Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Infertilitas Riri Laderesti Zulpri
2
Apa itu Infertilitas ? Sepasang suami isteri setelah bersenggama secara teratur (2-3x/minggu) tanpa memakai metode pencegahan belum mengalami kehamilan selama 1 tahun.
3
Jenis-jenis Primer Sekunder
4
DEFINISI dan PENGERTIAN DASAR
Infertilitas Primer Pasangan suami istri ( Pasutri ) tidak pernah mengalami konsepsi meskipun sanggama teratur selama > 12 bulan tanpa perlindungan. Infertilitas Sekunder Pasutri sebelumnya pernah mengalami konsepsi ttp kmd tdk mampu konsepsi lagi meskipun sanggama teratur > 12 bulan tanpa perlindungan.
5
Suami Istri SYARAT FERTILITAS Testis minimal 1 menghasilkan
sperma normal. Saluran Epididimis - vas deferens patent. Kemampuan ereksi – penetrasi Ejakulasi adekuat sperma masuk sempurna di vagina. Istri Sistem neuroendokrin hipotalamus – hipofisis – ovarium mampu menghasilkan ovum. 2. Tuba Fallopii minimal 1 berfungsi normal ( patent ). 3. Uterus mampu menerima dan membesarkan embrio. 4. Vagina mampu menerima sperma.
6
Penyebab Infertilitas pada Wanita
Tuba falopi Infeksi pada panggul Mioma uteri Polip Kista Gangguan ovulasi Endometriosis Tidak diketahui
8
Penyebab Infertilitas pada Pria
Gangguan spermatogenesis (<20jt/ml) Cairan seminal < 2ml Obstruksi duktus/ tubulus oleh inflamasi Ketidakmampuan koitus/ ejakulasi Penyebab Infertilitas pada Pria
10
Memakai celana jeans terlalu ketat Mandi dengan air terlalu panas
Faktor Lain Memakai celana jeans terlalu ketat Mandi dengan air terlalu panas Alkoholisme kronik/ merokok
11
Tahap wawancara identitas, riwayat kesh,perkawinan, infertilitas, hub sex n reproduksi Pemeriksaan Fisik TB, BB, sebaran rambut, keadaan alat2 reproduksi Pemeriksaan Lab Pria: analisis sperma Wanita: ovulasi
12
PEMERIKSAAN SUAMI Anamnesis
Riwayat penyakit sistemik : DM, TBC, Allergi dll Pembedahan daerah genitalia, varicocele dll Infeksi saluran kemih dan genitalia : GO, Sipilis , STD lain. Trauma sekitar genitalia Obat yg berpengaruh atau pemakaian obat yg lama. Risiko pekerjaan : lingkungan panas, kimia, radiasi. Kebiasaan : pakaian ketat , berendam panas dll Merokok, alkohol, narkoba. Kebiasaan seksual / sanggama. Kemampuan ereksi – penetrasi – ejakulasi.
13
B. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum, gemuk, kurus Vital sign C. PEMERIKSAAN KHUSUS GENITALIA. Tanda kelamin sekunder. Penis, bentuk, ukuran, kelainan hypoplasia, hypospadia kekuatan ereksi. Scrotum kelainan kulit, tanda infeksi dll. Testis jumlah, ukuran, penurunan testis, varicocele
14
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Analisa Semen diambil dengan masturbasi abstinensia 3 – 4 hari tampung pakai botol kaca mulut lebar langsung diambil dilaboratorium/ kurang 30 menit post ejaculasi ditempat lain dng transport yang benar. Penilaian : Normospermia Oligospermia Asthenospermia Teratospermia Gabungan oligo-terato-asteno-zoospermia. Azoospermia Aspermia 2. Laboratorium secara umum : darah, urine. 3. Hormonal : FSH, LH, Testosteron, Prolactin, Thyroid dll
15
SEMEN ANALYSIS ( Normal values ) : WHO
1. Volume > 2 cc 2. Konsentrasi > 20 juta/ ml 3. Motilitas > 50 % good atau > 25 % exellent 4. Morfologi > 30 % normal 5. Leukosit < 1 juta / ml 6. Aglutinasi < 20 % 7. Sperm Mar test < 10 % aglutinasi SPERMA ABNORMAL Oligozoospermia: konsentrasi sperma < 20 juta Azoospermi: ejakulat ada ( > 0 CC ), konsenstrasi= 0 Aspermia: ejakulat= 0, sperma = 0 Astenozoospermia= sperma > 20 jt, motilitas a < 25 % Teratozoospermia= sperma > 25 jt, motilitas a > 25 %, morfologi normal < 50 %
16
PEMERIKSAAN ISTERI A. Anamnesis Riwayat fertilitas sebelumnya. Komplikasi kehamilan sebelumnya Pemakaian kontrasepsi sebelumnya Riwayat penyakit yg berpengaruh: DM, TBC, Tiroid Obat-obatan terutama jangka panjang Pmbedahan daerah perut, genitalia Riwayat radang panggul, infeksi genital Kelainan genitalia,bentuk , keluarnya ASI Risiko pekerjaan Riwayat haid dan tanda ovulasi, lendir yg lebih banyak pd pertengahan siklus, PMS. Cara, waktu sanggama, ggn sanggama
