Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBudi Hartanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KEMERDEKAAN DAN PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA
PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA
2
BAGAN KONSEP PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI PENTING RENGAS DENGKLOK
PERUMUSAN TEKS DETIK-DETIK REAKSI MASYARAKAT THD PROKLAMASI PEMBENTUKAN BADAN KELENGKAPAN NEGARA PERJUANGAN PROSES TNI BAGAN KONSEP
3
MENU 1. Proklamsi kemerdekaan 2. Pertemuan Dallat
5. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi 1. Proklamsi kemerdekaan 6. Penyebaran berita Proklamasi 2. Pertemuan Dallat 8. Dukungan Spontan dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah 7.Pmbentukan Pemerintahan Indonesia 3. Pertemuan Rengasdengklok 4. Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Nishimura dan Laksamana Maeda
4
1. Peristiwa Kemerdekaan
Sejak tahun 1944, Jepang mulai mengalami kekalahan dalam perang Dunia II di medan Asia Pasifik. Pemerintahan Perdana Menteri Hideki Tojo akhirnya jatuh dan digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso. Jepang berusahasa mempertahankan pengaruh di Negara-negara yang didudukinya, termasuk Indonesia. Jepang mengeluarkan pernyataan bahwa akan memberikan kemerdekaan di kelak kemudian hari. BACK
5
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan Kemerdekaan Indonesia tanggal 24 Agustus. Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. 2. PERTEMUAN DALLAT BACK
6
3. Peristiwa Rengasdenglok
Pada tanggal 16 Agustus Pukul WIB, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dibawa ke Rengasdenglok Karawang. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. 3. Peristiwa Rengasdenglok BACK
7
4. Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura
dan Laksamana Muda Maeda Rombongan Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta tiba di Jakarta dari Rangasdenglok pada pukul WIB, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Tadashi Maeda dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura , Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi BACK
8
TEKS PROKLAMASI
9
5. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di `kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor. BACK
10
Pengiriman utusan-utusan ke daerah
6. Penyebaran berita Proklamasi Pengiriman utusan-utusan ke daerah Kantor berita Domei Surat Kabar
11
Surat kabar Surat kabar yang terbit dan menyiarkan berita Proklamasi antara lain Asia Raya di Jakarta, Tjahaya di Bandung, Sinar Baroe di Semarang, Matahari Terbit di Yogyakarta dan Soeara Asia di Surabaya. BACK
12
KANTOR BERITA DOMEI Penyebaran berita proklamasi melalui kantor berita Domei dilakukan oleh para pemuda (wartawan) yang bekerja pada kantor berita tersebut. Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 teks Proklamasi telah sampai ke tangan kepala bagian Radio dan kantor berita Domei yaitu Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks Proklamasi dari seorang wartawan yang bernama Syahrudin kemudian memerintahkan kepada F. Wuz supaya berita Proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Foto Gedung ANTARA BACK
13
Kalimantan mengirim A.A Hamidan. Sulawesi mengirim Sam Ratulangie.
Pengiriman utusan-utusan ke daerah Penyebaran berita kemerdekaan ke daerah-daerah luar Jawa dilakukan dengan cara mengirimkan utusan-utusan tersebut anatara lain: Kalimantan mengirim A.A Hamidan. Sulawesi mengirim Sam Ratulangie. Sumatra mengirim Teuku Mohammad Hassan. Nusa Tenggara mengirim I Gusti Ktut Puja BACK
14
7. Pembentukan Pemerintahan Indonesia
A. Pemilihan Presiden dan wakil Presiden Hasil keputusan siding PPKI 1 tanggal 18 Agustus antara lain: Mengesahkan undang-undang Dasar yang kemudian terkenal dengan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Membenbuk Komite nasional yang bertugas membantu sementara pekerjaan presiden. B. Pembentukan pembagian wilayah dan Kementerian Negara (2) Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden Soekarno menugaskan kepada Mr. Ahmad Soebardjo, Sutarjo Kartohadikusumo, dan Kasman Singodimedjo untuk membentuk panitia kecil yang diberi tugas menyusun Kementerian Negara C. Pembentukan 3 badan baru ( KNI,PNI,BKR) Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 membahas hasil kerja panitia kecil yang ditunjukan oleh presiden untuk menyusun hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan lembaga-lembaga di tingkat daearah. BACK
15
Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso c. Jawa Timur, gubernurnya R.A. Suryo d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi f. Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ktut Pudja h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan
16
Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara. Berikut ini 12 departemen tersebut. Departemen Dalam Negeri dikepalai R.A.A. Wiranata Kusumah Departemen Luar Negeri dikepalai Mr. Ahmad Subardjo Departemen Kehakiman dikepalai Prof. Dr. Mr. Supomo Departemen Keuangan dikepalai Mr. A.A Maramis Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo Departemen Kesehatan dikepalai Dr. Buntaran Martoatmojo Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan dikepalai Ki Hajar Dewantara Departemen Sosial dikepalai Iwa Kusumasumantri Departemen Pertahanan dikepalai Supriyadi Departemen Perhubungan dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso Departemen Pekerjaan Umum dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso Departemen Penerangan dikepalai Mr. Amir Syarifudin
17
KNI PNI KETUA : KASMAN SINGODIMEDJO WAKIL 1 : m.SUTARJO KARTOHADIKUSUMO WAKIL 2: JOHANES LATURHARY WAKIL 3 : ADAM MALIK KETUA ; IR.SOEKARNO ANGGOTA GATOT TARUMANIHARJA IWA KUSUMASUMANTRI SAYUTI MELIK SUJONO
18
Dukungan Spontan dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah
Setelah proklamasi Kemerdekaan, para pemimpin Indonesia yang duduk dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) berusaha untuk membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui Sidang PPKI, maka alat-alat perlengkapan pemerintahan dan Negara Indonesia Ini mendapat dukungan dari berbagai daerah di Indonesia.
19
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.