Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BAHAN MAKANAN TERNAK SUMBER PROTEIN
2
BMT SUMBER PROTEIN unsur utama bagi makhluk hidup sedang tumbuh dan produktif
Fungsi : pertumbuhan jaringan pembentukan/pemeliharaan sel-sel tubuh Keperluan hidup pokok produksi telur, bulu, dan laktasi
3
BMT sumber protein BMT yang kandungan PK diatas 20 %
Asal bisa dari tanaman maupun dari hewan serta limbah2 pengolahan hasil pertanian
4
Klasifikasi berdasarkan asalnya
Protein BMT Nabati - bungkil2an - biji-bijian Hewani Tep. Ikan, tep. Tulang dll
5
Perbandingan BMT Protein Nabati BMT Protein Hewani
pembentukan via fotosintesis terpusat di bagian yang tumbuh (daun, tangkai muda, biji) adanya bakteri di akar leguminosa (bintil akar) : mengubah N-atmosfir senyawa nitrogen senyawa N + senyawanya. disimpan dalam jumlah berbeda di setiap bagian tanaman. umumnya memiliki faktor pembatas berpengaruh negatif pada saluran pencernaan dan penggunaan zat-zat makanan dalam tubuh ternak. letaknya tersebar ( tulang, ligamentum/penyangga usus, bulu, kulit, jaringan, organ tubuh lainnya) nilai hayatinya lebih tinggi dibanding protein nabati karena kualitas aa lebih tinggi. dalam tubuhnya, ternak ruminansia dapat mensintesa protein tubuh dengan bantuan mikroba rumen. Ternak non ruminansia sangat tergantung pada protein ransum yang dikonsumsi kandungan aa essensial jadi pertimbangan. BMT Protein Nabati BMT Protein Hewani
6
BMT Protein Nabati : Biji-bijian
7
1. Kacang kedelai / Glycine max
protein tinggi dan mudah dicerna nilai gizi tinggi susunan aa hampir menyerupai susunan aa protein hewani susunan glisinin + glutelin hampir menyerupai protein susu (casein) ”CASEIN TANAMAN”. + 80% lemak tak jenuh penggunaannya pada babi perlu diperhatikan lemak babi lembek. kadar mineral tidak begitu tinggi ( Ca : + 0,4%; P : + 0,59%), Fe sangat rendah. vitamin D, tiamin, riboflavin (cukup berarti), vitamin E (sangat sedikit), minus vit. C
8
1. Kacang kedelai / Glycine max
Faktor pembatasnya adalah a). Anti nutrisi : 1. Anti tripsin mempengaruhi kerja enzim tripsin protein tidak tercerna sempurna nilai guna protein rendah. 2. Hemoglutinin --- mempengaruhi aglutinasi sel-sel darah merah (SDM). 3. Glukosida --- mempengaruhi hemolisis SDM 4. Isoflavon --- pengaruh esterogenik Semua anti nutrisi di atas tidak stabil dikurangi dengan cara ’pemanasan’. b). aa metionin aa pembatas c). Kompetitif dengan manusia harga mahal
9
2. Kacang tanah / Arachis hypogaea
tingginya kadar lemak bahan minyak jarang/tidak pernah sebagai pakan ternak, penggantinya justru bungkil kacang tanah. mengandung anti tripsin + aflatoksin (racun), berasal dari Aspergillus flavus mengkontaminasi produk (daging, susu, telur) ternak yang mengkonsumsinya. Babi sangat sensitif aflatoksin pemberiannya harus diperhatikan.
