Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDeddy Irawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TEORI DAN PARADIGMA PENELITIAN AKUNTANSI
Aji Dedi Mulawarman Minggu Kedua 28 Pebruari 2011
2
Concepts, Theories, Hypotheses and Models
Contexts Core Elements The Literature, theories, models and research Research strategies Restrictions, audience, politics and feasibility Concepts, theories, hypotheses and models Paradigms and approaches to social and accounting theory Data sources, types and forms
3
The Cycle of Theory Construction and Testing
induction deduction Empirical Generalizations Test of a Theory Hypotheses Operationalization Of concepts Testable Propositions Data Analysis Data Colection
4
Deductive Theorizing Theorical Framework Formal Theory
Inductive Process Inductive Process Inductive Process Inductive Process Middle Range Theory Substantive Theory Grounded Theorizing Concept Formation, Empirical Generalization Inductive Process Empirical Social Reality
5
Inductive Theorizing Theorical Framework Formal Theory
Deductive Process Deductive Process Deductive Process Deductive Process Middle Range Theory Substantive Theory Hypotheses Testing Hypotheses, Empirical Generalization Deductive Process Empirical Social Reality
6
Developing the Research Idea
Problem Literature Review Concept or Hypotheses Development Method Results
7
Masalah /Pertanyaan Penelitian
KONSEP atau HIPOTESIS TELAAH TEORITIS PENGUJIAN FAKTA HASIL Pemilihan Data Pengumpulan Data Analisis Data KESIMPULAN
8
PARADIGMA Fungsionalis/positivis Interpretif Kritis Posmodern Religius
9
SOCIOLOGY PARADIGM Burell and Morgan (1978)
the sociology of social change Radical Humanist Radical Structuralist anarchistic individualism contemporary mediteranian marxism rusian social theory french existensialism s o l i p m critical theory conflict theory subjective objective integrative theory phenomenology hermeunetics social system theory interactionism and social action theory phenomenological sociology objecitivism Interpretive German Idealism Functionalist/Positivist Sociological Positivism the sociology of regulation change
10
Paradigma Positif Apabila kita memiliki pertanyaan Apa (what) terhadap fenomena akuntansi yang terjadi, maka kita perlu melakukan penjelasan (to explain) dan memprediksikannya (to predict) melalui pendekatan (metode riset) statistik (kuantitatif). Penelitian positif memiliki beberapa ciri khas, seperti Obyektif, berjarak dengan fenomena yang diteliti, Terstruktur, Numbers, Rasional, Kasualitas, Empiris, Logis, Konkrit
11
Paradigma Interpretif
Apabila kita memiliki pertanyaan Mengapa (why) terhadap fenomena akuntansi terjadi dan apa yang terjadi di dalamnya serta kita ingin melakukan interpretasi praktik akuntansi secara langsung, maka kita perlu pendekatan (metode riset) verstehen (pemaknaan realitas secara kualitatif). Penelitian interpretif memiliki beberapa ciri khas, yaitu subyektif, masuk dalam fenomena, tidak terstruktur, tidak mementingkan angka, Irasional, menggunakan rasa/emosi/batin, empiris, tidak logis, tidak konkrit
12
Paradigma Kritis Apabila kita resah dengan kenyataan akuntansi yang tidak sesuai dengan pemikiran kita dan ingin melakukan perubahan akuntansi, kita dapat melakukan pendekatan perubahan (kritis) Pertanyaan utamanya adalah Bagaimana (how) Perubahan dapat dilakukan pada tataran kesadaran akuntan (kritis humanis) atau pada tataran organisasi, kelembagaan atau model akuntansinya (kritis struktural). Kritis humanis – Perubahan melalui subyektifitas Kritis struktural – Perubahan melalui obyektifitas
13
Paradigma Postmodern Apabila kita ingin membuat bentuk-bentuk akuntansi baru (New Accounting) baik itu menggunakan akuntansi yang ada dengan penambahan nilai-nilai dari luar akuntansi, atau membuat akuntansi yang benar-benar baru sesuai dengan nilai yang kita pahami sebagai kebenaran untuk kemajuan akuntansi, maka kita perlu pendekatan (metode riset) akuntansi baru. Paradigma ini dapat pula dengan melakukan ekstensi atas Paradigma modern yang ada (positif, interpretif dan kritis), seperti memasukkan nilai-nilai culture (budaya lokal) counter culture (melihat konspirasi culture dominan)
14
Paradigma Religius Apabila kita ingin melakukan penelitian dengan menggunakan perspektif agama (wahyu), maka yang perlu dilakukan adalah menyatukan aspek obyektifitas, subyektifitas, sekaligus wahyu. Menyatukan rasio, emosi/batin/rasa, dan wahyu dalam proses penelitian. Wahyu sebagai sumber utama penelitian dengan dukungan rasio/rasa
15
TUGAS MINGGU 2 Jelaskan masing-masing perbedaan antara paradigma Interpretif, Kritis, Posmodern dan Religius Pikirkan masalah penelitian yang anda minati, fokuskan pada kemungkinan topik yang saudara inginkan. Lakukan refleksi terhadap masalah penelitian tersebut dengan hati nurani anda, koneksikan dengan nilai budaya, agama, tradisi, politik, ekonomi, bisnis, hukum, dan lainnya yang menurut anda terkait dengan masalah penelitian anda. Buatlah research problem berdasarkan pada paradigma (pilih salah satu): Interpretif, Kritis, Posmodernis, Religius
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.