Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

WAWASAN KEPENDIDIKAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "WAWASAN KEPENDIDIKAN."— Transcript presentasi:

1 WAWASAN KEPENDIDIKAN

2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAPAT DIPAHAMI DALAM BEBERAPA PERSPEKTIF :
PENDIDIKAN YANG DIPAHAMI DAN DIKEMBANGKAN SERTA DISUSUN DARI AJARAN DAN NILAI-NILAI FUNDAMENTAL YANG TERKANDUNG DALAM SUMBERNYA : AL-QUR’AN DAN HADIS

3 DALAM REALITAS, TERDAPAT BEBERAPA PERSPEKTIF :
PEMIKIRAN, TEORI DAN PRAKTIK PENYELENGGARAAN : MELEPASKAN DIRI ATAU KURANG MEMPERTIMBANGKAN SITUASI KONKRET DINAMIKA PERGUMULAN MASYARAKAT MUSLIM HANYA MEMPERTIMBANGKAN PENGALAMAN DAN KHAZANAH INTELEKTUAL ULAMA KLASIK HANYA MEMPERTIMBANGKAN SITUSI SOSIO-HISTORIS DAN KULTURAL MASYARAKAT KONTEMPORER DAN MELEPASKAN DIRI DARI PENGALAMAN-PENGALAMAN SERTA KHAZANAH MEMPERTIMBANGKAN PENGALAMAN DAN KHAZANAH INTELEKTUAL MUSLIM KLASIK SERTA MENCERMATI SITUASI SOSIO-HISTORIS DAN KULTURAL MASYARAKAT KONTEMPORER

4 PENDIDIKAN KEISLAMAN ATAU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UPAYA MENDIDIKKAN AGAMA ISLAM ATAU AJARAN ISLAM DAN NILAI-NILAINYA AGAR MENJADI WAY OF LIFE [PANDANGAN DAN SIKAP HIDUP] SEORANG MUSLIM

5 PENDIDIKAN YANG BERLANGSUNG DAN BERKEMBANG DALAM SEJARAH
PENDIDIKAN DALAM ISLAM PENDIDIKAN YANG BERLANGSUNG DAN BERKEMBANG DALAM SEJARAH UMAT ISLAM PROSES BERTUMBUHKEMBANGNYA PENDIDIKAN ISLAM DAN UMATNYA, BAIK ISLAM SEBAGAI AGAMA, AJARAN MAUPUN SISTEM BUDAYA DAN PERADABAN, SEJAK ZAMAN NABI MUHAMMAD SAMPAI SEKARANG PENDIDIKAN ISLAM DAPAT DIPAHAMI SEBAGAI PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEWARISAN AJARAN AGAMA, BUDAYA DAN PERADABAN ISLAM DARI GENERASI KE GENERASI SEPANJANG SEJARAH DALAM KONTEKS INI REALITAS HISTORIS SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DAPAT MENGALAMI KESENJANGAN DENGAN AJARAN DAN NILAI-NILAI FUNDAMENTAL YANG TERKANDUNG DALAM SUMBERNYA

6 SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
PENDIDIKAN YG DIKEMBANGKAN ATAS DASAR NILAI-NILAI [ VALUE ] DAN PANDANGAN ISLAM LEMBAGA PENDIDIKAN YG DIKEMBANGKAN OLEH MASYARAKAT MUSLIM PENDIDIKAN AGAM ISLAM MERUPAKAN SALAH SATU BAGIAN DARI PENDIDIKAN ISLAM

