Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiana Johan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( )
2
PENDAHULUAN Menurut Word Health Organization (WHO) dalam Soegijanto (2002) menyatakan bahwa tujuh dari sepuluh kematian anak di negara berkembang dapat disebabkan oleh lima penyebab utama yakni salah satunya adalah Gastroenteritis yang masih merupakan salah satu penyebab utama mortalitas anak-anak di berbagai negara yang sedang berkembang.
3
Setiap tahunnya lebih dari satu milyar kasus Gastroenteritis, sebanyak 3,3 juta kasus Gastroenteritis pada balita setiap tahun dengan 2-3 % kemungkinan mengalami keadaan dehidrasi. Data Departemen Kesehatan RI, menyebutkan bahwa angka penyakit Gastroenteritis di Indonesia saat ini adalah per 1000 penduduk untuk semua golongan umur dan 60 % kejadian Gastroenteritis tersebut terjadi pada balita yang sebagian mengakibatkan kematian.
4
TINJAUAN PUSTAKA Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah. Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya, yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen.
5
Gejala Gejala klinis berupa :
Diare, buang air besar (BAB) encer atau lebih dari 3 x sehari Muntah Demam Nyeri abdomen Membran mukosa mulut dan bibir kering Berat badan menurun Tidak nafsu makan Lemah Pasien gelisah serta muka pucat Mata dan ubun-ubun cekung
6
Penatalaksanaan Medis
1. Pemberian cairan pada pasien diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum, biasanya dengan cara : - Cairan oral - Cairan parenteral 2. Dietetik/pemberian makanan 3. Pemberian obat-obatan
7
LAPORAN HASIL DATA PASIEN : Nama : Wanto Umur : 2 tahun 8 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal masuk rumah sakit : 8 Maret 2010 Tanggal Pulang : 14 Maret 2010
8
DATA SUBYEKTIF Pasien dirawat di ruang perawatan kelas III
Riwayat Penyakit Pada usia 22 bulan, pasien didiagnosa menderita Cerebral Palsi. Pasien belum pernah menderita diare sebelumnya. Sejak pasien berumur 1 tahun, berat badan sulit naik, sebelum sakit (6 bulan yang lalu ) berat badan 10,5 Kg. Pasien masuk RS dengan keluhan muntah (+), BAB Cair > 3x / hari.
9
DATA SUBYEKTIF Riwayat Gizi : Pola Makan selama dirumah : 3 x bubur, 4 – 5 x Susu Formula, 1x Buah dan biscuit Nafsu makan : Sulit
10
DATA OBJEKTIF Antropometri : Tanggal BB (Kg) TB (Cm) 8 Maret 10 9, Maret 10 9, Maret 10 9, Maret 10 9, Maret 10 9,6 83
11
Laboratorium : 8-3-10 11-3-10 Nilai Normal
Hb 11, Ht Trombosit Lekosit LED Natrium Kalium 4 3,5 - 5 Chlorida Calsium 9,6 8,1 – 10,4
12
Laboratorium : 11 Maret 10 Nilai Normal
Feses lembek Eritrosit 0 – 1/1 pb Lekosit 4 – 5/1 pb Jamur ( + ) pH 6 Kultur Feses tdk tmbh kuman Urine normal
13
Klinis BAB Suhu ( C ) Nadi x 38, x x 38, x x 36,
14
Obat yang diberikan : Ulceranin : 2x 20 mg Cimtusin : 3 x 1 sachet Mycostatin : 3 x 1 cc Pulv muntah : 2 x 1 pulv Paracetamol : 4 x 125 mg Protexin : 1 x 1 capsul Fisik KU : Sadar, aktif, sesak (-),panas (+) suhu 38,4º C Abdomen : Lemas, turgor kurang
15
Pasien didiagnosa dengan Gastro Enteritis Dehidrasi Sedang
ASSESMENT Status Gizi berdasarkan WHO. NCHS : BB : 9,5 / 12,6 = 78 % (Gizi Kurang) Pasien didiagnosa dengan Gastro Enteritis Dehidrasi Sedang
16
PLANNING Tujuan Diit : 1.Memberikan makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa memberatkan kerja usus 2.Mencegah dan mengurangi resiko dehidrasi 3.Mengupayakan agar anak segera mendapat makanan sesuai dengan umur dan berat badannya
