Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat"— Transcript presentasi:

1 Lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat
AEM/2015/XISEM1

2 KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
MERKANTILISME REVOLUSI INDUSTRI KAPITALISME PENGARUH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA Perlawanan Rakyat Nusantara Terhadap Kekuatan Asing

3 KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
BARAT DI INDONESIA PENJELAJAHAN BANGSA PORTUGIS PENJELAJAHAN BANGSA BELANDA PENJELAJAHAN BANGSA SPANYOL PENGARUH Bidang Politik Bidang Ekonomi Bidang Sosial Bidang Budaya Bidang Ideologi dan Agama

4 Merkantilisme Sistem politik ekonomi untuk menyatukan dan meningkatkan kekayaan, keuangan suatu bangsa oleh pemerintah. Prinsip negara-negara penganut Merkantilisme: Berusaha memiliki emas atau logam mulia sebanyak- banyaknya, Meningkatkan kegiatan industri, hasilnya diekspor ke luar negeri, Meningkatkan perdagangan luar negeri utk mendapat keuntungan yang besar, Negara mengawasi dan melibatkan diri pada kegiatan perekonomian dan ikut campur bila perlu, cenderung ke memonopoli.

5 Revolusi Industri Revolusi Industri yang terjadi di Inggris dan Eropa turut memicu imperialisme dan kolonialisme di Nusantara, alasannya antara lain: Mencari daerah penghasil bahan mentah untuk produksi, seperti karet, kopi, tembakau, bijih besi, batu bara, timah, nikel, dan minyak bumi. Tempat untuk menanam modal.

6 Kapitalisme Merupakan suatu bentuk kegiatan perkonomian dalam usaha penanaman modal atau kekakayaan dengan tujuan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Kapitalisme berkembang sejalan dengan tumbuhnya pembentukan modal untuk perdagangan, peribaan, dan kepentingan produksi.

7 Faktor-faktor Pendorong Lahirnya Imperialisme dan Kolonialisme
Jatuhnya kota Konstantinopel (1453) Penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Penemuan Kompas Teori Heliosentris oleh Copernicus Penjelajahan Samudra Gold Glory Gospel

8 “Veni, Vidi, Vici” yang berarti “Saya datang, Saya melihat, Saya menang & telah menaklukkan.”
Merupakan slogan yang diungkapkan oleh Julius Caesar, jenderal dan konsul Romawi pada tahun 47 SM. Kalimat ini mengandung arti kemenangan mudah dan mutlak, kemudian dijadikan Slogan yang memotivasi Bangsa Eropa ke dunia Timur.

9 Pelopor Penjelajahan Samudra ke Dunia Timur
Spanyol  Memperluas wilayah koloni Spanyol Christopher Colombus, Fernand de Magalhaes, Yon Sebastian del Cano, dan Pigafetta. Portugis  Mencari tanah Hindia 1. Bartholomeus Diaz, 2. Vasco da Gama, 2. Alfonso d’Albuquerque.

10 Belanda  Tertutupnya bandar perdagangan Lisabon dan Granada bagi pedagang-pedagang Belanda.
Cornelis de Houtman, Jan Huyghen van Linschoten, Jacob van Neck. Inggris  Mencari rempah-rempah Francis Drake, Sir James Lancaster, George Raymond.

11 Pembentukan Kongsi Dagang
Ratu Elizabeth I memberi sebuah octroi kepada Maskapai Hindia Timur untuk mendirikan EIC (The East India Company). Guna memperkuat kedudukan Inggris di India, dan Asia. Banyaknya pedagang Belanda yang datang ke Nusantara menyebabkan perseteruan di antara mereka. Parlemen Belanda mengusulkan untuk membentuk VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) yang berarti Perserikatan Maskapai Hindia Timur.

12 VOC dibentuk atas dasar:
Adanya persaingan yang tinggi antar pedagang Belanda, Terbentuknya persekutuan kongsi dagang Inggris disebut “EIC”, Adanya peperangan antara Belanda dengan Spanyol. Memperkuat Belanda dalam menghadapi persaingan dengan Bangsa Barat lainnya. Pemerintah Belanda memberi Hak Octroi (hak-hak istimewa) kepada VOC, agar dapat menjalankan pemerintahan sendiri sehingga menyebabkan kongsi ini berkembang pesat.

