Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum"— Transcript presentasi:

1 Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum

2 Pendahuluan Apa yang dimaksud dengan kurikulum? Apa bentuk kurikulum?
Di Pemerintah Pusat? Di Sekolah? Di Kelas?

3 Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum
Tujuan Materi Pelajaran Metode Evaluasi

4 Tujuan Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat , yaitu :
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan. Secara jelas tujuan Pendidikan Nasional yang bersumber dari system nilai Pancasila dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 3, bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan Institusional (TI) Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Dangan kata lain, tujuan ini dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu. Tujuan Kurikuler (TK) Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Oleh sebab itu, tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP) Tujuan pembelajaran yang mrupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.

5 Taksonomi Bloom Taksonomi Bloom awalnya taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Membagi tujuan pendidikan dalam beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya

6 Klasifikasi Tujuan Pembelajaran
Kognitif Psikomotorik Afektif

7 Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

8 Kognitif EVALUATION SYNTESIS ANALYSIS APPLICATION EVALUASI * Memban-
dingkan nilai- nilai, ide-ide, metode dsb. dengan standar SINTESIS * Mengga- bungkan bagian- bagian menjadi satu ke- satuan COMPRE- HENSION KNOWLEDGE ANALISIS * Memecah- kan konsep menjadi ba- gian-bagian * Mencari hubungan antar bagi- an PENERAPAN * Mengguna- kan konsep prinsip, dan prosedur untuk me- mecahkan masalah PEMAHAMAN * Menerjemah- kan * Menginter- pretasikan * Menyimpulkan PENGETAHU AN * Mengingat * Menghafal

9 Knowledge: Kemampuan untuk mengenali dan mengingat (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya, seperti misalnya definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Kata kerja yang mewakili: mengidentifikasi, memilih, menyebutkan nama, menyebutkan daftar Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan tentang Hukum Newton, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik Hukum Newton Hukum Newton 9

10 Pemahaman (Comprehension)
Dikenali dari kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan/informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Diharapkan bisa menyebutkan kembali apa yang didengar dengan kata-katanya sendiri Kata kerja yang mewakili: membedakan, menjelaskan, menyimpulkan, merangkum, memperkirakan Contoh: orang bisa menjelaskan Hukum Newton dengan bahasanya sendiri

11 Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi atau konteks lain atau yang baru . Kata kerja yang mewakili: menghitung, mengembangkan, menggunakan, memodifikasi, mentransfer Contoh: menggunakan Hukum Newton untuk menyelesaikan masalah.

12 Analisis (Analysis) Kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan, konponen/elemen suatu fakta atau konsep/pendapat/asumsi/hipotesis dan memeriksa setiap komponen untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. Kata kerja yang mewakili: membuat diagram, membedakan, menghubungkan, menjabarkan ke dalam bagian-bagian, Contoh: membedakan Hukum I Newton dan Hukum Newton II

13 Sintesis (Synthesis) Mampu mengkombinasikan bagian atau elemen ke dalam satu kesatuan atau struktur yang lebih besar. Kata kerja yang mewakili: menciptakan, mendesain, memformulasikan, membuat prediksi Contoh: membuat essei tentang teori pembelajaran yang dilihat dari berbagai aspek: latar belakang, ajaran, , kemudian membandingkan berbagai aspek tersbut dan membuat kesimpulan

14 Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian dan keputusan terhadap gagasan, metode, produk dengan menggunakan kriteria terntentu. Kata kerja yang mewakili: membuat kritik, memberi penilaian, membandingkan, membuat evaluasi. Contoh: kemampuan mempelajari ajaran-ajaran teori klasik apakah masih memenuhi syarat diimplementasikan sekarang atau tidak. Pertimbangan bisa dari aspek isi, strategi, karakteristik teori disamping itu juga diukur dari kriteria teori yang baik dan benar 14

