Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ekspansi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ekspansi."— Transcript presentasi:

1 Ekspansi

2 Pengertian ekspansi Pengertian ekspansi adalah perluasan usaha baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara tetap dan terus menerus dalam perusahaan (Riyanto,2008). Perusahaan yang mengadakan ekspansi selalu membutuhkan tambahan modal (Riyanto,2008).

3 Motif-motif ekspansi Motif-motif ekspansi adalah sebagai berikut (Riyanto, 2008): Motif ekonomi atau motif rasional adalah ekspansi yang dijalankan didasarkan pertimbangan untuk memperbesar atau menstabilisir laba yang diperoleh Motif psychologis adalah ekspansi yang dijalankan didasarkan pada personal ambition dari pemilik atau pimpinan perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih besar

4 Keuntungan-keuntungan ekspansi (1)
Perusahaan-perusahaan yang menjalankan ekspansi kemungkinan dapat memperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut (Riyanto,2008) : Adanya produksi yang ekonomis Pembelian dan penjualan yang ekonomis Manajemen ekonomis manajemen merupakan faktor konstan, sedangkan bagian-bagian pabrik, perusahaan yang ditambahkan adalah faktor variabel. Ekspansi dimaksudkan untuk mencapai titik efisien manajemen yang optimal atau untuk mendapatkan imbangan yang sebaik-baiknya antara manajemen dengan faktor-faktor variabel tersebut. Pembelanjaan yang ekonomis Ekspansi perusahaan memberikan kemungkinan untuk dapat menggunakan modalnya dengan lebih efisien.

5 Keuntungan ekspansi :1) Adanya produksi yang ekonomis
Terkait dengan adanya produksi yang ekonomis dalam kegiatan ekspansi, terdapat keuntungan-keuntungan sebagai berikut (Riyanto,2008) : Makin besarnya perusahaan mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk dapat bekerja dengan biaya produksi rata-rata atau harga pokok yang lebih rendah. Adanya stabilitasi dalam produksi dan makin berkurangnya kerugian-kerugian karena menganggurnya aktiva-aktiva tetap.

6 Keuntungan ekspansi : 2) Pembelian dan penjualan yang ekonomis
Terkait dengan pembelian bahan mentah yang ekonomis, terdapat keuntungan-keuntungan sebagai berikut (Riyanto,2008) : Pembelian bahan-bahan mentah dalam jumlah yang besar membuat kedudukkan terhadap suplier bahan mentah adalah lebih kuat, sehingga dapat mengadakan pembelian dengan syarat-syarat yang lebih menguntungkan Pembelian dalam jumlah besar, kemungkianan pembelian dapat dilakukan langsung dari sumbernya. Terkait dengan penjualan yang ekonomis, terdapat keuntungan-keuntungan sebagai berikut (Riyanto,2008) : Penggunaan yang lebih efisien dari tenaga pemasarannya Pengangkutan yang lebih ekonomis

7 Bentuk ekspansi (1) Beberapa bentuk ekspansi adalah sebagai berikut (Riyanto,2008) : a. Business ekspansion Adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengubah struktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama, tapi hanya menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Perusahaan tidak menambah aktiva tetap sehingga tidak dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Kebutuhan modal untuk bentuk ekspansi ini adalah berangsur-angsur semakin besar, sehingga bentuk ekspansi ini sering pula disebut ekspansi yang berangsur-angsur Yang bertambah hanyalah biaya variabelnya, sedangkan biaya tetapnya adalah relatif tetap tidak berubah

8 Bentuk ekspansi (2) Beberapa bentuk ekspansi adalah sebagai berikut (Riyanto,2008) : b. Financial ekspansion Yaitu ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisasi alat produksi yang lama, medirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, pengabungan dengan perusahaan lain dan bentuk lain yang membutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga bentuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Pada bentuk ekspansi ini kebutuhan modalnnya adalah melonjak, sehingga sering disebut ekspansi yang melonjak Pada bentuk ekspansi ini biaya variabel dan biaya tetapnya bertambah besar.

9 Gambar Ekspansi yang berangsur-angsur (Riyanto,2008)
ekspansi biaya variabel Biaya tetap 0 B C 0-C adalah kapasitas maksimal perusahaan 0-B adalah kapasitas yang sudah digunakan B-C cadangan kapasitas Ekspansi dijalankan dengan menambah biaya variabel untuk menaikan kapasitas produksi dari titik B ke kapasitas maksimalnya yaitu titik C

10 Gambar Ekspansi yang melonjak (Riyanto,2008)
biaya variabel Biaya tetap Biaya tetap Kapasitas ke Kapasitas ke-2 Pada bentuk ekspansi ini biaya variabel maupun tetapnya bertambah besar

11 Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi berangsur-angsur atau Business ekspansion (1)
Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi berangsur-angsur adalah sebagai berikut (Riyanto,2008): 1. Sumber intern ialah dana yang berasal atau dibentuk di dalam perusahaan sendiri, terdiri atas : a. cadangan untuk ekspansi, yaitu cadangan yang dibentuk dari laba tahun-tahun lalu yang memang khusus disediakan untuk ekspansi b. Laba, yakni laba dari tahun buku yang bersangkutan dapat pula digunakan untuk membiayai ekpansi c. Akumulasi penyusutan, yaitu dana yang berasal dari penyusutan-penyusutan aktiva tetap yang belum digunakan dapatlah sementara digunakan untuk kegiatan ekspansi.