17
B.PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : obesitas , BB / TB Vital sign Tanda kelamin sekunder, mamae, pinggul, distribusi rambut Periksa dalam vagina kelainan anatomis, infeksi dll C. PEMERIKSAAN PENDUKUNG Suhu basal badan : monofasik / bifasik Pemeriksaan lendir cervix : Spinbarkeit test, Fern test Uji pasca sanggama interaksi cervix >< sperm Sampling endometrium microcurettage PA Ultrasonografi kelainan genitalia interna Hysterosalpingography bentuk dan funsi cavum uteri, saluran tuba. Laparoscopy dan Chromotubasi : diagnostik – terapi Laboratorium umum Laboratorium hormonal : Prolactin, Estrogen, Progesteron, FSH, LH, Thyroid 1,2,3,4 bisa dilaksanakan di pelayanan primer ( Puskesmas )
18
SUHU BADAN BASAL ( BBT ) diukur setiap pagi segera setelah bangun tidur dengan termometer yg sama pada sublingual mulai hari pertama haid s/d haid yaddicatat pada grafik bifasik / monofasik Pengganggu : demam karena sakit, kurang tidur
19
Dilaksanakan pada masa subur.
CERVICAL MUCOUS TEST Dilaksanakan pada masa subur. Pasang speculum vagina sampai portio – ostium uteri externum terlihat jelas. Ambil lendir cervix , dinilai a. kejernihan lendir b. Spinbarkeit test pembenangan cm c. Fern test preparat basah pd gelas objek mikroskop gambaran daun pakis. 4. Arti : bila baik – Oestrogen + progesteron baik ada ovulasi. FERN TEST baik
20
UJI PASCA SANGGAMA sangat bermanfaat menilai interaksi cervix dan spermatozoa dilaksanakan pada perkiraan masa subur. diperksa 8 – 10 jam pascasanggama. Pasca sanggama isteri dengan posisi tetap telentang (pantat sedikit diganjal ) – pakai pembalut, tidak boleh dibersihkan, tidak boleh mandi, kencing spesimen dari 1. Fornix Posterior 2. Ectocervix 3.Endocervix pengambilan pakai spuit steril dan jarum plastik besar, jarum berbeda pada masing tempat , letakkan pd kaca objek periksa dng mikroskop penilaian:
21
MICROCURETTAGE dilaksanakan pada hari ke 2 atau 10 menstruasi - prahaid laksanakan prosedur curettage pakai microcurettage ambil sedikit endometrium jadikan preparat hapus fiksasi dng alkohol 95 % kirim PA antara hari 2 – 7 proliferasi estroge kelenjar mulai berkelok prahaid kelenjar berkelok + glycogen pengambilan spesimen setelah hari 10 harus yakin tidak ada kehamilan !!! Pasca curettage berikan antibiotika.
22
Askeb Melakukan pengkajian Menganalisa
Memberikan penkes tentang pola hidup sehat, hub sex, dll Rujuk
23
PENCEGHAN INFERTILITA
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah : Mengobati infeksi di organ ada berbagai jenis infeksi diketahui menyebabkan infertilitas Menghindari rokok Menghindari alkohol dan zat adiktif. Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi.
24
PENGOBATAN INFERTILITAS
Adapun pengobatan dalam infertilitas antara lain: Pemberian antibiotic Pembedahan Terapi. Tindakan pembedahan /operasi Varikokel Memberikan suplemen vitamin Tindakan operasi pada penyumbatan di saluran sperma Menghentikan obat-obatan yang diduga menyebabkan gangguan sperma. Menjalani teknik reproduksi bantuan
25
Manajemen kebidanan pada infertilitas berdasarkan tujuh langkah varney, yaitu:
1.Mengumpulkan data dasar a. Data Subyektif b. Data Obyektif 2. Intepretasi data Melakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
26
3. Diagnosa potensial Mengidentifikasikan masalah potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. 4. Antisipasi penanganan segera Kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan
27
5. Perencanaan Merencanakan asuhan yang diberikan kepada pasien 6
5. Perencanaan Merencanakan asuhan yang diberikan kepada pasien 6. Pelaksanaan Melaksanakan atau menjelaskan asuhan yang diberikan kepada pasien. 7. Evaluasi Ibu dapat mengerti semua penjelasan petugas, hal ini dapat dibuktikan ibu dapat menjelaskan kembali beberapa penjelasan yang diberikan oleh bidan
28
DAMBAAN SETIAP PASANGAN SUAMI ISTRI Pengelolaan infertilitas harus PASANGAN!!!
29
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.