15 Original Terms New Terms
Evaluation Synthesis Analysis Application Comprehension Knowledge Creating Evaluating Analysing Applying Understanding Remembering (Based on Pohl, 2000, Learning to Think, Thinking to Learn, p. 8) 15

16 AFEKTIF (Krathwohl, Bloom & Masia,1964)
CHARACTERIZATION ORGANIZATION VALUING RESPONDING RECEIVING PENGAMALAN Internalisasi nilai-nilai men-jadi pola hidup PENGORGA- NISASIAN Menghubung-kan nilai yang dipilih dengan sistem nilai yang ada Mengintegra- sikan nilai-nilai tersebut ke dalam hidupnya PENGHARGA- AN TERHADAP NILAI Menerima ni-lai-nilai, setia kepada nilai- nilai Memegang teguh nilai- nilai PEMBERIAN RESPON Aktif hadir Berpartisi-pasi PENGENAL- AN Ingin mene-rima Ingin meng- hadiri Sadar akan suatu situa- si, objek, fenomena

17 Afektif 4. Mengorganisasi
Menurut Krathwohl dan kawan-kawan (1964), domain afektif memilliki lima tingkatan, yaitu : 1. Penerimaan Penerimaan adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gajala, kondisi, keadaan atau suatu masalah. 2. Merespons Merespons atau menanggapi ditunjukkan oleh kemauan untuk berpastisipasi aktif dalam kegiatan tertentu seperti kemauan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, kemauan untuk mengikuti diskusi, kemauan untuk membantu orang lain dan sebagainya. 3. Menghargai Tujuan ini berkenaan dengan kemauan untuk memberi penilaian atau kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu. 4. Mengorganisasi Tujuan yang berhubungan dengan organisasi ini berkenaan dengan pengembangan nilai ke dalam system organisasi tertentu, termasuk hubungan antarnilai dan tingkat prioritas nilai-nilai itu, tujuan ini terdiri dari mengonseptualisasi nilai, yaitu memahami unsur-unsur abstrak dari suatu nilai yang telah dimiliki dengan nilai-nilai yang datang kemudian; serta mengorganisasi suatu system nilai, yaitu mengembangkan suatu system nilai yang saling berhubungan antara yang atas dengan yang lainnya. . Karakterisasi Nilai Tujuan ini adalah mengadakan sintesis dan internalisasi system nilai dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai yang dibangunnya itu dijadikan pandangan (falsafah) hidup serta dijadikan pedoman dalam bertindak dan berperilaku.

18 Psikomotor (Harrow, 1972) NATURALIZATION ARTICULATION PRECISION
MANIPULATION IMMITATION NATURALISASI * Melakukan gerak secara wajar dan efisien PERANGKAIAN * Merangkaikan berbagai ge- rakan secara berkesinam- bungan KETEPATAN * Melakukan gerak dengan teliti dan benar PENGGUNAAN * Mengguna- kan konsep untuk mela- kukan gerak PENIRUAN * Menirukan gerak yang telah di- amati

19 Psikomotor Ada enam tingkatan yang termasuk ke dalam domain ini Menurut Krathwohl dan kawan-kawan (1964): 1. Persepsi (Perception) Persepsi merupakan kemampuan seseorang dalam memandang sesuatu yang dipermasalahkan. Persepsi pada dasarnya hanya mungkin dimiliki oleh seseorang sesuai dengan sikapnya. Oleh karena itu, dalam kemampuan mempersepsi terkandung kemampuan internalisasi nilai yang didasarkan pada proses pengorganisasian intelektual yang selanjutnya akan membentuk pandangan seseorang. 2. Kesiapan Kesiapan berhubungan dengan kesediaan seseorang untuk melatih diri tentang keterampilan tertentu yang direfleksikan dengan perilaku-perilaku khusus, misalnya tergambar dari motivasinya, kemauan, partisipasi, serta kemampuan meyesuaikan diri dengan situasi yang ada. 3. Meniru Meniru adalah kemampuan seseorang dalam mempraktikkan gerakan-gerakan sesuai dengan contoh yang diamatinya. 4. Membiasakan (Habitual) Kemampuan habitual sudah merupakan kemampuan yang didorong oleh kesadaran dirinya walaupun gerakan yan dilakukannya itu masih seperti pola yang ada. 5. Menyesuaikan (Adaptation) Kemampuan beradaptasi gerakan atau kemampuan itu sudah disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi yang ada. 6. Menciptakan (Organization) Kemampuan seseorang untuk berkreasi dan mencipta sendiri suatu karya. Tahap ini merupakan tahap puncak dari keseluruhan kemampuan, yang tergambaar dari kemampuannya menghasilkan sesuatu yang baru.