17
Syarat –syarat Diet : 1.Setelah terjadi rehidrasi segera diberikan per oral 2.Pemberian ASI diutamakan, terutama pada bayi 3.Cukup energi dan protein. Pada kasus gizi kurang diberikan diit tinggi energi dan tinggi protein 4.Cukup cairan dan elektrolit, sesuai dengan kebutuhan 5.Cukup mineral dan vitamin 6.Makanan tidak merangsang saluran pencernaan (tidak mengandung bumbu tajam, tidak menimbulkan gas dan rendah serat) 7.Makanan diberikan secara bertahap dari makanan yang ringan (mudah dicerna) ke bentuk yang sesuai menurut umur dan keadan penyakit 8. Makanan diberikan dalam porsi kecil dengan frekuensi kecil
18
Terapi Selama di Rumah Sakit
Tanggal Diet IVFD LLM 3 x 150 cc Kaen 3B 1000 cc bubur 2 x + orak arik Roti tanpa mentega 1 x Buah – puding Crackers LLM 3 x 150 cc Kaen 3B 900 cc Bubur 2 x + orak arik Buah – Crackers
19
Terapi Selama di Rumah Sakit
Tanggal Diet IVFD LLM 3 x 150 cc Kaen 3B 1100cc bubur 2 x + orak arik Roti tanpa mentega 1 x Buah – puding crackers LLM 3 x 150 Kaen 3B 1200cc
20
Terapi Selama di Rumah Sakit
Tanggal Diet IVFD LLM 3 x 150 cc Kaen 3B 1500cc bubur 2 x + orak arik Roti tanpa mentega 1 x Buah – puding crackers
21
Bentuk Makanan : Lunak Pemberian Makanan : Oral Kebutuhan Gizi
Bentuk Makanan : Lunak Pemberian Makanan : Oral Kebutuhan Gizi Energi : 100 Kal x 12,6 (BB ideal ) = 1260 Kal Protein : 12% x = 37,8 gr Lemak : 20% x 12,6 Kal = 23 gr Karbohidrat : 68% x 1260 Kal = 214,2 gr
22
Konsultasi Gizi ( kepada orang tua pasien )
Menjelaskan bahan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan Menjelaskan dan memberikan petunjuk pola makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi anak sehingga diharapkan dapat menaikkan berat badan
23
PEMBAHASAN Adanya gangguan nafsu makan dan absorpsi pada pasien sehingga mengakibatkan berat badannya menurun. Penurunan berat badan juga diakibatkan pasien muntah-muntah dan buang air besar (BAB) lebih dari 3 X sehari. Asupan Zat Gizi rata-rata pasien selama di rawat belum memenuhi kebutuhan. Hal tersebut disebabkan karena pada pasien dengan diare akut biasanya terjadi anoreksia.
24
Perhitungan kebutuhan zat gizi berdasarkan berat badan ideal, hal ini dikarenakan pasien termasuk klasifikasi status gizi kurang berdasarkan BB/U WHO NCHS pada saat masuk rumah sakit. Jika dilihat dari perkembangan berat badannya, terjadi peningkatan asupan makan pasien selama di rumah sakit.
25
KESIMPULAN Pasien penderita diare akut seringkali berakibat pada keadaan gizi pasien. Hal ini disebabkan karena : Pemasukan makanan berkurang karena anoreksia Absorpsi makanan berkurang Metabolisme terganggu pada keadaan infeksi Kehilangan langsung cairan dan elektrolit
26
Anak dengan diare namun muntah sedikit diberi makan dengan makanan normal mereka, dengan cairan tambahan untuk meningkatkan cairan yang hilang selama diare. Jika diarenya signifikan, anak yang mengkonsumsi produk susu (yang mengandung laktosa) kemungkinan harus dikurangi. Radang usus akut bisa mengurangi kemampuan anak untuk menyerap laktosa, menyebabkan diare yang berlebihan.
27
Daftar Pustaka Soegijanto, 2002, Ilmu Penyakit Anak, diagnosa dan Penatalaksanaannya, Salemba Medika, Jakarta. Depkes, 2001, Buku Indonesia Sehat 2010, Depkes Jakarta. Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.
28
TERIMA KASIH 28
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.