Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelompok 2B Arruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelompok 2B Arruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari"— Transcript presentasi:

1 Kelompok 2B Arruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari
Narita Riski Rahma Navali S Rayan Ferinaldi Rizki Amanda Putra Tiara Sri Annisa HB Yoanna Gustia Rahayu

2 Gatal-gatal berkelok Anak R, 5 tahun datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan muncul gatal kemerahan yang berkelok- kelok seperti ular pada telapak kaki kanannya sejak 3 hari yang lalu. Awalnya anak R mengaku hanya terasa gatal, namun sejak 2 hari yang lalu muncul kemerahan yang makin jelas berkelok-kelok sejak kemarin. Saat diperiksa tampak papul dan vesikel eritema, serpiginosa. Ibu R mengaku anaknya gemar bermain di area becek dan jarang menggunakan alas kaki. Saudara maupun orang yang serumah dengan R tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Dokter kemudian menjelaskan bahwa R mengalami infeksi Parasit pada kulitnya.

3 Step 1 Papul Vesikel Serpiginosa
Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, d<0,5cm dan berisikan zat padat Vesikel Gelembung berisi cairan serosa, d<0,5cm, memiliki dasar dan atap Serpiginosa Proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan

4 Step 2 Apa penyebab penyakit anak R?
Bagaimana cara infeksi parasit masuk ke kulit? Apa penyebab gatal kemerahan yang berkelok pada telapak kaki? Apakah ada hubungan sering bermain di area becek dan kebiasaan tidak menggunakan alas kaki dengan kasus? Mengapa dokter menanyakan RPK pada kasus? Apakah penyakit ini menular? Apa diagnosis dan DD pada kasus? Jelaskan tentang epidemiologi kasus? Bagaimana penatalaksanaan pada kasus? Apa saja faktor risiko yang menyebabkan infeksi parasit?

5 Step 3 Brainstorming

6 Step 4 Definisi Etiologi Cutaneus Larva Migrans Faktor risiko
Farmakoterapi Etiologi Cutaneus Larva Migrans Manifestasi klinis Pemeriksaan Fisik DD Patogenesis Struktur yang terlibat Penunjang

7 Step 5 Memahami definisi Cutaneus Larva Migrans (CLM)
Mengenali UKK pada CLM (papul, vesikel, eritem, serpiginosa dan pruritus) Mengenali faktor risiko CLM Mengenali dan menjelaskan karakter patogen pada CLM Menjelaskan patogenesis CLM, struktur yang terlibat, gangguan yang terjadi hingga muncul gejala Menjelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang CLM Membedakan penyakit dengan UKK mirip (scabies, tinea, impetigo) Memahami farmakoterapi CLM termasuk indikasi, dosis, sediaan dan cara pakai

8 Step 6 Cutaneous larva migrans adalah erupsi di kulit berbentuk penjalaran serpiginosa, sebagai reaksi hipersensitivitas kulit terhadap invasi larva cacing tambang atau nematodes(roundworms) atau produknya.

9 Kelainan UKK pada CLM Eritema Papul Vesikel Serpiginosa Pruritus

10 Faktor resiko CLM Faktor perilaku Faktor lingkungan Faktor demografis
Kebiasaan tidak menggunakan alas kaki Berlibur ke daerah tropis atau pesisir pantai Kebersihan hewan peliharaan Faktor lingkungan Keberadaan anjing dan kucing Cuaca atau iklim lingkungan Tinggal di daerah dengan keadaan pasir atau tanah yang lembab Faktor demografis Usia Pekerjaan Tingkat pendidikan

11 Ancylostoma braziliense
Morfologi Ancylostoma braziliense Ancylostoma caninum Mulutnya mempunyai sepasang gigi besar dan gigi kecil Badan cacing jantan penjangnya 4,7-6,3 mm Badan cacing betina panjangnya 6,1-8,4mm Mulutnya mempunyai tiga pasang gigi besar Cacing jantan panjangnya 10 mm Cacing betina panjangnya 14 mm