13 Kebijakan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan Inggris
AEM/2015/XISEM1

14 Republik Bataaf Revolusi Perancis memberikan pengaruh yang besar terhadap Belanda, terbentuklah pemerintahan baru sebagai Vasal Perancis yang disebut dengan Republik Bataaf yang dipimpin oleh Louis Napoleon. Kekuasaan VOC juga berada dibawah tangan Republik Bataaf. Kas yang kosong, hutang menumpuk, dan tidak mampu lagi menciptakan pengawasan dan keamanan atas wilayahnya, membuat VOC dibubarkan oleh Pemerintah Republik Bataaf. Kebijakan utama dari Republik ini adalah memerangi Inggris, sehingga ditunjuklah Gubernur Jendral Daendels dengan tugas memperkuat Pulau Jawa agar tidak terebut oleh Inggris. Dalam kebijakannya, Ia ingin menghapuskan sistem feodal yang mengakar di Nusantara.

15 Kebijakan Daendels: Memperkuat Pertahanan dan Keamanan,
Memperlancar transportasi dengan membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan yang dikenal dengan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan/Jalan Daendels/Groote Postweg, berfungsi melancarkan arus transportasi dan komunikasi serta mempercepat pengiriman senjata, Membagi Pulau Jawa menjadi 9 daerah prefektur, Meningkatkan pemasukan uang dengan pemungutan pajak, Meningkatkan penanaman tanaman yang laku di pasaran dunia, Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib, Dilakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.

16 Pemerintahan Inggris (1811 – 1816)
Belanda terpaksa menyerah kepada Inggris, dengan menandatangani Perjanjian Tuntang. Belanda tidak lagi memiliki kekuasaan apapun di Nusantara. Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai Letnan Gubernur. Ia segera mengambil langkah-langkah, sbb: Penghapusan kerja rodi dan tanam paksa, Peranan bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan, Menerapkan sistem sewa tanah dengan dasar bahwa semua tanah milik pemerintah. Raffles juga mengkaji sejarah dan kebudayaan Jawa yang dimunculkan dalam buku History of Java. Pada tahun 1814, diadakan Konvensi London dimana Inggris mengembalikan daerah kekuasaannya kepada pihak Belanda.

17 Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda
Masa Johannes van den Bosch Berikut adalah beberapa Kebijakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel): Petani Jawa wajib menanam tanaman ekspor; kopi, tebu, tembakau, dan nila, Penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman ekspor, Tanah pertanian untuk tanam paksa tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa, Waktu dan pekerjaan untuk menanam jenis tanaman tanam paksa tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi. Penduduk desa yang bukan petani diwajibkan bekerja di ladang-ladang pemerintah selama 65 hari dalam satu tahun.

18 Di Belanda muncul golongan liberal yang menolak sistem tanam paksa, mereka terpengaruh ajaran dengan asas liberalisme. Terbitlah buku yang mengkritik pemerintah, salah satunya oleh Douwes Dekker (nama samaran Multatuli) dengan judul buku Max Havelaar. Pemerintah pada akhirnya mengeluarkan Undang-Undang Agraria ttg prinsip-prinsip politik tanah. Dengan tujuan memberikan kesempatan kpd pengusaha asing untuk menyewa tanah penduduk. Masuknya perusahaan swasta, rakyat tetap menderita krn pertanian semakin merosot, kerajinan rakyat terdesak oleh alat-alat yang lebih maju, alat transportsi tradisional terdesak oleh transportasi modern, pelaksanaan kerja paksa menyengsarakan rakyat, selain itu rakyat masih harus membayar pajak.

19 Politik Etis Pelaksanaan usaha swasta yang menguntungkan pemerintah Belanda ini mendapat kritik dari kaum intelektual Belanda. Van Deventer menulis artikel yang didalamnya berisi pemerintah Belanda harus mengembalikan keuntungan yang selama ini digunakan demi kemajuan negeri Belanda. Kritik ini disebut dengan Trilogi van Deventer, yang berisi: Irigrasi, Emigrasi, dan Edukasi.

20 Perlawanan Menentang Dominasi Barat
AEM/2015/XISEM1

21 Perlawanan Ternate Terhadap Portugis
Perlawanan rakyat Maluku disebabkan oleh terbunuhnya Sultan Hairun. Tampuk kepemimpinan digantikan oleh Sultan Baabullah. Ia berhasil mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1575, dengan mengepung benteng Portugis (Sao Paulo). Sehingga tidak seorangpun dapat masuk atau keluar, pengepungan berlangsung selama 5 tahun. Sultan Baabullah Doc. Wikipedia

22 Perlawanan Demak Terhadap Portugis
Kerajaan Demak di bawah Pati Unus memimpin penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1512 dan 1513, namun belum berhasil. Pati Unus wafat dalam perang, serangan pun dilanjutkan dengan dipimpin oleh Fatahilah. Serangan ini berhasil memukul mundur Portugis dari Sunda Kelapa, yang kemudian diubah menjadi Jayakarta. Doc.

