Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Lekukan Batang & Kulit
2
31. Lekukan Batang Bentuk Gleuvenmeter
Rusuk-rusuk yang tegak lurus pada mistar M dengan jarak antara rusuk 2 cm. Tiap rusuk mempunyai skala dengan selang antara garis pembagian sebesar ½ cm p1 + p2 Ls trap. = —————— x j 2
3
Luas lekukan = jumlah luas trapesium
= (p p p p … pn ) · 2 cm² Misal panjang dari bagian-bagian tiap rusuk dari kiri ke kanan adalah p1, p2, p3, …….. , pn kali satuan pembagian skala (= ½ cm), sehingga luas penampang lintang lekukan adalah : = (p p p p ……… pn ) · ½ · 2 cm² = (p p p p ……… pn ) cm² Berarti luas trapesium merupakan jumlah skala yang ditunjukkan oleh rusuk-rusuk tersebut.
4
32. Tebal K u l i t 21. Titik pengambilan kulit
22. Penentuan tebal kulit a. Pengukuran & Perhitungan tebal kulit b. Peralatan tebal kulit
5
21. Titik pengambilan kulit
Letak titik pengambilan hendaknya dilakukan pada 4 posisi 2 posisi pada diameter terpendek dan 2 posisi pada tegak-lurus terpendek atau pada diameter terpanjang.
6
22. Penentuan tebal kulit a. Pengukuran & Perhitungan tebal kulit
Tebal kulit pada dasarnya diperoleh dari hasil ukuran di lapangan (t1, t2 , t3 dan t4). Berdasarkan tebal kulit tsb diperoleh diameter batang tanpa kulit (dx). dx = ½ {(D1 + D2) - (t1 + t2 + t3 + t4)} dx = ½ { K/π – (t1 + t2 + t3 + t4)} Volume kulit pada kayu bulat, apalagi pada pohon berdiri dapat dikatakan tidak pernah dilakukan. Dalam skala kecil dilakukan pada kulit “kayu manis”, namun biasanya dalam satuan berat. Bila ingin menentukan volume kulit, maka perhitungannya didasarkan pada “volume selimut”. Rumusan dasarnya adalah volume batang (dengan kulit) kurang volume kayu.
7
b. Peralatan tebal kulit
Peralatan sederhana
8
Alat Sigmat (pengukur tebal kulit)
9
Alat pengambil & pengukur tebal kulit
Alat ukur bentuk pahat Bor riap
10
Diameter batang kayu (tanpa kulit)
D1 = d1 + t1 + t2 d1 = D1 – (t1 + t2) D2 = d2 + t3 + t4 d2 = D2 – (t3 + t4) d1 + d2 = {D1 – (t1 + t2)} + {D2 – (t3 + t4)} d = ½ {(D1 + D2) – (t1 + t2 + t3 + t4)} D = ½ (D1 + D2) D = K/π d = ½ { K/π – (t1 + t2 + t3 + t4)}
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.