Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SMK NEGERI 45 JAKARTA SUHARTA phone : 021-583 582 54 mobile : 0812 834 8114 e-mail : suharta @ yahoo.co.id.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SMK NEGERI 45 JAKARTA SUHARTA phone : 021-583 582 54 mobile : 0812 834 8114 e-mail : suharta @ yahoo.co.id."— Transcript presentasi:

1 SMK NEGERI 45 JAKARTA SUHARTA phone : mobile : yahoo.co.id

2 MBS untuk SMK Oleh: suharta

3 DESENTRALISASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH memberikan kewenangan kepada
MENGANUT PARADIGMA DESENTRALISASI memberikan kewenangan kepada satuan organisasi terdepan berhadapan dengan pelanggannya, untuk menentukan cara terbaik melayani pelanggannya.

4 DESENTRALISASI DGN KEBUTUHAN PELANGGAN. LEBIH CEPAT DALAM PENGAMBILAN
MEMBERI LAYANAN YANG LEBIH SESUAI DGN KEBUTUHAN PELANGGAN. LEBIH CEPAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN. LEBIH MUDAH MELAKUKAN PERUBAHAN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN DI LAPANGAN. LEBIH MENGGAIRAHKAN BAGI PIHAK YANG MELAYANI

5 MENGELOLA PROGRAM DAN SUMBERDAYA PENDIDIKAN DI SEKOLAHNYA
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH memberikan kewenangan kepada SEKOLAH (satuan organisasi terdepan berhadapan dengan pelanggannya), untuk menentukan cara terbaik MENGELOLA PROGRAM DAN SUMBERDAYA PENDIDIKAN DI SEKOLAHNYA melayani pelanggannya.

6 Resources of a School Money Manpower Equipment Facilities Materials
Information / Technology

7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Pasal 49 Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan : kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

8 Manajemen berbasis sekolah (MBS)
suatu strategi untuk meningkatkan efektivitas pendidikan dengan cara mendelegasikan kekuasaan dan wewenang untuk pengambilan keputusan dari tingkat pusat, propinsi dan daerah kepada sekolah secara individual.

9 Tujuan MBS memandirikan dan memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat serta adanya keterbukaan dan akuntabilitas untuk meningkatkan mutu pendidikan.

10 Peningkatan Mutu Pendidikan/ Partisipasi Warga Sekolah & Masyarakat
MBS = Proses pengelolaan sekolah yang mandiri, fleksibel, terbuka, partisipatif dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia Manajemen Sekolah Peningkatan Mutu Pendidikan/ Pembelajaran tujuan Partisipasi Warga Sekolah & Masyarakat

11 Manfaat MBS Individu yang kompeten di sekolah dapat memutuskan untuk memperbaikai kualitas belajar. Seluruh masyarakat sekolah dapat memberikan masukan untuk suatu keputusan penting.

12 Mempertajam keputusan-keputusan yang dapat diterima secara umum;
Meningkatkan kreativitas dalam merancang progam pembelajaran; Mengarahkan seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama;

13 Mengarahkan pembiayaan sekolah yang lebih realistis,
Memperbaiki moral guru-guru yang membutuhkan pola kepemimpinan yang baru pada tiap jenjang.

14 (kenapa harus memakai MBS)
RASIONAL (kenapa harus memakai MBS) Sistem manajemen lama yang bersifat sentralistik, yang menempatkan sekolah hanya sebagai pelaksana kebijakan birokrasi, telah membuktikan berbagai kelemahan sebagai berikut: Mutu pendidikan di sekolah tidak berkembang secara berkelanjutan (tidak sustainable).

15 Guru sebagai pelaku utama proses pembelajaran, tidak berkembang kreatifitas dan daya inovasinya, karena diperlakukan hanya sebagai instrumen pelaksana kebijakan birokrasi. Mutu tamatan sekolah kurang terjamin kesesuaiannya dengan mutu yang diharapkan oleh pengguna tamatan, karena pelanggan sekolah yaitu pihak pengguna tamatan kurang dilibatkan secara aktif dalam proses manajemen sekolah.

16 Kurang terbuka peluang bagi sekolah untuk menggali sumber daya pendidikan, yang pada dasarnya cukup terbuka tersedia di sekitar sekolah.

17 Mengapa MBS? Dengan MBS, seluruh pihak yang berkepentingan ikut aktif secara langsung berpartisipasi dalam manajemen sekolah dan akan memberi keuntungan, antara lain: Sekolah akan menghasilkan tamatan dengan mutu yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna tamatan, karena pihak pelanggan ikut serta dalam proses manajemen sekolah.

