Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

NCP KOMUNITAS Oleh YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "NCP KOMUNITAS Oleh YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd"— Transcript presentasi:

1 NCP KOMUNITAS Oleh YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd
DIPLOMA III GIZI POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

2 METODE PERENCANAAN

3 METODE PERENCANAAN (ZOPP, LFA, dll)
Analisis Situasi (Situasional Analysis Analisis Tujuan (Objective Analysis) Data Dasar Metode Langsung Metode Tidak Langsung Analisis Stakeholder Analisis Masalah (Problem Analysis) Pohon Masalah (Problem Tree) Objective Tree Alternative Analysis Cluster Objective Tree Implementasi Monitoring Evaluasi PPM (The Project Planning Matrix)

4 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)

5 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
Kegiatan yang dilakukan dalam analisis situasi adalah termasuk mengumpulkan data baik itu data primer maupun sekunder. Selanjutnya berdasarkan data tersebut dilakukan analisis dan diinterpretasikan berdasarkan standar yang ada. Biasanya data dapat dibandingkan dengan nilai standar(cut-off) yang ada atau data nasional/ trigger level suatu negara.

6 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
Langkah yang dilakukan setelah analisa data adalah melakukan analisis stakeholder dan partisipasi analisis. PARTISIPASI ANALISIS Partisipasi analisis adalah analisis pihak yang terkait yang berfungsi untuk membantu program dan mendukung program yang akan dilaksanakan.

7 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
PARTISIPASI ANALISIS Partisipasi analisis meliputi analisis masalah, kekawatiran, minat, harapan, pembatasan dan semua potensi yang ada disuatu daerah. Pihak yang dilibatkan dalam partisipasi analisis adalah meliputi : Kelompok penting (kelompok sasaran) seperti : bumil, busui, balita Organisasi atau lembaga yang terkait Lembaga /instansi pelaksana Individu Pihak lain yang dapat membantu

8 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PARTISIPASI ANALISIS Adapun langkah-langkah dalam partisipasi analisis adalah : Langkah 1 : Mengidentifikasi semua kelompok, oragnisasi, orang-orang yang berhubungan dan dipengaruhi oleh situasi yang sedang dihadapi. Langkah 2 : Mengkategorikan kelompok tersebut (sebagai penerima manfaat/beneficaries), kelompok fungsional (functional group, dll). Langkah 3 : Karakteristik dari kelompok

9 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PARTISIPASI ANALISIS Langkah 4 : Analisis ; masalah yang mereka hadapi, kebutuhan dan harapan, atau kepentingan, kelemahan mereka, kendala dan potensi. Apa yang sudah mereka coba lakukan untuk mengatasi masalah mereka Langkah 5 : Mengidentifikasi konsekuensi untuk proyek (misal : pendekatan khusus yang diperlukan, konflik area, dll).

10 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
TABEL PARTISIPASI ANALISIS Kelompok Kategori Karakteristik Kepentingan, Motivasi, sikap Potensial (Kekuatan dan kelemahan) Implikasi

11 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
TABEL PARTISIPASI ANALISIS Sebagai contoh, diketahui bahwa angka prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri tinggi. Maka tabel partisipasi analisisnya sebagai berikut:

12 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
TABEL PARTISIPASI ANALISIS Kelompok Kategori Karakteristik Kepentingan, Motivasi, Sikap Potensial (Kekuatan dan Kelemahan) Implikasi Remaja putri Ibu Ayah Teman sebaya Tenaga kesehatan Guru Pemda Kades Dinkes Stakeholder

13 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
TABEL PARTISIPASI ANALISIS

14 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
ANALISIS STAKEHOLDER Analisis stakeholder adalah meganalisis aktor-aktor (organisasi, kelompok, individu) yang secara langsung atau tidak langsung terlibat/terhubung dengan projek yang direncanakan.

15 ANALISIS SITUASI (Situasional Analysis)
ANALISIS STAKEHOLDER Salah satu fungsi yang dirasakan ketika analisis stakeholder/pihak terkait dilakukan adalah sebagai berikut : Membantu program Mendukung program Dengan teridentifikasi semua pihak-pihak yang terkait dan dilibatkan dalam pelaksanaan program maka akan timbul rasa saling memiliki terhadap prgram sehingga ikut membantu dalam suksesnya pelaksanaan program tersebut (sense of belonging).

