Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

9 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "9 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI"— Transcript presentasi:

1 9 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 9 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN POKOK BAHASAN : STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENINJAUAN UPAH Drs. HASYIM, MM. Upah/gaji pekerja dan karyawan bisa maju (naik) melalui beberapa jalur atau cara. Di lingkungan perusahaan swasta, terutama perusahaan yang besar yang telah menerapkan manajemen sumber daya manusia yang lebih canggih, biasanya terdapat beberapa cara untuk menyelesaikan upah dan gaji pekerja dan karyawan tergantung dari strategi dan kebijakan yang mereka terapkan. Yang paling umum terjadi adalah 2 *dua) cara yaitu ”Kenaikan Bersifat Umum” (general salery increase), dan “Kenaikan Perseorangan” (individual increase). 1. Kenaikan Gaji yang Bersifat Umum Istilah kenaikan gaji yang bersifat umum yang biasa digunakan di perusahaan besar terutama perusahaan internasional adalah ” general salery increase” . Kenaikan ini berlaku atau diberikan untuk semua karyawan dari semua tingkatan, maka disebut ”Kenaikan Umum” atau Across the Board Increase”. Dasar (alasan) dari kenaikan umum biasa salah satu dari hal berikut: kemauan perusahaan sendiri musyawarah kebiasaan ketentuan pemerintah ‘12 Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan Drs. Hasyim, MM. 1 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana

2 Kenaikan gaji perorangan karena prestasi kerja juga bisa disebut
Perli di catat bahwa setiap kali perusahaan memberikan kenaikan upah/gaji umum, ”Patokan Gaji/Upah” yang berbentuk apa pun yang pada saat kenaikan digunakan oleh perusahaan sebagai panduan harus segera di-update atau disesuaikan. Yang dimaksud adalah menaikkan angka-angka patokan gaji/upah tersebut dengan presentase besarnya kenaikan umum yang diberikan. Apabila ini tidak dilakukan, gaji/upah real karyawan akan melampaui patokan gaji//upah tersebut, sehingga patokan itu menjadi tidak berguna lagi. 2. Kenaikan Gaji Perseorangan/Individual Dasar dari kenaikan upah/gaji perseorangan dalam perusahaan biasanya adalah karena:  prestasi kerja  promosi  masa kerja 2.1 Karena prestasi kerja Individu Kenaikan gaji perorangan karena prestasi kerja juga bisa disebut kenaikan berdasarkan Merit. Kenaikan berdasarkan merit inibiasanya diberikan sebagai penghargaan atau hadiah untuk prestasi kerja dan ”hal- hal baik” lainnya yang ditempelkan pada seorang karyawan. Pemberian kenaikan gaji atas dasar prestasi kerja ini cukup sukar pelaksanaannya karena memerlukan dukungan cara pengukuran prestasi kerja yang dianggap objektif dan selama inifaktor budaya cukup sukar diterapkan di perusahaan di Indonesia. Sebagian besar perusahaan Indonesia yang menerapkan manajemen modern telah menerapkan sistem merit ini. Besarnya tergantung pada tingkat atau kriteria prestasinya. Yang terendah bisa 0% sampai 2% sedangkan yang tertinggi bisa 8% sampai 10%. Dalam keadaan ni ”normal” kenaikan merit sebesar 8% diatas ”kenaikan umum” akan sangat dihargai karyawan dan mungkin akan mendorongnya untuk berprestasi lebih tinggi. Tetapi, bila pada suatu saat negara dilanda byper inflation seperti terjadi pada tahun 1998, kenaikan sebesar itu akan dicibir! Anggaran untuk kenaikan gaji/upah atas dasar merit biasanya setelah dari anggaran sebesar 20%, perusahaan harus menganggarkan sekitar 10% dari total biaya upah/gaji untuk merit saja. Dengan demikian, bila kebiasaan memberikan kenaikan merit ini akan diperhatikan, perusahaan tersebut harus menyediakan anggaran sebesar 30% dari jumlah biaya gaj/upah. ‘12 Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan Drs. Hasyim, MM. 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana

3 Keuntungan kenaikan gaji atau upahyang bersifat umum adalah
ILO no.100 tentang Equal Remuneranon for Equal Job” yang disebut gembira oleh kaum pekerja. Konvensi ini menetapkan bahwa selama ”bobot” dan ”nilai” dua atau lebih pekerjaan sama, besarnya upah harus sama dan masa kerja tidak menjadi pertimbangan sama sekali. 3. Keuntungan dan Kerugian dari Kenaikan Gaji yang Bersifat Umum Banyak berdebatan mengenai pro dankontra terhadap kebijakan dan kebiasaan kenaikan upah umum. Di satu fihak banyak yang menganggap bahwa kebijakan dan kebiasaan memberikan kenaikan umum secara priodik dan pasti akan menguntungkan bagi semua pihak, baik bagi pekerja maupun bagi perusahaan. Di lain pihak, banyak pula kritik terhadapnya. 3.1 Keuntungan Keuntungan kenaikan gaji atau upahyang bersifat umum adalah sebagai berikut: 1. Pekerja mendapat kaminan bahwa daya belinya akan terpelihara dan tidak perlu mengajukan permintaan atau tuntutan, apabila tertekan 2. Karena kepastian tersebut, tidak akan menjadi ketegangan dalam hubungan antara pengusaha/pimpinan perusahaan dan pekerja/organisasi pekerja, dan waktu produktif tidak terbuang percuma untuk negosiasi yang tidak perlu! 3. Perusahaan dengan mudah memperhitungkan besarnmya kenaikan upah yang perlu diberikan dan memasukannya dalam anggaran tahunan perusahaan. 3.2 Kerugian Banyak pimpinan perusahaan dan para pakar manajemen sumber daya manusia yang berpendapat bahwa kebiasaan tersebut dalam jangka panjang akan melemahkan posisi kompetitif perusahaan. Alasannya adalah sebagai berikut: 1. Kenaikan upah umum yang diberikan secara rutin akan mengakibatkan bahwa kenaikan biaya personel akan meningkat lebih pesat daripada kenaikan produktivitas. Dalam jangka panjang hal ini akan menjadi beban berat untuk perusahaan yang biasanya akan mendorong perusahaan mengambil tindakan-tindakan efisensi seperti rasionalisasi dan penggunaan teknologi tinggi. ‘12 Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan Drs. Hasyim, MM. 5 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana


Download ppt "9 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google