10
3. Biji kecipir / Psophocarpus tetragonolobus
dikenal pula dengan ’WINGED BEAN’ nilai nutrisi tinggi, seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan untuk manusia maupun ternak. protein masih tinggi. kandungan aa hampir sama dengan aa kedelai asam lemak sekitar 15 – 20% (sebagian besar asam lemak tak jenuh). hasil penelitian melaporkan bahwa : waktu mentah mengandung anti tripsin perlu perlakuan khusus (pemanasan; perendaman dan pemasakan; penumbukan/pengepresan saat pembuatan minyak) penggunaannya meningkat (BMT sumber protein untuk ayam). BMT pengganti kedelei/bungkil kedelai (non ruminansia) dan HMT bagi ruminansia
11
Tabel 1. Komposisi berbagai bagian tanaman kecipir (dalam g/100 g bobot segar)
Bunga Daun Polong muda Biji muda Biji tua Umbi Air 84,2-87,5 64,2-85,0 76,0-93,0 35,8-88,1 8,7-24,6 54,9-65,2 Energi (mJ) 0,17 0,20 0,19 0,10-1,71 1,61-1,89 0,63 Protein 2,8-5,6 5,0-7,6 1,9-4,3 4,6-10,7 29,8-39,0 3,0-15,0 Lemak 0,5-0,9 0,5-2,5 0,1-3,4 0,7-10,4 15,0-20,4 0,4-1,1 KH 3,0-8,4 3,0-8,5 1,1-7,9 5,6-42,1 23,9-42,0 27,2-30,5 Serat 3,0-4,2 0,9-3,1 1,0-2,5 3,7-16,1 1,6-17,0 Abu 0,8 1,0-2,9 0,4-1,9 1,0 3,3-4,9 0,9-1,7
12
4. Biji bunga matahari / Helianthus spp.
alternatif penggunaan kedele yang terbatas. protein cukup tinggi kaya arginin + metionin ; miskin lisin, sistin dan glisin. asam pantotenat + niasin cukup tinggi. SK tinggi (terutama kulit biji) faktor pembatasnya : anti tripsin (mentah) sifat lengket (tepung), dapat diatasi dengan pemanasan.
14
BMT Protein Nabati : Bungkil-bungkilan
15
BMT sumber protein berupa bungkil-bungkilan
- diperoleh dari hasil ikutan/limbah industri minyak tanaman - protein masih tinggi - kualitasnya dipengaruhi : bahan baku proses pembuatan minyak : a. mekanik (penekanan/pengepresan) kualitasnya berbeda tergantung kualitas minyak yang dihasilkan. b.solvent (pelarut lemak) kadar lemak lebih rendah mempengaruhi daya simpan.
16
1. Bungkil kedelai bungkil dengan kualitas protein yang terbaik – ada glisin dan glutelin lemak tidak lagi tinggi SK tergantung bahan baku pembuatan minyak (ada kulit atau tidak). aa cukup tinggi, kecuali metionin. umum sebagai penyusun pakan unggas penggunaan BMT sumber protein asal hewan yang jauh lebih mahal dapat dikurangi termasuk komoditi impor harga relatif mahal penyajian pada babi dimasak terlebih dahulu DC zat nutrisi maksimal.
17
1. Bungkil kedelai
18
2. Bungkil kacang tanah warna lebih coklat dan sifatnya masih berlemak bila dibanding dengan bungkil kedelai. kualitas protein cukup tinggi lemak masih tinggi mudah tengik penyimpanan harus diperhatikan, karena jamur penghasil aflaktoksin (racun) mudah tumbuh. Keracunan aflatoksin sering dijumpai pada ternak muda harga lebih murah dibanding bungkil kedelai penyusun pakan unggas, babi dan ternak perah
20
3. Bungkil kelapa penggunaannya sangat dianjurkan, terutama di sekitar pabrik, karena harga murah nilai manfaat tinggi. protein lebih rendah dibanding bungkil yang lain kadar lisin rendah; tetapi DC tinggi pada babi kualitas lemak baik (keras)
22
4. Bungkil kecipir alternatif penggunaan bungkil kedelai, setelah dirintis industri minyak kecipir di Indonesia (daerah transmigrasi). protein cukup tinggi; tapi miskin sistin + metionin faktor pembatas inhibitor ”anti tripsin”
23
5 Bungkil karet protein cukup tinggi
kadar HCN berkurang dibanding bijinya sendiri, meskipun demikian pemberian dalam jumlah besar penurunan produksi. kadar lemak << bungkil kacang tanah penyimpanan lebih lama tanpa tengik/berjamur. mengandung albumin dan beraroma harum. pengganti bungkil kelapa/bungkil kacang tanah
24
6 Bungkil biji kapas protein tinggi, miskin lisin.
SK bervariasi (ada tidaknya kulit biji) Gossipol cukup tinggi (+ 0,50%) penggunaan maksimal pada broiler sekitar 7,5% total ransum. Jika dalam jumlah besar keracunan. pemanasan dapat mengurangi kadar gossipol. penambahan Fe (zat besi) pada pakan atau bersama air minum menghindari resiko keracunan.
