Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Sugiarto Johan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
INTERAKSI OBAT DENGAN EXCIPIEN
I KADEK BAGIANA, M.Sc., Apt
2
Silabi mata kuliah..... Uraian pendahuluan tentang obat, eksipient, dan makanan serta mineral yang berpengaruh pada obat lain Interaksi obat pada metabolisme Interaksi sediaan obat dalam saluran cerna, selama transport dan yang berhubungan dengan metabolisme Interaksi sediaan obat yang berhubungan dengan ekskresi renal Pengaruh makanan pada abs.obat dalam bentuk sediaannya. Masuknya obat dari ibu ke bayi melalui ASI Obat yang menyebabkan malnutrisi, terapi obat, dan diet. Nutriceutical KB
3
Adverse reactions to excipients in pharmaceutical formulations...
Zat aktif Zat tambahan (eksipient) Syarat ???? Interaksi ??? BA ??? AR ??? Sediaan (stabil, uniform, acceptable, drug release characteristics, etc)
4
Contoh penggunaan eksipient yang sering digunakan dalam formula sediaan :
kategori contoh Colouring agents Azo dyes Triphenylmethane dyes Tartrazine (FD&C Yellow No.5), amaranth (FD&C red No.2), allura red (FD&C red No.40), sunset yellow (FD&C yellow No.6), ponceau 4R, Evan’s Blue (Azovan Blue) and congo red. Gentian violet, brilliant green
5
Sweetening & flavouring agent Erytrosine (FD&C red No.3), neutral red
Lanjutan..... kategori contoh Other dyes Sweetening & flavouring agent Erytrosine (FD&C red No.3), neutral red Cyclamates, glucose, sorbitol, sucrose, anise, cinnamon oil, liquorise, peppermint oil, sod.glutamat
6
Surfactans & solubilizing agents
Lanjutan.... kategori contoh Surfactans & solubilizing agents Glyceryl monostearate, polyoxyethylated castor oil (Cremophror EL), polysorbates (Tweens), sod.lauryl sulphate, sorbitan ester (Spans&Arlacels), stearyl&cetyl alcohol, TEA
7
Antioxidants Aerosol propellants
Lanjutan.... kategori contoh Antioxidants Aerosol propellants Butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), nordihydroguaiaretic acid (NDGA), propyl gallate, sod.metabisulphite, α-tocopherol Dichlorodifluoromethane (Arcton 6, Freon 12), carbon tetrafluoride (Freon 14), tricchlorotrifluoromethane (Arcton 9, Freon 11)
8
Preservative & antibacterials Quarternary amm.compounds
Lanjutan.... kriteria contoh Preservative & antibacterials Quarternary amm.compounds Mercurial antiseptics P.hydroxybenzoates (parabens) Benzalkonium chloride, cetalkonium chloride, cetrimide Phenylmercuric nitrate (PMN), thiomersal. Ethyl hydroxybenzoates, methyl hydroxybenzoates, propyl hydroxybenzoates
9
Micellaneous preservative
Lanjutan.... KRITERIA CONTOH Micellaneous preservative Benzyl alcohol, chloracetamide, chlorbutanol, chlorchresol, formaldehyde releasers (Bronopol, Dowicil 200, Germall 115), sorbic acid, triclosan (cloxifenol, Irgasan DP 300)
10
Lanjutan.... KRITERIA CONTOH Thickening, Susp., & binding agent Disintegrants & Lubricant Parfumes Fats & oils Acacia, CMC, gelatin, PVP?Povidone, PEG, Propyleneglycol Starch, talc Cinnamon oil, citronella oil, 6-methyl coumarin, perubalsam. Isopropyl myristate, lanolin, liq.paraffin, sesame oil, soft paraffin (petrolatum)
11
Contoh-contoh reaksi yang terjadi akibat penambahan eksipient
