Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadian Agusalim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Presentasi Kasus “Stroke Hemoragic” Pembimbing :
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc Disusun Oleh : Shintya Nanda Nur’aini H2A013024 FK UNIMUS
2
IDENTITAS Nama : Ny. M Umur : 64 tahun Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Janda Pendidikan : Tidak pernah sekolah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Gembongan RT 08 RT 04 Karangjati Bergas Kab. Semarang No CM : 132xxx-20xx Tanggal masuk RS : 26 Agustus 2017, Pukul 10:53, Pasien Rawat Inap di ICU
3
Diperoleh dari anak pasien ( aloanamnesis ), dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2017, pukul di ruang tunggu ICU Penurunan Kesadaran
4
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Kamis malam SMRS pasien pergi kepengajian, saat pengajian pasien mendengar kabar bahwa teman pasien meninggal. Lalu pasien merasa lemas dan keluar keringat dingin. Pasien langsung merasa mulutnya merot kekanan dan anggota gerak bagian kanan terasa lemas. Pasien dibawa keklinik terdekat dari rumah pasien, saat tiba diklinik pasien muntah berupa makanan sebanyak 1 kali. Saat dibawa ke klinik belum ada penurunan kesadaran pada pasien. Pasien masih dapat diajak komunikasi dengan baik, tetapi bicara sudah pelo dan anggota gerak kanan terasa lemah dan sangat sulit untuk digerakkan. Pada Jumat malam saat diklinik pasien mulai mengalami penurunan kesadaran, dan saat BAK keluar darah sedikit pada selang kateter pasien. Pasien belum BAB sama sekali. Pada saat itu juga pasien dibawa ke RS. Ken Saras untuk dilakukan CT Scan, setelah dilakukan CT Scan pasien kembali lagi ke klinik. Pada Sabtu pagi kesadaran pasie semakin menurun, dan pasien langsung di bawa ke RSUD Ambarawa. Pasien dirawat dibagian ICU RSUD Ambarawa, saat di ICU pasien mengalami kejang hanya pada tubuh bagian kiri saja. Pasien tidak pernah mengeluh sakit kepala sebelumnya dan demam juga disangkal.
5
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat mengalami keluhan serupa sebelumnya : disangkal Riwayat trauma sebelumnya : disangkal Riwayat kejang sebelumnya : disangkal Riwayat epilepsy : disangkal Riwayat Stroke : disangkal Riwayat penyakit paru : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat hipertensi : diakui , terkontrol Riwayat DM : diakui, terkontrol Riwayat kelemahan anggota gerak sebelumnya: disangkal
6
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat DM : disangkal Riwayat HT : disangkal Riwayat stroke pada keluarga: disangkal Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama : disangkal
7
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL EKONOMI
Riwayat merokok disangkal Riwayat peminum alkohol disangkal Pasien hampir tidak pernah berolahraga Pasien selalu melakukan diet sehat karena pasien memiliki kencing manis. Pasien tidak minum minuman atak makan makanan manis, pasien lebih sering makan sayur dan menugurangi makan nasi. Pasien juga mengurangi makanan asin dan pasien tidak makan makanan yang mengandung micin. Pasien selalu makan makanan rumah.
8
RESUME ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara aloanamnesis. Pasien perempuan, 64 tahun datang ke IGD RSUD Ambarawa dengan keluhan penurunan kesadaran, pasien dirujuk dari rawat inap klinik. Pasien datang ke klinik pada kamis malam karena pasien tiba- tiba merasa lemah pada anggota gerak kanan dan merot ke kanan. Saat dibawa ke klinik pasien muntah sekali, pasien tidak merasa pusing sebelumnya. Pada jumat malam pasien mulai mengalami penurunan kesadaran dan keluar darah dari kateter urin pasien, lalu pasien dibawa ke RS Ken Saras untuk dilakukan CT scan. Pada sabtu pagi kesadaran pasien semakin menurun dan pasien dibawa ke RSUD Ambarawa. Saat Di ICU pasien kejang pada bagiuan tubuh sebelah kiri saja. Pasien memiliki riwayat DM dan HT yang terkontrol. Pasien tidak pernah mengalami hal yang serupa sebelumnya. Pasien sebelumnya tidak mengeluh pusing.
9
DIAGNOSIS SEMENTARA Diagnosis klinik : Penurunan kesadaran dengan lateralisasi dextra, kelemahan anggota gerak kanan, bicara pelo Diagnosis topis : Hemisphere sinistra Diagnosis etiologi : Stroke hemoragic dengan partial seazere
10
DISKUSI PERTAMA Dari data anamnesis didapatkan suatu kumpulan gejala berupa kelemahan anggota gerak kanan, yang sifatnya mendadak sebelum terjadi penurunan kesadaran disertai bicara pelo. Pada penderita tidak didapatkan defisit neurologis yang terjadi secara progresif, berupa penuruna kesadaran berupa kelemahan motorik yang terjadi akibat suatu proses destruksi maupun nyeri kepala kronik akibat dari proses kompresi dengan segala akibatnya yang merupakan gambaran umum pada tumor otak (Greenberg, 2001) Gejala-gejala abses serebri berupa nyeri kepala yang cenderung memberat, demam, defisit neurologi fokal dan kejang juga tidak terdapat pada penderita ini (Adam et al, 2001; De angelis, 2001).
