Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSiska Kartawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
LAPORAN KASUS TUMOR MEDULA SPINALIS
Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S Presentan: Ainun Maylana P
2
Identitas Pasien Nama : Tn. YS Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status Perkawinan : Menikah Pekerjaan : Buruh bangunan Alamat : Banyubiru, Semarang
3
Anamnesis Keluhan Utama Tidak bisa berjalan sejak ±1 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang Sejak setahun yang lalu, pasien mengeluh kesemutan pada kedua lutut sampai telapak kaki. Kesemutan timbul terus menerus. Kesemutan dirasa semakin lama semakin parah. Pasien dipijit kakinya untuk mengurangi gejala namun tidak berkurang.
4
Selain kesemutan, pasien juga mengeluh ada perbedaan sensasi raba antara pusar ke atas dengan pusar ke bawah, pusar ke bawah tidak merasakan sensasi apa-apa, baik disentuh, dicubit atau terkena panas. Rasa baal pada kedua lutut sampai kedua telapak kaki tidak disertai nyeri.
5
Punggung bawah kanan dan kiri terasa nyeri
Punggung bawah kanan dan kiri terasa nyeri. Nyeri terasa seperti ada sensasi panas. Nyeri terasa terus menerus. Nyeri bertambah bila pasien terlalu lama duduk atau tiduran dan berkurang bila pasien berusaha mengubah-ubah posisi. Kedua tangan dan kaki bisa digerakan. Pasien bisa berdiri,tetapi hanya bertahan ±1-2 detik saja. Pasien tidak bisa berjalan.
6
6 bulan SMRS, pasien mengeluh susah BAK dan BAB
6 bulan SMRS, pasien mengeluh susah BAK dan BAB. Sensasi keinginan untuk berkemih dan BAB ada, tapi untuk mengeluarkannya tidak ada kekuatan. Sulit BAK dapat diatasi dengan pemasangan kateter.
7
Pasien datang ke poliklinik saraf RSUD Ambarawa dengan keluhan tidak bisa berjalan. Rutin kontrol, namun untuk mengetahui diagnosis pasti dan pengobatan lebih lanjut, dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi. Pasien menjalani rawat inap selama Agustus 2015.
8
Nafsu makan tidak turun. Penurunan berat badan ada, namun tidak drastis. Demam sebelum keluhan kesemutan dan baal pada kedua tungkai disangkal. Keluhan nyeri kepala dan pusing disangkal, kejang disangkal. Tidak ada gangguan dalam berkomunikasi.
9
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat cedera kepala, leher, punggung: disangkal Riwayat keluhan serupa: disangkal Riwayat Penyakit Keluarga -
10
Anamnesa Sistem Sistem Serebrospinal : Tidak bisa berjalan, kesemutan dan baal pada kedua kaki Sistem Kardiovaskular : - Sistem Respirasi : Sesak (-) Sistem Gastrointestinal : Mual (-), Muntah (-) Sistem Muskuloskeletal : - Sistem Integumental : Kesemutan dan baal pada kedua lutut sampai kaki Sistem Urogenital : Sulit BAK (-)
11
Pada pasien keluhan tidak bisa berjalan berjalan kronik
Pada pasien keluhan tidak bisa berjalan berjalan kronik. Dimana awalnya pasien mengeluh kesemutan, baal dan kemudian memburuk menjadi tidak bisa berjalan selama ±1 tahun belakangan tumor medulla spinalis.
12
Tinggi lesi medula spinalis pada pasien ini :
1. Gangguan Motorik paraparese Paraparese LMN : lesi setinggi segmen medula spinalis L2-S2 atau lesi infra nuklear. 2. Gangguan Sensibilitas Gangguan rasa eksteroseptif dalam bentuk rasa nyeri, rasa suhu dan rasa raba. 3. Gangguan Susunan Saraf Otonom Bladder : uninhibited bladder. Autonomic bladder/ spastic bladder → lesi medula spinalis supranuklear terhadap segmen sakral.
