Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Ekstraksi gigi pada kehamilan
2
Ekstraksi Gigi Ekstraksi gigi adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang menyangkut pencabutan gigi dari soketnya pada tulang alveolar.
3
Indikasi ekstraksi gigi
Karies yang parah Supernumary gigi Nekrosis pulpa Gigi yang terkait dengan lesi patologis Penyakit periodontal yang parah Terapi pra-radiasi Alasan Orthodontik Gigi yang mengalami fraktur rahang Gigi yang mengalami malposisi Estetika Gigi yang retak Ekonomi Gigi Impaksi
4
Kontraindikasi ekstraksi gigi
Relatif Lokal Sistemik Mutlak Lokal Sistemik
5
Komplikasi ekstraksi gigi
Saat pencabutan gigi KOMPLIKASI Sesaat setelah pencabutan gigi Jauh sesudah pencabutan gigi
6
Kehamilan Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan antara ovum dengan spermatozoa lalu dilanjutkan dengan nidasi atau impantasi. Usia kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu : Trimester 1 : 0 – 12 minggu Trimester 2 : 13 – 27 minggu Trimester 3 : 28 – 40 minggu
7
Kemungkinan kehamilan
Diagnosis Presumtif Diagnosis Kemungkinan kehamilan Tanda pasti
8
Perubahan fisiologi kehamilan
Perubahan Hematologis Trimester 1 : Volume darah meningkat secara nyata. Konsentrasi hemoglobin dan hematrokit menurun sedikit Konsentrasi dan kebutuhan zat besi meningkat sesuai kebutuhan. Trimester 2 : Peningkatan volume darah disebabkan karena peningkatan plasma dan eritrosit. Peningkatan kadar eritropoetin plasma Trimester 3 : Konsentra hematrokit dan hemoglobin yang sedikit menurun. Viskositas darah menurun
9
Perubahan Kardiovaskuler
Trimester 1 : Peningkatan volume curah jantung. Peningkatan preload Trimester 2 : 1. Uterus yang membesar akan menekan vena cafa inferior dan aorta bawah ketika posisi terlentang, sehingga akan mengurangi curah jantung dan preload. Posisi dikenal dengan suspine hypotension Trimester 3 : 1. Uterus yang semakin membesar akan semakin menekan aorta sehingga akan menurunkan aliran darah uteroplasenta ke ginjal, jika dalam posisi terlentang
10
Kesadaran untuk mengambil napas lebih sering meningkat Trimester 2 :
Perubahan Respirasi Trimester 1 : Kesadaran untuk mengambil napas lebih sering meningkat Trimester 2 : Sirkumferentia thorax akan bertambah kurang lebih 6 cm, dan diafragma akan meningkat kurang lebih 4 cm, karena pengembangan uterus. Volume tidal, volume ventilasi per menit akan meningkat Trimester 3 : Pergerakan diafragma semakin terbatas karena uterus yang semakin membesar. Peningkat volume tidal, dan volume ventilasi per menit akan mencapai puncaknya.
