Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdi Hartono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
OM SWASTIASTU ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN
POST OPERASI SECTIO CAESARIA INDIKASI GEMELLY DI RUANG NUSA INDAH RSUD KARANGASEM PADA TANGGAL JANUARI 2014 FETAL DISTRESS OLEH KELOMPOK 7
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan secara umum di tandai dengan aktivitas otot polos miometrium yang relative tenang yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine sampai dengan kehamilan aterm. Menjelang persalinan. Otot polos uterus mulai menunjukkan aktivitas kontraksi secara terkoordinasi, di selingi dengan suatu periode relaksasi, dan mencapai pucaknya menjelang persalinan, serta secara berangsur menghilang pada periode postpartum.
3
B. Tujuan Penulisan 1). Tujuan umum
Adapun Tujuan Umum dari penulisan makalah ini ialah penulis mampu menyusun serta melakukan manajemen asuhan keperawatan secara langsung pada ibu bersalin dengan Fetal Distress (Gawat janin). 2) Tujuan khusus a) Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada ibu bersalin dengan Fetal Distress (Gawat janin) b) Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang asuhan keperawatan pada ibu bersalin dengan Fetal Distress (Gawat janin) c) Mampu menetapkan diagnosa keperawatan pada ibu bersalin dengan Fetal Distress (Gawat janin) d) Mampu melakukan pelaksanaan dan evaluasi keperawatan pada ibu bersalin dengan Fetal Distress (Gawat janin)
4
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1. PENGERTIAN Fetal Distress (Gawat janin) adalah gangguan pada janin dapat terjadi pada masa antepartum atau intrapartum. Kegawatan janin antepartum menjadi nyata dalam bentuk retardasi pertumbuhan intrauterin. Hipoksia janin peningkatan tahanan vaskular pada pembuluh darah janin. (Nelson, Ilmu Kesehatan Anak) Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima Oksigen cukup, sehingga mengalami hipoksia. (Abdul Bari Saifuddin dkk.2002 ). Secara luas istilah gawat janin telah banyak dipergunakan, tapi didefinisi istilah ini sangat miskin. Istilah ini biasanya menandakan kekhawatiran obstetric tentang obstetric tentang keadaan janin, yang kemudian berakhir dengan seksio secarea atau persalinan buatan lainnya.
5
2. Etiologi Penyebab dari gawat janin yaitu: a. Insufisiensi uteroplasenter akut (kurangnya aliran darah uterus-plasenta dalam waktu singkat) b. Insufisiensi uteroplasenter kronik (kurangnya aliran darah uterus-plasenta dalam waktu lama) c. Kompresi (penekanan) tali pusat d. Penurunan kemampuan janin membawa oksigen
6
3. Patofisiologi Ada beberapa proses atau tahapan terjadinya peristiwa Fetal Distress, antara lain : a. Perubahan pada kehamilan Postterm Terjadi beberapa perubahan cairan amnion, plasenta dan janin pada kehamilan postterm. Dengan mengetahui perubahan tersebut sebagai dasar untuk mengelola persalinan postterm. b. Perubahan cairan amnion c. Perubahan pada plasenta
7
4. Komplikasi a. Pada Kehamilan Gawat janin dapat menyebabkan berakhirnya kehamilan karena pada gawat janin, maka harus segera dikeluarkan. 1). Pada persalinan Gawat janin pada persalinan dapat menyebabkan : a) Persalinan menjadi cepat karena pada gawat janin harus segera dikeluarkan b) Persalinan dengan tindakan, seperti ekstraksi cunam, ekstraksi forseps, vakum ekstraksi, ataupun bahkan dapat diakhiri dengan tindakan sectio saesarea (SC)
8
