Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bisimillahirrahmanirrahim Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bisimillahirrahmanirrahim Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi"— Transcript presentasi:

1

2 Bisimillahirrahmanirrahim Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi
Pandangan Hidup (Worldview) Sebagai Asas Islamisasi Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

3 Worldview & Islamisasi

4 Fakta Sejarah Islamisasi
Periode pertama (abad 13-14) Islam masuk ke dunia Melayu melalui pengetrapan syariah. Maka dari itu Fiqih dan pengamalan Islam secara praktis disaat itu sangat dominan, sehingga konsep Tuhan dalam Islam belum banyak ditekankan. Konsep fundamental tentang keesaan Tuhan masih kabur, difahami secara samar-samar dan bahkan bertumpang tindih dengan pandagan hidup kuno Hindu-Buddha.

5 Periode kedua, (Abad 15-18 akhir)
Gerakan tasawwuf dan kalam dominan, sehingga konsep fundamental tentang Keesaan Tuhan dijelaskan. Masuknya istilah dan konsep-konsep Arab kedalam istilah-istilah bahasa Melayu.

6 Periode ketiga lanjutan periode kedua
Konsep-konsep dalam pandangan hidup Islam telah diperkaya oleh konsep-konsep dari tradisi intelektual Yahudi, Kristen dan ide-ide penting filsafat Yunani yang abstrak yang telah diadapsi kedalam Islam. Fenomena ini sendiri sudah menunjukkan betapa universal dan internasional sifat Islamisasi itu. Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal

7 Hasil Islamisasi Worldview Melayu
Masuknya semangat intelektual dan rasional yang tinggi kedalam pikiran masyarakat Melayu yang tidak wujud pada era pra-Islam… Revolusi pandangan hidup bangsa Melayu-Indonesia, dari dunia mitologi kepada dunia intelektualism Masuknya cara pandang (worldview) Islam melalui istilah dan konsep. Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal

8 Hasil Islamisasi Worldview
Islamisasi konsep melalui perubahan istilah dalam bahasa Melayu. Istilah bahasa Arab yang merubah istilah yang telah digunakan bangsa Melayu sejak abad ke 15 hingga sekarang adalah sbb: Konsep-konsep itu diantaranya adalah roh (ruh), akal (‘aql), kalbu (qalb), nafsu (nafs), faham (fahm), jasad (jasad), jisim (jism), jasmani (jusmani), jauhar (jawhar), juz (juz’), kuliah (kulliyah), ilham (ilham), sedar (dari bahasa Arab sadr = dada), fikir (fikr), zikir (dhikr), ilmu (‘ilm), yakin (yaqin), shak (shakk), zann (zann), jahil (jahl), alam (alam), pengalaman (dari bahasa Arab: ‘alam), sebab (sabab), musabab (musabbab), akibat (aqibah), hikmah (hikmah), adab (adab), martabat (maratib), derajat (darajat), maudu’ (maudu’), adil (adl), zalim (zulm), ma’rifat (ma’rifah), dan banyak lagi lainnya.

9 Islamisasi Ilmu Pengetahuan Modern
Rationale Islamisasi Ilmu Pengetahuan Modern

10 Problem Ilmu Pengetahuan Barat Modern

11 Lima karakteristik Peradaban Barat :
1) Mengandalkan akal semata-mata untuk membimbing manusia mengarungi kehidupan. 2) Mengikuti dengan setia validitas pandangan dualistis tentang realitas dan kebenaran. 3) Membenarkan aspek Being yang bersifat temporal yang memproyeksikan suatu pandangan hidup sekuler. 4) Pembelaan terhadap doktrin humanisme. 5) Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual, atau transendental, atau kehidupan batin manusia, yaitu dengan menjadikan drama dan tragedi sebagai elemen yang riel dan dominan dalam jati diri dan eksistensi manusia. Al-Attas, Islam and Secularism, hal. 127–132.

