Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dr. Imam Hanafi S. Sos M. Si M

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dr. Imam Hanafi S. Sos M. Si M"— Transcript presentasi:

1 Dr. Imam Hanafi S. Sos M. Si M
Dr.Imam Hanafi S.Sos M.Si M.Si (MAB)1) Mari Berwirausaha2) (Pengalaman dari Lapangan) Ahli Strategi, Pengembang Agronas Gizifood: Industri Pangan Tradisional Berbasis Iptek Pertama & Terbesar di Indonesia, Disampaikan dalam Diklat Kewirausahaan LPPM UB & Pemprov Jatim di Gondanglegi, Malang, Kamis, 2 September 2010

2 Pembuka Al Quran Surat ke-93 ADH DHUHA Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Demi waktu Dluha dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) membencimu, dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati)mu puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

3 Daftar Isi: Pendahuluan Pemahaman tentang Tujuan Hidup
Pengertian wirausaha Mengapa harus berwirausaha? Siapa yang harus berwirausaha Kapan memulai wirausaha? Bagaimana berwirausaha? Penutup

4 Apakah Tujuan Kita Hidup
Tujuan hidup adalah beribadah/mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

5 Dua macam wujud ibadah (menurut tujuannya)
Ibadah individual: sebagai pengabdian individual kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ditujukan untuk diri sendiri, contoh: syahadat, sholat, puasa, haji Ibadah sosial: sebagai pengabdian individual kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ditujukan untuk diri sendiri (yaitu: membersihkan jiwa) & masyarakat, contoh: zakat Kedua macam ibadah diharuskan berdampak positif untuk diri & masyarakat

6 Penunjang Ibadah Semua ibadah bisa dilaksanakan secara sempurna apabila ada penunjangnya. Salah satu penunjang penting ialah pemilikan atas sumber daya. Banyak ayat dalam Kitab Suci & Hadits Nabi memerintahkan pemilikan sumber daya Cukup memiliki sumber daya=kaya Kurang=miskin

7 Ingat: Kefakiran bisa mendekatkan orang pada kekafiran (=kekayaan bisa mendekatkan orang pada kesyukuran/keimanan) Orang mukmin yang kuat lebih mulia dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah Berjihadlah di Jalan Allah dengan dengan harta dan dengan dirimu. Inilah yang lebih baik bagimu apabila kamu mengetahui Dirikanlah shalat dan bayarlah zakat

8 Jadi Kaya bukan tujuan, melainkan sarana untuk beribadah secara lebih sempurna. Orang kaya akan menghadapi 2 pertanyaan di akhirat, yaitu: 1) dari mana hartamu, 2) ke mana hartamu engkau belanjakan Orang miskin akan menghadapi pertanyaan yang lebih banyak dan lebih sulit (naudzubillah) Pilih mana, kaya apa miskin? Pilihlah untuk menjadi kaya Kaya itu pilihan???

9 Pengertian Wirausaha Wira: utama, pemimpin, satria, pahlawan Usaha: upaya, bisnis, company, corporation Wirausaha: orang yang memimpin bisnis (bukan manajemen, karyawan, buruh, pekerja, investor)

10 Struktur umum organisasi perusahaan
Pemilik/pemimpin/wirausaha (yang memiliki laba & resiko) Manajemen/pengelola (orang yang dibayar untuk mengelola, tidak memiliki laba & resiko) Karyawan/Pegawai/Pekerja/Buruh (yang tidak memiliki laba & resiko)

11 Mengapa harus berwirausaha?
Wirausaha: memiliki laba, memiliki resiko, menanggung konsekuensi laba/untung atau rugi Konsekuensi untung: mengumpulkan kekayaan Konsekuensi rugi: bangkrut Sehingga wirausaha bisa kaya/miskin (lebih banyak yang kaya) Manajemen: memperoleh sedikit bagian dari laba, menanggung sedikit bagian dari rugi Sehingga manajemen bisa sedikit kaya/sedikit miskin (kaya koq sedikit) Buruh: memperoleh sangat sedikit bagian dari laba, menanggung sangat sedikit bagian dari rugi Sehingga buruh nyaris tidak ada yang kaya

12 Perbandingan Wirausaha, Manajemen & Buruh
Variabel Wirausaha Manajemen Buruh Pemilikan Ya Tidak Bagian dari Laba Besar Kecil Sangat kecil Bagian dari Rugi/resiko Kemungkinan kaya Tidak ada Kemungkinan miskin

