Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Setiabudi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pengenalan Mata Kuliah: IK305 – Infrastruktur Teknologi Informasi
Jadwal : Rabu, di R.407 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
2
Capaian pembelajaran Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan bisnis di sebuah organisasi dan melakukan perancangan infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut yang dapat memberikan keunggulan bersaing bagi organisasi
3
Topik bahasan Pengantar infrastruktur teknologi informasi
Strategi bisnis dan teknologi informasi Infrastruktur teknologi informasi dan proses bisnis Peningkatan kinerja dan produktivitas organisasi Pemodelan proses bisnis (BPM) Pemodelan infrastruktur teknologi informasi Rancangan infrastruktur business-driven (BDID)
4
Pustaka dan referensi Gendron, M.S. (2013). Business Intelligence Applied: Implementing an Effective Information and Communications Technology Infrastructure. Hoboken: John Wiley and Sons, Inc.
5
Sistem penilaian Kuis 10% Tugas 30% UTS 30% UAS 30% Total 100% Kehadiran minimal 80% sebagai penentu UAS
6
Pengantar Infrastruktur Teknologi Informasi & Komunikasi
IK305 Infrastruktur Teknologi Informasi Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
7
Capaian Pembelajaran Materi Perkuliahan
Mahasiswa mampu mendefinisikan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
8
Topik Bahasan TIK dan kecerdasan bisnis Manajemen value TIK
Rancangan infrastruktur yang business-driven Infrastruktur TIK
9
Kita memerlukan metode untuk memahami pentingnya bisnis membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). MENGAPA? Kontradiksi antara peningkatan pesat kecepatan desktop computer selama beberapa dekade terakhir ini dan lambatnya pertumbuhan produktivitas yang disebabkan oleh komputer pada waktu yang bersamaan Ketidaksesuaian antara investasi di bidang TIK dengan output yang dihasilkan
10
TIK & Kecerdasan Bisnis
11
Kecerdasan bisnis atau Business intelligence (BI) adalah sebuah kumpulan teknik2 yang menggunakan data bisnis dan menciptakan informasi dari data tersebut sehingga manajer dapat membuat keputusan. Menganalisis tren penjualan (sales) dan pola pembelian pelanggan adalah 2 contoh analisis yang dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak BI. Semua solusi perangkat lunak BI membutuhkan TIK untuk menjalankannya.
12
Nilai pengajuan (value proposition) dari TIK sulit diukur, dan ironisnya sebuah organisasi membutuhkannya untuk menciptakan business intelligence dalam kaitannya untuk memahami kapan dan mengapa infrastruktur TIK harus dibangun. Saat memutuskan kapan dan mengapa membangun infrastruktur TIK, sebuah organisasi harus memulainya dengan cara yang terencana. Infrastruktur TIK dibangun untuk melakukan segalanya, mulai dari mendukung pemrosesan transaksi hingga membut laporan BI, dan banyak hal lainnya diantaranya.
13
Manajemen Value TIK
14
Sebelum mulai diskusi mengenai cara menilai nilai pengajuan TIK yang spesifik, penting untuk menentukan apakah organisasi memiliki sebuah budaya yang memandang TIK sebagai sumberdaya penghasil-nilai (value- producing). Organisasi harus percaya bahwa sumberdaya TIK tidak hanya digunakan untuk mendukung proses bisnis internal saja, namun harus juga didedikasikan untuk proyek2 yang menciptakan nilai: Meningkatkan pangsa pasar (market share), Meningkatkan hubungan pelanggan, Menciptakan persepsi nilai bagi pelanggan.
15
Langkah pertama adalah untuk memantapkan apakah organisasi telah siap untuk mengadopsi sebuah pendekatan manajemen value untuk mengalokasikan sumberdaya untuk proyek TIK organisasi selalu menghadapi tantangan saat mempertimbangkan proyek TIK sebagai sesuatu yang menciptakan-nilai (value- creating). Organisasi harus memposisikan diri sehingga dapat memaksimalkan investasi mereka dalam proyek2 TIK. Manajemen value melibatkan beberapa best practices yang terjadi di dalam organisasi yang berhasil sukses menerapkan sumberdaya TIK untuk mendukung strategi mereka dan menciptakan nilai.
