Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDjaja Irawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TUHAN TAK ANGKUH, DIA BERKENAN HADIR BILA DIUNDANG
Oleh : Syamsul huda
2
PERHATIKAN PENGALAMAN SALIK BERIKUT: Ada cerita yang terkenal di kalangan sufi tentang salik atau aspirasi sufi, yakni perjalanan pencari ilmu sufi yang sebenarnya atau makrifat. Sang salik sowan kepada mursyid, guru pembimbing sufi. Dalam perjalanan berhari-hari itu dia bertemu dengan seorang beragama Nasrani. Maka berdebatlah mereka berdua tentang konsep ketuhanan masing-masing. Akhirnya sang salik mengatakan bahwa “konsep ketuhanan Anda salah semua, karena kalau Anda monotheistik tulen Tuhan tidak boleh berbapak dan beranak”. Demikian jawab sang salik dengan banggganya.
3
Mereka akhirnya berpisah kemudian sang calon sufi meneruskan perjalanan dan sampai dia di tempat sang mursyidnya. Tiba-tiba dia ditolak oleh penerima tamunya tidak boleh masuk menghadap sang mursyidnya. Karena tidak boleh masuk, kemudian si calon sufi tetap menunggu di depan pintu duduk bersila seharian, ternyata dia tetap tidak diterima. Besuk paginya dia datang lagi dan menunggu sampai sehari suntuk, juga tidak diterima. Lalu hari ke tiga datang lagi dengan harapan dapat diterima. Ternyata sang guru tak bergeming untuk menerima sang calon sufi tersebut.
4
Merasa tidak tahan, si salik berteriak nyaring di luar, dengan harapan didengar sang gurunya, “Guuuruuuu ....” ngapo kau idak mau menerima murid kau di saat murid kau memerlukan guru untuk mendapatkan pengertian yang sebenarnya tentang Tuhan. Dari dalam guru menjawab, “Engkau tidak akan mengerti, karena engkalu tidak ngopeni zat Tuhan, melainkan hanya “baju-Nya Tuhan.”
5
Pelajaran apa yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut ?
6
Perhatikan pula cerita sufi berikut
Perhatikan pula cerita sufi berikut. Pada suatu hari ada jamaah muslim sedang menyimak bacaan ratib manakib Syaikh Muhammad Samman di sebuah rumah. Pertemuan itu diselenggarakan sehubungan dengan selamatan bayi yang baru dilahirkan. Dari bacaan manakib tersebut terdapat sebuah cerita tentang pengalaman seorang murid Syaikh Muhammad Samman yang sedang terlibat bencana dalam suatu pelayaran di tengah laut. Murid itu menyeru “ Ya Samman...tiga kali”. Dengan seketika Syaikh Muhammad Samman itu hadir menemui murid yang memanggilnya. Dan saat itu pula bencana itu lenyap, sehingga pelayaran itu bisa dilanjutkan.
7
Apa sebabnya murid Syaikh Muhammad Samman itu menyeru “Ya Samman
Apa sebabnya murid Syaikh Muhammad Samman itu menyeru “Ya Samman !” mengapa ia tidak menyeru “Ya Tuhan” atau “Ya Rabbi”. Apakah seruan “Ya Samman” itu tidak berarti menyekutukan Allah, pada hal agama Islam itu amat ketat dalam mengesankan Tuhan.
8
Apakah kepercayaan akan karamat para wali (sufi) itu dianggap sah dalam syariat Islam ? apa bila masalah ini ditanyakan kepada ulama modern, tentu ia akan menjawah bahwa karamat para wali itu dusta semua dan dan tidak ada dalilnya dalam agama Islam. Akan tetapi bila ditanyakan kepada ulama tradisional, maka akan dijawabnya bahwa percaya kepada karamat para wali itu betul menurut Islam sebagaimana adanya mukjizat pada para nabi dan rasul Allah.
9
Pelajaran apa yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut ?
10
TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA TERDAPAT JARAK giografis SPIRITUAL
TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA TERDAPAT JARAK giografis SPIRITUAL * SEINDAH-INDAH CIPTAAN * SEBURUK-BURUK CIPTAAN
11
FITRAH YANG DIBAWA DARI TUHAN DARI TITIK HAMPA SELF SEEKING PROCESS manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan belum selesai: Tuhan tidak ingin manusia pasif menerima jadi segala-galanya; manusia diminta berikhtiar dari titik hampa menuju dan berhenti pada titik ideal--- semuanya diserahkan kepada hati nurani dan akal budi manusia sendiri
12
Tuhan Sangat Demokratis—secara inplisit mengundang kita berpartisipasi di dalam mewarnai lukisan kehidupan kita secara pribadi maupun kolektif Untuk tujuan melakukan pilihan itu kerangka teologis maupun filofosifnya sudah di instal secara sempurna
13
JALAN YANG DITEMPUH SALIK MENUJU TITIK IDEAL (SUFI)
Tahallî ( mengosungkan diri ); taubat, sabar, faqir, zuhud. Takhollî ( mengecas diri ); tawakal, mahabah. Tajallî ( pancaran cahaya Tuhan ). Ma’rifat
14
CINTA ( Mahabah ) sebuah altermatif bertauhid
Memeluk kepatuhan pada Tuhan dan membenci sikap melawan kepadaNya; Menyerahkan seluruh diri kepada yang dikasihi; Mengosongkan hati dari segala-galanya kecuali dari diri yang dikasihi. Tujuannya ingin dekat dengan Tuhan.
15
TINGKATAN-TINGKATAN PEMAHAMAN BERIBADAH DALAM KOMUNITAS SALIK
MUBTADΗLÂMA’BUD ILL L-LÂH MUTAWASHITH—L MAQSHÛD ILL L-LÂH MUNTAHĪ---L MAWJÛD ILL L-LÂH
16
DASAR TEOLOGISNYA Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku berkenan hadir apabila ia mengundang kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Al-Baqarah;2:186
17
Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka beribadahlah kepada Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat kepada Ku. QS, Thaha, 20:14 MENGAPA SHOLAT ? Dialah yang (ekspresikan) shalat kepada kamu dan malaikat-Nya, agar supaya kamu keluar dari kegelapan menuju cahaya (terang-benerang). Al-Ahzab, 33:43.
18
, Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong. QS.Al- Imran, 3:173;Al-Anfal, 8:40. Akhirnya Dan beribadalah saudara kepada Rabmu sehingga saudara memperoleh keyakinan yang mantap. Al-Hijr;15:99
19
kesimpulan Orang yang mencapai tingkat ma’rifat (sehat-jasmani dan rahani) ia tidak akan goyah, apalagi takut, ia hidup dinamis, berjalan di atas kebenaran demi kebenaran, untuk sampai akhirnya kembali kepada Tuhan, Sang Kebenaran Mutlak. Dan kesadaran akan hidup menuju Tuhan itulah yang akan memberi kebahagiaan sejati, sesuai janji Tuhan. Semakin dekat dengan Tuhannya akan semakin tak terhingga kebahagiaan dalam kehidupannya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.