13 Pilih mana? Menjadi wirausaha, manajemen atau buruh? Kaya atau miskin?
Wirausaha mendekatkan pada kekayaan (bila berhasil) atau kemiskinan (bila bangkrut)? Manajemen mendekatkan pada sedikit kekayaan (bila perusahaan berhasil) dan sedikit kemiskinan (bila bangkrut)? Buruh mendekatkan pada kemiskinan

14 Penyebab kemiskinan Dimiskinkan (=kemiskinan struktural), mis:
kerja sulit, waktu banyak (nghabiskan waktu, gaji kecil, honorarium sedikit, bbm mahal, telpon mahal, listrik mahal, pendidikan mahal, sembako mahal, Pinjaman dengan bunga tinggi Inflasi Orang kaya/negara yang kikir Memiskinkan diri (=kemiskinan kultural), misalnya malas, lemes, aras2en, rapuh, korupsi, nggak mau berusaha Nasib, misalnya nasabnya orang miskin (tetapi ingat: Tuhan tidak akan merubah nasib sebelum manusia merubah nasibnya sendiri=Tuhan akan merubah nasib setelah manusia merubah nasibnya sendiri) Tidak tahu caranya kaya Tidak mampu melaksanakan pengetahuan untuk menjadi kaya

15 Penyebab kekayaan Dikayakan (=kekayaan struktural), mis:
Kerja mudah, waktu sedikit, gaji banyak, honorarium banyak, bbm ditanggung, telpon ditanggung, pendidikan ditanggung, sembako gratis, Pinjaman dengan bunga murah atau tanpa bunga Deflasi Hibah Mengkayakan diri (=kekayaan kultural), mis: rajin, kuat, giat, tangguh, ulet Nasib, misalnya nasabnya orang kaya (tetapi ingat: Tuhan tidak akan merubah nasib sebelum manusia merubah nasibnya sendiri= Tuhan akan merubah nasib setelah manusia merubah nasibnya sendiri)

16 Kaya artinya Cukup mempunyai sumber daya
Mempunyai simbol-simbol kekayaan: Emas Tanah Rumah Kendaraan Isteri-isteri Mandiri

17 Siapa yang harus berwirausaha?
Semua orang harus dan bisa berwirausaha Tidak semua orang kaya “kenaikan-nya” orang kaya Ada orang kaya “kenaikan-nya” orang miskin Tidak semua orang miskin “keturunan-nya” orang miskin. Nasib bukan berarti berdiam diri, pasrah tanpa usaha Berdoa & berusaha sebaik-baiknya baru kemudian pasrah, ikhlas, nrimo, legowo, ridlo Nasib bisa dirubah dengan berdoa & berusaha Terserah kita, mau berubah menuju lebih baik atau berdiam diri saja

18 Kapan Mulai Berwirausaha?
Sekarang!!! Bagi mahasiswa, jangan menunggu lulus Bagi sarjana, jangan menunggu gagal mencari-cari pekerjaan Bagi pegawai, jangan menunggu pensiun Bagi buruh, jangan menunggu tua Bagi yang punya anak kecil, jangan menunggu anaknya besar Bagi yang muda, jangan menunggu tua Bagi yang tua, jangan menunggu mati Jangan betah-betah menanggung kemiskinan!!!

19 Lebih baik sekarang Kaya di waktu muda lebih enak dan lebih baik daripada kaya ketika tua Kaya sekarang lebih enak dan lebih baik daripada kaya diwaktu mendatang Jangan menunda-nunda untuk urusan yang baik Jangan betah-betah menanggung kemiskinan!!! Betah ≠ sabar Sabar= tabah dan teguh dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT

20 Orang Muda dibandingkan Orang Tua
1 Tahes Sakit2an (atau sakit beneran), 2 Komes Keyes 3 Cakep Biasa 4 Masih kuat Sudah kuat 5 Miskin Kaya 6 Menarik Mendorong atau didorong 7 Sedikit dosanya, sedikit amalnya Banyak dosanya, banyak amalnya

21 Kaya Muda dibandingkan Kaya Tua
No Kaya Muda Kaya tua 1 Boleh makan apa saja Banyak pantangan 2 Pantes pake apa saja (kalungan rante, gembok, jeans, moge, classic car, offroader) Tidak selalu pastes pake apa saja 3 Masih kuat Sudah kuat 4 Enak >>> Enak > 5 Lebih banyak kontribusinya kepada masyarakat, ummat manusia, bangsa dan negara ??? 6 Sedikit dosanya, banyak amalnya Banyak dosanya, banyak amalnya ???