5. Diagnosa Diagnosis gawat janin saat persalinan didasarkan pada denyut jantung janin yang abnormal. Diagnosis lebih pasti jika disertai air ketuban hijau dan kental/ sedikit. Gawat janin dapat terjadi dalam persalinan karena partus lama, Infuse oksitosin, perdarahan, infeksi, insufisiensi plasenta, ibu diabetes, kehamilan pre dan posterm atau prolapsus tali pusat. Hal ini harus segera dideteksi dan perlu penanganan segera. 6. Klasifikasi Jenis gawat janin yaitu : a. Gawat janin yang terjadi secara ilmiah 1) Gawat janin iatrogenic 2) Posisi tidur ibu 3) Infus oksitosin 4) Anestesi Epidural b. Gawat janin sebelum persalinan c. Gawat janin kronik d. Gawat janin akut e. Gawat janin selama persalinan
9
BAB III KASUS FIKTIF A. PENGKAJIAN 1. BIODATA a. Identitas Klien
Nama : Ny. M Umur : 28 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Status : Kawin Agama : Islam Pendidikan : SMU Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : jalan gunung agung, denpasar No. RM :
10
2. RIWAYAT KESEHATAN 1. Keluhan Utama Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah setelah operasi 2. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien mengatakan napasnya sesak setelah operasi, klien merasakan nyeri pada perut bagian bawah 3. RIWAYAT KEHAMILAN Klien mengatakan ini adalah hamil yang pertama. Klien tiap bulan rutin memeriksakan kandungannya ke bidan. Klien datang ke RSUD KARANGASEM kiriman bidan Erni Fatimah dengan G1 P0 A0 dengan gemelly. Klien juga mengatakan seminggu yang lalu periksa ke RSUD KARANGASEM di USG dengan hasil detak jantung janin bayi pertama 148 kali/menit, bayi kedua 140 kali/menit. Tinggi fundus uterus 41 cm, belum ada tanda-tanda persalinan.
11
6. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, klien tidak memiliki penyakit asma, hipertensi, jantung dan diabetes militus serta tidak memiliki penyakit menular dan tidak memiliki alergi. 7. RIWAYAT KELUARGA Klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang melahirkan secara SC tetapi kalau melahirkan kembar ada yaitu ibu dari klien merupakan anak kembar. Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat asma, jantung, kencing manis dan alergi serta tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan keturunan.
12
10. PEMERIKSAAN FISIK a. Pemeriksaan Umum 1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmetis 3) Tanda - Tanda Vital a) Tekanan darah : 100 / 70 mmHg b) Denyut nadi : 80 kali / menit c) Suhu tubuh : 360C d) Pernafasan : 29 kali / menit 4) Berat Badan : 60 kg 5) Tinggi Badan : 154 cm
13
b. Pemeriksaan Head To Toe
1) Kepala a) Wajah dan kulit kepala Klien berwajah simetris, kulit kepala bersih, rambut hitam panjang bersih dan tidak ada ketombe, ekpresi wajah merintih menahan nyeri dan tidak ada nyeri tekan. b) Mata Kedua mata klien simetris, tidak ada oedema pada kedua palpebrae, tidak ada radang, sekrela an ikterik, konjungtiva an anemis, kantong mata terlihat agak hitam, tidak ada penonjolan pada kedua mata klien dan penglihatan klien normal. c) Hidung Keadaan hidung bersih, tidak ada radang, tidak ada polip, tidak ada secret atau cairan dan tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, terpasang O2dengan 2 liter/menit.
14
d) Telinga Kedua telinga klien simetris, keadaan canalis bersih, tidak ada serumen, indra pendengaran masih normal, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran. e) Mulut Keadaan gigi bersih, tidak ada karang gigi atau karies, tidak menggunakan gigi palsu, gusi merah tidak ada radang, lidah agak kotor, bibir tidak sianosis dan kering. 2) Leher Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kelainan kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan. 3) Thorak dan Paru - Paru Bentuk dada simetris, pergerakan dada teratur, pernapasan vesikuler, frekuensi 29 kali / menit, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat suara tambahan, napasnya tersengal-sengal.