25
7 Bungkil biji kapuk Biji kapuk mengandung 22 – 25% minyak dengan kadar asam siklopropenoit (bersifat obat bius) sekitar 10 – 13%. Proses pembuatan minyak yang kurang sempurna, asam siklo akan terkandung dalam bungkilnya pengaruh negatif : a. menurunkan daya tetas telur. b. kematian ternak non ruminansia (terutama muda) jika diberikan dalam jumlah banyak dan waktu yang lama. Penggunaan terbatas karena penyediaannya tidak kontinyu. Tidak mengandung gossipol.
26
BMT Protein Hewani sumber utama protein bagi ternak non ruminansia yang harus tersedia dalam pakan mengingat ternak tersebut tidak dapat mensintesa protein dalam tubuhnya kelebihannya dibanding protein nabati : a) aa lisin dan metionin lebih tinggi b) mineral ca dan p lebih tinggi c) vit. b kompleks lebih tinggi (vit. b 12 hanya ada di protein hewani) d) mengandung ”unidentified growth factors”
27
1. Tepung ikan - 2,0 % dipenuhi dari dalam negeri sisanya impor - kadar protein tergantung pada : a) bahan baku - besar - kecilnya ikan - bagian-bagian tubuh ikan yang digunakan - bahan baku berkadar air tinggi produk mudah busuk - bahan baku lemak tinggi dimasak – harus diperas lemak berkurang mengurangi ’tengik’. - ikan air asin kadar mineral tinggi, penggunaannya harus dibatasi. b) proses pembuatan - suhu harus diperhatikan, baik saat pemasakan, pemanasan / pengeringan dapat menurunkan daya guna aa. c) penyimpanan - Asam amino cukup tinggi (glisin, leusin, isoleusin, lisin,valin, arginin) menentukan harga tepung ikan.
28
2. Tepung darah hasil samping RPH/abattoir yang belum popular diproduksi di Indonesia sebagai BMT. dari 100 kg darah (kadar air tinggi) diperoleh 0,5 kg tepung darah kadar protein tinggi, tetapi aa isoleusin – metionin – arginin rendah penggunaannya harus dikombinasikan dengan protein hewan lain. kualitasnya ditentukan oleh proses/cara pembuatan (hubungannya dengan temperature) kualitas aa.
29
3. Tepung daging hasil samping RPH, belum popular diproduksi karena masih bahan pangan utama manusia. kandungan nutrisi tergantung bahan baku sekaligus proses pembuatannya. Bentuk-bentuk produk yang termasuk tepung daging : a) meat meal seluruhnya bahan dari daging b) meat-bone meal bahan baku daging + tulang c) meat scraps tetelan daging d) died animal tankage hewan mati umumnya kandungan triptopan rendah jangan dikombinasi dengan jagung (miskin triptopan).
30
4. Tepung udang dikenal komoditi mahal
dibuat dari bahan baku kulit, ekor dan kepala tingginya mineral faktor pembatas penggunaannya meskipun kualitas proteinnya >> tepung daging. kualitasnya juga dipengaruhi oleh proses pembuatan (kaitannya dengan temperatur).
31
5. Hasil ikutan usaha ternak unggas
berupa : sisa karkas saat pemotongan hasil ikutan penetasan telur ( kulit telur, telur yang ggal menetas, anak ayam mati saat penetasan) bulu unggas kualitas ditentukan bahan baku dan prose pembuatan.
32
6. Produk-produk air susu
Merupakan hasil ikutan pengolahan air susu berupa : a) skim milk/susu bawah (diberikan pada ternak yang masih menyusu atau selepas sapih pengganti sebagian susu induk) b) whey (sisa pembuatan keju /casein) – kaya gula susu (laktosa) faktor pembatas pengguaannya pada ternak. bentuk umum : cairan – tepung – cairan kental.
