Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Salim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SALAM SEJAHTERA & SALAM KREATIVITAS ASALAMUALAIKUM WR. WB.
2
Dr. Ir. Ruddy Suwandi, MS, M.Phil
INTRODUKSI ANTIMICROBIAL ICE DARI CHITOSAN MELALUI PROSES IMMERSION PADA TEKNIK DEPURASI SEDERHANA PASCA PANEN KERANG HIJAU Supriyanto C Fakhrur Rozi C Indah Rahayu W. C Hilma Azri C Dibawah Bimbingan : Dr. Ir. Ruddy Suwandi, MS, M.Phil DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
3
KERANG MERUPAKAN SALAHSATU SEAFOOD FAVORIT
MASYARAKAT DUNIA
4
PERKEMBANGAN CARA PERDAGANGAN KERANG DALAM BENTUK KALENG & BEKU
6
CHILI Thn 2008 Impor meningkat 30%. Thn 2007 Impor meningkat 50%
7
Produksi kerang di Indonesia tahun 2004
sebesar ton (DKP 2007).
8
PEMANFAATAN MASIH KURANG MAKSIMAL
9
Hal ini diduga karena belum adanya teknologi yang dapat diterapkan untuk penanganan kerang.
Pemanfaatannya terbatas, dengan teknologi sederhana. Adanya kesan jorok karena hidup di dasar perairan.
10
APA YANG DILAKUKAN ???
11
Perlu perbaikan cara penanganan.
Memperbaiki kualitas kerang yang dihasilkan. Memunculkan teknologi baru untuk pasca panen.
12
INTRODUKSI ANTIMICROBIAL ICE DARI CHITOSAN MELALUI PROSES IMMERSION PADA TEKNIK DEPURASI SEDERHANA PASCA PANEN KERANG HIJAU
13
TUJUAN Mengetahui keefektifan chitosan dalam menjaga
Mengetahui keefiktifan chitosan dalam mengurangi jumlah bakteri pada pasca panen kerang hijau. Mengetahui keefektifan depurasi melalui proses immersion dengan introduksi antimicrobial ice dalam memperbaiki nilai organoleptik kerang. Mengetahui keefektifan chitosan dalam menjaga kualitas air selama proses depurasi kerang hijau.
14
TARGET LUARAN Terciptanya teknik depurasi baru dengan teknologi antimicrobial ice melalui proses immersion. Terciptanya teknik depurasi yang memiliki dua macam fungsi, yaitu mengurangi jumlah mikroba dan meningkatkan nilai organoleptik kerang hijau.
15
METODOLOGI
16
Persiapan Perlakuan Pengujian Kerang hijau Bak depurasi
Antimicrobial ice Perlakuan Dengan chitosan Tanpa chitosan Pengujian Kualitas Air Analisis Data
17
Teknis Pengamatan Parameter yang diukur Lamanya jam ke- Tanpa Chitosan
Dengan Chitosan 1 6 12 Daging kerang Air laut
18
HASIL DAN PEMBAHASAN NILAI ORGANOLEPTIK
19
SEBELUM SETELAH
20
HASIL DAN PEMBAHASAN KUALITAS AIR
21
Perbandingan Nilai Oksigen Terlarut (DO)
22
Perbandingan Nilai Salinitas
23
Perbandingan Nilai pH Air
24
Perbandingan Nilai Kekeruhan
25
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUJIAN SAMPEL
26
Perbandingan Nilai Total Plate Count (TPC)
27
Perbandingan Nilai Total Volatile Base (TVB)
28
Perbandingan Nilai pH Kerang Hijau
29
KESIMPULAN Kualitas air perlakuan penggunaan chitosan selama depurasi lebih baik daripada tanpa penggunaan chitosan untuk parameter DO, Salinitas, dan Kekeruhan. Berdasarkan penilaian nilai organoleptik kerang hijau didapatkan nilai organoleptik yang meningkat setelah dilakukan proses depurasi. Antimicrobial ice dari chitosan 25 ppm pada teknik depurasi mampu mengurangi 22,6 x 10^7 koloni bakteri yang ada pada kerang hijau dengan waktu depurasi 12 jam. Sedangkan tanpa chitosan teknik depurasi mampu mengurangi sebesar 23,7 x 10^7 koloni bakteri.
30
SARAN Perlu adanya penelitian dengan menggunakan konsentrasi chitosan yang berbeda-beda untuk mengetahui konsentrasi optimal dari penggunaan chitosan pada proses depurasi. Penelitian dengan melakukan pengujian untuk beberapa jenis bakteri berbahaya, seperti E.Coli dan Salmonella yang bertujuan untuk mengetahui keefiktifan teknik depurasi ini.
31
Kegiatan diskusi dengan pembimbing.
32
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.