Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh Dwi Putri Pasinggi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh Dwi Putri Pasinggi"— Transcript presentasi:

1 Oleh Dwi Putri Pasinggi
NARKOBA /NAPZA Oleh Dwi Putri Pasinggi

2 Pengertian Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

3 TIGA GOLONGAN NAPZA BERDASARKAN SIFAT PENGARUHNYA TERHADAP PEMAKAI
Stimulan: merangsang sistem saraf pusat Depresan: menekan sistem saraf pusat Halusinogen: mengacaukan sistem saraf pusat

4 STIMULAN Menimbulkan perasaan segar, bersemangat, tidak lelah, tidak lapar, rasa nikmat, bahagia, disorientasi mental, rasa cemas tinggi, mudah tersinggung, gugup, sulit tidur, mual-mual, merasa haus terus menerus, keringat dingin, hipertensi Memberikan rasa nikmat, bahagia Amphetamine, Metamphetamine (Shabu), XTC– Ecstasy (3,4 methylenedioxy-N-Methylamphetamine), Kokain/Crack, Kafein, Alkohol*, marijuana* *) dalam jumlah sedikit

5 DEPRESAN Efek mengantuk sampai tidur, menimbulkan perasaan nyaman dan tenang, mempengaruhi koordinasi gerakan, konsentrasi Opiat : heroin (PT), Barbiturat : hipnotik – sedative, Marijuana – Ganja, Oxycodon (oxyContin), Benzodiazepin, alkohol

6 HALUSINOGEN Menyebabkan halusinasi, sangat dipengaruhi oleh perasaan saat itu, dapat menyebabkan perilaku yang memalukan atau membahayakan Contoh napza yang menimulkan halusinasi adalah kokain dan LSD

7 NARKOTIKA

8 NARKOTIKA Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan ketergantungan.

9 Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman 
Papaper somniferum (Candu),  Erythroxyion coca (kokain), dan Cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun.

10 Penggolongan Narkotika
Narkotika Golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. tidak digunakan untuk terapi Contoh : heroin , kokain , ganja Narkotika Golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir.Contoh : morfin dan pertidin Narkotika golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Contoh : Codein

11 A. Opium Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit (mencegah batuk, diare, dll). Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opiat Perasaan tenang dan bahagia Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis) Acuh tak acuh (apatis) Malas bergerak Mengantuk Rasa mual Bicara cadel Gangguan perhatian/daya ingat

12 B. Ganja Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagimereka yang memiliki latar belakang (gen). Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja Rasa senang dan bahagia Santai dan lemah Pengendalian diri dan konsentrasi kurang Depresi dan sering menguap/mengantuk Acuh tak acuh Mata merah Nafsu makan meningkat Mulut kering

13 C. Kokain Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain
Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek euforia. Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain Gelisah dan denyut nadi meningkat Euforia/rasa gembira berlebihan Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat Kejang dan tekanan darah meningkat Berkeringat dan mudah berkelahi Penyumbatan pembuluh darah Distonia (kekakuan otot leher)

14 d. morfin Merupakan pemurnian pertama dari tanaman opium.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Efek samping penggunaan morfin : Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit.  penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. 

15 e. Kodein Merupakan turunan dari morfin. Biasanya digunakan sebagai obat batuk. Kodein merupakan analgesik agonis opioid (agonis opioid merupakan obat opioid yang menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan reseptor. Kodein dapat menimbulkan efek menenangkan dan meningkatkan ambang rasa nyeri.

16 Jenis-jenisnya nerkotika lainnya :
Methadone (MTD) LSD atau Lysergic Acid mescalin barbiturat Demerol  Dektropropoksiven Hashish 

17 PSIKOTROPIKA

18 Psikotropika Golongan Psikotropia adalah Zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Pemakaian Psikotropika dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan pembatasan medis bisa menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan namun juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai bahkan menimbulkan kematian.

19  menurut potensi menyebabkan ketergantungan sebagai berikut :
    a. Psikotropika Golongan I : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi        Contoh : MDMA ( ekstasi ). LSD dan STP     b. Psikotropika Golongan II : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas pada terapi         Contoh : amfetamin, metamfetamin. fensiklidin dan ritalin     c. Psikotropika Golongan III : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, agak banyak digunakan dalam terapi         Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam     d. Psikotropika Golongan IV : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam  terapi.         Contoh : diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital, klorazepam,

20 Jenis-jenis Psikotropika
1. EKSTASI (MDMA) Ekstasi (MDMA) adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Senyawa HYPERLINK atau dalam bahasa kimia. Ekstasi adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca (erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan cara / teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya. Kenikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar saja, yaitu selama 1 sampai 4 menit seperti rasa senang riang gembira, tambah pede, terangsang, menambah tanaga dan stamina, sukses, dan lain-lain. Setelah 20 menit semua perasaan enak itu hilang seketika berubah menjadi rasa lelah / capek, depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi dan lagi sampai mati.