7 DISAIN MODEL PENDIDIKAN ISLAM YG LEBIH OPERASIONAL:
MENDISAIN MODEL PENDIDIKAN UMUM ISLAMI, HANDAL, MAMPU BERSAING DENGAN LEMBAGA - LEMBAGA PENDIDIKAN LAIN MODEL PENDIDIKAN ISLAM YANG TETAP MENGKHUSUS KAN PADA DISAIN “PENDIDIKAN KEAGAMAAN” SEPERTI SEKARANG DISAIN MODEL PENDIDIKAN DIARAHKAN PADA DUA DIMENSI : [1] DIMENSI DIALEKTIKA [HORISONTAL], PENDIDIKAN DAPAT MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN TENTANG KEHIDUPAN MANUSIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ALAM ATAU LINGKUNGAN SOSIALNYA. [2] DIMENSI KETUNDUHAN VERTIKAL, PENDIDIKAN SELAIN MENJADI ALAT UNTUK MEMANTAPKAN, MEMELIHARA SUMBER DAYA ALAMI, JUGA MENJEMBATANI DALAM MEMAHAMAI FENOMENA DAN MISTERI KEHIDUPAN YANG ABADI DENGAN MAHA PENCIPTA PENDIDIKAN HARUS DISERTAI DENGAN PENDEKATAN HATI, PENDIDIKAN HARUS MEMBANGUN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHANNYA, SESAMA MANUSIA, DAN LINGKUNGAN.

8 MODEL PENDIDIKAN ISLAM BERFUNGSI UNTUK MEMBERIKAN KAITAN ANTARA :
PESERTA DIDIK DENGAN NILAI-NILAI KEISLAMAN, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, NILAI-NILAI DEMOKRASI, MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SOSIOKULTURALNYA PLURALISME - MULTIKULTURAL

9 PENDEKATAN SISTEMIK, SUPLEMENTER KOMPLEMENTER
ADA TIGA PENDEKATAN YANG DITAWARKAN POLA ALTERNATIF PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM : PENDEKATAN SISTEMIK, SUPLEMENTER KOMPLEMENTER PERUBAHAN HARUS DILAKUKAN TERHADAP KESELURUHAN SISTEM PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM, DALAM ARTI TERJADI PERUBAHAN TOTAL MENAMBAH SEJUMLAH PAKET PENDIDIKAN YANG BERTUJUAN MEMPERLUAS PEMAHAMAN DAN PENGHAYATAN AJARAN ISLAM SECARA LEBIH MEMADAI. UPAYA MENGUBAH KURIKULUM DENGAN SEDIKIT RADIKALUNTUK DISESUAIKAN SECARA TERPADU

10 PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG PENDDIDIKAN PRAGMATIK INTEGRALISTIK
PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PENDIDIKAN INTEGRALISTIK PENDIDIKAN YANG HUMANISTIK PENDDIDIKAN PRAGMATIK BERAKAR PADA BUDAYA Model pendidikan yang diorientasikan pada komponen-komponen kehidu- pan manusia Model pendidikan yang berorientasi dan memandang manusia sebagai manusia [humanisasi], yakni makhluk ciptaan Tuhan dengan fitrahnya. Pendidikan yang memandang manusia sebagai makhluk hidup yang selalu membutuhkan sesuatu untuk melang- sungkan, mempertahankan dan me ngembangkan hidupnya baik bersifat jasmani maupun rohani, seperti ber- pikir,merasa, aktualisasi diri, keadilan, dan kebutuhan spritual ilahiyah. Pendidikan yang tidak meninggalkan akar-akar sejarah, baik sejarah kema nusiaan pada umumnya maupun sejarah kebudayaan suatu bangsa, kelompok etnis, atau suatu masyara kat tertentu.

11 STRATEGI PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN
PENDIDIKAN DI MADRASAH, LEBIH DIORIENTASIKAN PADA UPAYA PROSES PEMBELAJARAN [LEARNING] DARIPADA MENGAJAR [TEACHING]” PENDIDIKAN DI MADRASAH DAPAT DIORGANISIR DLM SUATU STRUKTUR YANG LEBIH BERSIFAT FLEKSIBEL PENDIDIKAN DI MADRASAH DAPAT MEMPERLAKUKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI INDIVIDU YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK KHUSUS DAN MANDIRI PENDIDIKAN DI MADRASAH, MERUPAKAN PROSES BERKESINAMBUNGAN DAN SENANTIASA BERINTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN

