Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Dra. Herlina Rusmaryanti, M. Pd.
Bahasa Indonesia Kelas XII Semester Genap Dra. Herlina Rusmaryanti, M. Pd. SMA Negeri 1 Tanjungbalai
2
Kompetensi Dasar: 15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui Kegiatan Membaca buku kumpulan puisi kontemporer Mengidentifikasi tema puisi kontemporer Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer
3
Karya sastra terdiri atas 2 jenis, yaitu prosa dan puisi
Karya sastra terdiri atas 2 jenis, yaitu prosa dan puisi. Biasanya prosa disebut karangan bebas, sedangkan puisi disebut karangan terikat. Akan tetapi, pada waktu sekarang, para penyair berusaha melepaskan diri dari aturan yang ketat itu hingga terciptalah sajak bebas. Puisi baru (modern) menyimpangi pengertian puisi menurut pandangan lama. Puisi baru tidak terikat oleh bentuk-bentuk formal, korespondensi, dan periodisitas itu. Oleh karena itu, puisi baru (modern) disebut puisi bebas atau sajak bebas.
4
Bentuk-bentuk formal puisi lama sesungguhnya merupakan sarana-sarana kepuitisan untuk membuat puisi menjadi indah. Bentuk-bentuk formal itu masih juga dipergunakan oleh puisi modern, tetapi bukan merupakan ikatan, bukan merupakan pola yang tetap. Puisi baru sesungguhnya terikat juga, tetapi terikat oleh hakikatnya sendiri, bukan terikat oleh pola-pola bentuk formal. Pola-pola bentuk formal bukan merupakan hakikat puisi.
5
Hakikat Puisi Puisi adalah karya seni. Sifat seni ini merupakan ciri khas puisi. Puisi adalah sebuah karya yang fungsi estetiknya/fungsi keseniannya dominan. Aspek estetik ini meliputi: gaya bunyi, gaya kata, dan gaya kalimat-wacana, bahkan bentuk tipografi. Puisi itu sebuah pernyataan yang hanya mengedepankan inti gagasan, pemikiran, ataupun peristiwa. Oleh karena itu, dipilih kata, frase, dan kalimat yang setepat-tepatnya supaya puisi menjadi mampat dan padat. Hal-hal yang dirasa tidak perlu, dihilangkan hingga tinggal intinya yang mengandung ekspresivitas yang intensif (berdaya guna).
6
Hakikat Puisi Dari waktu ke waktu, puisi itu selalu berubah karena evolusi selera dan perubahan konsep estetik atau konsep keindahan. Ketidak-langsungan ekspresi itu disebabkan oleh 3 hal, yaitu: (1) penggantian arti, (disebabkan penggunaan metafora dan metonimi dalam sajak); (2) Penyimpangan arti (disebabkan oleh adanya ambiguitas, kontradiksi, dan nonsense); dan (3) Penciptaan arti (disebabkan pengorganisasian ruang teks, diantaranya berupa: (pola) persajakan, ejambemen, tipografi, dan homologue.
7
Fungsi puisi Horatius: 2 hal dalam puisi yaitu puisi harus indah dan menghibur (dulce) dan pada saat yang bersamaan puisi juga harus berguna dan mengajarkan sesuatu (utile) Karena puisi merupakan karya seni penyampai gagasan maka fungsi puisi adalah dulce (indah, manis) dan utile (berguna, bermanfaat). Dulce berhubungan dengan ekspresi dan sarana ekspresinya, sedangkan utile berhubungan dengan muatan yang dikandung puisi, berupa ajaran, gagasan, atau pikiran. Puisi merangsang kepekaan terhadap keindahan dan rasa kemanusiaan. Puisi berusaha mengembalikan stabilitas, keselarasan, dan keutuhan dalam diri manusia.
8
PUISI KONTEMPORER Puisi kontemporer muncul pada tahun 70-an. Puisi kontemporer yang tumbuh pada periode ini adalah munculnya puisi (bergaya) mantera yang dipelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri serta puisi mbeling yang dipelopori oleh Remy Silado. Puisi mantera ini lebih menekankan pada makna dan permainan bunyi. Sutardji pada masa itu dikenal dengan “KREDO PUISI”-nya
9
Kini, muncul jenis puisi kontemporer
Kini, muncul jenis puisi kontemporer. Puisi jenis ini memiliki kekhasan dalam segi bentuk dan penggunaan diksinya. Puisi kontemporer sering disebut dengan puisi yang “lari” dari konvensional. Dalam hal ini, segi bentuk puisi ini pun cenderung aneh. Penggunaan katakatanya seringkali memakai kata ejekan, makian, atau sindiran.