1973- (era baru sulfa) (Australia) 1971 > 72 kematian, 72% solven dietilenglikol (toksik) Fenitoin yang dikapsul dengan CaSO4 diganti dengan laktosa BA Antibiotika rifampisin dengan PAS (Para Amino Salisilat) interaksi dalam hal abs.intestinal efek klinik terapi TBC Masalah BA digoxin (lanoxin) uk.partikel tidak stabil
12
Dalam hal formulasi (reaksi eksipient) harus diperhatikan terutama tingkat keamanan pada sediaan generik dan patent : Substansi obat sama Dosis sama Bahan tambahan untuk formulasi beda
13
Contoh : Terjadi ES : kelelahan, pusing, sakit kepala, depresi
1182 pasien diberi Inderal dan 586 pasien diberi generic Propanolol Terjadi ES : kelelahan, pusing, sakit kepala, depresi Inderal 24,8% Generic Propanolol 34,6%
14
Menurut Sanderson dan Lewis :
pembuatan dan formula tablet yang mengandung propanolol tersebut berbeda, sehingga respons (ES) yang diberikan berbeda Karena..... 20-30% AR terjadinya alergi atau reaksi hipersensitif (kulit) diakibatkan eksipient dalam sediaan
15
Eksipient yang dapat menyebabkan AR:
Colouring agents (terutama tartrazine) Preservatives (golongan paraben) Gula, pemanis, dan flavours Basis Solven/pelarut Emulsifiers & surfactant dalam sediaan salep, krim, atau sediaan topikal lain alkohol
16
Colouring agents (pewarna)
Tartrazine..... Tartrazine adalah senyawa monoazo yang digunakan pada makanan, kosmetika, pembersih, dan sediaan farmasi. Reaksi pertama sediaan yang mengandung tartrazine tahun 1959, yaitu pada 3 pasien setelah penggunaan sediaan kortikosteroid. Setelah kasus tersebut, rutin dilaporkan alergi pada tartrazine.
17
Reaksi akibat tartrazine....
pruritis berat, urticaria, pembengkakan bibir, lidah, serangan asma, pandangan kabur, iritasi konjungtiv, palpitasi, anaphylaxis, mual, pusing, dsb.
18
Mekanisme ????? mekanisme terjadinya reaksi idiosinkrasi tartrazine belum diketahui. Diduga mekanismenya sama dengan Aspirin , karena reaksi silang antara tartrazine dan Aspirin sama yaitu Penghambatan Prostaglandin.
19
Bahaya tartrazine penandaan pada label Produk per oral, rectal, vaginal, nasal baik resep maupun OTC. Sediaan luar (kulit) tidak perlu karena individual sensitivitas
20
Penandaan yang perlu dicantumkan:
“ this product contains FD&C Yellow No.5 (tartrazine) which may cause allergic-type reactions (including bronchial asthma) in certain susceptible individuals. Although the overall incidence of FD&C Yellow No.5 sensitivity in the general population is low, it is frequently seen in patients who have aspirin sensitivity”
21
Beberapa pewarna yang digunakan sebagai obat (zat aktif), bukan sebagai eksipient:
Indigo carmine Cargo red Methylene blue Patent blue Gentian violet Brilliant green fluorescein
22
Pewarna
23
Contoh pewarna:
25
Preservatives (Pengawet)
Parabens Yaitu suatu ester alkyl C1-C4 asam p.hidroksibenzoat, yang digunakan sejak 1930-an sebagai bakteriostatik dan fungistatik dalam sediaan farmasi, kosmetika, dan makanan.
26
Lanjutan paraben..... Dapat menyebabkan eksim pada kulit pada konsentrasi tinggi. Banyak kasus hipersensitif pada kulit karena paraben digunakan pada sediaan krim, lotion, bedak muka,sabun, dan kosmetika lain. Selain itu dalam sirup, susu, soft drink. Reaksi silang sering terjadi pada semua paraben dengan beberapa derivat senyawa para seperti aniline, benzokain, prokain, p-fenilendiamin dan sulfonamide mafenida.