12 TUJUAN VISI-MISI ORIENTASI MATERI/ KURIKULUM MANAJEMEN ORGANISASI
METODE PEMBELAJARAM VISI-MISI 2 1 3 UPAYA PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM PADA FAKTOR APA? ORIENTASI MATERI/ KURIKULUM 5 4 8 MANAJEMEN ORGANISASI PENGELOLA 6 INPUT DAN OUTPUT SISWA 7 9 GURU DAN PENGELOLA KEBIJAKAN PENDIDIKAN

13 MENAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM YANG EFEKTIF
VISI - MISI TARGET MUTU MENAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM YANG EFEKTIF KEPEMIMPINAN YANG KUAT BERPRESTASI TINGGI DARI PENGELOLA/ PERSONIL SEKOLAH KURIKULUM MENJAWAB KEBUTUHAN PENGGUNA LINGKUNGAN AMAN DAN TERTIB PEMANFAATAN HASIL EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN SELALU KONSISTEN EVALUASI AKADEMIK ADMINTRASI TERUS MENERUS PENGEMBANGAN STAF TERUS MENERUS SUSUAI TUNTUTAN IPTEK

14 LEMBAGANYA MANUSIANYA “PENDIDIKAN UNGGULAN”? YANG BAGAIMANA? GEDUNGNYA
MANAJEMENNYA KEDUA-DUANYA LEMBAGANYA DILIHAT MANUSIANYA DILIHAT MANUSIA SEPERTI APA YG DIANGGAP UNGGUL PROFESIONAL DLM BIDANG APA BUDAYAWAN, JUSTRU MENCURIGAI MOTTO “PENDIDIKAN UNGGULAN” INI BENTUK KAFITALISASI DAN KOMERSIALISASI

15 PENDIDIKAN “UNGGULAN”?
BUDAYAWAN, JUSTRU MENCURIGAI MOTTO PENDIDIKAN UNGGULAN INI BENTUK KAPITALISASI DAN KOMERSIALISASI DI MANA DIMENSI : FISIK, MATERI, BANGUNAN, LEBIH DIKEDEPANKAN DARI PADA “ISI” ATAU SUBSTANSI PENDIDIKAN ITU SENDIRI

16 PENDIDIKAN “UNGGULAN”?
APABILA DILIHAT DARI OUTPUT-NYA : DILIHAT NILAI YG DI PEROLEH PARA LULUSAN. PERTANYAAN LULUSAN BERKUALITAS SEPERTI APA YG DIANGGAP UNGGUL? PARA SISWA DAN SARJANA LULUS DGN NILAI TINGGI APAKAH ADA KORELASI DAN SIGNIFIKANSINYA DGN KEMANDIRIAN ATAU KEISTI- MEWAAN YG AKAN MEREKA DAPATKAN? MISALNYA : BANYAK SISWA YG LULUS SLTA MEMILIKI NILAI TINGGI, TAPI TDK DAPAT MENERUSKAN KE PERGURUAN TINGGI, SEBAB : BIAYA ORANG TDK MAMPU SARJANA LULUS DGN NILAI TINGGI, UJUNG-UJUNGNYA MENJADI: BURUH / PEDAGANG PENGANGGURAN LANTARAN TDK MEMILIKI KONEKSI INI KONDISI YG DIHADAPI

17 MANUSIA HISTORIS YG DAPAT DIJADIKAN
MANUSIA UNGGULAN, BUKAN SEKEDAR PENDIDIKAN YG UNGGULAN MANUSIA HISTORIS YG DAPAT DIJADIKAN TELADAN TERMINOLOGI QUR’AN, ADALAH MANUSIA YANG MEMILIKI NAFSU MUTMAINNAH [ DIRI YANG TENANG] DLM KONTEKS SEJARAH, MENUSIA YG DIKATE- GORI “UNGGULAN”, BUKANLAH SEMATA-MATA DITENTUKAN LEMBAGA PENDIDIKAN YG MEMBESARKANNYA, MALAHAN LEBIH BANYAK DIHASILKAN OLEH KELUARGA ATAU MASYARAKAT YANG MENGELILINGINYA