15
4) Jantung Jantung klien normal, ictus cordis nampak dan teraba di IC 3, bunyi jantung I lub bunyi jantung II dub, nadi 80 kali / menit. 5) Abdomen Bentuk abdomen normal, datar, TFU 2 jari di bawah pusat, terdapat luka jahitan post SC dengan panjang 10 cm, terdapat nyeri tekan disekitar luka, terdapat bunyi peristaltik 12 kali / menit, terdapat bunyi timpani, kalau buat bergerak terasa sakit. 6) Ginjal Tidak ada nyeri tekan pada kedua ginjal klien kiri dan kanan saat perkusi dan palpasi. 7) Genetalia Vagina klien terpasang kateter no.16 jumlah urin 1500 cc, warnanya kuning pekat, tidak ada luka pada perineum, keluar sedikit darah post partum, warna merah segar, baunya khas amis, lochea rubra, tidak terdapat hemoroid eksternal maupun internal.
16
8) Muskuloskeletal a) Ekstremitas atas Bentuk simetris, tangan kanan terpasang infus RL 20 tetes / menit, tidak terdapat lesi, kulit lembab, tidak ada oedema. b) Ekstremitas bawah Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada lesi atau jaringan parut, tidak ada tremor dan tidak ada nyeri tekan. 9) Integumen Turgor kulit baik, warna kuning langsat, kulit lembab, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi.
17
Pola napas tidak efektif
B. ANALISA DATA NO TANGGAL DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM 1 : - Klien mengatakan sesak napas setelah operasi. DO : - Respirasi 29 kali / menit. - Napas tersengal-sengal - Terpasang O2: 2 liter/mnt Hipoventilasi Pola napas tidak efektif
18
2 DS : - Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah setelah operasi. P : Setelah dilakukan operasi. Q : Nyeri seperti ditusuk- tusuk. R : perut bagian bawah. S : Nyeri dengan skala 6. T : Pada saat digerakan. DO : - Klien tampak merintih menahan nyeri. - Terdapat luka post op pada perut bagian bawah kurang lebih 10 cm . - Terdapat nyeri tekan. - RR 29 kali / menit. Agen cedera Nyeri Akut
19
3 DS : - Klien mengatakan sering terbangun karena nyeri pada perut bagian bawah DO : - Klien tampak lelah dan kantong mata agak hitam - Tidur malam 5-6 jam 22.30 WIB WIB Nyeri Gangguan pola tidur 4 - Klien mengatakan balutan luka kapan diganti. - Terdapat luka post operasi pada perut bagian bawah kurang lebih 10 cm. - Terpasang DC no.16 - Terpasang infus RL 20 tetes/menit. - Hemoglobin : 12,6 gr/dl. Prosedur invasif Resiko tinggi infeksi
20
DAFTAR MASALAH 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera. 3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri. 4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, prosedur invasif.
21
INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN
22
BAB IV PEMBAHASAN Kesenjangan antara konsep teori dengan kenyataan pada kasus A. Pengkajian Data-data yg ditemukan pd kasus sudah sesuai dg data yg ada pada teori Diagnosa yg tidak muncul dlm kasus : Resiko gawat janin (fetal distress) berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta dan Intolerasi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik B. Perencanaan Sudah sesuai dengan tinjauan teori C. Pelaksanaan Hanya ada 1 tindakan keperawatan yg dpt terlaksana yaitu pola nafas tidak efektif
23
BAB V PENUTUP 1. KESIMPULAN
Pada Ny. M ditemukan data subjektif dan objektif sebagai berikut : Data subjektif : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, skala nyeri 6, sesak napas setelah operasi, klien sering terbangun karena nyeri, klien juga mengatakan kapan ganti balutnya. Data objektif : Napasnya tersengal-sengal, tespirasi 29 kali/menit, terpasang O2 2 liter/menit, meringis menahan nyeri, terdapat luka post operasi pada perut bagian bawah, kantong mata agak meghitam, tidur malam 5 - 6 jam, terpasang DC no.16, terpasang infus RL 20 tetes / menit.
24
2. SARAN 1. Bagi Institusi Pendidikan 2. Instansi / Rumah Sakit RSUD Karangasem 3. Pasien dengan Ny. M dan Sekeluarga
25
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.