33
7. Isi rumen (rumen contents)
komposisi : a) bahan belum tercerna b) organisme rumen sumber vitamin B limbah RPH yng sangat potensial tapi belum banyak dimanfaatkan. kualitas tergantung : a) bentuk pakan yang diberikan pada ternak b) lamanya bahan pakan dalam rumen c) keadaan ternak penggunaan dalam bentuk kering sifat bulky faktor pembatas.
34
8. Kotoran hewan (manure)
merupakan bahan pakan tak tercerna / undigested feed peluang BMT sumber protein alternatif. potensial sekali : - ayam (BB 2 kg) 3 – 5 kg/minggu - sapi (BB 650 kg) 50 kg/minggu - babi (BB 80 Kg) 40 kg/minggu kualitas tergantung : a) komoditi ternak b) tujuan pemeliharaan c) bentuk pakan yang diberikan pada ternak d) kondisi ternak pemberian dalam bentuk kering ’BULKY” faktor pembatas dalam pemanfaatannya harus dipertimbangkan kemungkinan adanya parasit seperti cyste, cacing tanah atau mikroorganisme patogen dikeringkan lagi.
35
BMT Protein yang lain 1.NPN 2. PST
36
BMT Protein yang lain Non Protein Nitrogen (NPN)
secara kimia, bukan BMT sumber protein murni. Tapi unsur N yang ada digunakan dalam sintesa protein tubuh ternak. bentuk NPN yang diberikan pada ternak, berupa : a) UREA b) Ammoniated product Protein Sel Tunggal (PST) substrat protein hasil biofermentasi mikroorganisme BMT bahan baku : KH (molasses, pati, selulose) Hidrokarbon ( metan, parafin) Alkohol (metanol, etanol, propanol) limbah alkohol + monosodium glutamat berbasis molasses raginya (kering) masih dapat digunakan sebagai BMT. sifat mikroorganisme : - sesuai dengan substrat stabil - tak beracun - mempunyai double time yang pendek
37
NPN UREA sumber N yang murah dan mudah didapat
bersifat higroskopis, dengan warna putih mengandung 46% N artinya equivalent dengan 2,88kg protein/kg urea. cara penyajian : - dicampur dengan konsentrat dalam bentuk UMB - dicampur dengan silase - sebagai bahan urea amoniasi - disebarkan di pasture umum dipraktekkan pada jerami amoniasi yang berupa awetan, dengan harapan mampu meningkatkan daya cerna jerami meningkatkan nilai manfaat jerami pengganti HMT.
38
NPN b) AMMONIATED PRODUCTS seperti ammonium carbonat ; ammonium chlorida ; ammonium bicarbonate ; ammonium acetate. digunakan bersama-sama molasses, produk ini sebagai sumber nitrogen + mineral + energi pada ruminansia dengan KH, konversi urea protein dalam tubuh ruminansia, sebagai berikut : mikrobial - U r e a NH3 + CO2 urease - Karbohidrat VFA + asam keto ensim - Asam keto + NH Asam amino - Asam amino protein microbial - Mikrobial protein aa bebas aa (diserap us.halus) (abomasum + usus halus)
39
PST - PST dapat dihasilkan oleh non photosyntetic organism, seperti ragi, bakteri dan jamur, serta photosyntetic organism, seperti ganggang. RAGI : Candida utilis, Candida lipolytica BAKTERI : Methamonas methanica, Pseudomonas methatica JAMUR : Aspergillus niger GANGGANG : Blue green algae - Kualitas PST sangat tergantung pada temperatur + kelembaban yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme.
40
PST - Kendala PST sebagai BMT : a) Unpalatable ragi pahit ; aroma jamur dan bakteri kurang sedap konsumsi terpengaruh. b) DC bervariasi ditentukan mikroorganisme yang digunakan PST dengan mikroorganisme hidup DC rendah Ganggang dimasak – difermentasi DC tinggi c) Racun hasil samping mikroorganisme atau terkontaminasi d) Kualitas protein umumnya miskin aa sulfur e) PST adalah makhluk hidup ada asam nukleat f) Tidak ekonomis peralatan mahal
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.