10
Jenis puisi berdasarkan urutan waktu
Puisi Konvesional * Puisi lama * Puisi baru Puisi kontemporer
11
Perbedaan Puisi Konvensional dan Puisi kontemporer
Tipografinya terikat dengan jumlah baris dan bait Diksi yang digunakan sesuai gramatika bahasa Menggunakan kata-kata kiasan Tipografinya bebas, bisa berbentuk benda atau yang lainnya Mengabaikan gramatika bahasa Ada permainan kata Menggunakan kata-kata yang lugas
12
Macam – macam puisi kontemporer Puisi Mantra Puisi Mbeling Puisi Konkret
13
Puisi Mantra Sutardji Calzoum Bachri dijuluki "Presiden penyair" oleh rekan-rekannya. Julukan ini kemudian melembaga dan memang seperti tidak terbantahkan. Ini disebabkan pencapaian Sutardji mengolah bahasa sebagai bahan pengucapan sajaksajaknya. Sutardji membebaskan kata-kata dari tradisi lapuk yang membelenggu, seperti kamus dan tatanan gramatika konvensional. Lihat saja puisi-puisi karyanya, seperti O, Amuk, Kapak (1981) yang betul-betul sajak yang energik. Adapun karya sastra lainnya adalah Hujan Menulis Ayam (cerpen 2001). Belajar Membaca Kakiku luka Luka Kakiku Kakikau lukakah Lukakah kakikau Lukakaukah kakiku Kalau lukaku lukakau Kakiku kakikaukah Kakikaukah kakiku Kakiku luka kaku Lukakakukakiku Lukakakukakikaukah
14
SHANGHAI Ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? bilang ping mau mau bilang pong mau ping? bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping ya tak ping ya tak pong kutakpunya ping kutakpunya pong pinggir ping kumau pong tak tak bilang ping pinggir pong kumau ping tak tak bilang pong sembilu jarakMu merancap nyaring
15
O Oleh : Sutardji Calzoum Bachri dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...
16
SEPISAUPI sepisau luka sepisau duri sepikul dosa sepukau sepi sepisau duka serisau diri sepisau sepi sepisau nyanyi sepisau sepisaupi sepisapanya sepikausepi sepisaupa sepisaupi sepikul diri keranjang duri sampai pisauNya ke dalam nyanyi (Sutardji Calzoum Bachri)
17
Puisi Konkret (Tifografi)
Di Betul kau pasti sedang menghitung berapa nasib lagi tinggal sebelum fajar terakhir kau tutup tanpa seorang pun tahu siapa kau dan di kau maka kini lengkaplah sudah perhitungan di luar akal dan angan-angan di dalam hati kita tentang sesuatu yang tak bisa siapa pun menerangkatakan pada saat itu kau mungkin sedang betul kan ? (Noorca Marendra) Puisi Konkret (Tifografi)
18
Kesan apa yang Anda dapat setelah membaca puisi tersebut
Kesan apa yang Anda dapat setelah membaca puisi tersebut? Pada puisi 1, bentuk atau tipografi puisi sangat ditonjolkan. Puisi tersebut sangat mementingkan gambaran visual. Namun, bentuk dan diksinya memiliki makna yang mendalam. Pada puisi 2, penggunaan katanya yang sangat menonjol. erhatikan kata-katanya. Pengarang seakan melakukan penolakan terhadap gramatika bahasa. Secara keseluruhan, kedua puisi tersebut menimbulkan imaji visual dan bunyi.
