Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK"— Transcript presentasi:

1 PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP 2015

2 TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, pendidik diharapkan dapat:
Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran menurut Permendikbud No.103/2014 Menjelaskan konsep pembelajaran dengan pendekatan saintifik Menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik Menjelaskan model-model pembelajaran lain yang relevan.

3 CAKUPAN MATERI Materi sesi ini mencakup:
Prinsip-prinsip pembelajaran menurut Permendikbud No.103/2014 Konsep pembelajaran dengan pendekatan saintifik Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik Model-model pembelajaran yang relevan

4 AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan(-tujuan) sesi ini, peserta akan: mendengarkan ceramah dan mencatat butir-butir penting mengenai pembelajaran dengan pendekatan saintifik; mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan pendapat; dan megidentifikasi, menemukan, atau menambah contoh-contoh kegiatan pada setiap langkah pembelajaran (sintaks).

5 LATAR BELAKANG Kurikulum 2013 memandang bahwa: Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.

6 PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 (Permendikbud No
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; pembelajaran berbasis kompetensi; pembelajaran terpadu; pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

7 PRINSIP-PRINSIP (Lanjutan)
pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik; dan suasana belajar menyenangkan dan menantang.

8 PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 :
Menggunakan modus pembelajaran langsung dan tidak langsung. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan dan keterampilan (KD-KD pada KI 3 dan KI 4) melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2

9 PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013:
Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan dan model-model pembelajaran seperti discovery learning, project-based learning, problem-based learning, dan inquiry learning.

10 THE SCIENTIFIC METHOD STEPS

11 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi/mencoba Menalar/mengasosiasi Mengomunikasikan Mencipta *) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

12 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Mengamati Peserta didik: mengamati fenomena dengan panca inderanya (mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah). Pendidik: menemukan fenomena yang diamati; memberikan pengantar yang menarik; membantu peserta didik mendaftar segala sesuatu yang belum diketahui (gap of knowledge).

13 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Contoh Fenomena: IPA: lampu menyala, orbit bulan, benda jatuh, gerak pendulum IPS: keramaian lalu lintas, transmigrasi, tawuran pelajar, pasar Bahasa Inggris: teks lisan memberi dan merespon salam Bahasa Indonesia: teks laporan hasil pandangan mata Prakarya: minuman segar PJOK: …? Seni Budaya:…? Matematika: …?

14 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Hasil mengamati: Serangkaian (daftar) pengetahuan dan/atau ketrampilan yang belum diketahui oleh peserta didik (gap of knowledge).

15 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Masalah: gap of knowledge and/or skill – pengetahuan dan/atau keterampilan yang belum dimiliki oleh peserta didik. CONTOH: Bahasa Inggris: makna kosakata, tatabahasa, struktur teks, fungsi sosial teks Matematika: cara menghitung luas segitiga Kimia: mengapa larutan X menghantarkan listrik Fisika: mengapa lampu X lebih hemat dibandingkan Y IPS: apa penyebab banyaknya begal … Pengetahuan yang belum dimiliki dapat mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.

16 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
2. MENANYA Peserta didik: merumuskan pertanyaan berangkat dari masalah yang diperoleh dari pengamatan. Pendidik: membantu peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu Hasil kegiatan ini adalah serangkaian pertanyaan peserta didik terutama yang mengarah ke atau relevan dengan indikator-indikator KD yang sudah dirumuskan.

17 CONTOH: Bahasa Inggris: Apa makna kata-kata yang dicetak tebal pada bacaan? IPS/PPKn: Mengapa saat ini banyak begal motor? Kimia: Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? PPKn: Bagaimana mengamandemen UUD? Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan jawabannya akan berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan/atau metakognitif – yang merupakan indikator pencapaian kompetensi.

