Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Environtment of Amnion and the Fetus
I Njoman Widajadnja
2
Amniotic Fluid
3
The Amnion & the Amniotic Fluid
4
Stadium inplantasi / nidasi (T-1)
Stadium developing of the fetus (T 2-3) Amniochorionic membrane
5
cairan amnion adalah cairan yg mengelilingi fetus selama perkembangan , yg ditemukan didalam kantong amnion yg berada dalam rahim ibu Physical characteristics ; - It is clear pale yellow fluid.(cairan kuning pucat) pH of is around 7.2. (PH sekitar 7.2) Specific gravity of – (gravitasi )
6
Volume tergantung masa kehamilan
Volume tergantung masa kehamilan. 400 ml pd pertengahan kehamilan dan meningkat 1000 ml pada minggu Volume tertinggi cairan amnion > 2000 ml disebut polyhidroamnion. Itu diakibatkan ketika fetus biasanya tdk menelan cairan amnion. Ex : atresia esofagus Volume cairan amnion yang sedikit < 400 ml disebut oligohydroamnion yang disebabkan kegagalan pembentukan ginjal.
7
Oligohidroamnion dpt terjadi pada tahapan kehamilan mana saja
Oligohidroamnion dpt terjadi pada tahapan kehamilan mana saja. walau itu banyak terjadi pada trimester akhir khususnya pada kehamilan 40 minggu karena terjadi penurunan volume seiring bertambahnya masa kehamilan. Causes: Renal agenesis (failure of fetal kidney formation) is the main cause of oligohydramnios , karena kegagalan ginjal
8
itu juga dpt disebabkan o/beberapa keadaan ibu seperti DM dan tekanan darah tinggi
Masalah yg berhubungan dgn oligohidroamnion berbeda-beda, tergantung pada tahap masa kehamilan Oligohidroamnion memiliki resiko serius jika terjadi pada trimester 1 kehamilan daripada terjadi pada trimester akhir
9
These consequences include /Resiko2 yi:
Jika oligohidroamnion terjadi sgt dini akan menekan organ fetus , sehingga berakibat defect paru dan saluran nafas Miscarriage (keguguran) Premature birth (lahir prematur) Still birth (mati saat lahir karena menekan corda umbilikal)
10
Polyhydramnion Sebanyak 1 % wanita hamil mempunyai cairan amnion yg banyak Jumlah kasus sedikit, dan diakibatkan oleh pertambahan secara terus-menerus pada kehamilan trimester 2 Namun juga ada sebagian kecil wanita memiliki pertambahan cairan yg sangat cepat terjadi saat kehamilan 16 minggu dan biasanya mengakibatkan kelahiran dini
11
What causes polyhydramnions?
Defek yang paling sering menyebabkan kelahiran dgn polyhidroamnion adalah :that affect fetal swallowing, / berhubungan dgn proses menelan fetus, yi ada defek pada traktus gastrointestinal dan CNS komplikasi apa yg dpt diakibatkan o/ polihidroamnion pada ibu dan bayi ?
12
Akibat Polihidramnion pd Ibu dan Anak :
Kelahiran prematur Placental abruption(the placenta partially or completely peels away from the uterine wall before delivery) / abrasio plasenta Stillbirth / mati saat lahir Postpartum hemorrhage (severe bleeding after delivery) / perdarahan setelah persalinan. Fetal malposition (the baby is not lying in a head-down position and may need to be delivered by cesarean section) /posisi fetus tdk sesuai sehingga harus dilakukan sesar
13
Amniotic Fluid Produksi cairan amnion pada tahap awal disekresi oleh sel amnion Later most of it is derived from the maternal tissue fluid by diffusion, yaitu melalui membran amniochorionic dan dari plasenta Kontribusi sedikit cairan amnion berasal dari sekresi respirasi janin melalui kulit yg selanjutnya menjadi berkurang akibat kulit fetus berkurang permeabilitasnya
14
Pada 11 minggu, kontribusi janin utk cairan amnion berasal dari urin ke rongga amnion; bbrp waktu selanjutnya kira2 setengah liter urin bertambah tiap hari Setelah 20 minggu, urin janin banyak terkandung dlm cairan amnion Komposisi cairan amnion berubah bersamaan usia kehamilan . Pada usia kehamilan awal komposisinya sama dengan serum ibu dan janin
15
Komposisi: 98-99 % cairan amnion adalaha air
Sebagian besar substansi yg terlarut adalah kreatinin, urea, pigmen empedu, renin, glukosa, fruktosa, protein (albumin dan globulin), lipid, hormon (estrogen dan progesteron), enzim, mineral (Na, K, Cl) Substansi yg tdk terlarut dlm amnion adalah sel epitel fetus . Selama trimester 2 kehamilan, daya osmolaritas menurun
16
Fungsi cairan amnion Janin mengapung dalam cairan amnion). Itu membuat janin bebas bergerak, dan menambah perkembangan otot dan tulang Untuk melindungi embrio dari kerusakan meknanik Sebagai pertahanan dari infeksi (transferin dalam cairan amnion mengikat zat besi yg dibutuhkan utk menghalangi bakteri dan jamur, asam lemak memberikan efek deterjen pada bakteri karena mengandung Imunoglobulin dan lisosom yg membantu dlm memerangi patogen
17
Membuat pertumbuhan Fetus normal
Membantu pada regulasi temperatur tubuh bayi Sirkulasi cairan amnion komposisi air dalam cairan amnion berganti setiap 3 jam Sirkulasi volume yg besar antara ibu dan bayi utamanya melalui membran plasenta
18
cairan amnion akan ditelan oleh janin lalu diabsorpsi melalui pernapasan dan gastrointestinal , setelah itu masuk ke sirkulasi ibu. Selama masa akhir kehamilan janin menelan kira2 400 ml cairan amnion per hari kelebihan air pada darah janin akan dikeluarkan melalui ginjal janin dan akan masuk ke kantong amnion