23 Perlawanan Aceh Terhadap Portugis
Sultan Iskandar Muda pada tahun 1629 menyerang Portugis di Malaka, tetapi gagal karena kalah dalam hal persenjataan. Namun Aceh masih tetap berdiri sebagai kerajaan yang merdeka.

24 Perlawanan Banten Terhadap VOC
Sulten Ageng Tirtayasa menentang hubungan dangan antara Banten dengan VOC yang dilakukan oleh Sultan Haji. Sultan Ageng Tirtayasa dengan menurunkan Sultan Haji dari tahtanya.

25 Perlawanan Gowa Terhadap VOC
VOC melakukan blokade terhadap Pelabuhan Sombaopu, kemudian merusak dan menangkap kapal-kapal pribumi maupun asing, VOC pun menerapkan politik Devide et Impera, antara Sultan Hasanuddin dengan Arung Palaka. Perlawanan rakyat dapat dipadamkan, diiringi dengan Perjanjian Bongaya, yang berisi: Gowa harus mengakui hak monopoli VOC di Maluku dengan pusatnya di Makassar. Semua orang Barat, kec. Belanda harus meninggalkan wilayah kekuasaan Gowa. Gowa harus membayar biaya perang. Di Makassar dibangun benteng-benteng VOC.

26 Perlawanan Mataram Terhadap VOC
VOC menggerogoti wilayah Mataram menyebabkan munculnya perlawanan, salah satunya dari Mas Said. Di dalam tubuh Mataram sendiri sedang terjadi kemelut internal antara Pangeran Mangkubumi dan Paku Buwono II. Pangeran Mangkubumi beserta Mas Said berjuang menyerang VOC. Pada akhirnya membawa mereka pada Perjanjian Giyanti, yang berisi pembagian Kerajaan Mataram menjadi 2; Yogyakarta dan Surakarta.

27 Penyebab Perlawanan Terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Perlawanan Pattimura (Maluku): Pemerintah Hindia Belanda melakukan monopoli perdagangan, rakyat dikenai kewajiban kerja paksa, penyerahan wajib; kopi, dendeng, dan ikan asin. Perlawanan Kaum Paderi (Sumatera Barat): Berawal dari konflik antar golongan, yaitu; Kaum Adat dan Kaum Paderi. Hingga pada akhirnya kedua golongan ini bersatu dan terjadi konflik dengan pemerintah Hindia Belanda, Ingin menguasai seluruh Sumatra Barat.

28 Perang Diponegoro (Jawa Tengah): Ketidakpuasan rakyat dan para pemimpin terhadap Pemerintah Hindia Belanda. Belanda ikut campur dalam urusan intern kerajaan, timbul kekecewaan di kalangan para ulama karena masuknya budaya barat yang tidak sesuai Islam, kehidupan rakyat semakin menderita; dikenakan pajak dan kerja paksa. Perang yang terjadi selama 5 tahun ini mampu menguras pikiran, tenaga, serta biaya pemerintah kolonial Belanda. Perlawanan Bali: Belanda sangat berambisi menguasai Bali melalui Perjanjian Klungkung, yang isinya sangat merugikan Kerajaan di Bali. Dalam perkembangannya, Kerajaan Bali menjalankan Hukum Tawan Karang, kerajaan-kerajaan di Bali untuk merampas perahu yang terdampar di wilayah pantainya.

29 Pada tanggal 2 Nov 1871, Belanda dan Inggris menandatangani perjanjian; Traktat Sumatera. Belanda diberi kekuasaan di seluruh Sumatera, sedangkan Inggris mendapat kebebasan berdagang di daerah Siak. Aceh yang merasa terancam, akhirnya memperkuat diri dengan melakukan hubungan dengan Turki, Italia, hingga Amerika Serikat. Hal ini membuat Belanda memberi ultimatum dan pada akhirnya mengumumkan perang. Perlawanan di Kalimantan Selatan: Belanda mengintervensi pemerintahan yang ditunjukkan dalam pengangkatan pejabat kesultanan, selain itu daerah kekuasaan kesultanan semakin sempit. Hal ini memicu perlawanan di Kesultanan Banjar. Perang di Aceh: Belanda selalu mencari celah untuk dapat menguasai wilayah Kesultanan Aceh.