16 Analisis Masalah (Problem Analysis)

17 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Untuk menganalisis masalah gizi (problem analysis) dapat menggunakan problem tree (pohon masalah). Probelm tree adalah instrumen analisis yang sangat cocok untuk analisis masalah partisipatif. Analisis ini memiliki dasar yang sederhana, mengidentifikasi sebab akibat dari suatu masalah dan mampu menunjukkan hubungan sebab akibat yang linier

18 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Langkah yang dilakukan dalam analisis masalah adalah membuat inventaris dari masalah-masalah gizi yang ada/ditemukan. Inventaris masalah didapatkan dari data dasar yang telah dikumpulkan.

19 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Untuk mendapatkan inventaris masalah yang banyak maka kita dapat mengundang pihak-pihak yang terkait sebagai kelompok partisipan yang berperan untuk lebih melengkapi inventaris masalah yang sudah kita dapatkan. Sekaligus dalam pertemuan tersebut sebagai ajang untuk memberitahukan masalah-masalah yang kita temukan didata dasar.

20 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Saat melaksanakan pertemuan, minta semua partisipan agar menyampaikan masalah yang mereka hadapi. Cara kerjanya adalah : Undang partisipan untuk mengikuti pertemuan Siapkan papan tulis, dan kertas Paparkan masalah yang didapat berdasarkan data dasar Bagikan kertas kepada partisipan

21 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Minta partisipan untuk menulis masalah yang dihadapi ( 1 masalah 1 kertas) Pasang semua kertas yang terisi disatu papan, maka akan terlihat masalah-masalah yang ditulis oleh partisipan ada yang sesuai dengan hasil penelitian/data dasar yang kita miliki, jika belum ada maka minta kembali partisipan menulis masalah lain hingga ditemukan masalah yang sebenarnya

22 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Setelah semua masalah ditemukan, maka susun kartu-kartu tersebut membentuk pohon masalah. Susun kartu berdasar konsep “jika....maka” (if then relationship). Bacalah pohon masalah tersebut dari bawah ke atas. Panah dibuat dari bawah ke atas. Pastikan bahwa pohon masalah yang dibuat benar-benar menggambarkan “ penyebab-akibat”.

23 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Perhatikanpenempatan dari tingkatan kotak (levelisasi) karena hal ini penting nantinya untuk menentukan alternatif analisis. Dalam pembuatan masalah dikartu harus menggunakan kalimat negatif (negatif statement). Misal prevalensi diare tinggi, presentase wasting tinggi, tingkat pendidikan rendah, dll.

24 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Perhatikan penempatan dari tingkatan kotak (levelisasi) karena hal ini penting nantinya untuk menentukan alternatif analisis. Dalam pembuatan masalah dikartu harus menggunakan kalimat negatif (negatif statement). Misal prevalensi diare tinggi, presentase wasting tinggi, tingkat pendidikan rendah, dll.

25 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Hal yang harus diingat bahwa dalam menetukan variabel didalam pohon masalah maka buatlah variabel yang bisa dipecahkan (jangan buat variabel yang tidak bisa dipecahkan/absent of solution).

26 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Tingginya balita Status Gizi Kurang % balita diare tinggi Banyak balita tidak cuci tangan sebelum makan Cth Cara Membuat Pohon Masalah

27 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Tingginya balita Status Gizi Kurang % balita diare tinggi Banyak balita tidak cuci tangan sebelum makan dibaca sebagai berikut : “Jika banyak balita tidak cuci tangan, maka persentase balita diare akan tinggi. Jika persentase balita diare tinggi maka balita yang mengalami gizi kurang juga akan tinggi. Cth Cara Membuat Pohon Masalah

28 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Tingginya balita Status Gizi Kurang % balita diare tinggi Banyak balita tidak cuci tangan sebelum makan Dalam proses pembuatan pohon masalah maka akan ditemukan kartu-kartu yang antara penyebab dan akibatnya tidak berhubungan secara langsung, maka bila menemukan keadaan tersebut maka kita harus membuat faktor antara. Langkah ini disebut dengan proses perifikasi. Cth Cara Membuat Pohon Masalah

