Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Susanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
Oleh: Ns. Aat Yatnikasari, SKep
2
Penyakit Jantung kongenital ( Bawaan )
Penyakit jantung congenital terjadi jika terdapat suatu kelainan/kerusakan perkembangan embrionik pada struktur/fungsi jantung yang menyebabkan suatu lubang yang abnormal,lesi obstruksi,striktur pada katub, ppenutupan ductus orteriosus yang tidak lengkap atau bentuk pembuluh yang abnormal.
3
Kasus Yang Sering Terjadi
I. Penyakit Jantung Bawaan Asianotik. A. Aliran ke Paru Meningkat : 1. Paten Ductus Arteriosus (PDA) Adalah tidak menutup Ductus Arteriosus oleh suatu hal sehingga terdapat hubungan antara aorta dengan arteri pulmonal.
4
2. Atrial Septal Defect (ASD)
Adalah terdapat defek pada septum atrium sehingga adanya hubungan antara Atrium kiri dan kanan. 3. Ventricular Septal Defect (VSD) Adalah terdapat defek pada septum ventrikel, sehingga adanya hubungan antara ventrikel kiri dan kanan.
5
adalah terdapat penyempitan pada katup Aorta
B. Aliran ke Paru Normal : 1. Coartatio Aorta adalah terdapatnya penyempitan pada aorta, dapat terjadi di atas. Duktus arteriosus (pre-Ductal), di depan duktus arteriosus (juxta ductal) atau dibawah duktus arteriosus (pos ductal). 2. Aorta Stenosis (AS) adalah terdapat penyempitan pada katup Aorta 3. Pulmonal Stenosis adalah terdapatnya penyempitan pada pulmonalis
6
II. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik.
A. Aliran ke Paru Berkurang : Tetralogy of Fallot (TOF) adalah terdapat empat kelainan yaitu; Ventrikel Septal Defek (VSD), Pulmonalis Stenosis (PS), Overriding Aorta, dan Hipertropi Ventrikel kanan.
7
B. Aliran ke Paru Meningkat :
Transposition of The Great Arteries (TGA) adalah terdapat kelainan pada letak kedua pembuluh darah pembuluh darah arteri besar yaitu Aorta keluar dari ventrikel kanan dan arteri Pulmonalis dari ventrikel kiri.
8
PENGKAJIAN I. Riwayat terkait
1.Tipe kerusakan/kelainan jantung,respon fisiologis pada kelainan misal : sianosis, keterbatasan aktivitas 2. Obat-obatan 3. Paparan terhadap penyakit ( ISPA ) 4. Prosedur paliatif ( pembedahan sebelumnya )
9
II.Gambaran Fisik 1.Kardiovaskuler - Ringan : Takhikardi, adanya mur-mur, thrill - Berat : Penurunan nadi Perifer 2. Pernapasan - Takhipnea, dispnea, orthopnea - Napas cuping hidung - Bunyi Crackles
10
3. Gastrointestinal - Pertambahan berat badan lambat 4. Genitourinaria - Penurunan pengeluaran urine 5. Muskuloskletal - Mudah lelah saat beraktivitas 6. Integument (kulit) - Edema pada orbital, lengan, dan kaki - Ektremitas dingin - Sering berkeringat - Sianosis
11
III. Pemeriksaan Fisik Mata : Konjunctiva, skelera, palpebra Bibir : Sianosis Leher : JVP (k/p) Paru : Frekuensi, pola, dan suara napas, pergerakan dada, bentuk dada Jantung : Frekuensi dan irama denyut jantung, suara / bising jantung Abdomen : Asites, bising usus, lingkar perut (k/p) Extremitas : Kehangatan (suhu), kelembaban, edema, kekuatan pulsasi, pengisian kapiler, warna kuku Tanda-tanda vital yang lain : Tekanan darah, saturasi oksigen, suhu tubuh
