Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT"— Transcript presentasi:

1 PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT

2 Kandungan logam berat dalam air limbah
Cadmium (Cd), Chrom (Cr), Timbal (Pb), Seng (Zn), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), Cyanida (CN). dll

3 BAHAN PENCEMAR INI UMUMNYA BERSIFAT RACUN BAGI MIKROORGANISME DAN MAKHLUK HIDUP.”
Kriteria kualitas air buangan industri yang dibuang ke badan air permukaan tidak boleh memberikan gangguan pada ekosistim biota air yang ada didalamnya

4 Menurut (U.S. EPA 1986) batasan maksimum konsentrasi logam berat BERDAMPAK akut dan kronis pada ekosistim : badan sungai-danau sebesar 0,012 – 1,00 g/l air laut sebesar 0,025 – 560 g/l .

5 MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI ELEKTROPLATING
Volume Limbah Cair Maksimum per satuan produk 20 liter/m2 produk yang dilapisi Parameter Kadar maksimum (mg/l) TSS CN Cr+6 Cr, Total Cu Zn Ni Cd Pb 20 0,2 0,1 0,5 0,6 1 0,05 pH 6 - 9

6 PRINSIP PENURUNAN LOGAM BERAT DALAM AIR LIMBAH
PRESIPITASI – PENGENDAPAN – PENYARINGAN PRESIPITAS I– PENGENDAPAN – PENYERAPAN/ PERTUKARAN ION. Presipitasi Kimia “Presipitasi kimia adalah suatu prosedur standar untuk menyisihkan/menurunkan logam berat dari air dan air limbah.” PRESIPITAT ADALAH BUTIRAN HALUS HASIL PROSES PENGIKATAN SECARA KIMIA ATAU KOAGULASI AKIBAT REAKSI KIMIA.

7 EFISIENSI PENGOLAHAN DENGAN PRESIPITASI tergantung pada dua faktor:
Kelarutan teoritis Pemisahan padatan dari larutan yang membawanya. Efisiensi presipitasi dapat dibantu dengan bahan kopresipitasi. “Bahan kimia kopresipitasi berfungsi menyerap, menggumpalkan.” Bahan kimia bersifat kopresipitasi adalah Aluminium hidroksida (Al(OH)3 dan Feri hidroksida Fe(OH)3. BAHAN KIMIA PEMBENTUK PRESIPITAT : Kapur (CaO) atau Soda Api (NaOH).

8 Reaksi – reaksi presipitasi hidroksida untuk semua logam – logam kationik (M++)
CO co3 M++ SO Ca(OH) M(OH) Ca++ SO4 Cl Cl2 CO CO3 M++ SO Na(OH) M(OH) Na+ SO4 Cl Cl2

9 Kelebihan Kapur dari Sodium :
garam – garam kapur bersifat mengendap dan dapat bertindak sebagai Ko-presipitat. mudah didapatkan dipasaran Kerugian pemakaian kapur : Jumlah lumpur lebih besar. Logam berat dapat pula dipresipitasi sebagai Sulfida dan karbonat.

10 Beberapa bentuk reaksi sulfida dan karbonat adalah sebagai berikut :
Na Na2 CO NaH NaH CO3 M++ SO Mg S MS + Mg SO4 Cl H H Cl2 Fe Fe

11 pengendapan logam Pb dan Ni LEBIH BAIK DENGAN PRESIPITASI KARBONAT
ION - ION pengganggu presipitasi : ion Cianida dan Ammonia.  Cyanida dihilangkan dengan khlorinasi alkali Ammonia dihilangkan dengan aerasi dan khlorinasi titik retak. “Pengolahan limbah Krom (Cr6+) harus direduksi terlebih dahulu menjadi krom trivalen (Cr3+) kemudian di presipitasI dengan Kapur”.

