Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Role Playing Andriyani Dea W (432014023).

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Role Playing Andriyani Dea W (432014023)."— Transcript presentasi:

1 Role Playing Andriyani Dea W ( )

2 Pengertian Metode pembelajaran Role Playing (bermain peran) adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan atau memerankan cara bertingkah laku orang-orang tertentu, dimana para murid diikutsertakan dalam memainkan peranan dalam mendramakannya (kartini, 2007).

3 Karakteristik Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan beberapa karateristik dari metode role playing yaitu, membutuhkan tempat yang luas untuk melaksanakannya atau diluar ruang kelas, siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran karena siswa ikut berpartisipasi melalui peran yang dilakonkannya, siswa juga diberi kebebasan untuk mengembangkan imajinasinya.

4 Manfaat Manfaat dari metode pembelajaran role playing adalah :
memberi kemudahan bagi siswa untuk menguasai materi yang sedang dipelajari cocok digunakan untuk kelas besar dapat memberi kesenangan pada siswa melatih siswa untuk lebih percaya diri melatih siswa untuk bekerjasama dengan temannya melatih siswa untuk berpikir dan bertindak kreatif

5 Sintaks dari metode Role Playing
Sintaks dari metode pembelajaran role playing adalah sebagai berikut : (djumingin, 2011) Guru menyiapkan scenario pembelajaran Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario tersebut, beberapa hari sebelum pementasan Pembentukan kelompok siswa Penyampaian kompetensi yang akan dicapai

6 Guru mempersiapkan siswa untuk melakonkan scenario yang telah dipelajarinya
Setiap siswa berada dikelompoknya sambil mengamati scenario yang sedang diperagakan Guru memberikan lembar kerja untuk membahas penampilan kelompok masing-masing Presentasi hasil kelompok Bimbingan kesimpulan dan refleksi. Evaluasi Penutup

7 Hubungan dengan Teori Belajar
Teori belajar konstruktivisme menyatakan bahwa siswa dapat memahami pengetahuan dan menerapkannya, jika siswa menemukan informasi dan mentransformasikan informasi tersebut secara mandiri (Trianto, 2014). Dalam metode pembelajaran Role Playing siswa memahami pengetahuannya dan mentransformasikan informasi pengetahuan secara mandiri melalui peran yang dilakonkan.

8 Pendapat Ahli Vygotsky
Dalam (Trianto, 2014), Vygotsky berpendapat bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran maupun kegiatan siswa sendiri melalui bahasa. Vygotsky lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran, artinya bahwa fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerjasama antar-individu (Trianto, 2014). Dalam metode bermain peran lebih menekankan pada aspek sosial, yaitu dengan bekerjasama dan berkomunikasi mulai dari persiapan hingga menampilkan sebuah skenario.

9 Kelebihan Kelebihan dari metode role playing : (Maufur, 2009)
Siswa dapat mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh Membangkitkan gairah dan semangat dalam diri siswa Dapat berkesan dan tahan lama dalam ingatan siswa Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan

10 Kelemahan Kelemahan dari metode role playing : (Wahab, 2009)
Kondisi kelas harus benar-benar mendukung, agar bermain peran dapat berjalan Dalam bermain peran, siswa harus benar-benar disiapkan agar siswa dapat menghayati peran yang dilakonkan Dalam permainannya kadang berlawanan dengan yang diharapkan Siswa sering kesulitan untuk memerankan peran secara baik Memerlukan waktu yang banyak Diperlukan kelompok yang terbuka, imajinatif, sensitive, dan saling mengenal, agar dapat bekerjasama dengan baik Tidak semua materi dapat diajarkan menggunakan metode bermain peran

11 Peran Dalam Pembelajaran
Metode pembelajaran role playing (bermain peran) dapat dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, SMA).

12 Contoh Penerapan : “Sintesis Protein”
Guru menyiapkan skenario Pembelajaran 6-10 siswa menjadi sepasang DNA doble helix 3-5 siswa menjadi mRNA 2-4 siswa menjadi ribosom (subunit kecil dan besar) 1 siswa menjadi Enzim polimerase 1-3 siswa menjadi EPA 5 siswa menjadi pasangan dari mRNA 5 siswa menjadi asam amino

13 anak-anak yang menjadi Sepasang DNA berbaris. dan saling berhadapan
anak-anak yang menjadi Sepasang DNA berbaris dan saling berhadapan. Kemudian Enzim polimerase berjalan ditengah pasang DNA tersebut untuk memisahkan untaian DNA. kemudian DNA sense membentuk mRNA. Setelah mRNA terbentuk mRNA berjalan dan berbaris ditempat lain, dan pasang DNA berikatan kembali. mRNA melekat pada ribosom sub unit kecil. Kemudian subunit besar ribosom datang membawa EPA (tempat melekatnya tRNA), dan disitulah terjadi proses penerjemahan protein.

14 b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario. Guru membagikan skenario kepada beberapa siswa untuk dipelajari c. Pembentukan kelompok siswa Siswa yang mempunyai skenario dijadikan ketua kelompok (kelompok DNA, kelompok mRNA , Kelompok ribosom, dan kelompok protein)

15 d. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai Siswa dapat memahami konsep sintesis protein e. Guru bersama siswa berdiskusi bagaimana melakonkan skenario tersebut. f. Skenario dilakonkan (permainan dimulai)

16 Daftar Pustaka Djumingin, Sulastriningsih Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar : Badan Penerbit UNM. Maufur, H.F Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan. Semarang : Sindur press. Trianto Mendesain Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual. Jakarta: Pernada media. Wahab, A.A Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung : Alfabet.


Download ppt "Role Playing Andriyani Dea W (432014023)."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google