Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Susanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT ILMU Dosen : Dr. Nandang Hidayat, M.Pd. Disusun oleh : AJIZ SULAEMAN NPM
2
“Mengapa belajar filsafat sering dirasakan begitu sulit
“Mengapa belajar filsafat sering dirasakan begitu sulit? Itu kemungkinan karena salah memulainya. Mulailah lebih dahulu dari pengantar filsafat, lalu ketahui sistematikanya, Setelah itu barulah anda membaca buku-buku filsafat.” “Filsafat tidak sulit karena filsafat itu pemikiran, dan setiap orang mempunyai alat untuk berpikir.” Prof. Dr. Ahmad Tafsir
3
PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGIS Poedjawijatna (1979:1) PHILOSOPHIA PHILO (Cinta / Ingin) SOPHIA (Kebijakan) Jadi menurut namanya saja filsafat boleh diartikan ingin mencapai pandai, cinta pada kebijakan.
4
PENGERTIAN FILSAFAT MENURUT PARA AHLI “pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli.”
5
PENGERTIAN FILSAFAT ARISTOTELES
MENURUT PARA AHLI ARISTOTELES “pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika.”
6
PENGERTIAN FILSAFAT PYTHAGORAS
MENURUT PARA AHLI PYTHAGORAS “filsafat sebagai the love for wisdom.” Menurut Pythagoras, manusia yang paling tinggi nilainya ialah manusia pecinta kebijakan (lover of wisdom), sedangkan yang dimaksud olehnya dengan wisdom ialah kegiatan perenungan tentang Tuhan. Ia membagi kualitas manusia menjadi tiga tingkatan ; lover of wisdom, lover of succes, dan lovers of pleasure (mayer, 1950:26)
7
PENGERTIAN FILSAFAT IMANUEL KANT
MENURUT PARA AHLI IMANUEL KANT “pengetahuan yang menjadi pokok pangkal segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan : Apa yang dapat diketahui? (jawabannya Metafisika) ; Apa yang seharusnya diketahui? (jawabannya Etika) ; Sampai dimana harapan kita? (jawabannya Agama) ; Apa itu manusia? (jawabannya antropologi)” (Bakri, 1971:11)
8
PENGERTIAN FILSAFAT AL-KINDI “pengetahuan tentang kebenaran.”
MENURUT PARA AHLI AL-KINDI “pengetahuan tentang kebenaran.” Batasan filsafat dalam risalah Al-Kindi tentang Filsafat Awal: “Filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala suatu dalam berteori ialah mencapai kebenaran, dan dalam berpraktek, ialah menyesuaikan dengan kebenaran.”
9
PENGERTIAN FILSAFAT perbedaan pengertian tentang filsafat berlatar belakang atas kepercayaan, lingkungan dan masa dimana para filosof tersebut serta sudut pandang akan objek filsafat. Namun dari kesemua pengertian dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah upaya pemikiran rasional tentang kebenaran secara teoritis dan sikap yang seharusnya dinampakkan setelah mengetahui kebenaran itu dalam bentuk pola pikir dan perilaku.
10
OBJEK FILSAFAT Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek apa yang diteliti (dipikirkan)-nya. Jika ia memikirkan pendidikan maka jadilah Filsafat Pendidikan. Jika yang dipikirkannya hukum maka hasilnya tentulah Filsafat Hukum, dan seterusnya. Seberapa luas yang mungkin dapat dipikirkan? Luas sekali. Yaitu semua yang ada dan mungkin ada. Inilah objek filsafat. Jika ia memikirkan pengetahuan jadilah ia Filsafat Ilmu, jika memikirkan etika jadilah Filsafat Etika, dst. Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 81
11
OBJEK FILSAFAT Filsafat ilmu memiliki tiga cabang kajian yaitu ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI dan AKSIOLOGI. ONTOLOGI membahas tentang apa itu realitas. Dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan, filsafat ini membahas tentang apa yang bisa dikategorikan sebagai objek ilmu pengetahuan. EPISTEMOLOGIS membahas masalah metodologi ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan modern, jalan bagi diperolehnya ilmu pengetahuan adalah metode ilmiah dengan pilar utamanya rasionalisme dan empirisme. AKSIOLOGI menyangkut tujuan diciptakannya ilmu pengetahuan, mempertimbangkan aspek pragmatis-materialistis. Kerangka filsafat di atas akan memudahkan pemahaman mengenai keterkaitan berbagai ilmu dalam mencari kebenaran.