18 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
3. Mengumpulkan informasi/mencoba Peserta didik: mengumpulkan informasi/data dengan (berbagai) teknik yang sesuai, misalnya eksperimen, pengamatan, wawancara, survei, dan membaca dokumen-dokumen Pendidik: menjelaskan berbagai teknik pengumpulan informasi; menyediakan LK; menyediakan sumber-sumber belajar lanjutan untuk memperoleh informasi

19 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
CONTOH IPS/PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber Kimia: eksperimen PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber PJOK: observasi, mencoba … Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan serangkaian KD.

20 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
4. Mengasosiasi/Menalar: Peserta didik: mengolah atau menganalisis informasi/data yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan dengan cara memecah-mecah, memilah informasi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, menghubungkan masing-masing , dan menarik simpulan Pendidik: membimbing peserta didik mengolah/ menganalisis data/informasi dan menarik simpulan

21 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Hasil: Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan-simpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan yang siap untuk dipresentasikan. Simpulan bisa dikemas secara lisan, tertulis, dalam bentuk tabel, grafik, bagan, chart, dan sebagainya.

22 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
5. Mengomunikasikan Peserta didik: menyampaikan laporan yang berisi simpulan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau melalui media lain. Peserta didik dapat juga memajang/ memamerkan hasilnya di ruang kelas Pendidik: memberi waktu yang cukup kepada peserta didik untuk mempre-sentasikan simpulannya. Guru dapat bertindak sebagai moderator, pemberi umpan balik, pemberi penjelasan tambahan, dsb.

23 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Hasil: Hasil akhir dari tahap mengomunikasikan adalah bahwa peserta didik memperoleh pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta pemerolehan sikap dan keterampilan (kemampuan) belajar.

24 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
6. Mencipta Peserta didik: menggunakan pengetahuan untuk menginovasi, mencipta, mendesain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari. Guru: menuntun, memotivasi, memberi inspirasi kepada peserta didik agar dapat melakukan/ menciptakan sesuatu (berwujud benda maupun tidak berwujud – misalnya dalam bentuk gagasan)

25 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Hasil: Hasil akhir yang diharapkan dari tahap mencipta adalah sebuah produk baik yang berwujud (produk, teks) maupun tidak berwujud (misalnya gagasan, cara, atau proses).

26 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Kelima atau keenam langkah pembelajaran di atas TIDAK HARUS tercakup dalam setiap atau satu pertemuan. CONTOH: Pertemuan 1: mengamati, menanya, mengumpulkan data/informasi/mencoba Pertemuan 2: menalar/mengasosiasi data/informasi dan mengomunikasikan Pertemuan 3: mencipta

27 PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Bertindak sebagai narasumber/fasilitator. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar. Memberi umpan balik. Memberikan penjelasan. ... GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI. GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.

28 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
ALTERNATIF-ALTERNATIF REALISASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS

29 1. Mengamati  (Dengan bantuan guru) peserta didik mengamati fenomenon untuk menemukan hal-hal yang ingin/perlu diketahui.  a. Butir 1 (apa) b. Butir 2 (siapa) Butir-butir ekurang-kurangnya mencakup c. Butir 3 (mengapa) semua indikator pencapaian kompetensi. d. Butir 4 (bagaimana) e. ... 2. Menanya  (Dengan bantuan guru) peserta didik merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin/perlu diketahui.  a. Pertanyaan 1 (apa) b. Pertanyaan 2 (siapa) c. Pertanyaan 3 (mengapa) Pertanyaan sekurang-kurangnya mencakup d. Pertanyaan 4 (bagaimana) semua indikator pencapaian kompetensi. e. ... 3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 1 dan 2 4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan 5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran. 3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 3 dan 4 6. Mencipta

30 1. Mengamati dan 2. Menanya (Dengan bantuan guru) peserta didik mengamati fenomenon untuk menemukan hal-hal yang ingin/perlu diketahui dan merumuskan pertanyaan. a. Pertanyaan 1 (apa) b. Pertanyaan 2 (siapa) c. Pertanyaan 3 (kapan) Pertanyaan sekurang-kurangnya mencakup d. Pertanyaan 4 (mengapa) semua indikator pencapaian kompetensi. e. Pertanyaan 5 (bagaimana) f. .. 3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 1 dan 2 4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan 5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran. 3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 3 dan 4 3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 5 dan 6 6. Mencipta