29 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Tingginya balita Status Gizi Kurang % balita diare tinggi Banyak balita tidak cuci tangan sebelum makan Hal yang harus diingat dalam membuat pohon masalah adalah bahwa faktor-faktor yang ditemukan haruslah selangsung mungkin. Sehingga intervensi yang dilakukan nanti akan benar-benar sesuai dengan penyebab. Jangan sampai pohon masalah yang dibuat gagal memotret masalah yang ada disuatu daerah dan akhirnya intervensi yang dibuat juga akhirnya tidak tepat. Cth Cara Membuat Pohon Masalah

30 Analisis Masalah (Problem Analysis)
Ingat bahwa dalam pembuatan pohon masalah haruslah berdasarkan database/atau data dasar yang sudah dikumpulkan disuatu daerah. Karena berdasarkan data dasar yang dikumpulkan maka pohon masalah antara daerah satu dengan daerah yang lain pastinya akan selalu berbeda.

31

32 Analisis Tujuan (Objective Analysis)

33 Analisis Tujuan (Objective Analysis)
Setelah membuat pohon masalah maka langkah yang dilakukan sebelum intervensi adalah menetapkan tujuan. Ketika pada pembuatan pohon masalah menggunakan statement negatif maka dalam analisis objective berupa objective tree maka haruslah menggunakan statetment positif. Contoh : Prevalensi diare tinggi maka diubah menjadi kalimat positif sebagai berikut “Menurunnya prevalensi diare atau prevalensi diare turun atau prevalensi diare rendah, dst.

34 Analisis Tujuan (Objective Analysis)

35 Analisis Tujuan (Objective Analysis)
Apa perbedaan antara statement yang digunakan saat problem analisis maupun saat analisis objective??? Penggunaan statemen negatif saat pembuatan pohon masalah, diubah menjadi statement positif saat pada analisis objective.

36 Analisis Tujuan (Objective Analysis)
Berdasarkan analisis objektif maka akan dapat diketahui goal (impact), outcome/project purpose, output/result dan input/activities dari program yang akan dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

37 Analisis Tujuan (Objective Analysis)

38 Analisis Tujuan (Objective Analysis)
Dalam mencapai tujuan, maka sangat dibutuhkan suatu strategi intervensi. Karena tidak semua tujuan dapat dilaksanakan karena keterbatasan sumber daya, waktu, dana, dll maka perlu ada tahapan alternatif analisis.

39 Analisis Alternatif (Alternative analysis)

40 Analisis Alternatif (Alternative analysis)
Dalam tahapan alternatif analisis maka akan di pilih strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan karena tidak akan dapat semua strategi dilaksanakan dalam tahun berjalan. Setiap strategi membutuhkan dana, waktu, sumber daya, infrastruktur, dll sehingga dibutuhkan pemilihan strategi yang tepat.

41 Analisis Alternatif (Alternative analysis)
Adapun strategi yang belum dapat dilaksanakan dapat dijadikan sebagai strategi yang bisa dilakukan diprogram selanjutnya. Cara yang dapat digunakan untuk memilih strategi yang tepat adalah dengan menggunakan tabel analisa alternatif intervensi

42 Tabel Analisis Alternatif (Alternative analysis)

43 Tabel Analisis Alternatif (Alternative analysis)
Berdasarkan contoh dalam tabel tersebut maka terlihat bahwa strategi 2 yang akan dipilih untuk dilaksanakan. Hal ini telah dipertimbangkan baik itu dari sisi sumber daya, tanggapan masyarakat (sosial risk), keberlangsungan/keberlanjutan dari program (sustainability) dan kemungkinan untuk dapat dilakukan/dikerjakan (feasibility).

44 Tabel Analisis Alternatif (Alternative analysis)
Dalam memilih strategi maka pilihlah strategi yang tidak membutuhkan sumber daya yang besar. Selain itu strategi yang dipilih harus strategi yang mudah dan dapat diterima oleh masyarakat. Pilihlah strategi yang penolakannya sangat kecil dari masyarakat

45 Panduan Penilaian Analisis Alternatif (Alternative analysis)
Untuk memilih skor, maka panduannya dapat menggunakan tabel berikut ini.