30 Perlawanan di Tanah Batak (Sumatera Utara)
Setelah Perang Paderi berakhir, Belanda memasuki tanah Batak. Masuknya Belanda ternyata mengancam tradisi dan adat asli orang Batak. Mereka menyebarkan agama Kristen dengan paksaan. Selain itu, Belanda juga ingin menguasai dan memperluas kekuasaannya di Tanah Batak. Hal ini menyebabkan perlawanan rakyat terhadap Pemerintah Kolonial Belanda yang dipimpin oleh Si Singa Mangaraja XII.

31 Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
AEM/2015/XISEM1

32 Bidang Politik: Pewujudan Trias Politika (Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif), Pembentukan Volksraad (dewan perwakilan rakyat), Struktur pemerintahan sentralisasi, Mendirikan pengadilan tinggi dan pengadilan negeri. Bidang Budaya: Cara bergaul, Model pakaian, Berpikiran rasional, Disiplin, Memiliki semangat kerja yang tinggi, Berpikir sistematis dan logis, Menghargai waktu, Gaya hidup, Cara makan.

33 Bidang Sosial-Ekonomi: Golongan Eropa dan yang dipersamakan,
Golongan Timur Asing, Golongan Pribumi Lapisan Atas: keturunan bangsawan, kerabat raja. Lapisan Menengah: pedagang, petani kaya, pegawai. Lapisan bawah: petani dan buruh. Bidang Pendidikan: Awalnya Pemerintah Belanda hanya menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga administrasi rendahan pada perkebunan swasta. Pendidikan Belanda memiliki ciri umum pada pembagian jenjang pendidikan berdasarkan tahun. Hal ini diadopsi oleh Indonesia.

34 Pergerakan Nasional di Indonesia
AEM/2015/XISEM1

35 Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional
Faktor Intern Penderitaan rakyat akibat penjajahan, Program Pax Neerlandica yang mendorong ke arah kesatuan bangsa, Kenangan kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Adanya diskriminasi rasial, Munculnya kaum terpelajar; hal ini merupakan salah satu pengaruh senjata makan tuan-nya Pemerintah Belanda melalui kebijakan Politik Etis.

36 Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905,
Faktor Ekstern Pengaruh berkembangnya paham-paham baru; Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme, Demokrasi, Pan-Islamisme. Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, Munculnya pergerakan-pergerakan Nasional di negara-negara lain dalam melawan kekuasaan asing; Nasionalisme Turki, Pemberontakan rakyat Filipina terhadap Spanyol Revolusi Tiongkok, Kebangkitan nasionalisme India.

37 Corak Perjuangan Bangsa Indonesia
No. Sebelum Abad ke-20 Setelah Abad ke-20 1. Bersifat Lokal Bersifat Nasional 2. Tergantung pada pemimpin karismatik Menggunakan organisasi yang sudah teratur 3. Perjuangan secara fisik dengan peperangan Perjuangan diplomasi dengan menggunakan organisasi sebagai alat juang 4. Belum ada pemikiran tentang kelanjutan atau keberhasilan Kelanjutan perjuangan telah dirumuskan dalam organisasi

38 Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
AEM/2015/XISEM1

39 Budi Utomo (BU) Budi Utomo dipandang sebagai organisasi pertama yang disusun secara modern. Kelahirannya mendorong terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya. Budi Utomo merupakan organisasi yang bersifat nasional, yang memiliki tujuan untuk mengembangkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat.

40 Sarekat Islam Semangat nasionalisme menjalar pada organisasi Sarekat Islam yang berdiri tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo. H.O.S Tjokroaminoto, pemimpin Sarekat Islam menegaskan bahwa tujuan Sarekat Islam adalah memperkuat basis ekonomi kaum pribumi agar mampu bersaing dan membebaskan ketergantungan ekonomi dari bangsa asing, serta melakukan perlawanan terhadap setiap bentuk kecurangan yang dilakukan baik oleh Pemerintah Kolonial maupun para pedagang Cina.

41 Indische Partij (IP) Indische Partij (IP) adalah sebuah organisasi pergerakan yang bercita-cita untuk menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, dan membangun patriotisme semua indiers terhadap Indonesia. Didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).


Download ppt "Lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google