19
Amniocentesis Amniosentesis : a/ pegambilan sejumlah kecil cairan amnion dari kantong amnion Ini biasanya terjadi pada kehamilan 16 minggu Jarum dimasukkan ke dlm perut ibu menuju ke kantong amnion dg bantuan USG
20
Amniocentesis Amniocentesis is the removal of a small amount of amniotic fluid from the sac around the baby. ( amniosentesis a/ pegambilan sejumlah kecil cairan amnion dari kantong amnion) This is usually performed at 16 weeks in pregnancy. (ini biasanya terjadi pada kehamilan 16 minggu) A fine needle is inserted under ultrasound guidance through the mothers' abdomen into a pool of amniotic fluid. (jarum dimasukkan ke dlm perut ibu menuju ke kantong amnion)
21
Amniocentesis
22
Amniocentesis Studies of the cells obtained from the amniotic fluid permit: 1- Chromosomal analysis of the cells which can be performed to investigate the following; Diagnosis of sex of the fetus Detection of chromosomal abnormalities e.g. trisomy 21 (Down’s syndrome) DNA studies 2- The cells may be cultured and analyzed for enzymes, or for other materials that may indicate genetically transmitted diseases( Inherited disorders e.g Cystic Fibrosis). 3-To check for developmental problems e.g. Spina Bifida . Babies born with spina bifida have a backbone that did not close properly. Serious complications of spina bifida can include leg paralysis, bladder and kidney defects, brain swelling (hydrocephalus), and mental retardation. 3- Other studies can be done directly on the amniotic fluid including measurement of alpha-fetoprotein where high levels of alpha-fetoproteins in the amniotic fluid indicate the presence of a severe neural tube defect whereas low levels of alpha-fetoproteins may indicate chromosomal abnormalities .
23
Manfaat pemeriksaan cairan amnion :
Analisis kromosom : - menetukan dx/ kelamin janin - mendeteksi kromosom yg abnormal ( trisomi 21 ) - meneliti DNA b. Penelitian pd sel utk mengamati enzim atau bahan lain yg dpt mengindikasikan penyakit menular secara genetik . Ex : cysstic fibrosis c. Untuk megukur kadar alpha fetoprotein: kadar naik : maka defect neural tube kadarnya turun : abnormalitas kromosom
24
Amniocentesis Who is the proper candidate for an Amniocentesis investigation? 1-Those whom are suspected to have possible problems indicated by certain tests conducted previously,(e.g If pregnancy is complicated by a condition such as Rh-incombatibility,the doctor can use amniocentesis to find out if the baby's lungs are developed enough to endure an early delivery). 2- Family history of genetic abnormalities (in this case would be advisable to seek genetic counseling before becoming pregnant) 3-Those that have been exposed to certain risk enviromental factors that might lead to fetal abnormalities .
25
Alasan melakukan amniosentesis
1. Bagi siapa yg memiliki masalah dari hasil pemeriksaan sebelumnya. Ex: Rh-incompability. 2. Riwayat keluarga kelainan genetik 3. Mereka yg terpapar lingkungan yg beresiko menyebabkan kelainan janin
27
Amniocentesis Apa resiko dari amniosentesis ?
Seperti prosedur invasif ada risiko , yaitu: - Aborsi : sekitar 1 dari 200 hingga 400 wanita dibatalkan ( risiko yang lebih tinggi jika dilakukan pada kuartal pertama ) - Infeksi uterus : 1 dari 1000 Kapan hasil diperoleh ? Mungkin butuh dua minggu atau lebih pendek tergantung pada tes yang diperlukan . Setelah itu dilakukan dalam waktu minimum, ini penting sehingga keputusan dapat dibuat pada waktu yang tepat sesuai dgn hasil.
28
Amniotic Fluid contoh Tes lain dilakukan pada cairan ketuban ;
Pengukuran rasio lecithine / sphingomyelin ( ex. u/ paru-2 yg sdh matang konsentrasi fosfolipidx, terutama lesitin pd situasi krisis karena merupakan surfaktan utama paru. Tes ini dilakukan untuk menilai kematangan paru-2 janin. Rasio 4/1 menunjukkan paru-2 matang dan rasio < 4/1 menunjukkan paru-2 belum matang . Pengukuran bilirubin menunjukkan tingkat kerusakan sel darah merah janin , di mana tingkat abnormal tinggi dapat menunjukkan kasus-kasus serius seperti: mother-child blood incompatibility
29
Pertumbuhan dan perkembangan fungsi Fetus
Sistem Sirkulasi : jantung mulai berdenyut pd M-4, samaan dg terbentuknya sdm tak berinti pertama. 1/3 awal gestasi sdm diproduk diluar bone marrow, nanti selama TM-akhir sdm diproduk dlm bone marrow. Sistem pernafasan: gerakan pernafasan sudah ada pd TM-1-2, namun dihambat u/ mencegah aspirasi paru o/ amnion n debris
30
Sistem Saraf: organisasi SSP sudah lengkap pd TM-1, namun kesempurnaan mielinisasi terjadi setelah partus Saluran Cerna: pd TM pertengahan janin menelan cairan amnion, dan mensekresi mekonium. Mekonium terdiri dari residu amnion + produk sisa + debris epitel sal. Cerna. Pd TM sal. Cerna matang.
31
Ginjal : urine Fetus sudah dimulai sejak TM-2, dan berlangsung sampai paruh akhir gestasi. Kapasitas ginjal dlm mengatur komposisi CES dan CIS belum akurat sampai bbrp bulan sebelum partus. Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.