12
III. Psikososial & Perkembangan Anak
Tingkat perkembangan, mekanisme koping, rutinitas anak/keluarga pengalaman Persiapan anak sesuai dengan tingkat tumbuh kembang : Infant (lahir-12 bulan) Anak mengembangkan hubungan yang dekat dengan pengasuh utama, merespon dengan lingkungan eksternal, mulai mengeksplorasi lingkungan. - Libatkan orangtua dalam prosedur bila memungkinkan - Gunakan terapi sentuhan
13
Todler (1-3 tahun) Anak belajar ketrampilan baru, komunikasi untuk mengembangakan keluarga dan pengasuh, eksplorasi lingkungan, mulai menyempurnakan gerakan motorik halus. - Jelaskan prosedur sesuai dengan yang didengar, dirasa, dan dilihat - Gunakan teknik distraksi - Berikan alternatif bila memungkinkan
14
Pra Sekolah (3-6 tahun) - Anjurkan anak mengatakan perasaan - Tentukan bagian yang akan dilakukan prosedur pada boneka - Libatkan anak dalam prosedur bila memungkinkan Usia Sekolah (6-12 tahun) Anak mengambangkan kemampuan, memecahkan masalah, belajar mengendalikan emosi, mengembangkan ketrampilan motorik dan sosial lebih baik, belajar bekerja sama denga anggota kelompok
15
Jelaskan prosedur dengan menggunakan
diagram yang sederhana Berikan tanggung jawab untuk tugas sederhana Kembangkan hubungan dengan teman
16
Remaja (13-19 tahun) Anak mengembangkan cara baru berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya, belajar peran sesuai gender dan bekerja mempertahankan peran sosial baru, mengembangkan ketrampilam pemecahan masalah, belajar fungsi mandiri - Berikan tambahan penjelasan (alasan prosedur dilakukan) - Perhatikan penampilan - Libatkan dalam pengambilan keputusan - Kembangkan hubungan dengan teman
17
IV. Pengetahuan klien dan Keluarga
Dapat menyebutkan penyakit anaknya Dapat mengenal tanda dan gejala penyakit anaknya Dapat melakukan tindakan untuk mengatasi masalah Dapat menyebutkan faktor pencetus Mampu memahami pertumbuhan dan perkembangan anaknya Dapat mengerti akibat dari penyakit
18
1. Diagnosa Keperawatan Gangguan pertukaran gas b.d edema pulmonal
Tujuan : Oksigenasi adekuat Intervensi : Kaji Frekuensi, pola, dan suara nafas, pergerakan dada, penggunaan otot bantu pernapasan, warna kulit, saturasi oksigen. Perhatikan adanya karakter batuk Lakukan fisioterapi dada, suctioning
19
Hindari kontak dengan banyak orang atau orang yang sedang sakit batuk pilek
Posisi semifowler/ fowler Monitor kada serum elektrolit, terutama kalium Kolaborasi : pemberian oksigen, di uretik, serta pemeriksaan analisa gas darah Kriteria evaluasi : Kriteria Tanda-tanda vital dalam batas normal (sesuai usia) Warna kulit merah muda Capilary Refill 3-5 detik
20
2. Diagnosa Keperawatan Risiko terjadi penurunan curah jantung b.d defek struktur Tujuan : Pasien menunjukan perbaikan curah jantung Intervensi : Observasi kesadaran, pernafasan, saturasi oksigen, tanda tanda spell hipoksia seperti ; menangis berkepanjangan, bertambah sianosis, saturasi makin turun, pernapasan cepat dan dalam, gelisah, lemas, kesadaran menurun, dan kadang-kadang disertai kejang.
