Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
RUANG LINGKUP FILSAFAT
Ach Jauhari Musthofa ( ) Septia Rizky W.L. ( ) Lukvi Febrianti ( )
2
Cabang filsafat ilmu Filsafat ilmu itu sebuah pohon besar, yang rimbun penuh dengan cabang-cabang dan ranting. Cabang-cabang keilmuan yang menjadi wilayah strategis filsafat ilmu memang sulit dibatasi. akan tetapi keberagaman tersebut sesungguhnya hanya ingin menyatakan bahwa filsafat ilmu itu meliputi berbagai hal. Berikut ini pengertian dari cabang-cabang filsafat yang utama:
3
Lanjutan…. Berikut ini pengertian dari cabang- cabang filsafat yang utama:
Ontologi : cabang filsafat yang membicarakan masalah ada (being) secara komprehensif. Ada dipertanyakan terus menerus, hingga manusia memperoleh jawaban berupa keutuhan makna. Epistemologi : bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan.
4
Lanjutan.... Aksiologi : cabang filsafat yang mempelajari masalah kegunaan suatu fenomena yang ada. Etika : cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya baik buruk.
5
Lanjutan.... Estetika : cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan alam semesta Metafisika : cabang filsafat yang membicarakan sesuatu di sebalik yang tampak. Persoalan metafis dibedakan menjadi tiga, yaitu ontologi, kosmologi, dan antropologi. Logika : cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.
6
Cabang Filsafat Menurut Para Ahli
Selain cabang yang disebutkan diatas, para ahli berbeda pendapat tentang cabang ilmu filsafat: Alcuinus, membagi filsafat sebagai berikut : Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab sebanya sesuatu ituada Bagian etika yang menentukan tata hidup Bagian logika yang mencari dasar – dasar untuk mengerti
7
Lanjutan.... Al-Kindi, membagi filsafat sebagai berikut :
Ilmu fisika tingkatan terendah Ilmu matematika tingkatan tengah Ilmu ketuhanan tingkatan tertinggi M.J. Langeveld, membagi filsafat sbb : Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika, manusia, dll) Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori pengetahuan, teori kebenaran, logika) Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika, estetika, yang bernilai berdasarkan religi)
8
Plato,membagi filsafat sbb :
Lanjutan Plato,membagi filsafat sbb : Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian umum Fisika, tentang dunia materil Etika, tentang kebaikan Dari bermacam-macam pembagian filsafat diatas, menandakan bahwa filsafat ilmu memiliki cakupan yang kompleks. Masing-masing ahli tampak ingin menonjolkan keragaman cabang filsafat yang ditemukan.
9
Metode Pemikiran Filsafat Ilmu
Sebenarnya jumlah metode filsafat hampir sama banyaknya dari definisi dari para ahli. Penjelasan secara singkat metode filsafat yang khas adalah sebagai berikut : Metode kritis, tokoh metode ini adalah Plato, bersifat analisis istilah dan pendapat atau aturan-aturan yang dikemukakan orang. Metode Intuitif, Metode skolastik : Aristoteles, Thomas Aquinas, adalah tokoh yang mencetuskan skolastik. Metode ini bersifat sintetis- deduktif dengan bertitik tolak dari definisi-definisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya ditarik kesimpulan-kesimpulan.
10
Lanjutan.... Metode Geometris: Rene Descartes. Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks dicapai intuisi akan hakikat-hakikat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain),dari hakikat-hakikat itu dideduksikan secara matematis segala pengertian lainnya. Metode Empiris : tokoh-tokoh metode ini Hobbes, Berkeley. Hanya pengalamanlah menyajikan pengertian benar, maka semua pengertian (ide-ide) dalam instropeksi dibandingkan dengan cerapan-cerapan (impresi) dan kemudian disusun bersama secara geometris.
11
Lanjutan.... Metode Transendental, Metode ini bertitik tolak dari tempatnya pengertian tertentu dengan jalan analisis diselidiki syarat-syarat apriori bagi pengertian demikian. Metode Fenomenologis, suatu aliran yang membicarakan tentang segala sesuatu yang menampakkan diri atau yang membicarakan gejala.
12
Objek filsafat ilmu Objek filsafat ilmu juga luas. Namun demikian keluasan tersebut dapat digolong- golongkan, hingga mempermudah penggunaannya. Filsafat ilmu memiliki 2 macam objek pokok yaitu objek material dan objek formal
13
Objek material adalah objek yang dijadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara umum.
14
Objek formal adalah sudut pandang darimana sang subjek menelaah objek materialnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan.
15
Ada tiga peranan yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu : keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan. Berabad abad lamanya intelektualitas manusia tertawan dalam penjara tradisi dan kebiasaan. Dalam penjara itu manusia terlena dalam alam mistik yang penuh dengan hal-hal serba rahasia yang terungkap lewat mitos dan mite. Dan filsafat membebaskan manusia dari penjaraitu, membebaskan manusia dari cara berpikir yang picik dan dangkal dengan membimbing untuk berpikir lebih luas dan mendalam.
16
Ilmu sebagai objek kajian filsafat
Filsafat ilmu adalah studi sistematik mengenai sifat hakikat ilmu, khususnya yang berkenaan dengan metodenya dan kedudukannya didalam skema umum disiplin ilmu Hakikat ilmu adalah strategi hidup yang telah teruji. Bidang garap filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu : ontologi, epistemologi, aksiologi.
17
FILSAFAT ILMU Epistemologi Ontologi Aksiologi ILMU
18
Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tata cara menggunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Aksiologi ilmu meliputi nilai nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita baik dalam melakukan penelitian maupun didalam menerapkan ilmu.
19
Fakta, data, dan konfirmasi
Didalam ruang lingkup filsafat ilmu berkaitan erat dengan fakta, data, dan konfirmasi. Karena setiap orang yang berfikir akan berhadapan dengan fakta. Fakta dan realita ada yang berpotensi menjadi data sebuah penelitian ilmu. Ketiga hal itu (fakta, realita, dan data) akan menjadi bahan konfirmasi sebuah penelitian. Penelitian yang memanfaatkan konfirmasi yang jauh lebih terpercaya dibanding hanya dilandasi prediksi yang tidak jelas.
20
fakta konfirmasi data
21
KETERANGAN Fakta : empiri yang dapat diamati oleh manusia dengan panca indranya dan terdapat usaha aktif pikiran, emosi, atau moral kita. Fakta itu melibatkan angan-angan, yang meliputi cipta, rasa, dan karsa. Konfirmasi : Teori yang lahir penuh dengan sederet penglaman. Data : sebuah konfirmasiyang semakin jelas dan andal.
22
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.