Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An"— Transcript presentasi:

1 OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An
ACUTE RESPIRATORY INFECTION OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An

2 OUTLINE Pendahuluan Definisi Etiologi Klasifikasi
Faktor Risiko terjadi ISPA Pathogenesis Penularan ISPA Manifestasi Klinik Penatalaksanaan Pencegahan

3

4 PENDAHULUAN ISPA bertanggungjawab terhadap 20% kematian pada anak usia < 5 tahun  90% dari pneumonia Mortalitas ISPA tinggi pada anak dengan: Terinfeksi HIV Usia dibawah 2 tahun Malnutrisi Penyapihan yang terlalu dini Kurangnya pen.kes pada orang tua Sulitnya akses pelayanan kesehatan

5 DEFINISI Infeksi saluran pernapasan akut sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah (Depkes RI, 2007)

6

7 DEFINISI ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) beserta organ disekitarnya yaitu sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru (Kemenkes, 2010)

8 ISTILAH ISPA Infeksi  masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh dan berkembangbiak sehingga menimbulkan gejala penyakit Saluran pernapasan  organ mulai dari hidung hingga alveoli Akut  infeksi yang berlangsung hingga 14 hari.

9 ETIOLOGI ISPA disebabkan lebih dari 300 bakteri dan virus
Bakteri  Streptococcus, Stapilococcus, pneumococcus, hemofillus, bordetella dan corinebacterium Virus  Miksovirus (Virus influenza, virus para influenza & virus campak), Adenovirus, koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma & Herpesvirus.

10 ETIOLOGI Berdasarkan penelitian di beberapa negara berkembang menunjukkan bahwa Streptococcus pneumoniae & Haemophylus Influenza merupakan bakteri yang selalu ditemukan dari hasil isolasi Sedangkan di negara maju ISPA pada anak disebabkan oleh virus (WHO, 2009)

11 KLASIFIKASI Menurut lokasi anatomi
ISPA atas (Upper respiratory tract infection) ISPA bawah (Lower respiratory tract infection) Menurut kelompok umur Kelompok umur kurang dari 2 bulan Kelompok umur 2 bulan - < 5 tahun

12 KLASIFIKASI ISPA bawah (Lower respiratory tract infection)
ISPA atas (Upper respiratory tract infection) Acute epiglotitis Common cold Acute otitis media Laryngitis Pharingitis Tonsilitis Sinusitis ISPA bawah (Lower respiratory tract infection) Bronchitis / Bronchiolitis Pneumonia

13 Kelompok umur 2 bln sampai < 5 tahun
KLASIFIKASI Menurut kelompok umur Kelompok umur 2 bln sampai < 5 tahun Pneumonia berat  Batuk disertai napas cepat (fast breathing) yaitu frekuensi napas 60x/menit atau lebih atau adanya tarikan kuat pada dinding dada Pneumonia  batuk disertai napas cepat 50x/menit pada anak usia 2 bulan s/d 12 bulan atau 40x/menit pada anak usia 12 bulan s/d 5 tahun Bukan pneumonia  bila anak menderita batuk pilek biasa, pernapasan biasa, tidak ditemukan tarikan dinding dada

14 Kelompok umur < 2 bulan
KLASIFIKASI Menurut kelompok umur Kelompok umur < 2 bulan Pneumonia berat  Bayi batuk disertai napas cepat yaitu lebih dari 60x/menit dengan atau tanpa adanya tarikan dinding dada Bukan pneumonia  bayi menderita batuk pilek biasa, tidak terdapat sesak napas atau napas < 60x/menit atau tidak ditemukan tarikan dinding dada

15 FAKTOR RISIKO TERJADINYA ISPA
BBLR (<2500 g)  sistem imun kurang sempurna Usia bayi  semakin muda usia bayi semakin rendah daya tahan tubuh. Insiden ISPA tertinggi pada usia 6-12 bln krn tjd penurunan antibody ibu, sistem imun yg imatur & penyapihan ASI Imunisasi  anak yang belum diimunisasi campak berisiko terkenan ISPA. Imunisasi DPT dapat mencegah dipteri dan portusis