20 Hubungan Tujuan Pembelajaran
Kognitif Afektif Psikomotor Bloom

21 Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
A. (AUDIENCE) yang mengikuti pembelajaran B. (BEHAVIOuR) Kegiatan yang dilakukan C. (CONDITION) Kompetensi/perilaku yang diharapkan dicapai mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah D. (DEGREE) Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai perilaku yang diharapkan

22 Contoh Setelah melakukan percobaan, peserta didik mampu menjelaskan hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik dengan tepat.

23 Contoh Setelah melakukan percobaan, (Behavioure)
peserta didik (Audience) mampu menjelaskan hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik (Condition) dengan tepat. (Degree)

24 Komponen Isi/Materi Pelajaran
Isi kurikulum berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran dan aktivitas atau kegiatan siswa. Materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

25 Komponen Evaluasi Tes Nontes

26 Tes 1. Kriteria Tes Sebagai Alat Evaluasi
Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan reliabilitas. Tes sebagai suatu alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas seandainya dapat mengukur yang hendak diukur. Tes memilki tingkat reabilitas atau keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang konsisten. Misalnya, jika suatu tes diberikan kepada kelompok peserta didik kemudian diberikan kembali kepada sekelompok peserta didik yang sama pada saat yang berbeda, maka hasilnya akan relative sama.

27 Tes 2. Jenis-jenis Tes Berdasarkan jumlah peserta, tes hasil belajar di bedakan menjadi tes kelompok dan tes individual. Dari cara penyusunannya tes dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes terstandar. Dari pelaksanaannya tes dibedakan menjadi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Tes tertulis dibedakan lagi menjadi tes esei dan tes objektif.

28 Nontes 1. Observasi Teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada situasi tertentu. 2. Wawancara Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang diwawancarai dan yang mewawancarai. 3. Studi Kasus Dilaksanakan untuk mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus-menerus.

29 Komponen Metode Komponen metode berhubungan dengan bagaimana implementasi kurikulum tersebut dikelas. Meliputi pendekatan, strategi, model, metode, teknik dan taktik pembelajaran untuk mencapai tujuan.

30

31 Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dua jenis pendekatan pembelajaran yaitu: Teacher centered approaches (pendekatan yang berpusat pada guru). Student centered approaches (pendekatan yang berpusat pada siswa).

32 Strategi Pembelajaran
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dibedakan (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

33 Metode Pembelajaran Jenis metode Ceramah Tanya jawab Demonstrasi Diskusi Debat Curah pendapat Latihan Proyek Eksperiment Penugasan Simulasi Tutorial/bimbingan Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

34 Teknik dan Taktik Teknik Taktik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Taktik Taktik adalah gaya yang khas dari seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Taktik bersifat individual

35 Model pembelajaran Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran . Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

36 Inquiry Penemuan Terbimbing (Guided Inquiry) Kooperatif Learning Student Teams Achievement Divisions (STAD) Think Pair And Share (TPS) Numbered Heads Together (NHT) Investigasi Kelompok (Group Investigation) Jigsaw Team Games Tournament (TGT) Lesson Study Pemecahan Masalah (Problem Solving) Problem Based Instruction (PBI)/Problem Based Learning (PBL)

37 TERIMA KASIH


Download ppt "Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google