Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Muljana Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT
AKUNTANSI MANAJEMEN ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT Disusun oleh : Astriana ( ) -Dini umami afniantini ( ) -Hendra ( ) -Irna Safringga ( ) -Nurhayati ( ) -Risa Purnama ( ) -Ratih Susilowati ( ) -Triyana ( )
2
Pengertian ABC & ABM Secara umum pengertian Activity Based Costing System (ABC System) adalah suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan lalu membebankan biaya atau aktivitas tersebut kepada produk atau jasa, dan melaporkan biaya aktivitas dan produk atau jasa tersebut pada manajemen agar selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan. Menurut Mulyadi (2007; 731), Activity Based Management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap value yang dihasilkan bagi customer, dan laba yang dihasilkan dari penyedia value tersebut.
3
Alasan timbulnya HPP berdasarkan aktivitas
- Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective - Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam product cost menjadi lebih tinggi dari primary cost. - Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy
4
Aktivitas bernilai tambah Aktivitas tidak bernilai tambah
Analisis Aktivitas adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kandungan nilai suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kandungan nilai suatu aktivitas. Pada tahap inilah aktivitas dapat dikatagorikan sebagai aktivitas bernilai tambah atau tidak bernilai tambah. Aktivitas bernilai tambah Aktivitas tidak bernilai tambah Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa untuk konsumen. Penghilangan aktivitas ini secara otomatis akan menurunkan nilai produk atau jasa untuk konsumen. Sehingga harus dijaga keberadaannya di dalam bisnis. Aktivitas memotong kain pada saat membuat baju, memasang paku pada saat mencetak plat merupakan contoh aktivitas bernilai tambah. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah suatu aktivitas yang mengkonsumsi waktu, sumber daya, atau tempat tetapi hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen atau bahkan sama sekali tidak memberi nilai tambah.
5
Analisa Pemicu Biaya Cost driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan menyebabkan biaya dalam aktivitas. Ada dua jenis cost driver, yaitu:
6
Analisa Pemicu Biaya Cost Driver berdasarkan unit membebankan biaya overhead pada produk melalui penggunaan tarif overhead tunggal oleh seluruh departemen. Cost Driver berdasarkan non unit merupakan faktor-faktor penyebab selain unit yang menjelaskan konsumsi overhead. Contoh cost driver berdasarkan non unit pada perusahaan jasa adalah luas lantai, jumlah pasien, jumlah kamar yang tersedia. Dalam pemilihan cost driver yang tepat ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan: 1.Kemudahan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam pemilihan cost driver (cost of measurement). Cost driver yang membutuhkan biaya pengukuran lebih rendah akan dipilih. 2.Korelasi antara konsumsi aktivitas yang diterangkan oleh cost driver terpilih dengan konsumsi aktivitas sesungguhnya (degree of correlation). Cost driver yang memiliki korelasi tinggi akan dipilih. 3.Perilaku yang disebabkan oleh cost driver terpilih (behavior effect). Cost driver yang menyebabkan perilaku yang diinginkan yang akan dipilih.