16 FAKTOR RISIKO TERJADINYA ISPA
Malnutrisi  malnutrisi menyebabkan resistensi terhadap infeksi menurun Pengetahuan ibu tentang ISPA Pencemaran udara  outdoor & indoor Adanya perokok

17 PATHOGENESIS Ketahanan saluran napas tergantung pada 3 unsur alamiah yaitu: Epitel mukosa dan gerak mukosa silia Makrofag alveoli Antibodi

18 PATHOGENESIS Kerusakan epitel mukosa dan silia disebabkan oleh:
Polutan utama dlm udara yg tercemar khusunya Co2 Syndroma imotil : kelainan yg menyebabkan ISPA menahun akibat imobilitas silia Pengobatan dengan kosentrasi o2 tinggi

19 PATHOGENESIS Makrofag alveoli
Fungsi makrofag adalah membunuh mukroorganisme  dengan terhisapnya Co2 kosentrasi tinggi dan polutan spt debu,asap rokok  berdampak pada penurunan kemampuan makrofag dlm membunuh bakteri shg makrofag tidak bisa dimobilisasi pada area2 yang terjadi infeksi saluran pernapasan

20 PATHOGENESIS Antibodi
ISPA terjadi karena kerusakan pada mukosa sal.napas  antibodi sal.napas (IgA) banyak terdapat pd mukosa sal.napas.  kerusakan mukosa sal napas akan disertai dg kerusakan antibodi  pengurangan antibodi memudahkan tjd infeksi sal.napas

21 PENULARAN ISPA ISPA tergolong air borne disease (penularan penyakit melalui udara) yang terjadi tanpa adanya kontak dengan penderita maupun benda yang terkontaminasi ISPA menular dalam bentuk droplet nuklei  partikel yg sangat kecil hasil dari batuk/bersin & dapat tinggal di udara bebas untuk waktu yang relatif lama & dihisap langsung saat bernapas

22 MANIFESTASI KLINIS Sistem respiratorik Tachypnea Napas tidak teratur
Retraksi dinding thorak Napas cuping hidung Cyanosis Suara napas hilang/lemah Grunting expiratori Whezing

23 MANIFESTASI KLINIS 2. Sistem cardial Tachycardi Hypertensi
Cardiac arest 3. Sistem cerebral Gelisah Mudah terangsang Sakit kepala Bingung Kejang koma 4. Secara umum Letih dan berkeringat

24 PEMERIKSAAN LABORAT Hipoxemia
Hyperkapnea (keadaan Co2 dalam darah berlebihan) Acydosis metabolik/respiratorik

25 PENCEGAHAN Imunisasi (DPT) Perbaikan gizi keluarga
Peningkatan kesehatan ibu dan bayi BBLR Perbaikan lingkungan Penyuluhan kepada masyarakat

26 PENATALAKSANAAN Pneumonia berat  MRS, antibiotik parenteral, oksigen
Pneumonia  antibiotik (kotrokoksasol per oral) & jika belum ada perubahan maka dapat diberikan amoxisilin, ampisilin Bukan pneumonia  tanpa pemberian antibiotik

27 PENATALAKSANAAN Istirahat untuk menurunkan kebutuhan metabolisme tubuh
Hidrasi tambahan untuk mengencerkan dahak Dekongestan dan antihistamin Vitamin c

28 MASALAH KEPERAWATAN Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi mekanik, inflamasi, peningkatan sekresi Pola napas tidak efektif b.d proses inflamasi Intoleransi aktivitas b.d proses inflamasi, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen Ansietas b.d prosedur yang tidak familier atau lingkungan rumah sakit

29 MATUR NUWON


Download ppt "OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google