12
METODE FILSAFAT Bagaimana manusia memperoleh pengetahuan filsafat?
Dengan berpikir secara mendalam, tentang sesuatu yang abstrak. Mungkin juga objek pemikirannya sesuatu yang konkret, tetapi yang hendak diketahuinya ialah bagian “dibelakang” objek konkret itu. Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 85
13
METODE FILSAFAT Perenungan (Contemplative) Deduktif Metode Historis
Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu diantaranya sebagai berikut : Perenungan (Contemplative) Deduktif Metode Historis Metode Ikhtisar Metode Sistematis Metode Kombinasi
14
Perenungan (Contemplative) Metode historis/ sejarah
METODE FILSAFAT Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu diantaranya sebagai berikut : Perenungan (Contemplative) Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-dalamnya, Deductive Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari kebenaran hakiki. Metode historis/ sejarah Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya.
15
METODE FILSAFAT Metode Ikhtisar
Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan jawaban. Metode Sistematis Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya Metode Kombinasi Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya
16
KEBENARAN FILSAFAT Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis tidak empiris. Pernyataan ini menjelaskan bahwa ukuran kebenaran filsafat ialah logis tidaknya pengetahuan itu. Bila logis benar bila tidak logis, salah. Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis tidaknya teori itu. Ukuran logis atau tidaknya tersebut akan terlihat pada argumen yang menghasilkan kesimpulan (teori) itu. Fungsi argumen dalam filsafat sangatlah penting, sama dengan fungsi data pada pengetahuan sains. Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 88
17
KEBENARAN FILSAFAT Ibn Rusyd membuka risalahnya dengan mengajukan pertanyaan tentang apakah filsafat itu sah, dilarang, dianjurkan atau diharuskan dalam Syari’ah (hukum Islam). Jawabannya, sejak dini, yaitu bahwa filsafat diwajibkan atau paling tidak dianjurkan dalam agama (agama dalam pengertian ini dianggap sama dengan Syari’ah, terutama Islam). Sebab fungsi filsafat hanyalah membuat spekulasi atas yang maujud dan memikirkannya selama membawa kepada pengetahuan akan Sang Pencipta. Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk berpikir (i’tibar) dalam banyak ayatnya seperti : “Berpikirlah, wahai yang bisa melihat.” Al-i’tibar merupakan suatu ungkapan Qur’ani yang berarti sesuatu yang lebih dari sekedar spekulasi atau refleksi (nalar).
18
KEGUNAAN FILSAFAT Apa guna pengetahuan filsafat? Atau, apa kegunaan filsafat? Tidak setiap orang perlu mengetahui filsafat. Tetapi orang yang merasa perlu berpartisipasi dalam membangun dunia perlu mengetahui filsafat. Mengapa? Karena dunia dibangun oleh dua kekuatan: agama dan filsafat.
19
KEGUNAAN FILSAFAT Apa guna pengetahuan filsafat? Atau, apa kegunaan filsafat? Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dapat memulainya dengan filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, ketiga filsafat sebagai pandangan hidup (philosophy of life). Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 89
20
PEMBAGIAN FILSAFAT ALCUINUS, salah seorang tokoh “Filsafat Scholastik” pada zaman abad pertengahan membagi filsafat sebagai berikut : Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya sesuatu itu ada. Bagian etika yang menentukan tata hidup. Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti. AL-KINDI ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat menjadi tiga bagian yaitu : Ilmu fisika, tingkatan terendah Ilmu matematika, tingkatan tengah Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi AL-FARABI dan IBNU SINA membagi dua bagian yaitu filsafat teori dan filsafat praktek.
21
PEMBAGIAN FILSAFAT ARISTOTELES membagi 4 cabang yaitu : Logika Filsafat teoritis Filsafat praktis Filsafat peotika PLATO membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut : Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian umum. Fisika, tentang dunia materil. Etika, tentang kebaikan.
22
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.