Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSurya Sudjarwadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2010
PENGEMBANGAN MODUL SEDERHANA SEL SURYA HIBRID ORGANIK/ANORGANIK DENGAN STRUKTUR POLYTHIOPHENE/NANOKRISTAL CdS Dr. Akhiruddin Maddu, M.Si Dr. Ir. Irmansyah, M.Si Drs. Muh Nur Indro, M.Sc Departemen Fisika FMIPA IPB
2
LATAR BELAKANG Penyediaan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui untuk mengantisipasi krisis energi Penggunaan energi bersih (tidak berdampak lingkungan) Berbagai sumber energi yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan tersedia melimpah, diantaranya energi matahari, energi air, energi bio, dan sebagainya. Indonesia yang berada di jalur katulistiwa mendapatkan sinar matahari sekitar 10 jam dalam sehari sehingga mendukung pengembangan teknologi konversi energi matahari. Modul sel surya yang tersedia secara komersial adalah modul berbasis silikon dengan efesiensi konversi sekitar 20%. Namun demikian sel surya berbasis silikon masih relatif mahal.
3
TUJUAN Secara umum penelitian ini bertujuan mengembangkan teknologi konversi energi matahari menjadi energi listrik dengan teknologi fotovoltaik (sel surya) Secara khusus penelitian ini bertujuan mengembangkan sel surya film tipis yang dapat dipabrikasi dengan metode sederhana berbasis film tipis Polythiophene atau turunannya dengan film tipis CdS
4
STUDI PUSTAKA Sel surya organik merupakan jenis divais yang diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang ada pada sel surya anorganik Rancangan sel surya organik pertama adalah dengan membentuk persambungan tipe-Schottky (lapisan organik diapit dengan dua elektroda logam). Sel ini kurang efisien, karena fotogenerasi muatan hanya terjadi pada lapisan tipis dekat permukaan logam/organik. Adanya rekombinasi muatan pada lapisan tunggal organik/elektroda menurunkan arus foto yang dihasilkan. Sel surya dengan tipe ini memiliki efisiensi kuantum (QE) kurang dari 1% dan efisiensi konversi kurang dari 0.1%.
5
STUDI PUSTAKA Untuk mengatasi kekurangan sel surya organik lapisan tunggal, maka dikembangkan sel surya organik struktur p-n (homojunction atau Heterojunction). Biasanya elektroda yang dipakai adalah lapisan indium tin-oxide (ITO) pada substrat kaca dan lapisan logam Al. Perbedaan fungsi kerja pada elektroda akan menimbulkan medan listrik yang berfungsi untuk memisahkan eksiton (pasangan elektron dan hole), sehingga masing-masing muatan bergerak berlawanan menuju elektroda.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.