11
Perubahan Gastrointestinal
Trimester 1 : Timbul rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung Sering terjadi nausea dan muntah karena peningkatan HCG Trimester 2 : Seiring dengan membesarnya uterus, maka lambung dan usus akan semakin tergeser. Trimester 3 : Penurunan mortilitas otot polos Penurunan sekresi asam lambung
12
Perubahan hormonal Akan terjadi peningkatan hormone HCG diawal kehamilan Diikuti dengan peningkatan hormon progesteron dan estrogen
13
Hubungan ekstrAKSI GIGI DENGAN KEHAMILAN
Hematologi Akan terjadi peningkatan faktor pembekuan dan fibrinolisi kecuali, XI, XII Ketika dilakukan pencabutan gigi,maka darah akan mencoba menutup lukanya Karena peningkatan faktor pembekuan, maka bias terjadi hiperkoagulasi Meningkatkan resiko terjadinya Deep Vein Thrombosis (DVT) dan pulmonary Edema (PE)
14
Kardiovaskular Uterus yang membesar, akan menekan vena cafa inferior dan aorta bawah, sehingga akan menurunkan cardiac output dan preload Ketika melakukan tindakan gigi, pasien jangan dibiarkan telentang. Karena bias menyebabkan supine hypotension Posisi yang baik bias semi reclining position dan paling ideal adalah left lateral decubitus dengan pinggul dan paha kanan dinaikan hingga 15 derajat
15
Mulut Sehingga akan menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat, sehingga akan mempengaruhi vaskularisasi gingiva, mikrobiota subgingiva Dapat meningkatkan terjadinya pathogenesis penyakit periodontal, serta meningkatkan resiko infeksi Pada wanita hamil , akan terjadi peningkatan hormone estrogen Merupakan salah satu indikasi ekstraksi gigi
16
Prosedur dan obat Pada wanita hamil, radiasi merupakan salah satu kontaindikasi karena dapat menyebabkan teratogenik. Tapi, untuk foto panoramic dianggap nyaman dan tidak berbahaya bagi janin. Lalu dosis yang aman untuk janin adalah 0,005 Gy. Untuk obat-obatan, FDA sudah membagi klasfikasi obat dan berikut ini daftar obat yang sering digunakan dalam perawatan gigi.
17
Kategori Definisi A Studi kontrol pada wanita hamil tidak membuktikan dapat beresiko pada fetus di usia trimester pertama dan tidak terbukti juga pada trimester berikutnya, dan kemungkinan berbahaya bagi janin dapat dihilangkan B Pada uji coba hewan tidak terbukti beresiko pada janin, tetapi pada studi kontrol wanita hamil atau pada hewan belum terbukti memiliki efek yang merugikan pada janin di trimester pertama dan tidak ada bukti resiko di trimester akhir. C Pada uji coba hewan sudah terbukti memiliki efek samping terhadap fetus, dan belum ada studi kontrol pada wanita dan hewan yang tersedia. Obat hanya diberikan jika potensi manfaat obat lebih banyak dibandingkan resiko terhadap janin. D Ada bukti positif terhadap resiko janin, tapi manfaat dari obat tersebut dapat diterima meskipun beresiko (contohnya,jika obat dibutuhkan dalam situasi mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif. X Studi pada hewan atau manusia telah mendemonstrasikan abnormalitas pada janin atau sudah ada bukti jika beresiko terhadap janin berdasarkan pengalaman manusia atau keduanya. Obat ini menjadi kontraindikasi pada wanita hamil
19
Kesimpulan dan saran Kesimpulan
Ekstraksi gigi pada wanita hamil boleh dilakukan jika memenuhi indikasi dan memang harus dilakukan ekstraksi. Ekstraksi gigi pada wanita hamil aman,asalkan dokter gigi menggunakan obat anastesi lokal dan analgesik yang aman pada janin. Untuk peningkatan resiko Deep Vein Thrombosis (DVT) dan Pulmonary Edema (PE) karena ekstraksi gigi tidak perlu terlalu diwaspadai karena belum ada laporan bahwa perawatan gigi dapat meningkat resiko terjadinya DVT dan PE. Untuk kondisi hipotensi suspine dapat dicegah atau dihindari dengan menggunakan posisi yang ideal yaitu left lateral decubitus dengan paha dan pinggul kanan dinaikan hingga 15 derajat.
20
2. Saran Pada ekstraksi gigi dan terapi gigi lainnya terbukti tidak berbahaya bagi wanita hamil. Dan sebaiknya dokter gigi mengedukasi pasien untuk tetap menjaga kebersihan mulut, dan tetap kontrol ke dokter gigi selama masa kehamilan untuk mencegah penyakit pada periodontal. Jadi, tidak hanya ibu hamil saja. Sebaiknya semua orang diharapkan memeriksakan giginya secara rutin minimal enam bulan sekali atau setahun sekali.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.