27
pengawet lain : Chloracetamide Alergi/dermatitis/eksim. Hipersensitivitas terjadi bila chloracetamide dicampur dengan lemak bulu domba pada basis salep mata. Thiomersal (merthiolate) Pengawet vaksin dan intrakutan (tuberculin). Menyebabkan eksim/alergi.
28
Chorocresol (phenolic antibacterial),
Lanjutan pengawet.... Chorocresol (phenolic antibacterial), Digunakan dalam krim dan sediaan topikal lain. Cross-sensitivity antara chlorocresol dan chloroxylenol (kandungan larutan antiseptik Dettol). Iritasi/alergi pada kulit atau sistemik (anaphylaxis) pada injeksi subkutan heparin yang mengandung chlorocresol 0,15%
29
Phenylmercuric nitrate
Lanjutan pengawet... Phenylmercuric nitrate Pengawet tetes mata, salep, vaksin, dll Pada keratophy pasien glaucoma dengan menggunakan pilokarpin yang mengandung pengawet ini (untuk terapi miotik), lama-lama menyebabkan pandangan berkurang, iritasi, fotofobi, berair. Gejala tersebut dapat diperbaiki dengan chelating agent yaitu EDTA.
30
Triclosan (cloxifenol, Irgasan DP 300)
Lanjutan pengawet.... Triclosan (cloxifenol, Irgasan DP 300) Fenol klorin sebagai antimikroba pada kosmetika, sabun mandi, dan detergen. Alergi dermatitis pada sediaan deodorant/antiperspirant.
31
Sugar, sweeteners, and flavours
Laktosa Digunakan sebagai pengisi atau pengencer dalam tablet dan kapsul. Walaupun tidak toksik, 5-10% menyebabkan malabsorpsi Menyebabkan kram, diare, kembung, muntah
32
Lanjutan laktosa.... Penyebabnya..... adanya efek tekanan osmotik laktosa dan terjadi fermentasi menjadi asam laktat dan CO2. Pada bayi (alaktase) tidak ada enzim lactase, sehingga untuk mencegah alergi diberikan produk bebas laktosa
33
Lanjutan..... Sukrosa dan glukosa Sediaan farmasi bentuk cair seperti sirup selalu meggunakan pembawa sukrosa atau glukosa. Pengobatan dengan sediaan ini (mengandung total gula > 80%) menjadi masalah pada penderita diabetes dan meningkatkan caries pada gigi anak
34
Lanjutan..... Anak-anak dengan penyakit kronis seperti asma, epilepsi harus minum obat tersebut selama 6 bulan sehingga menambah kerusakan gigi karena terdapat bakteri dan radang gusi. Kerusakan tersebut lebih besar dibandingkan dengan pengobatan menggunakan sediaan tablet.
35
Lanjutan... Siklamat Tahun 1970 AS melarang pemanis siklamat dalam minuman ringan, makanan, dan produk obat. Hal tersebut karena ada penelitian pada tikus bahwa dengan dosis besar dapat mengakibatkan kanker kandung kemih terbukti benar???
36
????? dosis untuk penelitian yang digunakan 2500 mg/kg BB/hari (sangat besar) dibandingkan dengan dosis manusia 50 mg/kg BB/hari. Percobaan dengan campuran sakarin Mana yang menyebabkan kanker ???
37
lanjutan..... Sakarin Dengan adanya larangan terhadap siklamat, maka penggunaan sakarin menjadi penting. Bagaimanapun ada kecurigaan bahwa sakarin juga menyebabkan karsinogenik pada hewan. Secara umum, sakarin dapat digunakan oleh penderita diabetes dan orang gemuk. Banyak digunakan dalam makanan, minuman, dan sediaan farmasi. Banyak juga digunakan oleh bukan penderita diabetes dan wanita hamil secara berlebihan tanpa arahan.