12 Penyerapan (adsorpsi)
Penyerapan Anion dan kation dapat dilakukan dengan menggunakan media penyerap seperti Karbon Aktif, Aluminium Oksida, Besi Oksida, Silika, Lempung dan bahan sintetis (Zoelit, resin). Proses Adsorpsi merupakan fungsi , pH tinggi untuk penyerapan Kation sedang pH rendah untuk penyerapan Anion

13 Pertukaran Ion (Ion Exchange)
Media penukar yang umum digunakan adalah ion Na+ dan H+. Reaksi yang umum terjadi adalah : 2R-Na+ + M2+  R2-M2+ + 2Na+ 2R-H+ + M2+  R2-M2+ + 2H+

14 PERFORMANSI (KINERJA) PROSES PENYISIHAN LOGAM
Teknologi Konsentras i Effluen g Cd/l Presipitasi hidroksida , pH 8 – 8,5 Kopresipitasi dengan Fe(OH)3, pH 6 – 10 Presipitasi hidroksida dengan penyaringan, pH 10 – 11,5 Presipitasi Sulfida dan Kapur, pH 8,5 – 10 Presipitasi Sulfida Ion Exchange 100 – 1000 40 – 50 0,7 – 80 2 – 29 5 – 10 1 – 50 Cadmium (Cd)

15 . Krom (Chromium ,Cr). Metode : reduksi valensi dan presipitasi
Proses reduksi : Asidifikasi, menjadi pH 2 – 3 Penambahan kimia reduktor : Sulfur dioksida, Sodium Bisulfite, Ferrous Sulfate.

16 Teknologi Konsentrasi Effluen g Cr/l Hexavalent Chromium : Ferrous Sulfat Metabisulfite Sulfur dioxide reduction Bisulfite reduction Ion Exchange Trivalent Chromium : Presiptasi, pH 10 Presipitasi dengan filtrasi, pH 10 Presipitasi kapur dan sulfida dengan filtrasi. 10 – 1000 1 – 500 5 – 100 20 – 170 50 10

17 Tembaga (Cu) Metode pengolahan standar adalah presipitasi. pH optimum presipitasi Cu adalah pH 9 dan pH 10. Ion Pengganggu CN dan Ammonia Teknologi Konsentrasi Effluen g Cu/l -Presipitasi hidroksida dengan filtrasi, pH 8,5 Presipitasi hidroksida plus sulfida dengan filtrasi, pH8,5 Pertukaran Ion Presipitasi Sulfida Presipitasi Sulfida dan Kapur dengan filtrasi 10 – 400 10 –200 10 – 50 10 5

18 Timbal (Pb) Metode standard : Presipitasi timbal
Penggangu proses : Timbal Organik Pretreatmen : Khlorinasi pemecah senyawa organik. Teknologi Konsentrasi Effluen g Pb/l -Presipitasi hidroksida, pH 11,5 Presipitasi karbonat pH 9 - 9,5 Presipitasi Sulfida Presipitasi Sulfida dan Kapur dengan filtrasi Pertukaran Ion 10 – 500 10 – 30 10 5 50

19 Nikel (Ni) Teknologi Konsentrasi Effluen g Ni/l
-Presipitasi kapur, pH Presipitasi kapur dengan filtrasi , pH Presipitasi Sulfida dan Kapur dengan filtrasi 500 50 – 150 40

20 Seng (Zn) Presipitasi hidroksida adalah metoda standar reduksi Zn. Zn Bersifat Amphoter Teknologi Konsentrasi Effluen g Zn/l -Presipitasi kapur, pH Elektrolisa Presipitasi kapur dengan filtrasi, pH Pertukaran Ion Reverse Osmosis Presipitasi kapur berganda dengan filtrasi Presipitasi Sulfida 400 – 1000 300 – 700 10 – 300 50 5 – 50 5 – 15 10

21 Sianida (CN) Proses pengolahan : Oksidasi dengan Khlor
Dekomposisi elektorlitik, bila konsentrasi sianida sangat tinggi, Ozonisasi, Penyerapan dengan karbon aktif.


Download ppt "PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google