7
Jumlah Produksi (Unit)
Data PT. Edytex Tahun 2014 Dengan Alokasi : Unit level : Rp Batch Activity : Rp Product Acticity : Rp Facility Activity : Rp Produk Jumlah Produksi (Unit) BBB (Rp) BTKL (Rp) Sarung Tenun Dewasa Sarung Tenun Anak 74.880 Total Dengan Alokasi : Unit level : Rp Batch Activity : Rp Product Acticity : Rp Facility Activity : Rp Cost Driver Sarung Tenun Dewasa Sarung Tenun Anak Jumlah Jml Unit 74.880 Jml Kwh Jml Jam mesin 2.496 4.992 Luas Pabrik 2.200 4.400
8
No Keterangan Jumlah (Rp) 1 Biaya Bahan Penolong 2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 3 Biaya Listrik, Air, dan Bahan Bakar 4 Biaya Telepon 5 Biaya Pemeliharaan Pabrik 6 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 7 Biaya Asuransi Pabrik 8 Biaya Spare Part 9 Biaya Angkut 10 Biaya Paket 11 Biaya Bank 12 Biaya Mika 13 Biaya Etiket 14 Biaya Sablon 15 Biaya Tali 16 Biaya Solasi 17 Biaya Karung 18 Biaya Slip/Label Total BOP
9
PEMBEBANAN TAHAP PERTAMA
Cara Perhitungan ABC System PEMBEBANAN TAHAP PERTAMA 1. Penggolongan biaya 2. Mengasosiasi berbagai biaya dengan berbagai aktivitas 3. Penentuan kelompok-kelompok biaya (cost pools) yang homogen 4. Penentuan tarif kelompok (pool rate)
10
4 Proses Penggolongan dan Mengasosiasikan biaya dengan aktivitas
Level Aktivitas Komponen BOP Jumlah (Rp) UNIT LEVEL ACTIVITY COSTING Biaya Bahan Penolong Biaya listrik, air dan Bahan Bakar Biaya Slip/Label Biaya Mika Biaya Etiket Biaya Sablon 1 Menentukan Unit Level Activity yaitu aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi satu unit barang Level Aktivitas Komponen BOP Jumlah (Rp) BATCH LEVEL ACTIVITY Biaya Tenaga kerja langsung Biaya Pemeliharaan Biaya Sparepat Biaya Solasi Biaya Tali Biaya Karung 2 Batch Level Activity, yaitu aktivitas yang dilakukan setiap waktu suatu batch ditangani/diproses, tanpa memperhatikan beberapa banyak unit yang terdapat dalam batch.
11
3 4 Level Aktivitas Komponen BOP Jumlah (Rp) PRODUCT LEVEL ACTIVITY
Biaya Angkut Biaya Paket 3 Product Level Activity, adalah aktivitas yang berhubungan dengan produk yang spesifik dan secara khusus dilakukan tanpa memperhatikan beberapa banyak batch atau unit yang diproduksi atau dijual. 4 Level Aktivitas Komponen BOP Jumlah (Rp) FACILITY LEVEL ACTIVITY Biaya Telepon Biaya Pemeliharaan Biaya Asuransi Facility Level Activity, yaitu aktivitas yang dilakukan tanpa memperhatikan siapa pelanggan yang dilayani, berapa banyak batch atau unit yang diproduksi atau dijual.
12
penentuan kelompok biaya dan pool rate
Cost Pool Komponen BOP Jumlah (Rp) COST POOL I (Unit Activity) Biaya Bahan Penolong Biaya Slip/Label Biaya Mika Biaya Etiket Biaya Sablon Biaya Tali Biaya Isolasi Biaya Karung Jumlah Biaya Produksi (Rp) Jumlah Unit Produksi (Unit) Pool Rate I (Rp) 4.661,538 Cost Pool Komponen BOP Jumlah (Rp) COST POOL II (Unit Activity) Biaya Listrik Biaya Telepon Jumlah Biaya (Rp) Jumlah KWH Pool Rate II(Rp) 97,368
13
penentuan kelompok biaya dan pool rate
Cost Pool Komponen BOP Jumlah (Rp) COST POOL III (Batch Activity) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Jumlah Biaya (Rp) Jam Mesin Pool Rate III(Rp) 4.992 165, 320 penentuan kelompok biaya dan pool rate Cost Pool Komponen BOP Jumlah (Rp) COST POOL IV (Product Activity) Biaya Angkut Biaya Paket Biaya Sparepat Jumlah Biaya Unit Produk (Unit) Pool Rate IV (Rp) 407,201 Cost Pool Komponen BOP Jumlah (Rp) COST POOL V (Facility Activity) Biaya Pemeliharaan Pabrik Biaya Asuransi Pabrik Jumlah Biaya Luas Pabrik Pool Rate IV (Rp) 4.400 6.818,182