21 Efek psikologis atau mental spiritual yang dapat ditimbukan dari penggunaan kokain secara terus menerus adalah : - Darah tinggi - Sulit bobo / susah tidur - Bola mata menjadi kecil - Hilang nafsu makan / kurus - Detak jantung jadi cepat - Terbius sesaat, dan sebagainya

22 2. Sabu-sabu (methamphetamine)
Narkoba jenis psikotropika ini berbentuk kristal seperti gula, tidak berwarna dan berbau, dalam bahasa medis lebih dikenal dengan nama methamphetamine. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Si pemakai sabu-sabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian. Pemakaian: Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar sabu-sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.

23 Efek yang ditimbulkan:
Menjadi bersemangat, gelisah dan tidak bisa diam, tidak bisa tidur, tidak bisa makan, dalam jangka panjang bisa menyebabkan fungsi otak terganggu bahkan bisa berakhir dengan kegilaan, paranoid, dan gangguan hati (lever). Gejala pecandu yang putus obat: Cepat marah, tidak tenang, cepat lelah, dan tak bersemangat, lesu, letih dan ingin selalu tidur terus.

24 3. Pentobarbital semacam obat penenang yang sangat mirip dengan valium (diazepam), tetapi jauh lebih kuat pengaruhnya. Obat ini menghasilkan efek penenang, amnesia, relaksasi otot, dan perlambatan respon psikomotor.

25 4. Diazepam Diazepam termasuk kelompok obat benzodiazepine yang memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. Obat ini digunakan untuk mengatasi serangan kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta sebagai obat bius untuk praoperasi.

26 Sedangkan dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia, Psikotropia dapat dikelompokkan menjadi : a. Depresant Obat psikotropia yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat (Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain Sedatin atau Pil BK, Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrak (MX). b. Stimulant Obat psikotropikayang bekerja dengan mengaktif kerja susunan saraf pusat, contohnya amphetamine, MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam kandungan Ekstasi. c. Hallusinogen Obat psikotropika yang bekerja dengan menimbulkan perasaan halusinasi atau khayalan contohnya licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Psikotropika digunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan harganya yang relatif mahal. Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.

27 ZAT ADIKTIF

28 Zat adiktif lainnya adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven). Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).

29 Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin
Alkohol, yang terdapat pada berbagai minuman keras Inhalasi/ solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai keperluan pabrik, kantor dan rumah tangga. Nikotin yang terdapat pada tembakau. Kafein, yang terdapat pada kopi dan teh

30 Penyalahgunaan Narkoba
bahaya sangat besar, bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ tubuh selain itu juga menimbulkan penyakit yang berbahaya sulit untuk di sembuhkan, seperti kanker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa

31 Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

32 Faktor yang mendorong Pengendalian diri yang lemah (coba-coba (rasa ingin tahu) Kondisi kehidupan keluarga Temperamen sulit Mengalami gangguan perilaku Suka menyendiri dan berontak Prestasi sekolah yang rendah Tidak di terima di kelompok Berteman dengan pemakai Mengenal narkoba di usia dini

33 1. Faktor individual Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan Narkoba, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.

34 2. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.

35 Gejala penyalahgunaan narkoba
Fisik Berat badan turun drastic Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam- hitaman Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan Buang air besar dan buang air kecil kurang lancar Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas

36 2. Emosi Sangat sensitif dan cepat merasa bosan
Bila ditegur atau dimarahi, menunjukkan sikap membangkang Emosi naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya Nafsu makan tidak menentu

37 3. Perilaku Selalu kehabisan uang
Waktu di rumah kerap dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, dan tempat-tempat sepi lainnya. Takut dengan air dan malas mandi. Apabila terkena air akan terasa sakit. Sering menguap Mengeluarkan air mata dan keringat berlebihan Sering mimpi buruk Sering nyeri di kepala

38 1. Peran Remaja Pelatihan keterampilan
Kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang, seperti: kegiatan olah raga, kesenian, dll. Tidak mencoba-coba Yakinkan diri Anda bahwa Anda tidak membutuhkan NAPZA Batasi pergaulan intensif dengan kelompok pengguna NAPZA Hindari ketergantungan (dalam relasi sosial) terhadap pengguna NAPZA

39 2.  Peran Orang Tua Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis dan komunikasi terbuka. Mengasuh, mendidik anak yang baik. Menjadi contoh yang baik. Menjadi pengawas yang baik.

40 3. Peran Tokoh Masyarakat dan Pemerintah
Mengikutsertakan dalam pengawasan narkoba dan pelaksanaan Undang-Undang. Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba. Merujuk korban narkoba ke tempat pengobatan. Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir program-program pencegahan penyalahgunaan narkoba.

41


Download ppt "Oleh Dwi Putri Pasinggi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google