18 LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN
BIAYANYA MURAH SANTRI BANYAK YG GRATIS DIANGGAP TRADISONAL DLM KONTEKS INI, YG LEBIH BERLAKU DAN FAKTOR UTAMANYA : KETELADANAN KESUNGGUHAN KERENDAHAN HATI KESEDERHANAAN KEIKHLASAN BANYAK MELAIHRKAN PARA PAHLAWAN PARA TOKOH PEMIKIR BANGSA NILAI-NILAI INI, ZAMAN SEKARANG, LEBIH MENDAPATKAN RESPONS YG KURANG BAIK

19 PENDIDIKAN ISLAM TERINTEGRASI DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NOMOR 20 TAHUN 2003 : PENDIDIKAN ISLAM MEMPUNYAI TEMPAT YANG FORMAL STRATEGIS PADA SEMUA JALUR. PADA JENJANG PERSEKOLAHAN PENDIDIKAN AGAM MERUPAKAN BIDANG AJARAN DAN KAJIAN YANG KEDUDUKANNYA FUNDAMENTAL. PENDIDIKAN ISLAM KEDUDUKANNYA SEMAKIN MANTAP, SEHINGGA PENDIDIKAN ISLAM BAIK PADA SEKOLAH-SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI UMUM, MAUPUN SEKOLAH- SEKOLAH KEAGAMAAN [MADRASAH] DAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI PENDIDIKAN NASIONAL. MENUNJUKKAN PENGAKUAN BANGSA TERHADAP SUMBANGAN BESAR PENDIDIKAN ISLAM DALAM UPAYA MENDIDIK DAN MENCERDASKAN BANGSA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGHILANGKAN DUALISME PENDIDIKAN YANG SELAMA INI BERJALAN. KURIKULUM PENDIDIKAN SEMUANYA DI BAWAH KOORDINASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KURIKULUM SECARA KUALITATIF SAMA DENGAN SEKOLAH UMUM YANG SETINGKAT. PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN PENDIDIKAN ISLAM TETAP BERADA DI BAWAH DEPARTEMEN AGAMA MULAI DARI TINGKAT DASAR SAMPAI PERGURUAN TINGGI TERPADU. MADRASAH IBTIDAIYAH DAN TSANAWIYAH DISEBUTKAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 28 TAHUN 1990 ADALAH SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA

20 SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KESELURUHAN KOMPONEN PENDIDIKAN YANG SALING TERKAIT SECARA TERPADU UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

21 SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
PESERTA DIDIK JALUR, JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN BAHASA PENGANTAR STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KURIKULUM PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PENDANAAN PENDIDIKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN EVALUASI, AKREDITASI, DAN SERTIFIKASI

22 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN :
STANDAR ISI PROSES KOMPETENSI LULUSAN TENAGA KEPENDIDIKAN SARANA DAN PRASARANA PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENIALAIAN PENDIDIKAN

23 PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN :
SECARA DEMOKRTIS DAN BERKEADILAN SERTA TIDAK DISKRIMINATIF DENGAN MENJUNJUNG TINGGI HAK ASASI MANUSIA, NILAI KEAGAMAAN, NILAI KULTURAL, DAN KEMAJEMUKAN BANGSA SUATU KESATUAN YANG SISTEMATIK DENGAN SISTEM TERB UKA DAN MULTIMAKNA SUATU PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN PESERTA DIDIK BERLANGSUNG SEPANJANG HAYAT MEMBERI KETELADANAN, MEMBANGUN KEMAUAN, DAN MENGEMBANG KAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN MENGEMBANGKAN BUDAYA MEMBACA, MENULIS, DAN BERHITUNG BAGI SEGENAP WARGA MASYARAKAT MEMBERDAYAKAN SEMUA KOMPONEN MASYARAKAT MELALUI PERAN SERTA DALAM PENYELENGGARAAN DAN PENGENDALIAN MUTU LAYA- NAN PENDIDIKAN