16
Tantangan pada manajemen value
Masalah dengan kapabilitas pelaksanaan teknis. Pengeluaran TIK yang terbatas atau tidak dipahami. Pengabaian bisnis pada pengambilan keputusan terhadap fungsi TIK. Kesenjangan komunikasi antara fungsi TIK dengan bisnis. Pertanyaan mengenai nilai (value) dari TIK. Kegagalan besar dalam investasi. Perubahan dalam pendanaan.
17
Best Practices manajemen value
Kesadaran dan komunikasi. Tanggung jawab. Penentuan dan pengukuran tujuan. Kebijakan, standar, dan prosedur. Keahlian dan kepakaran. Tool dan otomasi. Banyak organisasi tidak mengelola sumberdaya TIK sebagai sesuatu yang menghasilkan nilai, namun memperlakukannya sebagai bagian yang dibutuhkan dalam infrastruktur organisasi menciptakan organisasi yang mengadopsi daftar tersebut akan selalu memerlukan pergeseran/perubahan budaya.
18
Quick self- assessment manajemen nilai digunakan untuk menentukan apakah organisasi memandang TIK sebagai sebagai sebuah sumberdaya yang menghasilkan nilai
19
Tool ini memungkinkan organisasi untuk memahami dimana posisinya saat ini dan dimana perlunya ada peningkatan/perbaikan. Mengelola tool ini pada staf, manajer, dan pimpinan dalam organisasi akan memungkinkan organisasi untuk memahami budayanya dan dimana perlu diubah sehingga TIK menjadi sebuah entitas yang menciptakan-nilai. Sebuah organisasi harus mencari untuk menciptakan nilai melalui TIK dan menjadi perusahaan yang mengadopsi sebuah budaya yang menghargai nilai.
20
Pendekatan untuk meraih manajemen nilai
Membangun kesadaran dan pemahaman akan manajemen nilai. Mengimplementasi atau meningkatkan proses organisasi tatakelola TIK. Mulai menjalankan inventori investasi. Mengklarifikasi nilai dari investasi individual. Melakukan evaluasi investasi, membuat prioritas, dan pemilihan.
21
Rancangan Infrastruktur Business-driven
22
Sebuah pendekatan berbasis manajemen nilai untuk membangun infrastruktur TIK harus dilakukan melalui fase analisis awal, kemudian fase perancangan dan implementasi, dan akhirnya fase pasca-implementasi.
23
Output utama dari fase analisis antara lain adalah:
Fase ini memfasilitasi pemahaman akan perusahaan dan industri yang dimasukinya, untuk mana infrastruktur TIK sedang diimplementasikan, yang berdampak pada pengaturan tahapan untuk integrasi infrastruktur TIK dengan strategi bisnis organisasi. Output utama dari fase analisis antara lain adalah: riset meluas mengenai organisasi dan para pesaingnya, daftar tujuan yang dimungkinkan oleh TIK (ICT-enabled), dan analisis kesenjangan.
24
Fase perancangan Selama fase ini, semua informasi yang dikumpulkan selama fase analisis ditinjau ulang sekali lagi, serta penyelarasan dengan strategi organisasi dikonfirmasikan. Proses bisnis yang membutuhkan inovasi atau peningkatan akan dimodelkan selama tahap ini, dan kesenjangan akan diidentifikasi antara proses2 yang ada sekarang dengan proses yang mengalami perubahan saat proyek ini diimplementasikan. Sejumlah diagram dan model rancangan harus dibuat selama tahapan ini. Rencana pengukuran, termasuk target sasarannya, harus ditetapkan.
25
Fase implementasi Sebagai bagian dari fase ini, survei lokasi (site) dilakukan. Ini termasuk berbagai isu lingkungan, kekuatan, dan perangkat keras lainnya. Saat area instalasi telah dikonfirmasi siap, infrastruktur dipasang dan diuji kelayakannya, serta segera dilanjutkan dengan instalasi perangkat lunak yang diharuskan untuk mendukung aplikasi. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak selanjutnya akan bergeser pada pengujian secara formal. Infrastruktur akhirnya siap untuk resmi dijalankan.
26
Fase pasca-implementasi
Fase ini pada dasarnya berkaitan dengan pengukuran proyek saat masih dalam produksi untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan yang dijanjikan, serta membuat prubahan yang secukupnya saat dibutuhkan. Perubahan dapat berupa merekomendasikan sebuah proyek baru untuk melayani kebutuhan organisasi atau pelanggan, atau memodifikasi yang sudah ada.