21
- Ciptakan lingkungan yang tenang, hindari lingkungan penuh stress
Batasi aktivitas, pengunjungan, minimal handling Cegah valsavah manuver, hipotermia, hipertermia, dehidrasi, asidosis Atur posisi squatting terutama saat aktivitas / menangis Berikan makanan yang mudah dicerna Kolaborasi : pemberian oksigen, obat batuk, penurunan panas, pelunak feses, terapi penenang serta propanopol, pemeriksaan analisa gas darah (k/p)
22
Kriteria Evaluasi : Denyut jantung kuat, reguler, dalam batas normal sesuai usia Perfusi perifer adekuat Keluaran urin adekuat 3.Diagnosa Keperawatan Risiko terjadi kelebihan volume cairan b.d akumulasi cairan Tujuan: Pasien tidak menunjukan bukti-bukti kelebihan cairan
23
Intervensi : Pertahankan masukan dan keluaran yg adekuat Kaji adanya bukti peningkatan atau penurunan edema Pertahankan pembatasan cairan (bila diinstruksikan) Timbang berat badan setiap hari Kolaborasi : pemberian diuretik. Kriteria Evaluasi: Pasien menunjukkan bukti-bukti penurunan cairan (sering berkemih, berat badan turun)
24
4. Diagnosa Keperawatan Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen Tujuan : Toleransi aktivitas sesuai kemampuannya Intervensi : Kaji tingkat / kemampuan aktivitas pasien Jelaskan dan diskusikan pada orangtua pasien tentang pentingnya pembatasan aktivitas yg berlebihan.
25
- Berikan kesempatan pada pasien untuk memilih kegiatan / permainan yg tidak banyak membutuhkan tenaga / energi seperti buku cerita, bergambar, menyusun balok, dll Berikan makanan lunak / mudah dicerna Berikan kesempatan untuk istirahat dan minimal handling Kolaborasi : Ahli fisioterapi (k/p)
26
Kriteria evaluasi : Toleransi aktivitas sesuai kemampuan ditandai dengan: mampu beradaptasi dengan minum Atau makan sedikit tapi sering, dengan mainan Yg dianjurkan serta tampak tenang dan dapat Melakukan aktivitas sesuai kemapuannya
27
5. Diagnosa Keperawatan Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d ketidak adekuatan oksigen dan nutrisi pada jaringan Tujuan : Pasien mengikuti kurva pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia Intervensi : Kaji makanan / minuman yg disukai ataupun yg tidak disukai oleh pasien
28
Jelaskan dan diskusikan pada orangtua tentang pentingnya nutrisi serta pola pemberian nutrisi pada pasien. Pemberian ASI / susu : frekuensi sedikit tapi sering (8-12 kali per hari), jumlah disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, pemberian menggunakan sendok / ditetes / melaui OGT /NGT (k/p), diberikan dalam keadaan hangat.
29
Pemberian makanan : jenis makanan disesuaikan dengan kondisi pasien, frekuensi sedikit tapi sering, penyajian bervariasi/menarik, dan dalam keadaan hangat serta pemberian melalui OGT/NGT (k/p). Posisi pada saat minum atau makan : semifowler / fowler
30
Ciptakan lingkungan yg menyenangkan saat makan / makan pada saat bersamaan dengan pasien lain dan menggunakan alat makan berwarna cerah. Timbang berat badan tiap hari (pantau tinggi dan berat badan) Kolaborasi : ahli gizi. Pemberian supplemen vitamin / zat besi, pemberian nutrisi / kalori secara parenteral, pemasangan OGT / NGT, serta pemeriksaan Albumin (k/p)
31
TERIMAKASIH Kriteria Evaluasi :
Anak mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang adekuat ditandai dengan: tampak segar / aktif, tidak rewel, berat dan tinggi badan sesuai usia TERIMAKASIH
32
DAFTAR PUSTAKA Doengoes Marylin E. (1989), Nursing Carer Plans : Guidelines for Planning and Documentating Patient Care. (Ed, ke-3). W. B. Saunders : Philadelphia. Speer, K.M (1999), Pediatric care planning 3rd ed., Springhouse Corporation, Pensylvania Wong, D.L (1999), Whaley & Wong`s: Nursing care of infants and children 6th ed., St. Louis : Mosby Whaley L.F., Wong D.L (1985), Essestials of pediatric nursings, 2th ed., St. Louis : Mosby
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.