24 BUTIR-BUTIR BARU PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN SATU “MEMANUSIAKAN MANUSIA” PENDIDIKAN MEMILIKI BANYAK WAJAH, SIFAT, JENIS DAN JENJANG [PENDIDIKAN KELUARGA, SEKOLAH, MASYARAKAT, PONDOK PESANTREN, MADRASAH, PROGRAM DIPLOMA, SEKOLAH TINGGI, INSTITUSI, UNIVERSITAS, DSB ] HAKEKAT PENDIDIKAN MENGEMBANGKAN : HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA MEMANUSIAKAN MANUSIA – BENAR-BENAR MAMPU MENJADI KHALIFAH

25 VISI, MISI, TUJUAN, ORIENTASI DAN STRATEGI SISTEM PENDIDIKAN
MENJADI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL YANG UNIK/ KHAS INDONESIA DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN KECERDASAN KEHIDUPAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI SATU KESATUAN YANG UTUH, AGAR BANGSA INI MENJADI BANGSA YANG BERMARTABAT DAN TERHORMAT DALAM TATA KEHIDUPAN INTERNAL MODERN. MENJADI BANGSA MODERN DENGAN TETAP PADA JATI DIRINYA VISI

26 VISI, MISI, TUJUAN, ORIENTASI DAN STRATEGI SISTEM PENDIDIKAN
MENJADI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL YANG UNIK/ KHAS INDONESIA DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN KECERDASAN KEHIDUPAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI SATU KESATUAN YANG UTUH, AGAR BANGSA INI MENJADI BANGSA YANG BERMARTABAT DAN TERHORMAT DALAM TATA KEHIDUPAN INTERNAL MODERN. MENJADI BANGSA MODERN DENGAN TETAP PADA JATI DIRINYA VISI

27 VISI, MISI, TUJUAN, ORIENTASI DAN STRATEGI SISTEM PENDIDIKAN
MENJADI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL YANG UNIK/ KHAS INDONESIA DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN KECERDASAN KEHIDUPAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI SATU KESATUAN YANG UTUH, AGAR BANGSA INI MENJADI BANGSA YANG BERMARTABAT DAN TERHORMAT DALAM TATA KEHIDUPAN INTERNAL MODERN. MENJADI BANGSA MODERN DENGAN TETAP PADA JATI DIRINYA VISI

28 TUJUAN MENGEMBANGKAN BUDAYA BELAJAR.
MENGEMBANGKAN POTENSI KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGUASAI IPTEK UNTUK KEMASLAHATAN KEHIDUPAN BERSAMA DAN MEMELIHARA LINGKUNGAN KEHIDUPAN MENGEMBANGKAN BUDAYA BELAJAR. SEKOLAH BOLEH SELESAI, BELAJAR TAK MENGENAL BERHENTI TUJUAN

29 ORIENTASI PENDIDIKAN UNTUK SEMUA, SECARA MERATA DAN ADIL
Kebutuhan, kenyataan dan “LIFE SKILL” dalam tata kehidupan bersama Kebutuhan “DUNIAWIYAH” tanpa melepaskan diri dari bayang-bayang kehidupan SURGAWI – UCHROWIYAH

30 STRATEGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL [SEKOLAH-MADRASAH]
BERFOKUS PADA MUTU, UNTUK ITU DIPERLUKAN: OTONOMI, AKREDITASI, EVALUASI, DAN AKUNTABILITAS BERSAING MUTU, KEMANDIRIAN, KETERBUKAAN, DISIPLIN DAN PROFESIONAL, SERTA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP PESERTA DIDIK MELALUI PENINGKATAN SDM DAN MANAJEMEN ATAU PENGELOLAAN SEKOLAH

31 EVALUASI OTONOMI AKREDITASI KUALITAS AKUNTABILITAS
HASIL DAN KINERJA PENDIDIKAN ISLAM SELALU MENGACU PADA KUALITAS DAN PERBAIKAN SECARA KONTINU [CONTINU IMPROVEMENT] EVALUASI TINDAKAN MANAJERIAL YG MELANDASI PENGAM- BILAN KEBIJAKAN, KEPU- TUSAN DAN PERENCANA AN DI SEKOLAH MASYARAKAT MEMPEROLEH INFORMASI YANG SAHIH ME- NGENAI PENYELENGGARAAN SEKOLAH KUALITAS PERTANGGUNG JAWABAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, KINERJA DAN HASIL SENAFAS DGN AKUNTABI LITAS MENGENAI PENYE- LENGGARAAN SEKOLAH, KINERJA DAN HASIL AKUNTABILITAS OTONOMI AKREDITASI