13
Tumor medula spinalis yang sering menyebabkan nyeri radikuler adalah tumor yang terletak intradural-ekstramedular, sedang tumor intramedular jarang menyebabkan nyeri radikuler. Tumor intradural-intramedular, Tumor intradural-ekstramedular Tumor Ekstradural
15
Intramedullary tumors
16
Intramedullary tumors
17
Intradural/extramedullary tumors
18
Extradural tumors
19
Tumor Intradural-Intramedular
Lebih sering menyebabkan nyeri funikuler yang bersifat difus seperti rasa terbakar dan menusuk, kadang-kadang bertambah dengan rangsangan ringan seperti electric shock like pain (Lhermitte sign) Contohnya: Ependinoma, astrositoma dan hemangioblastoma
20
Hemangioblastoma memiliki karakter sebagai berikut:
Gejala muncul pertama kali saat memasuki usia 40 tahun Penyakit herediter (misal, Von Hippel-Lindau Syndrome) tampak pada 1/3 dari jumlah pasien keseluruhan. Penurunan sensasi kolumna posterior Nyeri punggung terlokalisir di sekitar lesi
21
Pemeriksaan Fisik Status generalis: dbn Status neurologis:
Sikap tubuh : Simetris Gerakan abnormal : tidak ada Nervus Kranialis : dbn
22
Diagnosis sementara Diagnosis Klinis : Paralisis, parahipestesia dan paraparese ekstremitas inferior Diagnosis Topis : Lesi setinggi segmen medula spinalis Diagnosis Etiologis : Tumor medulla spinalis proses kompresi dd/ proses inflamasi dd/ proses degeneratif
23
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Lab
DARAH RUTIN Nilai Rujukan Hemoglobin Hematokrit Eritrosit Leukosit Trombosit MCV MCH MCHC 14.9 43,9 4.80 8000 192000 90,5 31,0 33,8 13,5 – 17,5 g/dl 40 – 50 % 4.5 – 5.8 juta/ul 4000 –10.000/ul – /ul 82 – 98 fl ≥27 pg 32 – 36 g/dl KIMIA KLINIK Nilai rujukan SGOT (AST) SGPT (ALT) Ureum Kreatinin Glukosa sewaktu Uric Acid 36 37 43 0,75 100 6 0-50 U/L 10-50 mg/dl 0,62-1,1 mg/dl mg/dL 2 – 7 mg/dL
24
Foto Thorax PA Kesan: Cor tak membesar
Tak tampak gambaran metastasis maupun kelainan lain pada pulmo dan tulang yang tervisualisasi
25
Ro Thorakolumbal AP/Lat
Kesan: Tak tampak lesi titik maupun sklerotik pada vertebra Thorakolumbal yang tervisualisasi
29
PEMERIKSAAN MRI WHOLE SPINE DENGAN KONTRAS
Kesan: Multiple lesi flow void serpentine intradura ekstramedula pada aspek dorsal dan ventral spinal cord setinggi vertebra cervical 4 sampai lumbal 1 dengan draining vein terlihat pada dorsal dan ventral spinal cord yang disertai penekanan spinal cord setinggi corpus V. Th 11-V.L1 ke arah anterior Curiga gambaran type IV Arterio Venosus Fistula Bulging pada diskus intervertebralis V.L3-4 dan V.L4-5 disertai penyempitan foramen neuralis kanan kiri
30
DIAGNOSIS AKHIR Diagnosis Klinis : Paralisis, parahipestesia dan paraparese ekstremitas inferior Diagnosis Topis : Lesi setinggi segmen medula spinalis L2-S2 Diagnosis Etiologis : Tumor medulla spinalis proses kompresi Susp hemangioblastoma
31
PENATALAKSANAAN Fisioterapi Ranitidine tab 2 x 1
Mecobalamin tab 2 x 500 mg Tramadol tab 2 x 100 Planning : Biopsi jaringan tumor
32
PROGNOSIS Death : dubia Disease : dubia Disability : dubia Discomfort : dubia Dissatisfaction : dubia Distitution : dubia
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.