12 Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi berangsur-angsur atau Business ekspansion (2)
2. Sumber ekstern ialah dana yang berasal dari luar perusahaan. Sumber ektern yang diperlukan untuk ekspansi antara lain : kredit dari supplier, perusahaan yang mengadakan ekspansi dapat meminta supplier bahan mentahnya untuk menjual barangnya dengan pembayaran di belakang. kredit dari bank

13 Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi melonjak atau Financial ekspansion (1)
Kebutuhan modalnya adalah besar jumlahnya dan akan terikat untuk jangka waktu yang lama, sehingga diperlukan tambahan modal jangka panjang disamping tambahan modal kerja (Riyanto,2008) Dana yang diperlukan untuk membiayai ekspansi ini dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut (Riyanto,2008) : 1. Sumber intern, Pada sumber intern dana ekspansi berasal dari : cadangan untuk ekspansi, pembiayaan ekspansi ini pertama-tama juga harus diambilkan dari cadangan ekspansi yang memang khusus disediakan untuk maksud tersebut. laba tahun yang bersangkutan, apabila laba dari tahun yang bersangkutan digunakan untuk membiayai ekspansi ini maka berarti pada akhir tahun laba tidak dapat dibayarkan kepada pemegang saham atau pemilik karena penanaman laba ke dalam aktiva jangka panjang.

14 Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi melonjak atau Financial ekspansion (2)
c. Akumulasi penyusutan yaitu dana yang berasal dari penyusutan-penyusutan aktiva tetap yang belum digunakan dapatlah sementara digunakan untuk kegiatan ekspansi. 2. Sumber ekstern, Pada sumber ekstern dana ekspansi berasal dari : Kredit dari penjual, kebutuhan tambahan modal untuk membiayai ekspansi ini dapat diperoleh dari supplier atau pabrik yang menjual aktiva tetap kepada perusahaan yang mengadakan ekspansi dengan cara pembayaran di belakang. Apabila pembayarannya dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun berarti bahwa ekspansi dibiayai dengan kredit jangka pendek. kredit jangka menengah dari supplier adalah jika supplier alat produksi menjual produknya kepada perusahaan yang sedang ekspansi dengan pembayaran dalam waktu lebih dari satu tahun.

15 Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi melonjak atau Financial ekspansion (3)
Leasing, yaitu dengan meminjam aktiva untuk kegiatan ekspansi kredit dari bank, modal dari pasar modal, dana diperoleh dengan mengadakan emisi saham baru atau obigasi

16 Merger dan akuisisi Perluasan usaha selain dengan ekspansi intern, yakni menambah kapasitas pabrik, menambah unit produksi, menambah divisi baru dan lainnya, tetapi dapat juga dilakukan dengan merger atau akuisisi (Husnan, 1998) Merger dilakukan dengan menggabungkan dengan usaha yang telah ada Akuisisi adalah membeli atau mengambil alih perusahaan yang telah ada. suatu perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain disebut acquiror. Sedangkan acquiree adalah perusahaan yang diambil alih.

17 Prosedur perusahaan mengambil alih perusahaan lain
Ada 3 prosedur dasar yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lainnya, yaitu (Husnan,1998): Merger atau konsolidasi Akuisisi saham, pada cara ini untuk mengambil alih perusahaan lain adalah dengan membeli saham perusahaan tersebut baik dibeli secara tunai ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham dan obligasi) Akuisisi assets, pada cara ini untuk mengambil alih perusahaan lain adalah dengan membeli aktiva perusahaan tersebut.

18 Contoh soal PT Maju akan mengakuisisi PT. ABC dengan cara pertukaran saham. Diketahui pada saat ini harga saham PT Maju adalah Rp ,00 per lembar dengan jumlah lembar saham sebanyak lembar. Adapun PT ABC mempunyai saham yang beredar sebanyak lembar dengan harga per lembar saham sebesar Rp 5.000,00. apabila dari pihak pemegang saham PT Maju menawarkan bahwa setiap 5 lembar saham PT ABC akan ditukar dengan 2 lembar saham PT Maju. Diharapkan akuisisi tersebut akan menimbulkan dampak sinergi dengan nilai Rp. 500 juta. Berapakan harga saham PT Maju setelah kegiatan akuisisi dilaksanakan?

19 Jawaban latihan soal Nilai PT Maju setelah mengakuisisi PT ABC
= (Rp ,00 X ) + (Rp.5.000,00 X ) + Rp. 500juta = Rp ,00 Jumlah lembar saham setelah akuisisi = (30.000/5 X 2) = lembar Harga saham setelah akuisisi = Rp ,00/ lembar =Rp ,90

20 Tugas PT A akan mengakuisisi PT. B dengan cara pertukaran saham. Diketahui pada saat ini harga saham PT A adalah Rp ,00 per lembar dengan jumlah lembar saham sebanyak lembar. Adapun PT B mempunyai saham yang beredar sebanyak lembar dengan harga per lembar saham sebesar Rp 3.000,00. apabila dari pihak pemegang saham PT A menawarkan bahwa setiap 8 lembar saham PT B akan ditukar dengan 2 lembar saham PT A. Diharapkan akuisisi tersebut akan menimbulkan dampak sinergi dengan nilai Rp. 300 juta. Hitunglah berapa harga saham PT A setelah kegiatan akuisisi dilaksanakan?


Download ppt "Ekspansi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google