabkan bakteri
Streptococcal Pharyngitis (Strep Throat) Scarlet Fever Otitis Media Diphteria
10
Streptococcal Pharyngitis (Strep Throat)
Infeksi ini disebabkan group A beta-hemolytic streptococci (Streptococcus pyogenes) Gram positive cocci, katalase : negative
11
Strep Throat Demam Tonsillitis Perbesaran limfonodi
Infeksi telinga tengah Tatalaksana: Antibiotic Penicillin
12
Scarlet Fever Strep throat, disebabkan erythrogenic toxin-yang diproduksi S.pyogenes, menyebabkan Scarlet Fever S.pyogenes menghasilkan erythrogenic toxin saat dilisis oleh fagosit Gejala yang terjadi adalah red rash, demam tinggi, dan perbesaran serta lidah yang memerah (strawberry tongue)
13
Scarlet Fever Caused by Erythrogenic Toxin secreted by S. pyogenes
14
Scarlet Fever The erythrogenic toxin is coded by a gene
lysogenic bacteriophage within the genome of S. pyogenes Rash is an inflammatory reaction to the toxin
15
Infected Middle Ear (otitis media)
16
Otitis Media Dpat terjadi akibat komplikasi infeksi hidung dan tenggorokan Akumulasi pus menyebabkan tekanan pada membrana tympani Bakteripenyabab: Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Streptococcus pyogenes, dan Staphylococcus aureus
17
Diphtheria
18
Diphtheria Disebabkan Corynebacterium diphtheriae
Ditularkan melalui droplet atau muntahan Menginfeksi saluran nafas atas Gejala diawali dengan nyeri tenggorokan yang parah, demam ringan dan perbesaran limfonodi atau lesi kulit, 1-6 hari setelah infeksi
19
Corynebacterium diphtheriae
Aerobic Gram + bacillus, club-shaped morphology, metachromatic granules, form V and Y-shaped figures Exotoxin menghambat sintesis protein dari sel yang ditempelinya, menyebabkan kerusakan jantung, ginjal, dan saraf Sel yang ruisak dan WBC membentuk "pseudomembrane" yang menutup jalan nafas
20
Corynebacterium diphtheriae
To produce exotoxin, C. diphtheriae must be infected with a bacteriophage carrying the toxin gene
21
Diphtheria
22
Diphtheria Laboratory diagnosis : isolasi bakteri dan mengamati bentukan pada berbagai media tanam, tes ELEK, PCR untuk mendeteksi gen toxic Antitoksin diberikan untuk menetralisir toxin, dan antibiotik diberikan untuk menghambat pertmbuhan bakteri Imunisasi rutin -> toxoid difteri pada vaksi DTaP Ulserasi kulit dengan penyembuhan yang lama adalah karakteristik dari cutaneous diphtheria
23
Viral Diseases of The Upper Respiratory System
THE COMMON COLD Sekitar 200 virus berbeda dapat menyebabkan common cold; Rhinovirus menyebabkan sekitar 50% kasus, Coronavirus 15-20%. Sekitar 40% kasus tidak dapat diidentifikasi agen penyebabnya Gejala meliputi bersin, sekresi ingus berlebih, dan hidung buntu Infeksi sinus, infeksi saluran nafas bawah, laringitis, dan otitis media dapat terjadi sebagai komplikasi
24
THE COMMON COLD Sebagian besar ditularkan melalui kontak tidak langsung Rhinovirus tumbuh paling baik pada suhu sedikit dibawah suhu tubuh normal Insiden terjadinya common cold meningkat pada cuaca dingin, diperkirakan karena meningkatnya kontak individu dalam ruangan atau perubahan psikologi Antibodi diproduksi melawan virus tertentu
25
ISPA pada saluran napas bawah : PNEUMONIA
26
DEFINISI PNEUMONIA Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh faktor lain
27
PNEUMONIA
28
Klasifikasi berdasarkan Tempat Terjadinya
Pneumonia-masyarakat (community-acquired pneumonia), bila infeksinya terjadi di masyarakat Pneumonia-RS atau pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia).
29
Patofisiologi Kuman masuk ke saluran napas atas
Mekanisme pertahanan terganggu Terbentuk sekret virulen Inflamasi Sekret berlebih turun ke alveoli
30
Gejala Infeksi Umum Demam Sakit kepala Gelisah Malaise
Penurunan napsu makan Keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare
31
Pembahasan lebih lanjut akan dibahas pada kuliah berikutnya.
TO BE CONTINUED…..
32
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.