18 Kreatifitas dan daya inovasi guru akan berkembang, karena mereka mendapat peluang untuk itu.
Gairah kerja dan rasa tanggung-jawab guru akan tumbuh Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumberdaya pendidikan di sekolah akan lebih terjamin

19 Prinsip akuntabilitas menuntun manajemen sekolah mempertanggung jawabkan kinerja manajemen kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan sekolah. Sekolah akan mampu secara kreatif menggali sumber daya pendidikan yang ada di sekitar sekolah, dan yg di luar sekolah untuk mampu meningkatkan mutu sekolah secara berkelanjutan.

20 Adalah faktor utama penggerak MBS
PARTISIPASI Adalah faktor utama penggerak MBS meliputi Partisipasi Informasi Partisipasi Kuasa Partisipasi Keahlian dan Keterampilan Partisipasi Pemberian Reward

21 Kepekaan (Responsiveness) Efisiensi & Efektivitas
SISTEM NILAI YANG DIANUT OLEH SEKOLAH YANG MENERAPKAN MBS (Good Governance) Partisipasi Transparansi Akuntabilitas Kepekaan (Responsiveness) Efisiensi & Efektivitas Kerjasama atau mitra kerja Taat azas Pemberian Reward & Punishment Pelayanan Prima

22 KEWENANGAN YANG DIDELEGASIKAN KE SMK SESUAI DENGAN KONSEP MBS
Menyusun dan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Silabus Mengatur Kalender Pendidikan/Jadwal Pembelajaran. Mengembangkan Struktur Organisasi Sekolah Mengatur Pembagian Tugas Ketenagaan Sekolah. Membuat Peraturan Akademik Menyusun Tata Tertib Sekolah Menentukan Kode Etik. Mengatur Biaya Operasional Sekolah.

23 Mengambil Keputusan Terbaik.
KEWENANGAN ATAU KEMANDIRIAN YANG DIMAKSUD HARUS DIDUKUNG OLEH SEJUMLAH KEMAMPUAN YAITU KEMAMPUAN : Mengambil Keputusan Terbaik. Berkomunikasi/Menghargai Pebedaan Pendapat Memobilisasi Sumberdaya Memilih Cara Pelaksanaan Yang Terbaik Berkomunikasi Dengan Cara Yang Efektif Memecahkan Persoalan Sekolah Beradaptasi Dan Antisipatif Bersinergi Dan Berkolaborasi Dan Memenuhi Kebutuhan Sendiri

24 Rencana kerja jangka menengah (4 tahun) dan rencana kerja tahunan
PP 19 Pasal 53 Rencana kerja jangka menengah (4 tahun) dan rencana kerja tahunan Rencana kerja tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diputuskan setelah melalui persetujuan rapat dewan guru, dan mendengarkan pendapat Komite Sekolah, meliputi: kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya;

25 mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal, semester genap, dan semester pendek bila ada; penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan lainnya; buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran; jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran;

26 pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai;
program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program; jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite sekolah/madrasah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah;

27 jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang pendidikan tinggi;
rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun; jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir.

28 (Kegiatan Pembelajaran) Program/ Rencana Kerja
PENGORGANISASIAN SMK Siswa Kurikulum Administrasi Pengajaran dan Proses Belajar Mengajar Organisasi dan Manajemen Sekolah Sarana dan Prasarana Ketenagaan Peserta didik/ siswa Peran Serta Masyarakat Lingkungan / Kultur Sekolah Unit Produksi Institusi Pasangan Dukungan Pemerintah Dukungan Masyarakat Tantangan Global Action (Kegiatan Pembelajaran) Program/ Rencana Kerja Output dan Outcome (Tamatan Bermutu) Standar Nasional Pendidikan Landasan Hukum

29 PRINSIP KERJA SEKOLAH YANG MENERAPKAN MBS
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PERBAIKAN BERKELANJUTAN ACT PLAN CHECK DO Proses Belajar Mengajar Proses Berkelanjutan Informasi Timbal Balik Siswa Kurikulum Administrasi Pengajaran dan Proses Belajar Mengajar Organisasi dan Manajemen Sekolah Sarana dan Prasarana Ketenagaan Peserta didik/ siswa Peran Serta Masyarakat Lingkungan / Kultur Sekolah Unit Produksi Institusi Pasangan Tamatan Yang Berkualitas Program Kerja Sekolah Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Hasil Program Tindak Lanjut/Perbaikan Persyaratan Pelanggan Kepuasan Pelanggan