46 PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)

47 PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)
Didalam project planning matrix terdiri dari item intervensi, indikator, sumber data dan asumsi. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini . Intervensi Indikator Sumber data Asumsi Goal Outcome Output Kegiatan

48 PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)
INTERVENSI INDIKATOR SUMBER DATA ASUMSI GOAL : ↓ Prevalensi anemia gizi besi Prevalensi anemia < 5% Data Puskesmas melalui biochemical assessment (pemekrisaan Hb ) dan fisik klinis assessment. OUT COME : ↑ Asupan Fe (zat besi) remaja putri Asupan zat besi (Fe) >80% SQ-FFQ bahan makanan sumber Fe

49 PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)
INTERVENSI INDIKATOR SUMBER DATA ASUMSI output : Meperbaiki pola makan remaja putri   Meningkatkan asupan vitamin C dari bahan makanan Menurunkan frekuensi konsumsi zat inhibitor  ↑ asupan lauk hewani meningkatnya frekuensi makan menjadi 3x sehari dan meningkatnya penggunaan lauk hewani menjadi minimal 2x /hr asupan vitamin C mencapai >80% frekuensi konsumsi sumber bahan makanan berkurang dan tidak dikonsumsi berbarengan waktu makan 80% remaja putri mengkonsumsi lauk hewani minimal 1x/hari Observasi dan Ceklist perubahan perilaku Hasil wawancara SQ FFQ  Hasil wawancara FFQ Recall 24 jam Observasi Repeated 24 hour recall  Pre test dan postetst Ceklis perubahan perilaku

50 PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)
INTERVENSI INDIKATOR SUMBER DATA ASUMSI RINCIAN KEGIATAN: 1.1 Melakukan Edukasi gizi : Tentang : Anemia gizi besi pada remaja (anemia, sumber fe dan inhibitor fe) Pola makan yang baik (kebiasaan makan, frekuensi, variasi bahan makanan dan pengolahan). 1.2 Mengubah kebiasaan/pola makan responden  1. 3 Mengurangi kebiasaan responden mengkonsumsi inhibitor disetiap waktu makan utama, dengan : Membuat diary makanan harian bagi remaja (contoh menu, sumber vitamin c, dan lembar penulisan food record harian remaja) 1.4 Meningkatkan kebiasaan responden mengkonsumsi sumber vitamin C dari bahan makanan dengan memberikan tips mengolah sumber vitamin c yang menarik 2.1 Meningkatkan akses remaja putri untuk mendapatkan informasi tentang gizi melalui UKS, dengan membuat : Booklet berisi lembar penilaian status gizi, perhitungan BBI, dan gizi diseluruh daur kehidupan 3.1 Meningkatkan pemanfaatan UKS Pengadaan media informasi gizi di UKS Pelatihan ahli gizi kecil UKS 80% responden memahami materi yang diberikan dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari  80% responden berubah pola makannya menjadi 3x sehari dan 2x snack 80% responden mengurangi asupan zat inhibitor saat waktu makan utama  80% responden mengkonsumsi bahan makanan sumber vitamin C. Tingkat asupan zat besi 80% responden mencukupi kebutuhan harian ( mg/hr) 100% responden dapat mengakses sumber informasi  Tersedianya media informasi tentang gizi dan kesehatan pada UKS Terdapat ahli gizi kecil disetiap sekolah minimal 1 org Tersedianya media leaflet, poster dan kartu jodoh Pre-post test Observasi dan Ceklist perubahan perilaku FFQ Ceklist perubahan perilaku responden SQ FFQ Dokumentasi pelaksanaan kegiatan Booklet tentang gizi Adanya rencana kegiatan UKS Tersedianya sarana dan prasarana UKS Tersedianya media edukasi gizi dan kesehatan

51 Selanjutnya jika anda sebagai ahli gizi yang bekerja di tingkat puskesmas maka dari PPM tersebut dapat dipilih intervensi yang dapat dilaksanakan yaitu sebagai berikut :

52

53

54


Download ppt "NCP KOMUNITAS Oleh YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google