11
STROKE DEFINISI Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak (Corwin, 2009). Stroke atau cedera cerebro vaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.1 Definisi Menurut WHO (World Health Organization) stroke didefinisikan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
12
KLASIFIKASI STROKE Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak). Stroke hemoragik / perdarahan yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang disebabkan kerusakan pembuluh darah otak sehingga menyebabkan pendarahan pada area tersebut.
13
Stroke nonhemoragik / iskemik, yaitu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah otak sehingga distribusi oksigen dan nutrisi ke area yang mendapat suplai terganggu Stroke Trombotik: Penggumpalan pada pembulu darah di otak Stroke Embolik : adanya gumpalan dari jantung
14
GEJALA KLINIS Gejala SH SNH Onset Mendadak Pelan Saat Onset
Saat Beraktifitas Saat Istirahat Peringatan - + Nyeri Kepala +++ +/- Kejang Muntah Penurunan Kesadaran
15
Tandakernig,Brudzinsky
Tanda (sign) SH SNH Bradikardi ++(dari awal) + - (harike-4) Udem papil Sering + - Kaku kuduk + Tandakernig,Brudzinsky ++
16
PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS Keadaan Umum
pasien tampak sangat lemah dengan penurunan kesadaran Kesadaran kualitatif Sopor, GCS E2VxM4 TTV Tekanan Darah : 220/ 98 mmHg Nadi : 100 x/ menit RR : 32 x/ menit ( Takipnea) Suhu : 37o C SPO2 : 95 % Kepala Dalam Batas Normal Leher Dada Jantung Paru Abdomen Ronki (+) / Ronki (+)
17
Status Psikiatrikus Tingkah Laku : Tidak dapat dinilai Perasaan Hati
Orientasi Kecerdasan Daya Ingat
18
Nervus Kranialis Tidak Dapat dinilai Fungsi motorik Tidak Dapat Dinilai Refleks Fisiologi Dalam Batas Normal Rangsang Meningeal Fungsi Sensorik
19
Px. Vegetatif dan funsi luhur
Refleks Patologis Babinski (+)/ (+) Chanddock (+)/(+) Gordon (+)/(+) Schaeffer (+)/(+) Px. Vegetatif dan funsi luhur Fungsi Luhur : afasia dan memori tidak dapat dinilai Fungsi Vegetatif : BAK lancar menggunakan selang kateter dan pada jumat malam terdapat darah di dalam kateter. Selama dirawat pasien belum BAB
20
Hasil Perhitungan SIRIRAJ
( 2,5 x 2 ) + ( 2 x 1 ) + ( 2 x 0 ) + ( 0,1 x 98 ) - ( 3 x 1 ) – 12 = 1,8 Hasil dari Siriraj > 1 yang berarti terdapat perdarahan supratentorial
21
Algoritma Gajah Mada Dalam kasus ini didapatkan pemeriksaan : penurunan kesadaran (+), refleks babinski (+) maka termasuk stroke perdarahan intracerebral.
22
Pemeriksaan Penunjang
Peningkatan pada Lekosit dan glukosa puasa. Dan penurunan pada Limfosit
23
CT SCAN
26
Tampak lesi hiperdens di corona radiate kiri dengan volume lebih kurang 8 cc, tampak edema perifocal. Tampak lesi hipodens kecil batas tak tegas di korona radiate kanan Tampak lesi hipodens kecil- kecil batas tegas di nucleus caudatus kanan, nucleus lentiformis kanan, thalamus kanan, kapsula eksterna kanan. Sulkus kortikalis dan fisura lateralis Sylvii kanan kiri relatif lebar Ventrikel lateralis kanan kiri, III dan IV relative lebar Tak tampak midline shifting Sistema perimesencephali dan basalis tak menyempit Pons dan serebelum baik
27
Diagnosis Akhir Diagnosa klinik :Hemiparesis dextra dengan penurunan kesadaran Diagnosis topik :Hemisphere sinistra Diagnosis etiologi : Stroke Hemoragic dengan partial seazere dd miocklonus
28
TERAPI Medikamentosa : Piracetam 3x 3 gr Citicolin 2x 500 mg
Ranitidin 2x1 amp Kalnex 3x 1gr Manitol 4x 125 mg KSR 2x1 gr Furosemid 3x1 amp Diltiazem 2x 30 mg Ceftriaxon 2x1 gr Rehabilitasi medik : Fisioterapi
29
PROGNOSIS Death : dubia Disease : dubia Disability : dubia
Discomfort : dubia Dissatisfaction : dubia Distitution : dubia
30
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.