Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perancangan Program Aplikasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perancangan Program Aplikasi"— Transcript presentasi:

1 Perancangan Program Aplikasi
SI401 Perancangan Sistem Informasi Pertemuan #11 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

2 Capaian pembelajaran #5
Mahasiswa mampu membuat rancangan sistem informasi menggunakan pendekatan terstruktur.

3 Topik bahasan Model proses lojikal menjadi fisikal Diagram struktur
Spesifikasi program

4 Aktivitas yang dilakukan saat merancang program adalah mengembangkan:
Aktivitas penting lain dalam tahapan design adalah merancang program yang akan menjalankan lojik aplikasi sistem. Program dapat menjadi cukup rumit, sehingga Analis harus membuat instruksi dan panduan bagi programmer yang mendeskripsikan secara jelas apa yang harus dilakukan oleh program. Aktivitas yang dilakukan saat merancang program adalah mengembangkan: Proses merevisi data flow diagram lojikan menjadi data flow diagram fisikal. Diagram struktur yang menggambarkan program dalam bentuk grafis. Spesifikasi program berisi kumpulan instruksi tertulis yang lebih detil.

5 Model proses lojikal menjadi fisikal
DFD fisikal

6 Saat analysis, Analis Sistem mengidentifikasi proses dan aliran data yang diperlukan untuk mendukung functional requirement dari sistem baru. Proses dan aliran data terdapat pada DFD lojikal untuk sistem to- be. Saat design, model proses fisikal dibuat untuk memperlihatkan detil implementasi dan menjelaskan bagaimana sistem akan bekerja. Detil dapat menyertakan referensi ke teknologi aktual, format informasi yang bergerak melalui proses, dan interaksi manusia yang terlibat.

7 DFD fisikal DFD fisikal berisi komponen yang sama seperti DFD lojikal (data store, data flow), dan berlaku aturan yang sama (balancing, decomposition). Perbedaan antara kedua model adalah DFD fisikal berisi detil tambahan yang mendeskripsikan bagaimana sistem akan dibangun. Ada 5 langkah yang dilakukan untuk membuat transisi menjadi DFD fisikal.

8

9 #1: tambahkan referensi implementasi
Mulai dengan DFD lojikal yang telah ada dan tambahkan referensi dengan cara bagaimana data store, data flow, dan proses akan diimplementasi. Data store pada DFD fisikal akan mengacu pada file dan/atau tabel database; Proses mengacu pada program atau tindakan manusia; Data flow mengacu pada media fisik untuk data, seperti kertas laporan, bar code scan, layar input, atau laporan komputer.

10 #2: gambarkan batas manusia-mesin
Tambahkan batasan antara manusia dan mesin. DFD fisikal membedakan interaksi manusia dan komputer melalui batasan manusia-mesin, yaitu sebuah garis yang digambarkan pada model untuk memisahkan tindakan manusia dengan proses terotomasi.

11 #3: tambahkan Data Store, Data Flow, dan Proses yang berkaitan dengan sistem
Tambahkan pada DFD proses, store, atau flow tambahan yang spesifik untuk implementasi sistem dan tidak terlalu berkaitan dengan proses bisnis itu sendiri. Tambahan ini dapat disebebkan karena keterbatasan teknis atau untuk keperluan audit, kontrol, atau penanganan khusus. Keterbatasan teknis terjadi saat teknologi tidak mampu mendukung cara sistem dimodelkan secara lojik.

12

13 #4: perbarui elemen data pada Data Flow
Memperbarui semua elemen dalam aliran data. Data flow akan muncul secara idektik pada DFD lojikal dan fisikal, namun data flow fisikal mungkin dapat berisi tambahan elemen data yang berkaitan dengan sistem. Elemen data fisikal lainnya adalah angka yang digenerate oleh sistem yang digunakan untuk secara unik mengidentifikasi setiap record di dalam database.

14 #5: perbarui Metadata dalam repositori Computer-Aided Software Engineering
Tim proyek perlu memastikan informasi mengenai komponen DFD dalam repositori CASE diperbarui dengan informasi yang spesifik dengan implementasi. Informasi dapat berupa saat kapan proses batch akan dijalankan dan seperapa sering, nama tabel atau file aktual yang digambarkan oleh data flow, serta ukuran dan proyeksi pertumbuhan data store.

15 Penerapan di organisasi Kasus Online Store: Tune Source
Model lojikal untuk Proses 3

16 Model fisikal untuk Proses 3

17 Diagram struktur Pembuatan diagram struktur Pedoman peancangan

18 Diagram struktur (structure chart) adalah teknik penting yang membantu Analis merancang program untuk sistem baru. Diagram struktur memperlihatkan seluruh komponen kode yang harus disertakan dalam program, diatur dalam format hirarki berurutan (urutan komponen dipanggil), pemilihan (dalam kondisi apa modul dipanggil), dan iterasi (seberapa sering komponen diulang). Komponen biasanya dibaca dari atas ke bawah, kiri ke kanan, dan dinomori berdasar skema penomoran hirarki dimana level rendah memiliki tambahan nomor (misal modul level 3 dinomori , 1.1.2, 1.1.3… ).

19 Structure charts historically have been used to create transaction-based mainframe applications, which have many lines of code that must be carefully monitored. They help analysts create programs that are easy to understand and maintain, because the use of self-contained modules keeps changes from rippling throughout the programs. We believe that structure charts can be helpful in the building of many types of systems because they emphasize structure and reusability, characteristics of any good program.

20

21 Penerapan di organisasi Kasus Online Store: Tune Source

22 Spesifikasi program

23 Once the analyst has communicated the big picture of how the program should be put together, he or she must describe the individual modules in enough detail so that programmers can take over and begin writing code. Modules on the structure chart are described by the use of program specifications,written documents that include explicit instructions on how to program pieces of code.

24 Typically, project team members write one program specification for each module on the structure chart and then pass them along to programmers, who write the code during the implementation phase of the project. Specifications must be very clear and easy to understand, or else programmers will be slowed down trying to decipher vague or incomplete instructions.

25 There is no formal syntax for a program specification, so every organization uses its own format, often a form like the one in Figure Most program specification forms contain four components that convey the information that programmers will need to write the appropriate code: Program Information Events Inputs and Outputs Pseudocode

26 Program Information The top of the form in Figure contains basic program information, such as the name of the module, its purpose, the deadline, the programmer, and the target programming language. This information is used to help manage the programming effort.

27 An event is a thing that happens or takes place:
Events The second section of the form is used to list the events that trigger the functionality in the program. An event is a thing that happens or takes place: Clicking the mouse generates a mouse event; pressing a key generates a keystroke event—in fact, almost everything the user does causes an event to occur

28 Inputs and Outputs The next parts of the program specification describe the inputs and outputs to the program, which are identified by the data couples and control couples found on the structure chart. Programmers must understand what information is being passed and why, because that information ultimately will translate into variables and data structures within the actual program.

29 Pseudocode Pseudocode is a detailed outline of the lines of code that need to be written, and it is presented in the next section of the form. Pseudocode is a language that contains logical structures, including sequential statements, conditional statements, and iteration. .

30 Contoh template spesifikasi program

31 Penerapan di organisasi
Kasus Online Store: Tune Source

32 Terima kasih Selamat belajar dan semoga sukses


Download ppt "Perancangan Program Aplikasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google