12 Problem Sains Modern sekular:
Pandangan sekular tentang alam semesta telah menghilangan jejak Tuhan di dalam keteraturan alam. Alam bukan lagi sebagai ayat-ayat Alah tetapi entitas yang berdiri sendiri. 2. Alam digambarkan secara mekanistis sebagai mesin dan jam, sehingga bisa ditentukan dan diprediksikan secara mutlak-yang menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan kapitalisme. 3. Rasionalisme dan empirisisme. 4. Warisan dualisme Descartes telah memisahkan subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui. 5. Alam di eksploitasi sebagai sumber kekuatan dan dominasi. (Ibrahim Kalin, The philosophy of Seyyed Hossein Nasr, 453).

13 Problem epistemologi Epistemologi sensualis dan empiris, yang mendominasi horizon manusia Barat dizaman modern ini, telah berhasil mereduksi realitas dunia pengalaman kepada indera, jadi telah membatasi makna realitas dan menghilangkan konsep realitas Tuhan. Konsekuensi dari perubahan dalam (paradigma. Pen) makna realitas ini adalah bencana… S.H. Nasr, The Need for a Sacred Science, New York, SUNY Press, hal. 7 & 20.

14 Problem Pendidikan Akar dari kemunduran umat Islam dalam berbagai dimensi karena dualisme sistem pendidikan. Dan mengatasi dualisme sistem pendidikan inilah yang merupakan tugas terbesar kaum Muslimin pada abad ke-15 H. Pada satu sisi, sistem pendidikan Islam mengalami penyempitan dalam pemaknaannya dalam berbagai dimensi, sedangkan pada sisi yang lain, pendidikan sekular sangat mewarnai pemikiran kaum Muslimin. Ismail Raji al-Faruqi ( )

15 Dampak Ilmu Pengetahuan Sekuler
Hilangnya Adab (desacralization of knowledge) dalam masyarakat dg menyamaratakan setiap orang dengan dirinya dalam hal pikiran dan perilaku. Penghilangan otoritas resmi dan hirarki sosial dan keilmuan. Mengkritik ulama dimasa lalu yang banyak memberi kontribusi kepada ilmu pengetahuan Islam. Hilangnya Adab berimplikasi pada hilangnya sikap adil dan kebingunan intelektual (intellectual confusion). Tidak-mampu membedakan antara ilmu yang benar dari ilmu yang dirasuki oleh pandangan hidup Barat. S. M. N. al-Attas, Islam, Secularism and the Philosophy of the Future, London, Mansell, hal

16 Dampak ………………………. Menjadikan skeptisisme (keraguan) sebagai metodologi ‘ilmiah ’ dan menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan. (Tidak ada prinsip permanen yang dijadikan rujukan) Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, berubah terus menerus. Syed Muhammad Naquib al-Attas

17 Karena ilmu pengetahuan Barat kontemporer tidak netral maka ilmu pengetahuan modern harus diislamkan dengan suatu bentuk formula yang mengislamkan Jika tidak maka akan terus berbahaya terhadap kesejahteraan Masyarakat Islam. Syed Muhammad Naquib al-Attas

18 Ilmu Pengetahuan Kontemporer
Makna Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer

19 Al-Attas, Islam and Secularism
Pengertian Islamisasi ilmu pengetahuan : Pembebasan manusia pertama-tama dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam), dan kemudian dari belenggu faham sekular atas pikiran dan bahasanya …. Juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakekat diri atau jiwanya. …Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya… Al-Attas, Islam and Secularism

20 Proses Islamisasi ilmu pengetahuan
Pertama mengisoliir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang terbentuk oleh budaya dan peradaban Barat (5 unsur yang telah disebutkan sebelumnya), dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Namun, ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga khususnya dalam penafsiran-penafsiran akan fakta-fakta dan dalam formulasi teori-teori.

21 Prosesnya mengisolir :
Metode-metode, Konsep-konsep, Teori-teorinya, dan simbol-simbol ilmu modern; Aspek-aspek empiris dan rasional, dan aspek-aspek yang bersinggungan dengan nilai dan etika; Teorinya tentang alam semesta; Pemikirannya tentang eksistensi dunia nyata, Klassifikasinya tentang ilmu; batasan-batasannya dan kaitannya antara satu ilmu dengan ilmu-ilmu lain, dan hubungan sosialnya.