27
Infrastruktur TIK
28
Bisnis membutuhkan infrastruktur TIK untuk beroperasi, tetapi penting untuk mengetahui apa yang benar2 harus disertakan dalam infrastruktur tersebut. Manajer harus mengetahui kapan dan bagaimana untuk membangun infrastruktur, sehingga diperlukan fokus pada business-driven yang tinggi —suatu hal yang menjangkau keseluruhan organisasi. Bagian yang sering terlewatkan adalah pemahaman akan teknologi mana yang tepat untuk diimplementasikan, serta kapan untuk mengimplementasikan untuk mencapai efisiensi maksimal dan mempertahankan keunggulan bersaing (competitive advantage).
29
Orang di dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk menjaga agar teknologi tetap sinkron dengan kebutuhan strategi bisnis perlu untuk memahami kebergunaan teknologi, serta kapan untuk mengimplementasi teknologi untuk mendukung strategi organisasi —dalam istilah akademik disebut penyelarasan strategi TI (strategic alignment of IT). TIK, perangkat lunak, dan aplikasi yang mendukung strategi bisnis dikelompokkan bersama sebagai Infrastruktur TIK (ICT infrastructure), yang meliuti segala hal di dalam sistem jaringan dan telekomunikasi, juga perangkat lunak, perangkat keras, dan layanan yang diharuskan untuk mempertahankan bisnis.
31
Komponen enterprise-wide
Pengguna biasanya berinteraksi dengan sistem atau aplikasi enterprise, misalnya ERP, enterprise document management, enterprise content management, atau knowledge management systems. Aplikasi2 tersebut adalah sebuah kumpulan perangkat lunak ubiquitous kompleks yang mendukung proses bisnis dan terdapat di seluruh enterprise.
32
Komponen pengguna (user)
Ini termasuk seluruh komponen yang berinteraksi langsung dengan pengguna, misalnya desktop serta perangkat keras dan perangkat lunak lainnya yang diakses oleh pengguna. Seluruh komponen yang diakses oleh penggunaseperti workstation, printer, scanner, perangkat lunak produktivitas desktop,dan aplikasi khusus lainnya yang tidak termasuk di dalam komponen lainnya merupakan bagian dari kategori ini. Komponen pengguna diperlukan oleh staf untuk menyelesaikan fungsi pekerjaan mereka.
33
Koponen layanan (service)
Perangkat keras dan perangkat lunak jaringan (network) yang berinteraksi secara langsung dengan pengguna adalah termasuk dalam kategori ini. Item2 ini berada di bawah pengendalian dan pengawasan oleh Bagian TIK do organisasi, namun pengguna mengakses item tersebut secara langsung.
34
Komponen jaringan (network)
Komponen2 yang secara tradisional dianggap berkaitan dengan jaringan (networking) dan telekomunikasi (atau komunikasi data) dikelompokkan ke dalam kategori ini. Perangkat keras dan perangkat lunak jaringan (network), termasuk teknologi switching dan routing, pengkabelan dan media, serta hal2 lain yang berkaitan dengan pengadaan server, interkoneksi vendor luar (misalnya: DSL, leased lines, jaringan value-added pihak ketiga), sekuriti, serta item2 infrastruktur jaringan termasuk didalamnya.
35
Setiap pengelompokkan komponen TIK saling berkaitan satu dengan lainnya dan harus mendukung proses bisnis, meningkatkan operasi perusahaan, serta meningkatkan posisi bersaing (competitive positioning). Infrastruktur teknologi mempengaruhi operasi internal dan interaksi eksternal dengan pemasok (supplier), distributor, dan pelanggan yang mana dapat meningkatkan organisasi.
36
Dampak internal pada operasi harus memberikan peningkatan efisiensi di dalam perusahaan dan harus memiliki nilai pengembalian (payback) yang terjadi dalam periode tertentu yang dapat diterima oleh organisasi. TIK yang berfokus eksternal juga harus mempertahankan atau meningkatkan posisi bersaing (competitive positioning) perusahaan dengan mempertahankan atau meningkatkan efisiensi operasi internal, atau menyediakan/memberikan layanan yang ditingkatkan kepada pelanggan.
37
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.