30 P: Buat Program Kerja Sekolah (Jangka Menengah dan Tahunan) D: Laksanakan program yang sudah direncanakan (Seluruh komponen pengelolaan sekolah) C: Periksa seluruh pekerjaan apakah sudah memenuhi standar yang ditentukan A: Tindak lanjuti untuk perbaikan

31 RODA PEMUTAR PENGELOLAAN SMK
“Teamwork” yang Kompak, Cerdas, dan Dinamis Organisasi dan Manajemen mata pelajaran yang ditawarkan Kurikulum RAPBS Adm Pemb. Bahan ajar & buku teks pelajaran Sarana dan Prasarana Proses Pembelajaran Unit Produksi jadwal penyusunan KTSP kalender pendidikan/akademik Jadwal dan prosedur pelaporan Budaya dan Lingkungan Komite Sekolah, Masyarakat dan DU/DI

32 PENERAPAN MBS PADA SMK MENUNTUT PROFIL KEPALA SEKOLAH YG “TANGGUH”
Kepala Sekolah harus Visioner Memiliki kemampuan manajerial yang baik (merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan pelaksanaan, dan mengawasi) Percaya diri tinggi, dan mampu berperan sebagai motivator dan pelatih. Mampu memfasilitasi dan menciptakan perubahan. Mampu berkomunikasi secara efektif dan berperan sebagai juru-bicara mempromosikan sekolah Memiliki semangat entrepreneurial.

33 PEMBARUAN PARADIGMA MANAJEMEN SESUAI DGN TUNTUTAN MBS
NO. PARADIGMA LAMA MENUJU PARADIGMA BARU 1. SENTRALISTIK DESENTRALISTIK/ OTONOMI 2. OTORITERIAN DEMOKRATIS/ PARTISIPATIF 3. TG.JAWAB STRUKTURAL AKUNTABEL 4. TERTUTUP TRANSPARAN 5. DILAYANI MELAYANI 6. RUTINITAS INOVATIF/ KREATIF 7. REAKTIF PROAKTIF 8. MEMERINTAH MENSUGESTI/ MENGAJAK 9. FEODALISTIK KOLEGIAL/ EGALITERIAN 10. BIROKRATIS PROFESIONAL/ DINAMIS

34 KOMPETISI DIKEMBANGKAN 14. KALAU BOLEH DIPERSULIT KENAPA DIPERMUDAH
11. UNIFORMISTIK KEBERAGAMAN 12. KRITIK DILARANG KRITIK DIBUTUHKAN 13. PERSAINGAN DIHINDARI KOMPETISI DIKEMBANGKAN 14. KALAU BOLEH DIPERSULIT KENAPA DIPERMUDAH KALAU BOLEH DIPERMUDAH KENAPA DIPERSULIT 15. MERASA DIGAJI OLEH PEMERINTAH SADAR, DIGAJI OLEH RAKYAT 16. MEMPERLAKUKAN JABATAN SEBAGAI KUASA MENERIMA JABATAN SEBAGAI AMANAH 17. CENDERUNG PERMISSIF TEGAS / KONSISTEN 18. CENDERUNG MENUNGGU JUKLAK MENGHARAP TIDAK ADA JUKLAK 19. MASA BODOH TERHADAP ISU PEKA/ RESPONSIF TERHADAP ISU 20. MENGHINDARI KONFLIK MENGELOLA KONFLIK

35 TAHAPAN IMPLEMENTASI MBS
Pahami konsep Lakukan sosialisasi Identifikasi masalah dan tantangan Rumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Identifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan Adakan analisa SWOT Tentukan langkah pemecahan masalah Susun Program peningkatan mutu Laksanakan program peningkatan mutu Adakan evaluasi hasil pelaksanaan Rumuskan sasaran mutu baru / lanjutan

36 CIRI KEBERHASILAN “MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH”
Kepemimpinan Efektif Team Work Kompak Responsif, Serius Inovatif, Mau Berubah Memiliki Budaya Mutu Transparan Mengevaluasi Diri Akuntabel Sekolah Mandiri, Dewasa Pengelolaan Baik Ada Kepuasan Warga Partisipasi Warga & DUDI Tinggi ”Drop Out” Rendah PBM Aktif, Kreatif Efektif & Menyenangkan Eksistensi Sekolah Meningkat Tamatan Bermutu

37 REFERENSI

38

39

40

41

42

43


Download ppt "SMK NEGERI 45 JAKARTA SUHARTA phone : 021-583 582 54 mobile : 0812 834 8114 e-mail : suharta @ yahoo.co.id."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google