31 MODEL- MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Langsung=Direct Instruction (DI) Pembelajaran Kooperatif =Cooperative Learning (CL) Pembelajaran Berbasis Masalah =Problem-Based Learning (PBL)

32 MODEL PEMBELAJARAN Cooperative Learning Direct Instruction
(CL) Problem Based Instruction (PBI) Empat Fitur Utama Landasan Teoretik Tujuan Hasil Belajar Siswa Tingkah Laku Mengajar (Sintaks) Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan

33 PEMBELAJARAN LANGSUNG (DI)
Landasan teoretik Teori Belajar Sosial Pemodelan Tingkah Laku Modeling CTL Albert Bandura Pengetahuan Prosedural Hasil Belajar Siswa Pengetahuan Deklaratif sederhana Mengembangkan Keterampilan belajar Strategi – strategi belajar Sintaks Lima Langkah utama Lihat tabel 1 Lingkungan belajar dan Sistem Pengelolaan Perlu perencanaan dan pelaksanaan dari guru Berpusat pada guru

34 Tabel: 1 “SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG”
Langkah – Langkah KEGIATAN GURU Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Siswa Langkah 2 Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan Langkah 3 Membimbing pelatihan Langkah 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Langkah 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi Langkah demi Langkah Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dlm kehidupan sehari - hari

35 PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CL)
Landasan teoretik Teori Belajar Konstruktivis Hakekat Sosiokultural Learning Community Vygotsky CTL Konsep – konsep sulit Hasil Belajar Siswa Hasil belajar Akademik Keterampilan Sosial Keterampilan Kooperatif Sintaks Enam Langkah utama Lihat tabel 2 Berpusat pada siswa Lingkungan belajar dan Sistem Pengelolaan Proses demokrasi dan Peran aktif siswa Siswa bel dlm klp. Kecil Dg tkt mampu beda

36 Tabel : 2“ SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CL)”
Langkah – Langkah PERILAKU GURU Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi Siswa Langkah 2 Menyajikan informasi Langkah 3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok – kelompik belajar Langkah 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Langkah 5 Evaluasi Langkah 6 Memberikan penghargaan Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa belajar Menyajikan informasi kepada siswa dg jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Menjelaskan kpd siswa bgm cara membentuk klp bel dan membantu setiap klp agar melakukan transisi secara efisien Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Mengevaluasi hasil bel ttg materi yg tlh dipelajari/meminta klp presentasi hsl kerja Menghargai baik upaya maupun hsl bel individu dan kelompok

37 PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBI)
Landasan teoretik Teori Belajar Konstruktivis Belajar penemuan Inquiry Bruner CTL Menjadi pembelajar Yang otonom,mandiri Hasil Belajar Siswa Pemecahan masalah (autentik) Lima Langkah utama Sintaks Lihat tabel 3 Lingkungan belajar dan Sistem Pengelolaan Terbuka, proses demokrasi, peran aktif siswa Norma inquiry terbuka Bebas kemukakan dpt

38 FASE - FASE PERILAKU GURU Fase 1 Orientasi siswa kepada masalah Fase 2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan klp Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Menjelaskan tujuan,logistik yg dibutuhkan Memotivasi siswa terlibat aktif pemecahan masalah yg dipilih Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas bel yg berhub dg Masalah tersebut Mendorong siswa utk mengumpulkan informasi yg sesuai, melaksanakan eksperimen utk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Membantu siswa dal merencanakan dan menyiapkan karya yg sesuai spt laporan, model dan berbagi tugas dengan teman Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yg tlh dipelajari /meminta klp presentasi hasil kerja

39 Terima kasih


Download ppt "PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google