19
TRAGEDI WINKA & SIHKA Oleh : Sutardji Calzoum Bachri kawin kawin kawin kawin kawin ka win ka win ka win ka win ka winka winka winka sihka sihka sihka
20
sih ka sih ka sih ka sih ka sih ka sih sih sih sih sih sih ka Ku Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten
21
Berikut beberapa contoh puisi mbeling Remy Sylado ------------------
Berikut beberapa contoh puisi mbeling Remy Sylado DI BLOK APA ? Kalau Chairil Anwar binatang jalang Di blok apa tempatnya di Ragunan MENYINGKAT KATA karena kita orang indonesia suka menyingkat kata wr. wb. maka rahmat dan berkah ilahi pun menjadi singkat dan tidak utuh buat kita. Puisi Mbeling
22
KESETIAKAWANAN ASIA-AFRIKA Mei Hwa perawan 16 tahun Farouk perjaka 16 tahun Mei Hwa masuk kamar jam Farouk masuk kamar jam Mei Hwa buka blouse Farouk buka hemd Mei Hwa buka rok Farouk buka celana Mei Hwa buka BH Farouk buka singlet Mei Hwa telanjang bulat Farouk telanjang bulat Mei Hwa pakai daster Farouk pakai kamerjas Mei Hwa naik ranjang Farouk naik ranjang Lantas mereka tidurlah Mei Hwa di Taipeh Farouk di Kairo
23
KETIKA AKU TAK TAHU SIAPA AKU kusambit kelam ada kaing disana padahal aku anjing DAN HATIPUN KEHILANGAN.... Burung kehilangan dahan Dahan kehilangan pohon Pohon kehilangan tanah Tanah kehilangan air Air kehilangan mata Mata kehilangan hati sijoss, depok 2005
24
SEPOTONG PIPA Sepotong pipa didalamnya bisa lewat apa saja termasuk benda pemecah kepala Sepotong pipa diam atau menyalak hanya soal kehendak
25
aku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masih
Beberapa Puisi Sutardji CB TAPI aku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masih aku bawakan resahku padamu tapi kau bilang hanya aku bawakan darahku padamu tapi kau bilang cuma aku bawakan mimpiku padamu tapi kau bilang meski aku bawakan dukaku padamu tapi kau bilang tapi aku bawakan mayatku padamu tapi kau bilang hampir aku bawakan arwahku padamu tapi kau bilang kalau tanpa apa aku datang padamu wah! 1976 Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981
26
Kucing-Sutardji Calzoum Bachri
Ngiau! Kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan harimau bukan singa bukan hiena bukan leopar dia macam kucing bukan kucing tapi kucing ngiau dia lapar dia merambah rimba afrikaku dengan cakarnya dengan amuknya dia meraung dia mengerang jangan beri daging dia tak mau daging Jesus jangan beri roti dia tak mau roti ngiau kucing meronta dalam darahku meraung merambah barah darahku dia lapar 0 alangkah lapar ngiau berapa juta hari dia tak makan berapa ribu waktu dia tak kenyang berapa juta lapar lapar kucingku berapa abad dia mencari mencakar menunggu tuhan mencipta kucingku tanpa mauku dan sekarang dia meraung mencariMu dia lapar jangan beri daging jangan beri nasi tuhan menciptanya tanpa setahuku dan kini dia minta tuhan sejemput saja untuk tenang sehari untuk kenyang sewaktu untuk tenang sesaat... Memahami Puisi, 1995, Mursal Esten
27
BATU Oleh : Sutardji Calzoum Bachri batu mawar batu langit batu duka batu rindu batu jarum batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji ? Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan hati takjatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh? Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampa mengapa gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai sedang lambai tak sampai. Kau tahu batu risau batu pukau batu Kau-ku batu sepi batu ngilu batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji ? (Memahami Puisi, 1995 , Mursal Esten )
28
(Sutardji Calzoum Bachri )
LUKA (Sutardji Calzoum Bachri ) ha ha
29
MANTERA Oleh : Sutardji Calzoum Bachri lima percik mawar tujuh sayap merpati sesayat langit perih dicabik puncak gunung sebelas duri sepi dalam dupa rupa tiga menyan luka mengasapi duka puah! kau jadi Kau! Kasihku Memahami Puisi, 1995, Mursal Esten
30
NGIAU Oleh : Sutardji Calzoum Bachri
Suatu gang panjang menuju lumpur dan terang tubuhku mengapa panjang. Seekor kucing menjinjit tikus yang menggelepar tengkuknya. Seorang perempuan dan seorang lelaki bergigitan. Yang mana kucing yang mana tikusnya? Ngiau! Ah gang yang panjang. Cobalah tentukan! Aku kenal Afrika aku kenal Eropa aku tahu Benua aku kenal jam aku tagu jentara aku kenal terbang. Tapi bila dua manusia saling gigitan menanamkan gigi-gigi sepi mereka akan ragu menetapkan yang mana suka yang mana luka yang mana hampa yang mana makna yang mana orang yang mana kera yang mana dosa yang mana surga.
31
TANAH AIR MATA Oleh :Sutardji Calzoum Bachri Tanah airmata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan duka lara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana
32
bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke manapun melangkah kalian pijak airmata kami ke manapun terbang kalian kan hinggap di air mata kami ke manapun berlayar kalian arungi airmata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa ke mana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata (1991)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.