14
PEMBEBANAN TAHAP KEDUA
Cara Perhitungan ABC System PEMBEBANAN TAHAP KEDUA Biaya overhead masing masing kelompok aktivitas dibebankan kepada masing-masing produk untuk menentukan harga pokok per unit produk. OVERHEAD YANG DIBEBANKAN = TARIF KELOMPOK x JUMLAH KONSUMSI TIAP PRODUK Contoh BOP Unit level Activity (Cost Pool I) = 4.661,538x = Rp ,2 BOP Unit Level Activity (Cost Pool II) = 97,368x = Rp Rp ,2
15
A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Sarung Tenun Dewasa dengan sistem
Activity Based Costing pada perushaan Edytex Jaya Tahun 2014 Keterangan Unit Batch Product Facility TOTAL BBB - BTKL BOP ,2 ,72 ,4 ,4 HPP Unit Produk HPP per Unit (Pembulatan) Rp B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Sarung Tenun Anak dengan sistem Activity Based Costing pada perushaan Edytex Jaya Tahun 2014 Keterangan Unit Batch Product Facility TOTAL BBB - BTKL BOP ,44 ,72 ,88 ,4 ,44 HPP ,44 Unit Produk 74.880 HPP per Unit (Pembulatan) 13.729
16
Perhitungan Harga Jual Pada Perusahaan Edytex Jaya Tahun 2014
Keterangan Sarung Tenun Dewasa (Rp) Sarung Tenun Anak (Rp) Harga Pokok Produksi 16.876 13.729 Biaya Administrasi 1.000 Biaya Gaji Manajemen 1.500 Biaya Bank 4.800 Total Biaya non produksi 7.300 Harga pokok penjualan 24.176 21.029 Laba yang diharapkan 30% 20% Harga jual 31.428,8 25.234,5 Perbandingan Biaya Sistem Tradisional dan Sistem ABC Produk Harga Pokok Produksi Harga Jual Keterangan Tradisional ABC Sarung tenun dewasa Rp Rp Rp Rp ,8 Undercosting Sarung tenun anak Rp Rp Rp Rp ,5
17
Perhitungan sarung Tenun Dewasa
a. Berdasarkan unit Cost pool I 4, 218,400 1,018,079,899.2 Cost pool II 97.368 1,260,000 122,683,680 Jumlah 1,140,763,579.2 b. Berdasarkan batch Cost pool III 2,496 412,638.72 c. Berdasarkan product Cost pool IV 88,932,698.4 d. Berdasarkan fasility Cost pool VI 6, 2200 15,000,000.4 Jumlah keseluruhan 1,245,108,916.72
18
Perhitungan sarung Tenun Anak
a. Berdasarkan unit Cost pool I 4, 74,880 349,055,965.44 Cost pool II 97.368 792,000 77,115,456 Jumlah 426,171,421.44 b. Berdasarkan batch Cost pool III 2,496 412,638.72 c. Berdasarkan product Cost pool IV 30,491,210.88 d. Berdasarkan fasility Cost pool VI 6, 2200 15,000,000.4 Total keseluruhan 472,075,271.44
19
Manfaat ABM System 1. ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci, mengidentifikasikan bagaimana proses dan aktvitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (Value) bagi pelanggan 2. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan 3. Mengukur kinerja keuangan dan pengoperasian (non keuangan) organisasi dan aktivitas-aktivitasnya. 4. Menentukan biaya-biaya dan profitabilitas yang benar untuk setiap tipe produk dan jasa. 5. Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas dan mengendalikannya. 6. Mengelompokkan aktivitas-aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. 7. Mengefisienkan aktivitas bernilai tambah dan mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah. 8. Menjamin bahwa pembuatan keputusan, perencanaan dan pengendalian didasarkan pada isu-isu bisnis yang keluar dan tidak semata berdasar informasi keuangan. 9. Menilai penciptaan rangkaian nilai tambah (value-added chain) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
20
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.