32 MATERI AJAR / KURIKULUM
BERTOLAK DARI : KEBUTUHAN, IPTEK, PASAR, NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA / TRADISI / AGAMA Internasional Nasional Regional Lokal Individu

33 ISLAMIYAH KNOWLEDGE ABILITY SKILLS SOSIAL-KULTURAL HIDDEN CURRICULUM
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM MAMPU MENGHANTARKAN PESERTA DIDIK UNTUK DAPAT MEMILIKI KOMPETENSI ISLAMIYAH KNOWLEDGE ABILITY SKILLS SOSIAL-KULTURAL HIDDEN CURRICULUM

34 5 LEARNING TO BE LEARNING HOW TO LIVE TO GETHER LEARNING HOW TO LEARN
PILAR PEMBELAJARAN YANG DIREKOMENDSIKAN UNESCO 5 LEARNING HOW TO LEARN LEARNING HOW TO DO LEARNING TO BE LEARNING HOW TO THINK LEARNING HOW TO LIVE TO GETHER BELAJAR UNTUK BELAJAR HIDUP MENYADARKAN BAHWA PENGALAMAN SENDIRI TAK PERNAH MENCUKUPI SEBAGAI BEKAL HIDUP BELAJAR BAGAIMANA BERPIKIR PROSES PENDIDIKAN MEMUAT ASPEK YANG MENGEDEPANKAN RASIO, KEBERANIAN BERSIKAP KRITIS, MANDIRI, DAN HOBI ATAU BUDAYA MEMBACA MEMUAT ASPEK KETERAMPILAN DLM KESEHARIAN HIDUP TERMASUK KEMAMPUAN PRIBADI MEMECAHKAN SETIAP MASALAH BELAJAR MENJADI DIRI SENDIRI MEMUAT ASPEK MENDIDIK AGAR DI KEMUDIAN HARI DAPAT TUMBUH BERKEMBANG SEBAGAI PRIBADI YANG MANDIRI, MEMILIKI HARGA DIRI, DAN BUKAN SEKEDAR MELIKI HAVING [MATERI] PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN KEHIDUPAN TERUS MENERUS – SEMAKIN KERAS DAN RUMIT BELAJAR HIDUP BERSAMA MASYARAKAT PENDIDIKAN MEMBERI RUANG BAGI PEMBENTUKAN KESADA RAN BAHWA MANUSIA HIDUP DALAM SEBUAH DUNIA YANG GLOBAL BER SAMA MANUSIA LAIN DARI BERBAGAI LATAR BELAKANG BUDAYA DAN ETNIK YANG BERBEDA [PLURALISME] LEARNING HOW TO THINK SEEKOLAH SELESAI – BELAJAR TIDAK PERNAH BERHENTI KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN SELAMA INI DENGAN PENDEKATAN CERAMAH KURANG BERBUAT LEARNING HOW TO DO MENUNTUT PEMBELAJAR AGAR MAMPU MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN KIAT BELAJAR YANG LEBIH : INDEPENDEN, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF, EFISIEN, dan PENUH PERCAYA DIRI HARUS BELAJAR TERUS MENERUS SEPANJANG HAYAT SEMANGAT RETORIKA LEBIH BESAR DARI PADA SEMAANGAT ACTION BUKAN SEBATAS MENGETAHUI DAN MEMILIKI MATERI INFORMASI SEBANYAK NYA, MENYIMPAN DAN MENGINGAT SELAMANYA SESUAI DENGAN PETUN JUK PELAKSANAAN LEARNING TO BE MANUSIA HARUS KERJASAMA ATAU SALING KETERGANGTUNGAN DENGAN MANUSIA LAIN L to D BUKANLAH KEMAMPUAN BER- BUAT YANG MEKANIS TANPA PEMIKI RAN TETAPI ACTION IN THINKING BERBUAT DENGAN BERPIKIR LEARNING BY DOING LEARNING HOW TO LEARN MENUNTUN SESEORANG UNTUK HIDUP BERMASYARAKAT DAN MENJADI EDUCATED PERSON YANG BERMANFAAT BAIK BAGI DIRI DAN MASYARAKAT BAGI UMAT MANUSIA SEBAGAI AMANAH AGAMANYA MEMBERI PENCERAHAN PADA PEMBELAJAR - ILMU BUKAN HASIL BUATAN MANUSIA - TEMUAN DAN PENCARIAN MANUSIA - ILMU MILIK TUHAN YANG TIDAK TERBATAS “L to B” = AKAN MENUNTUN PEMBELAJAR MENJADI ILMUWAN MAMPU MENGGALI DAN MENENTU KAN NILAI KEHIDUPAN SENDIRI – CULTIVATING THEIR OWN END DALAM HIDUP BERMASYARAKAT SEBAGAI HASIL BELAJAR MASYARAKAT MODERN LEARNING SOCIETY ATAU KNOWLEDGE SOCIETY ORANG YANG MAMPU MENDUDUKI POSISI SOSIAL YANG TINGGI – TERHORMAT – MEREKA YANG MEMPU BELAJAR LEBIH LANJUT – DISEBUT EDUCATED PRESON TETAPI KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI MAKNA DI BALIK MATERI YANG TELAH DITERIMANYA LEARNING HOW TO LIVE TO GETHER PEMBELAJAR AKAN TERUS BELAJAR BAGAIMANA MEMPERBAIKI DAN ME- NUMBUHKEMBANGKAN KERJA BA GAIMANA MENGEMBANGKAN TEORI/ KONSEP INTELEKTUALISMENYA