38
Lanjutan .... Memiliki rasa manis setengahnya dari sukrosa dan banyak digunakan sebagai pengganti sukrosa untuk penderita diabetes. Sorbitol dimetabolisme dalam liver menjadi fruktosa.
39
Lanjutan sorbitol... Untuk sediaan per oral volume besar dapat menyebabkan kembung, diare sehingga dapat digunakan sebagai laxative. Untuk penderita DM dapat dipakai maksimum 30 g/hari Pada larutan dialisis menyebabkan muntah, hipertensi, dan koma karena efek toksik pada CNS Pada penderita intoleransi fruktosa, dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal setelah pemberian injeksi actinomycin D dalam larutan sorbitol
40
Komponen salep, krim, dan sediaan topikal lain
Reaksi alergi dari komponen sediaan topikal biasa terjadi pada pasien dengan kulit sensitif. Hipersensitif pada kulit biasanya timbul rasa gatal, sedikit kemerahan pada tempat yang diobati. Kadang-kadang eksem berat juga ditemukan.
41
Basis dan pelarut Lanolin
Biasa digunakan sebagai basis salep baik berair maupun tidak berair. Diketahui dapat menyebabkan kulit sensitif sejak lama meskipun insidennya kecil.
42
Vaselin kuning dan putih
Lanjutan... Petrolatum Vaselin kuning dan putih Tidak diserap oleh kulit tetapi banyak digunakan sebagai emolien dan dasar salep untuk efek lokal. AR : dermatitis kronis, hiperpigmentasi, eksem.
43
Polyethylene glycol (PEG, macrogol)
Lanjutan.... Polyethylene glycol (PEG, macrogol) BM sering digunakan sebagai pembawa dalam sediaan topikal Sangat hidrofil, sehingga dapat digunakan sebagai emulsifying agent emulsi tipe o/w
44
Sesame oil (minyak wijen)
Lanjutan..... Sesame oil (minyak wijen) Seperti olive oil Sering digunakan pada sediaan liniment, plaster, salep, dan salep. Dapat terjadi eksem (sedikit).
45
Emulsifier dan surfaktan
Emulsifying agent anionic sintetik sering menjadi komponen pada sediaan topikal dan menyebabkan reaksi di kulit. Na lauril sulfat standart irritant kulit. Trietanolamin (TEA) Biasa dikombinasi dengan asam lemak seperti asam stearat dan asam olet untuk membentuk sabun, sehingga sering digunakan sebagai emulsifying agent pada sediaan krim/lotion, dsb
46
Lanjutan.... Sediaan intravena dengan bahan obat yang sukar larut, biasanya ditambahkan surfaktan agar stabil. eksem ???
47
Surfaktan non ionik... Spans, sorbitan monooleat (Span 80) dan monostearat (span 60) Tweens Glyceryl (glycerol) monostearat Sorbitan Eksim/iritasi (sedikit)
48
Risiko semakin besar dengan meningkatnya kadar alkohol
Etanol Digunakan sebagai pelarut , tidak sebagai obat. Seorang pasien dengan riwayat alkoholist apabila diberikan obat yang mengandung alkohol Risiko semakin besar dengan meningkatnya kadar alkohol
49
Lanjutan.... Penggunaan disulfiram (Antabuse)+alkohol Reaksi sistemik Hambat oksidasi acetaldehid (metabolit primer alkohol) Kadar acetaldehid Hipotensi, mual, keringat keluar, tachycardia, nafas sesak
50
Beberapa antibiotika β-laktam dan sefalosporin Kloramfenikol
Non alkoholist juga dapat terjadi reaksi seperti disulfiram bila minum alkohol bersama: Oral hypoglycemic Beberapa antibiotika β-laktam dan sefalosporin Kloramfenikol griseofulvin
51
Lanjutan.... Benzyl alcohol Pengawet injeksi Pada kemoterapi intratekal, methotrexate dan sitosin arabibosa Kerusakan pada akar saraf sumsum tulang belakang.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.