12 Patogenesis

13 Keluhan Gatal pada malam hari
Erupsi di kulit berbentuk penjalaran serpiginosa

14 Pemeriksaan fisik Inspeksi Ditemukan: Eritema Papul Vesikel
Serpiginosa Pruritus

15 Pemeriksaan penunjang
Biopsi Pemeriksaan darah (leukositosis dan eosinofilia)

16 DD Scabies Impetigo Tinea Etiologi Sarcoptes scabiei
Streptococcus β hemolyticus Dermatofita (Microsporum, trichophyton, epidemophyton) Gejala klinis Gatal pada malam hari Krustosa: krusta tebal berwarna kuning seperti madu Bulosa : bula Gatal Kelaianan berbatas tegas Bagian tepi lesi lebih aktif dari pada bagian tengah(central healing lesion) Efloresensi Eritem , kanalikuli, vesikel, papul, pustul, ekskoriasi Krusta, eritem, vesikel. Bula, eritem, hipopion Ertitema Papul Vesikel skuama Lokasi Sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mamae, umbilikus, bokong, genatalia eksterna lk, perut bagian belakang. Krustosa : wajah, sekitar hidung, dan mulut Bulosa : axilla, dada, punggung Tinea kapitis (kulit dan rambut kepala) Tinea barbe (dagu dan jenggot) Tinea kruris (genitokrural) Tinea pedis et manum (kaki dan tangan) Tinea unguinum (kuku, jari tangan dan kaki) Tinea korporis (kulit glabrosa) DD

17 Thiabendazole (Mintezol)
Dosis Efek samping Mekanisme obat Kontraindikasi dan peringatan Thiabendazole (Mintezol) 50 mg/kg BB/hari, 2 kali sehari diberikan berturut-turut selama 2 hari (Dos maks 3g/hari), jk belum sembuh diulangi stelh bbrp hari). Mual, pusing , muntah. Menghambat-reduktase fumarat cacing , menghambat pembentukan mikrotubulus, yang mengarah ke penyerapan glukosa dan penghambatan dehidrogenase Ivermectin (stromectol ) 200 mcg/kg PO dosis tunggal dan di ulang 1-2 minggu Sakit perut Hipotensi,Pusing Sakit kepala, Rasa pusing,Ruam,Diare,Mual,Muntah Penglihatan kabur,Konjungtivitis ringan,Demam Pruritus ruam Hepatitis Mengikat saluran ion Cl glutamat-gated dalam saraf dan otot sel invertebrata; menghasilkan kelumpuhan, kematian parasit Hipersensitivitas trhdap ivermectin Perhatian -Dpt mnyebabkan reaksi kulit dan / atau sistemik - diperlukan untuk mengulangi perawatan pada pasien imunokompromise

18 Albendazole (albenza)
400 mg PO q dosis tunggal selama 3 hari berturut-turut. Sakit kepala,Sakit perut,Mual / muntah,Pusing / vertigo,PTI,Demam,Ruam,Hepatitis,Gagal hati akut Gagal ginjal akut Menyebabkan degenerasi dari mikrotubulus sitoplasma dalam sel usus cacing. Hipersensitivitas terhdp albendazole atau Benzimidazole Mendapatkan tes kehamilan pd wnita potensi rproduksi sblum trapi dan mnghndri penggunaan pda wanita hamil kcuali dlm keadaan klinis di mn tdk ad mnjmen alternatif yang sesuai; menghentikan terpi jk trjdi kehamlan dan membritahukn pasien potnsi bahaya utk janin/cth cacat lahir.

19 Albenza 200 mg tablet Albendazole
Ivermectin Albenza 200 mg tablet Albendazole

20 Kesimpulan Larva cutaneus migrans adalah peradangan pada kulit berbentuk linier atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif disebabkan oleh invasi larva cacing tambang (Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum) yang berasal dari feses anjing dan kucing


Download ppt "Kelompok 2B Arruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google