22 Bagaimana berwirausaha?
Menata niat untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Memperbaiki diri: bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Belajar dari praktisi Memilih usaha Mengusahakan modal Menjalankan usaha Mengembangkan usaha Memilih untuk menjadi kaya (Menjaga keberlanjutan usaha)

23 Manajemen Usaha Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
1) Menata niat untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

24 Manajemen Usaha Berhijrah dari keburukan menuju kebaikan;
2) Memperbaiki diri: bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Berhijrah dari keburukan menuju kebaikan; Berhijrah dari kemiskinan menuju kesejahteraan; Berhijrah dari kekurangan menuju kecukupan; Berhijrah dari malas menuju rajin; Berhijrah dari curang menuju jujur; Berhijrah dari berlambat-lambat menuju cepat2 Berhijrah dari kegelapan menuju cahaya

25 Manajemen Usaha 3) Belajar dari praktisi Magang ke ahli/praktisi, misalnya pengusaha yang berhasil. Belajar dari keberhasilan dan kegagalan mereka. Menggunakan yang baik dan membuang yang buruk. Nyonto Niteni Ngapi’i (Bahasa Jawa)

26 Manajemen Usaha 4) Memilih usaha, antara lain berdasarkan pertimbangan: Kemudahan Kemampuan Ketersediaan bahan baku dan bahan penunjang Pemasaran Lain-lain

27 Manajemen Usaha 5) Mengusahakan modal Modal bisa berasal dari:
Dana sendiri Hibah Urunan Pinjaman Lain-lain

28 Manajemen Usaha 6) Menjalankan usaha
Pertama-tama, usaha jalankan sendiri (bisa dengan keluarga teman yang amanah) Barulah bila sudah berkembang, usaha bisa diamanahkan ke orang lain Tidak selalu usaha langsung berhasil; sepanjang diupayakan dengan sungguh2, kegagalan adalah kebaikan. Iptek bisa membantu banyak hal: produksi, pemasaran, “membaca” orang, berhubungan baik dengan orang. Ulet, tangguh, tidak mudah menyerah, berani dengan penuh perhitungan menunjang keberhasilan. Terus berdoa, memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala

29 Manajemen Usaha 7) Mengembangkan usaha
Berhemat, belanja untuk bertahan hidup dan keperluan produktif. Memenuhi kebutuhan, bukan keinginan. Hutang hanya boleh untuk keperluan produktif, bukan konsumtif. Yakinilah bahwa keberhasilan adalah anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan usaha sendiri Terus berdoa, memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala

30 Manajemen Usaha 8) Memilih untuk menjadi kaya
Berbuat baik kepada orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin Berzakat, infaq, sedekah Berinvestasi, berhemat, belanja untuk bertahan hidup dan keperluan produktif. Memenuhi kebutuhan, bukan keinginan. Hutang hanya boleh untuk keperluan produktif, bukan konsumtif. Yakinilah bahwa keberhasilan adalah anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan usaha sendiri Terus berdoa, memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala

31 Penutup: belajar dari Rasulullah SAW
Rasulullah lahir dalam keadaan yatim, miskin, 6 tahun yatim piatu, 8 tahun dididik oleh Abdul Muthalib (kakeknya) 8 tahun 2 bulan Abdul Muthalib wafat, lalu Muhammad diasuh pamannya Muhammad mulai mencari nafkah sendiri dengan menjadi penggembala 12 tahun (seusia kelas 6 SD!) perjalanan dagang pertama ke Syria, ribuan kilometer 25 tahun menjadi profesional muda: telah menempuh perjalanan dagang 4x ke Syria, 2x ke Bahrain, 4x ke Yaman dll; total 16x perjalanan dagang Setiap perjalanan memperoleh untung senilai 2 ekor induk onta 25 tahun menikah dan memberi maskawin 20 ekor unta muda (20xRp25-65 juta=Rp juta!)


Download ppt "Dr. Imam Hanafi S. Sos M. Si M"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google