Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS BUTIR SOAL Diedit seperlunya oleh: SUMANTO

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS BUTIR SOAL Diedit seperlunya oleh: SUMANTO"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS BUTIR SOAL Diedit seperlunya oleh: SUMANTO
DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP GURU KELAS SD/MI UPTD DIKPORA KEC. WARUREJA

2 ANALISIS BUTIR SOAL Dilakukan :
Setelah butir-butir soal selesai disusun Tujuan : agar dihasilkan soal-soal yang baik Ada 2 jenis : Kualitatif Kuantitatif

3 (Validitas Logis / Logical Validity)
ANALISIS KUALITATIF (Validitas Logis / Logical Validity) Mengacu pada 3 kaidah penulisan soal Konstruksi (teknis) Materi (isi) Bahasa (editorial) Dilakukan sebelum soal digunakan.

4 Bahan yang dianalisis :
Analisis konstruksi (teknis) : Penelaahan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pengukuran dan teknik penulisan soal Analisis materi (isi) : Penelaahan khusus yang berkaitan dengan kelayakan pengetahuan yang ditanyakan. Analisis bahasa (editorial) : Penelaahan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar menurut EYD.

5 CONTOH SOAL YANG KURANG BAIK.
Di bawah ini yang merupakan bangun ruang bersisi datar adalah…. A. kubus, prisma segitiga, dan tabung B. kubus, limas segiempat, dan balok C. balok, limas segilima, prisma segitiga tabung, kerucut, dan bola Kunci: B dan C CONTOH SOAL YANG LEBIH BAIK. Di bawah ini yang merupakan bangun ruang bersisi datar adalah…. A. kubus, prisma segitiga, dan tabung B. kubus, limas segiempat, dan balok C. balok, limas segilima, dan kerucut tabung, kerucut, dan bola Kunci: B

6 (Validitas Empiris / Empirical Validity)
ANALISIS KUANTITATIF (Validitas Empiris / Empirical Validity) Penelaahan butir soal berdasarkan pada karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Meliputi : Tingkat kesukaran Daya pembeda Reliabilitas Peluang menebak Berfungsi tidaknya pilihan jawaban Khusus pilihan ganda dilakukan setelah soal diujikan.

7 Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya bekisar 0,00 – 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, berarti semakin mudah soal itu. Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran diberi simbol P (p besar), singkatan dari kata ”proporsi”. Adapun persamaan atau rumus yang digunakan untuk mencari P adalah:

8 P : proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran
 X : banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm : skor maksimum N : jumlah

9 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta tes yang mampu/pandai (menguasai materi yang ditanyakan) dengan peserta tes yang kurang mampu/pandai (belum menguasai materi yang ditanyakan). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks daya pembeda (item discrimination) disingkat D (d besar). Indeks daya pembeda didefinisikan sebagai selisih antara proporsi jawaban benar pada kelompok atas (peserta tes yang mampu/pandai) dengan proporsi jawaban benar pada kelompok bawah (peserta tes yang kurang mampu/pandai). Umumnya, para ahli tes membagi kelompok ini menjadi 27% atau 33% kelompok atas dan 27% atau 33% kelompok bawah (Cureton, 1957).

10 Rumus Indeks Daya Pembeda
Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai 1,00. tanda negatif menunjukkan bahwa peserta tes yang kemampuannya rendah dapat menjawab benar sedangkan peserta tes yang kemampuannya tinggi menjawab salah. Dengan demikian, soal yang indeks daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta tes. Indeks daya pembeda dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini.

11 Rumus Indeks Daya Pembeda
D = indeks daya pembeda  A = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas  B = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah nA = jumlah peserta tes kelompok atas nB = jumlah peserta tes kelompok bawah

12 Pada kebanyakan kasus, jumlah peserta tes kelompok atas sama dengan jumlah peserta tes kelompok bawah, nA = nB = n. Dengan demikian maka rumus daya pembeda menjadi:

13 Pola Jawaban Soal Pola jawaban soal adalah distribusi peserta tes dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Dari sekian pilihan jawaban hanya terdapat satu yang benar atau yang paling benar (kunci jawaban), sedangkan kemungkinan jawaban yang tidak benar dinamakan pengecoh. Pengecoh berfungsi sebagai pengidentifikasi peserta tes yang berkemampuan tinggi. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila banyak dipilih oleh peserta tes yang berasal dari kelompok bawah dan paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes.

14 Validitas Validitas adalah :
1. Suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. 2. Hal senada dikatakan Anastasia (1988) bahwa validitas adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. 3. Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika prediktornya (hasilnya) sesuai dengan kriterium (skor total tes), dalam arti memilki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.

15 Rumus Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment. Persamaan yang digunakan adalah: Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut : = sangat tinggi = tinggi = cukup = rendah = sangat rendah

16 Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama. Tes dikatakan memiliki relibilitas yang tinggi atau terdapat korelasi yang tinggi antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua apabila hasil skor tesnya sama. Kalau antara hasil tes pertama dan kedua tidak terdapat hubungan atau hubungannya rendah, maka tes itu dikatakan tidak reliabel. Besar kecilnya relibilitas suatu tes ditentukan oleh besar kecilnya nilai korelasi hasil tes yang dinamakan indeks reliabilitas. Untuk mengestimasi reliabilitas banyak formula yang dapat digunakan. Paling tidak terdapat empat konsep reliabilitas seperti tampak pada tabel berikut ini.

17 Rumus / Formula Reliabilitas
Bentuk reliabilitas Prosedur untuk memperoleh Test-retest methods (stabilitas) Produk momen dan korelasi intrakelas Sajikan tes yang sama sebanyak dua kali kepada peserta tes yang sama dalam waktu yang berbeda dan tentukan korelasi Pararel (ekuivalen) Sajikan dua tes yang sama kepada peserta tes yang sama dalam waktu yang relatif tidak lama (misalnya dua minggu). Korelasikan kedua skor tersebut untuk mencari reliabilitas. Split-half methods (belah dua) Persamaan Split-Half dan Spearman_Brown Sajikan satu kali tes lalu dibelah dua, gunakan persamaan untuk mengorelasikan kedua belahan Internal consistency Koefisien alpha Kuder-Richardson (KR-20) Kuder-Richardson (KR-21) Berikan sekali tes, gunakan persamaan

18 Analisis Butir Soal dengan Komputer
Program komputer yang dipergunakan untuk menganalisis data modelnya bermacam-macam tergantung tujuan dan maksud analisisnya. Program yang sudah dikenal secara umum adalah : EXCEL SPSS (Statistical Program for Social Science) ITEMAN LISREL (Analysis of Linear Structural Relationships by the Method of Maximum Likelihood) BIGSTEPS RASCAL ASCAL QUEST, dan BILOG.

19 TERIMA KASIH


Download ppt "ANALISIS BUTIR SOAL Diedit seperlunya oleh: SUMANTO"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google