22 Kedua, memasukan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci Islam kedalam setiap cabang ilmu pengetahuan masa kini yang relevan. Konsep-konsep dasar Islam itu diantaranya adalah Konsep din, Konsep manusia (insan), Konsep ilmu (ilm dan ma’rifah), Konsep keadilan (‘adl), Konsep amal yang benar (amal sebagai adab) dan semua istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua. Konsep tentang universitas (kulliyah, jami’ah) yang berfungsi sebagai bentuk implementasi semua konsep-konsep itu dan menjadi model sistim pendidikan. Prolegomena, hal.. 114

23 Proses Islamisasi al-Faruqi
Mengartikulasikan paradigma keilmuan Islam membangun epistemologi Islam yang berdasarkan 2 cara: 1) transformasi teologi kedalam framework konseptual 2) Mengelaborasi paradigma keilmuan yang telah digunakan sepanjang sejarah pemikiran Islam (dengan merujuk kepada al-Qur’an). 2) Mengembangkan metodologi al-Qur’an Menyusun tema-tema dalam al-Qur’an sesuai dengan ilmu-ilmu sosial dan fisik. Ibrahim A Ragab, “On The Nature and Scope of the Islamization Process: Towards Conceptual Clarification, Intelectual Discourse, Internation Islamic University Malaysia, 1995; 3, 2: ,

24 Proses Islamisasi al-Faruqi
3) Mengembangkan metodologi memahami sunnah: Memahami Sunnah dan mengkaitkannya dengan konteks kekinian. 4) Menguji kembali khazanah intelektual Islam : disini perlu ada proses seleksi terhadap khazanah intelektual Islam, mana yang diterima dan mana yang ditolak. Sebab tidak semua peninggalan sejarah pemikiran Islam sesuai dengan ajaran Islam

25 Proses Islamisasi al-Faruqi
5) Mengkaji khazanah intelektual Barat: untuk dapat mengkritik epistemologi Barat Muslim perlu mamahami Barat, tanpa kritik terhadap epistemologi Barat, Muslim tidak dapat melakukan Islamisasi IPK. Ibrahim A Ragab, “On The Nature and Scope of the Islamization Process: Towards Conceptual Clarification, Intelectual Discourse, Internation Islamic University Malaysia, 1995; 3, 2: ,

26 Framework al-Faruqi Integrasi Islamisasi Kajian Qur’an & Hadith
Kajian Worldview Barat Kajian Kritis Filsafat Ilmu Barat Kajian Praktek Sahabat Kajian Kritis Metodologi, teori, konsep IP Barat Kajian Pemikiran Ulama klasik Integrasi Islamisasi Kajian Kritis, kreatif khazanah IP Islam Kajian selektif teori-teori IP Barat

27 Pendekatan Wahyu Analisa dan kelompokkan ayat-ayat kedalam satu kategori Identifikasi aturan umum dari berbagai kategori ayat-ayat. Identifikasi hubungan konseptual antara berbagai konsep dalam kategori ayat-ayat

28 Sistim yang diderivasikan dari ayat-ayat dalam Wahyu dijadikan sebagai framework untuk mengevaluasi asumsi-asumsi dasar keilmuan, paradigma dan kerangka dasar keilmuan lainnya. Jika suatu proses keilmuan itu dianggap menyimpang dari sistim aturan (framework), maka perlu direkonstruksi dan diuji ulang kemudian dirubah paradigmanya.

29 Diagram Islamisasi Ilmu Ekonomi Sekuler
BARAT BARAT Konsep-2 Jual Beli Konsep Perdagangan Internasional Konsep Produksi & Distribusi Konsep Manusia STRUKTUR KONSEP QUR’AN HADITH, PRAKTEK SAHABAT PEMIKIRAN ULAMA Moral individual Sosial Peran negara Konsep Harta & Kemakmuran Konsep Modal & Investasi keadilan Konsep Uang Konsep Kepemilikan kemiskinan BARAT BARAT

30 Wallahu a’lam bissawab


Download ppt "Bisimillahirrahmanirrahim Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google