35 LEARNING SKILLS THINKING SKILLS LIVING SKILLS
LEARNING COMPETENCY DAPAT MENGEMBANGKAN DAN MEMBANGUN TIGA PILAR KETERAMPILAN : KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS, KREATIF DAN INOVATIF UNTUK MENGHASILKAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH SECARA OPTIMAL KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN DAN MENGOLA PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN SERTA KEMAMPUAN DALAM MENJALANI BELAJAR SEPANJANG HAYAT LEARNING SKILLS KETERAMPILAN HIDUP YANG MENCAKUP KEMATANGAN EMOSI DAN SOSIAL YANG BERMUARA PADA DAYA JUANG, TANGGUNGJAWAB DAN KEPEKAAN SOSIAL YANG TINGGI THINKING SKILLS LIVING SKILLS

36 [ pendidikan, mengasuh, mendidik, memelihara ]
Tarbiyah [تربية [ pendidikan, mengasuh, mendidik, memelihara ] PENDIDIKAN ISLAM NAMA SISTEM, YAITU : SISTEM PENDIDIKAN ISLAMI, YANG MEMILIKI KOMPONEN-KOMPONEN YANG SECARA KE - SELURUHAN MENDUKUNG TERWUJUDNYA SOSOK MUSLIM YANG DIIDEALKAN PENDIDIKAN ISLAM = PENDIDIKAN YANG TEORI -TEORINYA DISUSUN BERSARKAN AL-QUR’AN DAN HADIS Ta’lim [تعليم] [pengajaran, meberitahu, memberi pengetahuan] Menghasilkan Manusia yang baik [Insan Kamil] PENDIDIKAN ISLAM Ta’dib -Tahzib تأديب - تهذيب [Pelatihan, pembiasaan, berpikir, sopan, penyempurnaan, perbaikan akhlak] PENDIDIKAN AGAM ISLAM MERUPAKAN SALAH SATU BAGIAN DARI PENDIDIKAN ISLAM

37 SEKIAN TERIMA KASIH selesai


Download ppt "WAWASAN KEPENDIDIKAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google